Lompat ke konten
Daftar Isi

Price/Earnings-to-Growth (PEG) Ratio: Rumus dan Cara Menghitung

PEG Ratio

Untuk melakukan analisis harga saham yang akurat, kita tidak dapat mengandalkan perasaan semata, melainkan harus didukung dengan data yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan dalam analisis saham, salah satunya adalah Price/Earnings-to-Growth (PEG) Ratio atau sering disebut PEG Ratio.

PEG Ratio digunakan untuk mengevaluasi potensi keuntungan investasi dalam saham dengan mempertimbangkan rasio P/E (Price/Earnings) dan pertumbuhan laba perusahaan. Dalam mengenal lebih jauh tentang indikator ini, informasi lebih lengkap dapat ditemukan di bawah ini.

Pengertian Price/Earning-to-Growth (PEG) Ratio

PEG Ratio adalah rasio yang menghitung hubungan antara Harga Saham per lembar dengan Pendapatan Per Saham (EPS) perusahaan dibagi dengan tingkat pertumbuhan pendapatan selama periode waktu tertentu (biasanya 1-3 tahun ke depan).

PEG Ratio digunakan sebagai alat prediksi untuk menentukan apakah harga saham dianggap mahal atau murah dalam kaitannya dengan tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan.

Dibandingkan dengan rasio P/E, PEG Ratio memberikan gambaran yang lebih akurat karena melibatkan faktor EPS atau earning per share per saham.

Jika PEG Ratio kurang dari 1, maka harga saham dianggap diremehkan oleh pasar, sedangkan jika lebih dari 1, harga saham dianggap mahal. PEG Ratio yang baik adalah yang berada pada angka kurang dari 1. Dalam melakukan analisis harga saham, penting untuk mengandalkan data laporan keuangan dan tidak hanya mengandalkan perasaan.

Cara Menghitung PEG Ratio

Sebelum membahas lebih mendalam, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa formula PEG Ratio dan pengaruh hasil rasio tersebut pada perusahaan.

Berikut ini adalah rumus PEG ratio:

PEG = (P/E) / (pertumbuhan EPS)

Rasio P/E merupakan cara untuk membandingkan suatu nilai saham relatif berdasar besar pendapatan. Cara menghitungnya cukup dengan mengambil harga saat sekarang dan kemudian membagi harga tersebut dengan EPS (Earning per Share).

Sementara nilai pertumbuhan EPS dapat ditemukan dengan menghitung persentase perbedaan EPS tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Hasil dari kalkulasi ini dapat menggambarkan seberapa tinggi harga saham suatu perusahaan terhadap pendapatan. Nilai tersebut dapat dijadikan dasar penilaian perusahaan di pasar saham.

Penggunaan PEG Ratio

PEG Ratio adalah salah satu rasio yang digunakan untuk menilai kelayakan investasi pada sebuah perusahaan. Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki PEG Ratio sebesar 2, Anda perlu memahami arti dari angka 2 tersebut.

Angka 2 menunjukkan hubungan antara harga saham perusahaan dan pertumbuhan laba di masa depan. Semakin kecil angka PEG Ratio, semakin murah harga yang harus dibayar untuk setiap unit pertumbuhan laba yang diharapkan. Artinya, meskipun P/E ratio perusahaan terlihat tinggi, hal itu bisa jadi bagus jika nilai PEG Ratio rendah, karena menunjukkan saham perusahaan undervalued. Sebaliknya, jika PEG Ratio tinggi, itu bisa menunjukkan bahwa harga saham perusahaan terlalu mahal.

Jika hasil perhitungan PEG Ratio kurang dari 1, itu menandakan bahwa saham perusahaan sedang dijual dengan harga diskon. Sebaliknya, jika PEG Ratio lebih dari 1, itu menunjukkan bahwa pasar menganggap harga saham perusahaan terlalu tinggi. Namun, jika PEG Ratio sama dengan 1, itu menunjukkan bahwa harga saham perusahaan saat ini adil berdasarkan pertumbuhan laba di masa depan.

Oleh karena itu, PEG Ratio sering digunakan dalam strategi value investing untuk mencari saham dengan harga yang murah. Dengan memahami PEG Ratio, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak.

Akurasi PEG Ratio

Bagi PEG Ratio dan perhitungan rasio lainnya, akurasi perhitungan bergantung dengan input data yang dimasukkan saat perhitungan. Untuk itu, Anda dapat meminta analisis atau pertimbangan analis finansial saat menghitung PEG Ratio. Selain itu, pastikan juga data yang diberikan adalah data resmi dan terbaru agar perhitungan hasilnya lebih akurat.

Secara keseluruhan, penghitungan nilai PEG Ratio dapat dikatakan cukup sederhana. Namun, hasil perhitungan tersebut dapat digunakan secara konservatif dan realistis, khususnya untuk mengetahui perhitungan pertumbuhan suatu perusahaan di masa yang akan datang.

Apabila Anda hendak berinvestasi dan ingin mengetahui tentang nilai PEG Ratio dari suatu perusahaan, ada baiknya untuk berdiskusi dan konsultasi dengan ahli finansial. Terutama jika Anda masih awam dalam dunia finansial dan saham. Pada umumnya, para analis finansial profesional dapat mengetahui tren dan informasi terbaru yang pastinya dapat membantu Anda menemukan perhitungan yang akurat.

Bagi kalangan para investor, hasil perhitungan dari nilai PEG Ratio dapat sangat membantu mereka saat hendak membuat suatu keputusan dan langkah ke depan.

Kelebihan PEG Ratio

Para investor mungkin akan menyukai PEG Ratio karena dapat secara eksplisit menghasilkan nilai pertumbuhan yang diinginkan dalam pendapatan suatu perusahaan. Selain itu, PEG Ratio juga bisa memberikan saran apakah PER tinggi pada suatu perusahaan adalah cerminan dari harga saham yang terlampau mahal atau malah mencerminkan potensi pertumbuhan perusahaan yang menjanjikan.

Kekurangan PEG Ratio

PEG ratio kurang efektif untuk mengukur suatu perusahaan yang nilai pertumbuhannya tidak tinggi. Sebagai contoh, perusahaan yang sudah mapan dan besar mungkin akan menawarkan pendapatan dividen yang menjanjikan, namun peluang pertumbuhan yang dimiliki cukup sedikit.

Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan merupakan perkiraan. Hal itu berarti tingkat pertumbuhan memiliki batasan untuk mengetahui kejadian di masa yang akan datang. Masa depan pertumbuhan perusahaan dapat berubah karena beberapa hal seperti hype investor, kondisi pasar, dan kemunduran ekspansi.

Perhitungan sederhana dan nyaman dari PEG Ratio membuat beberapa variabel yang dianggap penting harus ikut diperhitungkan. Pertama, tingkat pertumbuhan absolut dalam PEG tidak memperhitungkan secara menyeluruh tentang pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu, investor harus membandingkan PEG rata-rata semua industri dan ekonomi dengan PEG saham untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Selain hal tersebut, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi lebih tidak stabil dan sangat rentan mendapat masalah yang dapat mengganggu untuk mempertahankan kondisi sekarang atau saat ini. Untuk itu, saham dengan PEG ratio lebih tinggi dengan pertumbuhan berkelanjutan dan stabil kerap kali dilihat sebagai investasi yang lebih menarik dibanding saham dengan PEG ratio rendah jangka pendek.

Perusahaan yang punya tingkat pertumbuhan melebihi pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun adalah perusahaan yang menguntungkan namun juga dapat memperlihatkan potensi penipuan, khususnya apabila persentase pertumbuhannya tetap meskipun perekonomian mengalami fluktuasi.

Dalam perhitungan PEG Ratio, volatilitas saham yang berisiko dan spekulatif yang mempunyai PER karena harga terlalu rendah tidak dikoreksi. Saham seperti ini kemungkinan punya nilai PEG Rendah karena PER jangka pendek atau kurang lebih satu tahun yang juga sangat rendah. Hal tersebut tentu tidak dapat menunjukkan adanya jaminan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan di masa yang akan datang.

Kesimpulan

Itulah tadi pembahasan tentang price/earning-to-growth (PEG) Ratio atau biasa dikenal dengan PEG Rasio. Konsep ini memiliki keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk melihat potensi atau memberikan gambaran pada harga saham suatu perusahaan di masa depan. Namun, di sisi lainnya, PEG Ratio juga memiliki kekurangan yang harus Anda perhatikan saat menggunakan konsep ini.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *