Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa Itu Hedge Fund? Ini Penjelasan Lengkapnya

hedge funds

Berinvestasi ada banyak macam caranya. Bagi orang kebanyakan, deposito dan dan emas adalah pilihan favorit. Kemudian sebagian yang melek finansial akan terjun ke reksa dana dan juga saham.

Namun bagi institusi dan individu dengan kapital besar, hedge fund adalah pilihannya.

Pengertian Hedge Fund

Hedge fund adalah perusahaan investasi yang menginvestasikan uang kliennya dengan memasukkannya ke dalam sekumpulan aset. Dengan struktur dan strategi investasi khusus, hedge fund berupaya menghasilkan return yang melebihi pasar saham tradisional.

Istilah lain yang sering digunakan untuk hedge fund adalah “pengelola investasi global”.

Namun, perlu dicatat bahwa hedge fund bukanlah instrumen investasi yang sesuai untuk semua orang. Ada sejumlah batasan dan risiko yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Oleh karena itu, hedge fund hampir seluruhnya dikelola oleh investor profesional yang mempunyai pengetahuan mendalam untuk menganalisa dan menilai risiko investasi tersebut dengan akurat. Karena alasan ini, sekitar dua pertiga dari total modal yang dikelola oleh hedge funds disumbangkan oleh kelompok yang dikenal sebagai investor institusional.

Contohnya dana pensiun, yang seringkali menginvestasikan sebagian kecil dari portofolionya ke hedge funds. Selain itu, individu dengan kekayaan bersih tinggi juga dapat berinvestasi di dalamnya, asalkan mereka memenuhi persyaratan minimum yang telah ditentukan.

Hedge fund manager adalah orang yang mengelola dana yang telah dikumpulkan dari publik untuk diinvestasikan.

Perusahaan hedge fund di Indonesia masih sangat jarang, berbeda dengan pasar modal internasional yang banyak dikuasai oleh hedge fund.

Contoh Hedge Fund

Berikut beberapa contoh perusahaan hedge fund:

  • Bridgewater Associates
  • Renaissance Technologies
  • Elliott Management
  • Citadel
  • Skylar Capital
  • Two Sigma Investments
  • Heptagon Capital
  • Garda Capital Partners
  • Squarepoint Capital

Ciri-Ciri Hedge Fund

Ada sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh hedge fund yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Hanya untuk investor kaya

Investor di hedge fund harus memenuhi persyaratan modal tertentu. Persyaratan ini berbeda untuk setiap perusahaan, tetapi seringkali harus memiliki kekayaan bersih sebesar 1 juta euro atau dolar sebagai batas bawah untuk berinvestasi.

2. Tidak likuid

Salah satu karakteristik penting lainnya dari hedge fund adalah bahwa investasi yang ditanamkan cenderung kurang likuid dan bisa terjebak dalam periode waktu yang relatif lama. Sebagian besar manajer investasi menetapkan batasan atas frekuensi penarikan dana oleh investor, yang bisa mencapai dua tahun atau bahkan lebih.

Dengan demikian, berinvestasi di hedge fund sangat cocok bagi individu atau entitas yang berorientasi pada jangka panjang, mengingat dana yang diinvestasikan dapat terikat selama beberapa tahun.

3. Peluang investasi luas

Di sisi lain, hedge fund memiliki peluang investasi yang sangat luas, hanya dibatasi oleh mandatnya sendiri. Pada prinsipnya, hedge fund dapat berinvestasi dalam segala hal yang termasuk dalam strategi dan mandat: real estat, derivatif, mata uang, dan semua jenis instrumen investasi lainnya. Jenis investasi lainnya, di sisi lain seringkali harus membatasi diri pada saham dan atau obligasi.

4. Leverage

Hedge fund dikenal karena penggunaan luas “leverage”. Ini berarti mereka menggunakan banyak uang pinjaman sebagai leverage keuangan untuk investasi mereka. Akibatnya, setiap keuntungan yang mereka hasilkan menjadi jauh lebih besar terkait dengan dana yang diinvestasikan. Tentu saja ada lebih banyak risiko sebagai resiko yang harus ditanggungnya.

5. Struktur biaya

Karakteristik lain dari hedge fund adalah struktur biaya. Hedge fund tidak hanya membebankan persentase dari modal yang diinvestasikan sebagai biaya, tetapi juga biaya kinerja. Standar tersebut disebut aturan “2/20”.

Biaya tahunan adalah 2% dari modal yang diinvestasikan, dengan 20% dari keuntungan yang dicapai. Itu berarti bahwa manajer investasi tidak berhak atas biaya kinerja sampai kerugian sebelumnya telah diganti.

6. Regulasi terbatas

Secara historis, hedge fund, khususnya di Amerika, tidak banyak berhubungan dengan regulasi yang ada di sana. Namun, sejak krisis keuangan, di mana beberapa hedge fund juga mengalami kesulitan, lebih banyak peraturan dikeluarkan. Meski demikian, aturan yang mengaturnya masih kurang ketat dibandingkan banyak lembaga keuangan lainnya.

Tujuan Berinvestasi di Hedge Fund

Ada banyak alasan untuk memasukkan hedge fund dalam portofolio para investor. Salah satu alasan yang paling sering dikutip adalah penyebaran risiko (diversifikasi). Lagi pula, banyak hedge fund mengklaim bahwa pengembalian yang dihasilkan berkorelasi minimal dengan pasar.

Ini berarti bahwa tidak banyak perbedaan pada keuntungan yang dihasilkan hedge fund apakah pasar saham sedang naik atau turun, misalnya. Oleh karena itu, banyak investor memilih untuk menambahkan hedge funds ke portofolionya, untuk mendapatkan lebih banyak diversifikasi.

Alasan lain untuk berinvestasi dalam hedge fund ini hanyalah karena potensi keuntungannya yang tinggi karena dikelola oleh hedge fund manager profesional. Bagaimanapun, tujuan dari dana ini tidak hanya untuk menyebarkan risiko, tetapi juga terutama untuk menghasilkan return yang tinggi, karena memang dana yang ditempatkan relatif tinggi. Hanya saja, rekam jejak itu tak bisa digunakan sebagai patokan.

Beberapa perusahaan investasi memang berhasil secara konsisten mengungguli pasar dalam jangka waktu panjang khususnya bila dana yang ditempatkan sangat besar. Oleh karena itu, penting untuk berinvestasi dengan nominal dana yang tepat. Sebagai gambaran, yaitu grafik yang membandingkan kinerja S&P 500 dengan kinerja 500 hedge fund dan obligasi AS terbesar. Meskipun hedge fund mengungguli obligasi namun secara ekuitas sangat rendah.

Salah satu alasan yang membuat hedge fund sering menjadi subjek kontroversi adalah praktik yang dikenal sebagai “short selling” atau penjualan pendek. Dalam penjualan pendek, investor berspekulasi bahwa harga saham akan turun. Investor tersebut akan “meminjam” saham dan segera menjualnya. Harapannya adalah dapat membeli kembali saham tersebut di masa mendatang dengan harga yang lebih rendah. Keuntungan dihasilkan dari selisih harga jual awal yang lebih tinggi dan harga beli kembali yang lebih rendah.

Sebagai ilustrasi, misalkan seorang investor merasa harga saham perusahaan A terlampau tinggi. Ia kemudian meminjam 100 saham dari bank dan menjualnya dengan harga €50 per saham, sehingga total penjualannya adalah €5.000. Setelah beberapa waktu, prediksinya ternyata benar dan harga saham turun menjadi €40. Investor tersebut kemudian membeli kembali 100 saham dengan total harga €4.000 dan mengembalikan saham tersebut ke bank. Dengan demikian, ia memperoleh keuntungan sebesar €1.000, yang harus dikurangi dengan biaya yang dikenakan oleh bank untuk meminjam saham tersebut.

Hanya saja, ini sangat berisiko. Lagi pula, jika harga tidak turun, tetapi naik menjadi € 60, investor merugi € 1000. dan lagi investor masih harus mengembalikan saham yang dipinjam ke bank dan karena itu harus membelinya dengan harga lebih tinggi.

Perbedaan dengan kepemilikan saham normal juga adalah bahwa dengan kepemilikan saham investor tidak akan pernah kehilangan uang lebih dari nilai saham: sebuah saham tidak akan pernah bernilai kurang dari € 0.

Sebaliknya, ketika mengalami short, secara teori investor bisa kehilangan dalam jumlah tak terhingga dan seringkali juga ada tekanan waktu. Selain itu, hal tersebut dipandang oleh beberapa orang sebagai tidak etis karena, pada kenyataannya sering dikaitkan dengan penyalahgunaan pasar.

Risiko Berinvestasi di Hedge Fund

Hedge fund memang sangat berisiko. Risiko menanamkan modal inilah yang menarik investor, karena berpotensi juga menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

Hedge fund sering menginvestasikan banyak uang pinjaman dalam derivatif seperti opsi, yang seringkali harus dikirim dalam waktu tertentu. Jika peristiwa yang sama sekali tidak terduga tiba-tiba terjadi selama periode tersebut, harga bisa tiba-tiba turun dengan sangat tajam.

Hedge funds bisa sangat rentan terhadap jenis pergerakan jangka pendek tersebut. Hal itu dapat menyebabkan fund manager kehilangan investasinya, meskipun dia benar dalam jangka panjang. Selain itu, manajer hedge fund dibayar persentase dari pengembalian dana mereka. Jika reksa dana yang ditawarkan mencapai return tinggi, mereka berbagi keuntungan.

Tetapi apa yang terjadi jika reksa dana tersebut turun? Apakah mereka membayar persentase dari kerugian itu? Tidak. Meskipun pengelola tidak menerima fee namun kerugian ditanggung terutama oleh investor. Mekanisme tersebut yang membuat manajer hedge funds dianggap jelek dan tertarik untuk bertindak dengan risiko. Mereka berbagi keuntungan, tetapi tidak dalam kerugian.

Akhirnya, yang membuat semakin sulit bagi investor adalah bahwa ada sejumlah besar perusahaan hedge fund itu berbeda satu sama lain. Juga sangat sulit untuk memperkirakan apakah reksa dana yang ditawarkan hedge funds dengan kinerja baik beberapa tahun ke belakang akan terus mewujudkannya di masa depan. Lagipula, hanya ada sedikit firma yang bisa melakukannya. Singkatnya, bagi investor ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

Kategori Hedge Fund

Hedge fund menggunakan banyak strategi dan cara kerja berbeda. Hedge fund mencakup banyak instrumen investasi yang berbeda dan toleransi risiko yang sangat berbeda. Strateginya tentu saja sangat kompleks dan sangat berbeda satu sama lain. Untuk mendapatkan sedikit gambaran, berikut beberapa contoh kategori hedge fund:

1. Makro Global

Mengacu pada dana yang diinvestasikan sesuai dengan strategi investasi umum, yang didasarkan pada prospek politik dan ekonomi berbagai negara. Mereka menganalisis tren ekonomi di berbagai negara dalam hubungannya satu sama lain dan mencoba mengambil untung darinya.

2. Arbitrasi

Strategi terkenal lainnya adalah apa yang disebut “arbitrase”. Hedge funds mencoba memanfaatkan perbedaan harga antara instrumen investasi yang terkait erat dengan membeli dan menjual investasi secara bersamaan. Misalnya, ketika unit bisnis yang berbeda terdaftar secara terpisah di bursa saham.

Ketika digunakan dengan benar, strategi arbitrase memberikan hasil yang konsisten dengan risiko rendah. Namun, karena inefisiensi antar investasi biasanya sangat kecil, dana arbitrase sangat bergantung pada leverage untuk menghasilkan pengembalian yang signifikan. Sebagai hasil dari penggunaan leverage, beberapa dana arbitrase menderita kerugian besar di masa lalu ketika perbedaan harga tiba-tiba melebar atau menyempit secara tidak terduga.

3. Lainnya

Cara kerja Hedge fund lazimnya menginvestasikan modal pada beberapa perusahaan berbentuk hutang atau pinjaman hanya saja mereka menentukan besar pengembalian yang telah dibuat sedemikian rupa yang akan aman dengan membuat hedging.

Metode hedging tersebut bermacam dan dilihat kasus per kasus. Namun perusahan hedge fund cuma berminat menanamkan investasi pada perusahaan besar, tidak pernah pada perusahaan kecil menengah apalagi perusahaan yang baru saja dimulai.

Perusahaan Hedge Fund cukup terkenal biasanya ada di Amerika. Di sana, Hedge Fund punya ketentuan yang lebih longgar daripada lembaga keuangan lain, namun sebatas investor terakreditasi saja yang dapat menginvestasikan uang di sana.

Di Indonesia, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pernah mengeluarkan pendapat mengenai peraturan khusus Hedge Fund yaitu cuma akan menampung klien khusus sebab memiliki risiko yang tinggi.

Melvern Pradana

Melvern Pradana

Melvern Pradana adalah seorang investor yang aktif menanam modal di pasar saham, cryptocurrency, P2P lending, dan reksa dana. Idolanya adalah Warren Buffett dan Peter Thiel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *