Lompat ke konten
Daftar Isi

Acquiring Bank: Cara Kerja & Bedanya dengan Issuing Bank

tangan sedang menggesek karu kredit atau debit di mesin EDC.

Ketika Anda akan membayar sebuah barang atau produk lainnya di sebuah merchant, seringkali Anda menggunakan kartu kredit atau debit sebagai metode pembayaran. Sudah tahukah Anda bahwa metode ini dinamakan payment gateway

Metode ini menggunakan teknologi untuk mengirimkan data pembayaran customer ke acquirer yang kemudian diproses kembali apakah pembayaran disetujui atau tidak. Dari metode ini, ada beberapa istilah yang digunakan seperti acquiring bank dan issuing bank

Daripada penasaran tentang kedua istilah tersebut, mari simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Acquiring Bank

Acquiring bank adalah lembaga keuangan yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi dan memproses pembayaran kartu kredit atau debit antara penjual (merchant) dan issuing bank (bank penerbit kartu).

Dalam prosesnya, acquiring bank kemudian akan disebut acquirer sebagai lembaga keuangan yang mengelola rekening milik penjual. Acquirer tersebut akan memproses transaksi dan mengirimkan informasi ke issuing bank untuk diproses lebih lanjut. Data transaksi tersebut masuk akan masuk ke rekening penerima merchant. 

Di Indonesia sendiri, sistem pembayaran ini dinamakan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Melalui kartu kredit atau debit berlogo GPN, Anda bisa melakukan pembayaran dengan mesin EDC. Mesin terminal yang dikeluarkan oleh acquirer haruslah memiliki izin dari Bank Indonesia (BI) sebagai syarat sah sebuah transaksi.

Hal ini ditujukan untuk mengurangi risiko kejahatan dan penipuan yang mungkin terjadi saat proses transaksi. Selain itu, issuing bank yang bisa menjadi media pengiriman dana adalah pihak yang sudah memiliki izin dari BI juga. Dengan kata lain, baik pihak acquirer maupun issuer, keduanya perlu mendapatkan persetujuan dari BI dalam proses pelaksanaannya. 

Acquiring bank juga bertanggung jawab untuk memberikan layanan kepada merchant terkait dengan pemrosesan transaksi. Hal ini lantaran dalam pelaksanaannya tidak jarang penjual mengalami kendala pada mesin yang digunakan. 

Jadi, ketika merchant ingin bekerja sama dengan acquirer, mereka akan dibekali pemahaman seperti instalasi terminal pembayaran, pelatihan untuk penggunaan terminal, serta memberikan dukungan teknis dan keamanan untuk menjaga transaksi pembayaran tetap aman. 

Keamanan transaksi bersama acquirer ini perlu mengikuti pedoman yang sudah diatur oleh Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS). Dengan begitu, ketika terjadi tindak penipuan atau kejahatan, pihak acquirer akan menanggung kerugian dari transaksi terkait kepada merchant. 

Jadi, umumnya acquirer sudah membekali diri dengan menggunakan teknologi seperti SSL (secure socket layer) atau enkripsi data. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa transaksi pembayaran yang diproses aman dan terlindungi dari tindakan penipuan. 

Fungsi Acquiring Bank

Fungsi utama dari acquiring bank adalah untuk memproses pembayaran kartu kredit atau debit antara merchant dan issuing bank dalam suatu transaksi. Namun, ternyata ada beberapa fungsi lain yang juga dilakukan oleh pihak acquirer, di antaranya adalah:

1. Menyediakan terminal pembayaran

Dalam proses transaksi pembayaran di merchant, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan mesin EDC (Electronic Data Capture). Mesin yang sudah terintegrasi dengan software pada komputer atau smartphone ini berfungsi untuk memasukkan kartu kredit atau debit sebagai metode pembayaran. 

Mesin ini dikeluarkan oleh pihak acquirer sebagai media pembayaran elektronik yang memungkinkan merchant menerima pembayaran dari kartu kredit atau debit. 

2. Memproses transaksi antara penjual dan pembeli

Untuk memproses transaksi pembayaran, pihak acquirer menggunakan mesin EDC dan mengirimkan informasi yang dimasukkan dalam mesin ke issuing bank untuk diproses lebih lanjut. 

Setelah transaksi diproses, acquirer akan menyelesaikan transaksi dan mengirimkan sejumlah dana ke rekening merchant

3. Memastikan teknis transaksi berjalan dengan aman

Acquiring bank memberikan dukungan teknis untuk menjaga transaksi pembayaran tetap aman dan terlindungi dari tindakan penipuan. Pihak acquirer juga memberikan pelatihan kepada merchant terkait dengan penggunaan terminal pembayaran dan bagaimana menghindari penipuan.

Cara Kerja Acquiring Bank

Adapun cara kerja acquiring bank dalam proses transaksi antara merchant dan pembeli adalah sebagai berikut: 

  1. Merchant atau penjual akan menawarkan metode pembayaran kepada customer dengan menggunakan kartu kredit atau debit.
  2. Penjual lalu memasukkan detail transaksi dan jumlah yang akan dibayar ke dalam terminal pembayaran berupa mesin EDC. 
  3. Mesin EDC kemudian akan mengirimkan informasi transaksi ke acquiring bank melalui jaringan kartu kredit atau debit yang sudah dimasukkan ke dalam mesin. 
  4. Pihak acquirer akan memproses transaksi tersebut dan memverifikasi apakah kartu yang digunakan valid. Selain itu, acquirer juga akan memastikan apakah ada cukup dana pada akun Anda untuk melanjutkan proses transaksi. 
  5. Setelah transaksi selesai diverifikasi dan diotorisasi oleh issuing bank (bank penerbit kartu), acquirer akan menyelesaikan transaksi dengan mengirimkan dana ke rekening penjual. 
  6. Setelah transaksi selesai, sebagai seorang pelanggan, Anda akan dibebani biaya sekitar 2%–3% untuk penerimaan transaksi kartu bank lain di mesin EDC. Biaya transaksi ini ditujukan pada penjual sebagai penghasilan atas jasa yang diberikan. Biaya ini tergantung pada jenis transaksi dan jenis kartu yang digunakan. Contohnya, jika Anda menggunakan kartu debit bank A sementara mesin yang dipakai dikeluarkan oleh bank B, transaksi Anda akan ditambahkan biaya admin. 

Perbedaan Acquiring Bank dan Issuing Bank

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai acquiring bank dan issuing bank, Anda perlu mengetahui perbedaan antara kedua metode tersebut.  

Acquiring bank menjadi penyalur informasi transaksi pembayaran yang dilakukan di kasir. Sementara itu, issuing bank berperan sebagai media antara customer dengan kartu yang digunakan.

Selain itu, acquirer juga bertanggung jawab untuk memproses transaksi dan mentransfer dana dari kartu kredit atau debit pelanggan ke rekening merchant. Sementara issuing bank atau bisa disebut issuer berperan untuk menerbitkan kartu kredit atau debit kepada nasabah, memberikan limit pemakaian kredit atau debit, serta memproses pembayaran dari merchant ke akun customer

Perbedaan mendasar dari keduanya adalah pihak issuer memiliki tanggung jawab untuk memberikan validasi terhadap keadilan pemegang kartu. Jadi, dengan kata lain, issuer bisa membuktikan bahwa pelanggan merupakan nasabah asli lembaga tersebut dan dapat dipercaya untuk melakukan proses transaksi. 

Itulah penjelasan mengenai pengertian, fungsi, dan cara kerja acquiring bank yang perlu Anda ketahui. Selain itu, kini Anda juga sudah bisa memahami perbedaan acquiring bank dan issuing bank baik dalam proses pelaksanaannya maupun penggunaannya. 

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *