Lompat ke konten
Daftar Isi

Volume Transaksi Saham, Teknik Analisis Untuk Investor & Trader

Analisis Volume Transaksi Saham

Dalam menganalisis saham, indikator yang sering digunakan adalah volume transaksi. Dengan mengamati indikator volume transaksi saham, teknik analisis untuk investor dan trader akan menjadi lebih akurat dan tepat.

Lalu, sebenarnya apakah itu indikator tentang volume transaksi? Bagaimana cara menganalisis menggunakan indikator tersebut? Nah, apabila Anda ingin mengetahui tentang indikator tersebut dengan lebih jelas, langsung saja Anda simak informasi tentang ulasan pentingnya di bawah ini.

Pengertian Volume Transaksi Saham

Volume transaksi saham adalah indikator yang menunjukkan jumlah perdagangan atau transaksi yang terjadi dalam perdagangan di suatu sesi. Dengan kata lain, volume perdagangan saham menunjukkan jumlah total perpindahan uang baik yang terbeli maupun yang terjual.

Volume tersebut nantinya akan disajikan dalam bentuk chart batangan yang disebut dengan “Volume Bar”. Umumnya, indikator ini ditampilkan di bagian bawa tabel chart perdagangan.

Pada saat volume bar memiliki bentuk tinggi itu menandakan jika aktivitas perdagangan dalam kondisi besar atau partisipasi sedang besar. Sementara jika volume bar kecil, itu menandakan jika pelaku pasar sedang kurang berminat.

Perbedaan Indikator Volume Pada Saham dan Forex

Saat indikator volume transaksi digunakan pada pasar saham, maka indikator tersebut dapat dengan secara tegas menunjukkan jumlah perpindahan saham dalam suatu periode waktu atau sesi. Data dan pengukuran banyaknya transaksi tersebut dapat secara tegas disajikan karena pada dasarnya pasar saham itu terpusat.

Jadi, semua aktivitas perpindahan saham dan saham yang sedang dalam transaksi dapat diketahui.

Namun, hal tersebut tidak berlaku pada pasar forex. Pada pasar forex, chart bar volume yang ditunjukkan tidak benar-benar merepresentasikan volume perdagangan yang terjadi. Hal itu karena pasar forex mempunyai sifat terdesentralisasi.

Dengan kata lain, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tahu betul berapa banyak uang USD yang sedang diperjualbelikan di pasar forex saat ini.

Seberapa Penting Indikator Volume Transaksi untuk Analisis?

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, melihat volume perdagangan saham di BEI atau bursa lain dapat menunjukkan tingkat aktivitas transaksi suatu perdagangan dalam satu waktu yang dilakukan oleh para trader dan investor. Volume tersebut digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi pada harga. Pada umumnya, bar volume ini akan ditampilkan di bagian bawah dari grafik.

Pergerakan volume transaksi saham yang naik turun menggambarkan minat pasar saat itu. Selain itu, apabila Anda menemukan saham yang mempunyai tabel history volume transaksi yang stabil, itu berarti menunjukkan bahwa saham tersebut bersifat likuid dan sering diperjualbelikan oleh para investor dan trader. Dengan kata lain, saham yang punya volume bar stabil bisa dibilang bukan saham abal-abal. Analisis ini merupakah salah satu bagian dari analisis teknikal.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa keberadaan indikator ini sangat penting untuk mengamati dan melakukan analisis pada pasar saham. Dengan mengetahui indikator tersebut dengan baik, Anda dapat menjadikan indikator tersebut untuk menentukan sinyal pasar sedang bearish atau bullish.

Fungsi Melihat Volume Transaksi Saham

Setelah membahas tentang pengertian dan pentingnya indikator volume ini pada trading, pertanyaan yang muncul berikutnya adalah apa fungsi dari indikator tersebut? Bagaimana cara membaca dan menggunakan indikator tersebut?

Berikut beberapa fungsi melihat seberapa besar volume transaksi saham:

1. Mendeteksi market yang sudah mengalami kejenuhan

Masalah yang sering dibingungkan oleh para trader adalah cara menentukan lembah dan puncak dalam chart. Sebenarnya, hal tersebut memang tidak bisa dengan pasti diprediksi. Akan tetapi, dengan bantuan dari indikator volume ini, Anda dapat mengetahui indikasi kapan terbentuknya lembah dan kapan waktu terbentuknya puncak.

Seperti kita tahu, pergerakan suatu market tidak hanya satu arah. Pada waktu tertentu, market tersebut dapat mengalami yang namanya kejenuhan. Hal itu nantinya bisa menciptakan tren pembalikan atau reversal.

Dengan menggunakan indikator volume, para trader dapat mengetahui lebih cepat akan hal tersebut. Pada saat harga dan volume menurun bersamaan, dapat dikatakan pasar akan mengalami reversal.

2. Melakukan pengukuran kekuatan tren di pasar

Berikutnya, indikator volume juga dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kekuatan terhadap tren pasar. Pada saat volume pasar semakin meningkat, itu menunjukkan bahwa minat dari para trader dan investor sedang tinggi. Apabila volume tersebut meningkat searah dengan tren pasar, maka kemungkinan besar tren tersebut sangat kuat dalam pergerakannya.

Pada saat arah pergerakan pasar sedang menguat ke suatu arah, maka pada umumnya akan terlihat juga terjadi peningkatan di indikator volume. Kemudian, pada saat terjadi pembalikan ke arah berlawanan, maka volume tersebut juga akan mengalami penurunan. Dengan begitu, market dan volume yang bergerak dalam satu arah dapat mengindikasikan jika suatu tren akan tetap berlanjut.

3. Melakukan konfirmasi saat trading breakout

Bagi yang belum tahu, breakout merupakan salah satu cara trading dengan mengikuti tren. Cara ini cukup banyak digunakan oleh para trader. Akan tetapi, cara trading ini mempunyai kelemahan besar yakni bisa terjadinya breakout palsu. Parahnya lagi, breakout palsu ini akan lebih sering muncul daripada breakout yang sebenarnya.

Untuk mengatasi risiko kesalahan konfirmasi tersebut, umumnya para trader akan menunggu terjadinya pullback harga ke daerah semua seperti saat masuk ke pasar. Namun, cara lain untuk mengetahui hal itu adalah dengan menggunakan indikator volume. Dengan menggunakan indikator tersebut, para trader dapat meminimalkan kesalahan konfirmasi breakout palsu sehingga kerugian yang dialami bisa berkurang.

Untuk melakukan konfirmasi tersebut, proses urutannya hampir sama dengan saat melakukan konfirmasi tren pasar. Perbedaannya, cara ini dipakai setelah harga break pada resistance dan support tertentu. Namun yang perlu disadari saat menggunakan cara ini adalah cara ini sangat sulit untuk digunakan karena kenakan volume bersifat fluktuatif. Untuk itu, Anda harus tunggu candle close dahulu untuk mengetahui secara tepat.

Apakah Indikator Volume Transaksi Akurat?

Berbicara tentang tingkat akurasi pada pasar modal, Anda tidak akan menemukan indikator dengan akurasi 100%. Hal yang ada hanyalah sebuah prediksi. Memang, telah dikatakan sebelumnya bahwa adanya indikator volume transaksi memang sangat penting untuk melakukan pengukuran terhadap minat pasar terhadap suatu saham. Namun, itu semua hanyalah prediksi saja.

Sama halnya juga indikator saham lainnya, semuanya tidak ada yang bisa mengetahui secara pasti atau 100% terhadap pergerakan pasar. Semua indikator-indikator tersebut mempunyai kemungkinan untuk menghasilkan divergence, di mana pada saat indikator mengatakan akan bullish tetapi kenyataannya malah bearish dan begitu juga sebaliknya.

Itulah tadi ulasan tentang indikator volume transaksi saham yang penting untuk diketahui. Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator ini sangat penting dan dapat sangat membantu dalam melihat pasar saham. Namun, hal yang perlu digaris bawahi di sini adalah indikator hanya membantu untuk memberikan prediksi, jadi kebenarannya tidak 100%.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *