Lompat ke konten
Daftar Isi

6 Tips Memilih KPR Yang Tepat, Pahami Sebelum Ambil Cicilan

Memilih Cicilan KPR

Membeli rumah dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan solusi paling realistis untuk keluarga dengan keuangan standar atau tidak memiliki dana memadai untuk membayar rumah secara cash. Masalahnya, memilih KPR yang tepat faktanya cukup sulit terlebih untuk pasangan muda yang baru menikah yang ingin segera memiliki rumah.

Masih banyak orang yang belum mengerti dengan sistem cicilan perumahan KPR. Berbagai promo begitu menggoda semisal promo bunga murah yang malah membuat sebagian orang ragu, benarkah angsuran yang harus dibayar memang terjangkau hingga selesai. Dan memang, memilih KPR yang tepat itu membutuhkan strategi tersendiri supaya kondisi anggaran keluarga tak tergoncang. Karena itu sangat penting untuk menjauhi perilaku asal pilih KPR agar tak terjebak dengan bunga KPR yang nampaknya ‘kecil’ namun kenyataannya ‘selangit’.

Untuk mereka yang berencana akan membeli rumah dengan cara mengangsur lewat fasilitas cicilan KPR, sebaiknya memperhatikan poin-poin berikut supaya mendapatkan hunian sebagaimana yang diidamkan.

1. Cermati Spesifikasi Rumah

Memilih KPR yang tepat memang harus selalu melihat bagaimana spesifikasi rumah yang ditawarkan. Idealnya, sebuah rumah itu ukurannya harus lapang, memiliki halaman luas, dan lokasi di kota dengan posisi strategis. Namun, jika itu akan mencekik leher, tentu tak boleh dipilih.

Konsumen harus bersikap bijak ketika mempertimbangkan tipe rumah yang hendak dikredit. Soalnya, anggaran yang dimiliki setiap bulannya itu tak cuma disediakan untuk mengangsur biaya KPR setiap bulan. Rumah dengan letak di pinggiran kota pun tak jelek asal keuangan rumah tangga tetap sehat. Jika diberikan rejeki maka rumah di pinggiran kota itu dapat direnovasi, membeli tanah untuk dibuat rumah, atau menjualnya untuk dibelikan rumah baru yang lebih sesuai harapan.

2. Jangan Mudah Terbujuk Jebakan Bunga Rendah

Pahami bahwa perhitungan bunga cicilan KPR adalah ilmu penting yang harus dikuasai konsumen. Biasanya para pengembang perumahan menganut dua macam suku bunga yaitu suku bunga tetap (fix) dan suku bunga mengambang (floating). Yang membedakannya adalah untuk suku bunga fix memiliki besaran bunga yang selalu tetap pada angka tertentu dari awal hingga akhir kredit. Sementara suku bunga floating memiliki besaran bunga yang dapat saja berubah sesuai dengan ketentuan suku bunga acuan dari Bank Indonesia.

Konsumen harus waspada dengan sering adanya penjualan rumah dengan sistem KPR bunga rendah. Acapkali masyarakat tidak sadar dengan perangkap bunga KPR tersebut. Misalnya penawaran suku bunga yang nampaknya ‘rendah’ namun kenyataannya lebih ‘tinggi’ begitu dikalkulasi secara menyeluruh.

Penawaran rumah KPR yang mempunyai bunga fix rendah namun jangka waktu singkat, tak berarti angsuran KPR bakal lebih rendah. Misalnya rumah KPR yang ditawarkan bank A menghadirkan promo bunga rendah fix rate 6% untuk angsuran 2 tahun pertama. Kemudian, pada tahun ketiga, konsumen diwajibkan melunasi angsuran KPR yang menerapkan suku bunga floating rate. Sudah tentu angsuran per bulannya akan lebih besar dibanding 2 tahun terdahulu. Lalu bila dikalkulasi keseluruhan maka bisa dipastikan konsumen malah merugi artinya jatuhnya lebih mahal.

Bunga KPR kecil pada permulaan kredit tidak lah sebuah jalan keluar. Yang terbaik yaitu memilih KPR dengan suku bunga rendah ditambah periode pengenaan bunga tetap yang panjang misalnya selama 5 tahun. Ini tentu sedikit banyak akan bisa menghemat pengeluaran untuk angsuran.

3. Bandingkan Besar Cicilan KPR

Tips ini cukup mudah dilaksanakan hanya dengan membandingkan nominal cicilan atau angsuran yang diberikan oleh bank pemberi cicilan KPR. Cek tawaran mana yang memberikan besar angsuran terendah. Triknya gampang, coba temui petugas customer service bank pemberi kredit KPR. Pihak bank umumnya telah menyediakan daftar angsuran KPR yang berlaku dalam bentuk brosur.

Cukup dipilih mana yang paling sesuai dengan kemampuan membayar angsuran setiap bulannya. Dengan nominal kredit KPR yang setara, tenor sama, konsumen dapat membuat perbandingan bank mana yang menyediakan cicilan KPR terendah.

Dalam membandingkan ada baiknya tak cuma untuk besar suku bunga, sebab boleh jadi dengan bunga sama namun besaran cicilan per bulan ternyata tak sama. Sehingga agar lebih pasti, konsumen diharapkan mencermati berapa nominal cicilan yang dibebankan.

4. Jangka Waktu Angsuran KPR

Memilih perumahan KPR terbaik juga harus mempertimbangkan jangka waktu angsuran yang tepat. Cicilan KPR yang mempunyai jangka waktu panjang, umumnya memberlakukan angsuran yang tak begitu tinggi. Pilihan ini akan cocok untuk konsumen yang bekerja di satu perusahaan.

Sedangkan KPR yang menawarkan jangka waktu kredit singkat (tak lebih dari 10 tahun) akan lebih sesuai untuk konsumen dengan jabatan di level manajerial. Tenor kredit yang singkat membuat konsumen bisa lebih bebas kapan saja menjual rumah apabila suatu saat akan pindah ke tempat lain berkenaan dengan pekerjaan.

Hanya saja, KPR jangka waktu pendek lazimnya memberlakukan nilai angsuran lebih besar. Oleh karena itu bila gaji terhitung standar, sebaiknya tak usah memaksakan diri memilih kredit KPR yang jangka waktunya pendek. Saat akan menentukan pilihan KPR yang akan diambil maka sebaiknya memang mencari info lebih dulu secara rinci terkait spesifikasi dan syarat KPR itu.

5. Ketahui Kapasitas Keuangan dengan Mencoba Simulasi Cicilan

Untuk mereka yang hendak membeli rumah secara kredit, yang harus dipahami adalah nominal angsuran KPR mesti menyesuaikan dengan kesanggupan keuangan. Untuk mengetahuinya yaitu mencoba simulasi angsuran KPR lebih dahulu sebelum menandatangani akad persetujuan kredit KPR. Gunakan tool simulasi KPR eksklusif dari Investbro untuk melihat estimasi kasar cicilan Anda.

Berdasarkan hasil simulasi itu maka pengguna dapat mengetahui kapasitas keuangan misalnya dana angsuran KPR bulanan, biaya lain-lain, biaya denda karena terlambat membayar, dan banyak lagi. Berdasarkan hasil simulasi angsuran KPR, upayakan supaya nominal angsuran takmelebihi 30% dari jumlah pendapatan. Agar kian untung, ambil tawaran kredit KPR dengan fasilitas bebas biaya. Misalnya, produk KPR yang menawarkan fitur bebas biaya provisi, biaya administrasi, dan yang lainnya.

6. Ketahui Reputasi Pengembang

Aspek selanjutnya yang juga perlu untuk dicermati dalam memilih cicilan KPR yang tepat yaitu mengetahui reputasi pengembang perumahan itu supaya tidak ada potensi tertipu. Mudah saja, mengetahui reputasi pengembang dapat diperhatikan dari track record pengembang untuk beberapa tahun terdahulu, misalnya pengalaman pengembang itu dalam bisnis perumahan atau berbagai proyek yang sudah dibangun.

Agar aman, konsumen dapat memilih pengembang mitra bank KPR. Strategi tersebut akan memudahkan konsumen untuk mengecek. Misalnya, KPR CIMB Niaga yang menjalin sinergi dengan pengembang rumah kenamaan Ciputra, serta Jaya Property dan Sinarmas Land. Dengan begitu, konsumen tidak usah was-was jika sudah lama menabung untuk membeli rumah tapi malah terbuang sia-sia.

Memilih KPR yang tepat memang bukan perkara yang mudah. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dengan matang sebelum memutuskannya. Wajar sebab ini menyangkut uang yang tak sedikit dan jangka waktu kredit yang cukup lama. Namun juga jangan terlalu lama mempertimbangkan sebab faktanya harga rumah terus naik dari tahun ke tahun.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *