Lompat ke konten
Daftar Isi

Reksa Dana Campuran: Pengertian, Jenis, Keuntungan

Reksa Dana Campuran

Reksa dana campuran memiliki diversifikasi yang paling baik dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.

Ada reksa dana yang alokasinya dominan untuk saham (RDS), ada juga yang dominan untuk obligasi dan pasar uang, tapi ada juga yang berimbang. Instrumen dengan alokasi berimbang inilah yang disebut dengan reksa dana campuran (RDC).

Pengertian Reksa Dana Campuran

Reksa dana campuran adalah reksa dana dengan alokasi investasi yang seimbang antara saham, obligasi dan instrumen pasar uang. Alokasi untuk masing-masing instrumen investasi dalam sebuah reksa dana campuran berkisar antara 1-79%, sementara sisanya untuk instrumen lainnya.

Namun, tidak jarang manajer investasi mengalokasikan sebagian besar uang yang terkumpul dari reksa dana campuran ke salah satu instrumen tertentu. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan kondisi ekonomi yang berlaku. Supaya Anda bisa lebih paham, mari kita lihat potongan fund fact sheet salah satu instrumen jenis ini di bawah ini:

Gambar 1: Contoh alokasi reksa dana campuran
Gambar 1: Contoh alokasi reksa dana campuran

Dari gambar 1 di atas terlihat bahwasanya secara teoritis, alokasi reksa dana campuran tersebut bisa 1-79% untuk saham dan sisanya untuk yang lainnya, 1-79% untuk obligasi dan sisanya untuk yang lainnya atau 1-79% untuk pasar uang dan sisanya untuk yang lainnya. Namun secara praktek, perusahaan manajer investasi tersebut mengalokasikan 75% untuk saham, 21,5% obligasi dan sisanya untuk pasar uang. 

Oleh karena itu, Anda harus memeriksa fund fact sheet sebelum membeli instrumen ini. Sebab, setiap manajer investasi mengalokasikan uang Anda dengan cara yang berbeda. Bahkan tidak jarang satu manajer investasi memiliki 2 produk RDC dengan alokasi yang berbeda pula.

Paparan Risiko 

Karena alokasi yang relatif seimbang antara saham, obligasi dan pasar uang, Anda juga akan menerima risiko yang ditimbulkan oleh masing-masing instrumen secara seimbang juga. Artinya, Anda akan tetap harus menanggung risiko apabila  ada masalah pada pasar saham, meskipun potensi risiko tersebut relatif lebih rendah dibandingkan jika Anda membeli RDS atau saham secara langsung.

Tingkat Risiko 

Umumnya, reksa dana campuran dikenal sebagai instrumen dengan risiko sedang. Akan tetapi karena alokasi investasi reksa dana campuran cenderung fleksibel, maka tingkat risiko instrumen ini juga bisa dibagi lagi menjadi 3 sub, yaitu:

  1. Risiko konservatif: Apabila sejumlah besar alokasi untuk pasar uang. 
  2. Risiko sedang: Apabila sejumlah besar alokasi untuk obligasi.
  3. Risiko tinggi: Apabila sejumlah besar alokasi untuk saham. 

Mari kita ambil contoh beberapa produk reksa dana jenis ini berikut:

Gambar 2: Contoh Reksa Dana Campuran dengan risiko relatif sedang
Gambar 2: Contoh Reksa Dana Campuran dengan risiko relatif sedang
Gambar 3: Contoh Reksa Dana Campuran dengan risiko relatif berimbang
Gambar 3: Contoh Reksa Dana Campuran dengan risiko relatif berimbang
Gambar 4: Contoh Reksa Dana Campuran dengan risiko relatif tinggi
Gambar 4: Contoh Reksa Dana Campuran dengan risiko relatif tinggi

Dari ketiga gambar di atas, tentu Anda melihat bagaimana reksa dana jenis ini bisa memiliki alokasi bervariasi. Alokasi yang bervariasi ini menuntun kepada risiko yang bervariasi pula mengingat baik saham, obligasi maupun pasar uang juga memiliki resikonya sendiri-sendiri. 

Keuntungan Reksa Dana Campuran

Investasi pada instrumen yang satu ini juga memiliki keuntungan investasi reksa dana lainnya, seperti biaya investasi yang rendah, keuntungan yang bebas pajak, diversifikasi portofolio dan tidak perlu mengatur investasi Anda sendiri. 

Namun secara individu, umumnya reksa dana campuran memiliki keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan RDPU dan risiko yang lebih rendah dibandingkan reksa dana saham. Selain itu, karena tidak tergantung dengan obligasi, instrumen ini juga relatif aman apabila ada penurunan di pasar obligasi.

Gambar 5: Contoh Keuntungan Reksa Dana Campuran
Gambar 5: Contoh Keuntungan Reksa Dana Campuran

Dari gambar 5 di atas terlihat jelas bahwasanya keuntungan investasi pada instrumen ini sangat bervariatif mulai dari 0,96%-27,8% per tahun. Menurut hemat penulis, ini juga tidak lepas dari komponen alokasinya. 

Hal ini mengingat bahwasanya alokasi Mandiri Investa Syariah Berimbang sebagian besar dialokasikan untuk obligasi dengan tanpa alokasi untuk saham, sedangkan 74% uang di Sucorinvest Citra Dana Berimbang dialokasikan untuk saham, 21,5% untuk obligasi dan sisanya baru untuk pasar uang.

Selain bergantung pada alokasinya, keuntungan dari reksa dana campuran juga bergantung pada kemampuan manajer investasi untuk mengocok alokasi investasi sebaik mungkin sesuai dengan kondisi ekonomi. Oleh sebab itu, reksa dana campuran menuntut manajer investasi untuk menerapkan strategi investasi aktif. 

Siapa Yang Cocok Berinvestasi di Reksa Dana Campuran?

Reksa dana campuran yang cocok untuk investor dengan profil risiko moderat. Pasalnya, dengan berinvestasi pada instrumen ini, Anda bisa memperoleh paparan keuntungan dan risiko investasi saham dan obligasi yang lebih tinggi dibandingkan RDPU tapi lebih rendah dibandingkan reksa dana saham dan obligasi. 

Selain itu, reksa dana campuran juga lebih cocok untuk investor yang ingin memenuhi kebutuhan jangka menengah. Pasalnya, dengan mayoritas alokasi untuk saham dan obligasi, ada risiko jangka pendek yang akan hilang apabila investor berinvestasi untuk jangka menengah atau panjang. 

Penutup

Reksa dana campuran (RDC) adalah jenis instrumen investasi yang mengkombinasikan investasi di saham, obligasi dan pasar uang secara relatif berimbang. Apabila dibandingkan dengan jenis lainnya, alokasi investasi pada reksa dana campuran cenderung lebih fleksibel karena manajer investasi bisa mengalokasikan dana nasabah untuk 3 instrumen sekaligus. 

Dengan investasi pada instrumen yang satu ini, investor berpeluang untuk mendapatkan keuntungan dan risiko investasi yang lebih tinggi dibandingkan RDPU tapi relatif lebih rendah dibandingkan dengan RDS maupun obligasi. 

Lalu, bagaimana cara memilih instrumen ini dengan baik? Pertama, pastikan dulu profil risiko Anda. Kedua, tentukan terlebih dahulu skala prioritas instrumen Anda (saham>obligasi>pasar uang atau sebaliknya). Ketiga, baca fund fact sheet produk terkait untuk memastikan alokasi investasi. Keempat, bandingkan dengan produk sejenis lainnya.  Selamat mencoba.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *