Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa Itu Bitcoin? Pengertian dan Cara Kerjanya

Apa itu bitcoin

Bitcoin, sebagai mata uang kripto pertama di dunia, telah merevolusi dunia keuangan dengan menciptakan sistem mata uang digital yang terdesentralisasi tanpa perlu melibatkan perantara tradisional seperti bank dan pemerintah dalam proses transaksi finansial.

Namun, perlu diingat bahwa harga Bitcoin sangat fluktuatif, yang merupakan hasil dari usianya yang masih muda dan sulitnya pasar menentukan nilai yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa seluruh jenis investasi memiliki risiko, termasuk investasi dalam kriptokurensi seperti Bitcoin yang memiliki risiko yang sangat tinggi.

Agar terhindar dari potensi kerugian investasi, sangat penting untuk tidak berinvestasi di luar kemampuan finansial Anda.

Pengertian Bitcoin

Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang terdesentralisasi dan menggunakan teknologi blockchain untuk memungkinkan transfer uang secara peer-to-peer tanpa campur tangan bank sentral atau pemerintah.

Dengan desentralisasi, Bitcoin menghilangkan perantara tradisional seperti bank dan pemerintah dalam proses transaksi finansialnya. Teknologi blockchain yang digunakan menciptakan mata uang yang terdiri dari kode, bukan bentuk fisik seperti emas atau perak, atau didasarkan pada kepercayaan pada otoritas bank sentral seperti Rupiah.

Seperti yang diungkapkan oleh Satoshi Nakamoto, penemu Bitcoin yang menggunakan nama samaran, yang kita butuhkan adalah sistem pembayaran elektronik yang berdasarkan bukti kriptografi, bukan trust. Sistem ini memungkinkan dua pihak untuk bertransaksi secara langsung tanpa memerlukan persetujuan pihak ketiga.

Cara Kerja Bitcoin

Walaupun konsepnya mirip, terdapat perbedaan penting antara Bitcoin dan Altcoin. Keduanya berbasis pada teknologi blockchain, tetapi berbeda dalam aplikasinya.

Contohnya, perbedaan antara Bitcoin dan Ethereum terletak pada tujuannya, di mana Ethereum lebih difokuskan pada penggunaan smart contract, sedangkan Bitcoin berperan sebagai store of value.

Setiap unit Bitcoin, yang dikenal dengan simbol trading “BTC”, disimpan dalam bentuk arsip digital pada dompet digital yang dapat diakses melalui perangkat seperti komputer atau smartphone.

Untuk mengetahui cara kerja uang Bitcoin, Anda perlu memahami beberapa istilah berikut:

  • Blockchain: Bitcoin dijalankan melalui kode opensource, yang dikenal sebagai blockchain, yang menciptakan buku besar publik. Setiap transaksi direkam sebagai “block” dan dihubungkan dengan kode lainnya, menciptakan catatan transaksi yang permanen. Teknologi blockchain menjadi landasan bagi lebih dari 8.000 jenis crypto yang beredar di dunia.
  • Private & public keys: Dompet Bitcoin memiliki public key dan private key, yang berfungsi untuk mengizinkan pengguna melakukan dan menandatangani berbagai transaksi, sebagai bentuk otorisasi.
  • Miner Bitcoin: Para penambang bertugas untuk memverifikasi transaksi dengan menggunakan komputer berkecepatan tinggi, yang membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit untuk menyelesaikan satu blok. Penambang dibayar dalam bentuk Bitcoin.

Risiko Berinvestasi di Bitcoin

Nilai Bitcoin, seperti aset lainnya, ditentukan oleh prinsip penawaran dan permintaan. Karena permintaan dapat berfluktuasi, harga cryptocurrency ini sangat tidak stabil.

Selain mining Bitcoin, yang memerlukan keahlian khusus dan komputer berkinerja tinggi, banyak orang yang membeli Bitcoin karena ingin berspekulasi dengan cryptocurrency ini. Banyak pengguna memprediksi bahwa harga Bitcoin akan naik di masa depan, tetapi memprediksi hal ini terlalu sulit.

Perlu dicatat bahwa investasi dalam Bitcoin atau kriptokurensi lainnya sangat spekulatif dan memiliki risiko tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan memahami risiko sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam kriptokurensi.

Menyimpan Bitcoin: Hot Wallets Vs. Cold Wallets

Bitcoin dapat disimpan dalam dua jenis dompet digital, yaitu:

  • Hot wallet: Uang disimpan dalam cloud yang dihosting oleh penyedia layanan terpercaya, dan dapat diakses melalui browser di komputer, desktop, atau aplikasi smartphone.
  • Cold wallet: Perangkat portabel terenkripsi, serupa dengan USB drive, yang dapat mengunduh Bitcoin sehingga pengguna dapat membawa Bitcoin ke mana saja.

Sederhananya, hot wallet terhubung ke internet, sedangkan cold wallet tidak. Namun, pengguna masih perlu menggunakan hot wallet untuk mengunduh Bitcoin sebelum dipindahkan ke cold wallet.

Pastikan menggunakan Bitcoin wallet yang terpercaya agar uang kripto Anda tersimpan dengan aman.

Pro Kontra Membeli Bitcoin

Untuk membeli aset spekulatif seperti Bitcoin, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:

Pro

  1. Transaksi yang lebih aman dan terjamin privasi. Dengan memiliki Bitcoin, Anda dapat mentransfer aset Anda di mana saja dan kapan saja tanpa biaya tambahan dan informasi pribadi seperti nama dan nomor kartu kredit tidak perlu disebutkan dalam proses transaksi. Namun, sebelum melakukan transaksi menggunakan Bitcoin, pastikan akun bank Anda terhubung terlebih dahulu.
  2. Potensi keuntungan tinggi. Banyak investor yang membeli dan menahan Bitcoin berharap nilai aset ini akan meningkat seiring waktu ketika teknologi blockchain menjadi lebih maju, lebih dipercaya, dan lebih banyak digunakan.
  3. Tidak adanya perantara tradisional. Setelah krisis finansial dan resesi ekonomi, beberapa investor telah mencari alternatif yang lebih terdesentralisasi dari mata uang tradisional yang dikendalikan oleh bank, pemerintah, dan pihak ketiga lainnya. Namun, ketika menukarkan Bitcoin ke dalam mata uang konvensional seperti dolar Amerika, akun bank masih perlu dihubungkan.

Kontra

  1. Ketidakstabilan harga. Nilai Bitcoin sangat fluktuatif dan sangat dipengaruhi oleh spekulan pasar. Pada tahun 2017, harganya naik drastis karena banyak spekulan yang memborong. Harga Bitcoin bahkan mencapai $68.000 pada November 2021, sebelum turun ke $21.000 pada Agustus 2022.
  2. Risiko peretasan. Meskipun teknologi blockchain pada Bitcoin dianggap lebih aman daripada transfer uang elektronik tradisional, hot wallet Bitcoin rentan terhadap serangan peretas. Banyak kasus peretasan pada akun pengguna yang signifikan, termasuk kasus pada bulan Mei 2019 ketika lebih dari $40 juta Bitcoin dicuri dari beberapa akun publik figur melalui Binance, sebuah perusahaan aset kripto.
  3. Penggunaan yang terbatas. Meskipun beberapa perusahaan besar seperti PayPal, Microsoft, dan Wikipedia menerima Bitcoin sebagai pembayaran, penggunaan cryptocurrency masih terbatas dan belum diadopsi secara luas.
  4. Tidak dilindungi oleh lembaga penjamin simpanan. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan perlindungan pada simpanan dan investasi Anda jika terjadi masalah atau pencurian. Namun, cryptocurrency tidak dilindungi oleh LPS.

Di Mana Tempat Jual Beli Bitcoin?

Terdapat berbagai cara mendapatkan Bitcoin yang bisa dipilih. Ada empat cara memperoleh Bitcoin:

  • Penambangan Bitcoin (Bitcoin mining). Anda dapat memperoleh Bitcoin melalui penambangan, akan tetapi dibutuhkan keahlian teknis dan komputer berperforma tinggi dalam menambang, sehingga pilihan ini sulit dilakukan oleh pemula.
  • Pertukaran cryptocurrency. Salah satu cara membeli Bitcoin adalah melalui platform pertukaran kriptokurensi di Indonesia maupun di negara lain. Yang paling terkenal di Indonesia adalah Indodax. Untuk luar negeri, Coinbase merupakan platform pertukaran cryptocurrency terbesar di Amerika Serikat, yang memperdagangkan lebih dari 30 jenis cryptocurrency.
  • ATM Bitcoin. Memang belum tersedia di Indonesia, namun ada lebih dari 7.000 ATM Bitcoin di Amerika Serikat (Anda bisa menggunakan Coin ATM Radar untuk mencari ATM terdekat di sekitarmu).
  • Pialang investasi. Robinhood merupakan pialang pertama yang menawarkan Bitcoin dan jenis kriptokurensi lain. Tradestation, eToro dan FRX juga menawarkan trading uang kripto di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat.
  • Pembelian dari sesama pengguna. Seperti tujuan awalnya, Anda dapat membeli Bitcoin secara langsung dari pengguna Bitcoin lainnya dengan menggunakan platform peer-to-peer seperti Paxful dan LocalBitcoins.com.

Haruskah Anda membeli Bitcoin?

Investasi di Bitcoin memiliki karakteristik yang sangat tidak stabil dan spekulatif, yang membuatnya menjadi bentuk investasi yang sangat berisiko dan tidak disarankan.

Trading saham yang dianggap berisiko masih lebih aman daripada investasi Bitcoin.

Sebaiknya alokasikan kurang dari 10% dari seluruh portofolio Anda untuk investasi dalam saham individu atau aset spekulatif seperti Bitcoin.

Melvern Pradana

Melvern Pradana

Melvern Pradana adalah seorang investor yang aktif menanam modal di pasar saham, cryptocurrency, P2P lending, dan reksa dana. Idolanya adalah Warren Buffett dan Peter Thiel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *