Bank sebagai salah satu lembaga keuangan berperan cukup penting sebagai penghimpun dana nasabah. Nasabah melakukan berbagai transaksi keuangan melalui bank, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, dan masih banyak lagi. Namun, selain transaksi domestik tersebut, tidak jarang nasabah juga melakukan transaksi internasional baik secara individu maupun kelompok.
Dalam melakukan transaksi internasional, nasabah tidak bisa melakukannya secara sembarangan melalui lembaga keuangan yang tidak menyediakan layanan tersebut. Lembaga yang melayani transaksi tersebut dikenal dengan istilah bank devisa. Sesuai dengan namanya, devisa merujuk kepada alat pembayaran luar negeri yang digunakan untuk memenuhi keperluan akan sesuatu.
Maka dari itu, untuk melancarkan transaksi internasional, Anda harus paham terlebih dahulu mengenai bank devisa mulai dari pengertian hingga contohnya. Mari simak informasi di bawah ini untuk informasi lebih lanjut!
Pengertian Bank Devisa
Bank devisa adalah lembaga keuangan yang berperan sebagai perantara dalam melakukan transaksi valuta asing (mata uang asing) antara individu, perusahaan, atau lembaga keuangan lainnya. Jenis lembaga keuangan ini biasanya memiliki izin khusus dari otoritas moneter atau bank sentral negara tersebut untuk melakukan kegiatan jual beli valuta asing.
Peran utama lembaga ini adalah memfasilitasi kegiatan perdagangan internasional dan transaksi keuangan lintas negara. Mereka menyediakan layanan seperti pembelian dan penjualan mata uang asing, pengiriman uang internasional, serta pemberian kredit dalam valuta asing.
Lembaga ini berperan juga dalam menjaga stabilitas keuangan suatu negara, mengatur aliran valuta asing, dan menjaga nilai tukar mata uang. Di beberapa negara, bank devisa juga dapat bertindak sebagai agen atau pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh lembaga keuangan sentral.
Fungsi Bank Devisa
Serupa dengan bank pada umumnya, bank devisa juga juga melayani penghimpunan dana dan penyaluran dana. Namun, berbeda dengan yang lainnya, biasanya lembaga ini menerima penyaluran dana baik ke dalam negeri maupun luar negeri.
Artinya, fungsi utama dari lembaga ini adalah untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi ke luar negeri. Adapun beberapa fungsi bank devisa adalah sebagai berikut:
1. Melayani transaksi internasional
Fungsi utama tidak lain adalah untuk melayani transaksi seperti transfer uang internasional antara negara-negara yang menggunakan mata uang yang berbeda. Mereka menyediakan layanan pengiriman uang ke luar negeri untuk tujuan perdagangan, pembayaran tagihan, dan lain sebagainya.
Transaksi ini bisa dilakukan secara individu ataupun oleh sebuah perusahaan yang memiliki kepentingan untuk bertransaksi secara internasional.
2. Membuka tabungan valuta asing
Fungsi lain dari lembaga ini adalah memungkinkan nasabah untuk membuka tabungan dalam mata uang asing. Hal ini memungkinkan penyimpanan dan manajemen dana dalam mata uang asing, serta kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan dalam mata uang tersebut.
Jadi, sebagai nasabah, Anda tidak perlu repot lagi harus mengkonversikan uang di tabungan Anda ke mata uang lainnya jika ingin menyimpannya. Lembaga ini memudahkan seseorang yang bekerja di luar negeri untuk tetap memiliki tabungan internasional dan nasional.
3. Memfasilitasi jual-beli valuta asing
Secara tidak sadar, sebenarnya mungkin Anda sudah pernah melakukan transaksi jual-beli valuta asing. Misalnya, ketika Anda ingin berpergian ke luar negeri, Singapura misalnya, Anda pasti akan menukarkan Rupiah dengan Dolar Singapura.
Proses penukaran tersebut merupakan bentuk jual-beli valuta asing dalam ranah yang sederhana. Dengan kata lain, Anda membeli Dolar Singapura menggunakan Rupiah sebagai bayarannya.
Ciri-Ciri Bank Devisa
Adapun beberapa ciri-ciri bank devisa adalah sebagai berikut:
1. Berwenang untuk melakukan transaksi valuta asing
Lembaga ini menyediakan berbagai layanan terkait valuta asing, seperti pembelian dan penjualan mata uang asing, transfer uang antar-negara, penyimpanan dana dalam mata uang asing, dan pembiayaan perdagangan internasional.
Hanya lembaga inilah yang memiliki wewenang untuk melakukan transaksi ini. Hal ini lantaran lembaga keuangan tersebut biasanya sudah bekerja sama dengan pemerintah suatu negara sebagai fasilitator dalam perwujudan transaksi tersebut.
2. Memfasilitasi transaksi perdagangan internasional
Bank devisa berperan penting dalam memfasilitasi transaksi perdagangan internasional. Lembaga keuangan ini memberikan layanan pembiayaan dan jasa pembayaran internasional kepada eksportir dan importir.
Selain itu, lembaga ini juga membantu dalam penyelesaian transaksi valuta asing yang terkait dengan perdagangan internasional. Jadi, ketika Anda ingin melakukan perdagangan internasional, Anda bisa bekerja sama dengan lembaga keuangan devisa sebagai jembatan dalam proses pembayaran hasil transaksi.
Perbedaan Bank Devisa dan Non Devisa
Nah, setelah Anda mengetahui pengertian, fungsi, dan ciri dari bank devisa itu sendiri. Maka, anda perlu mengetahui apa saja perbedaan antara bank devisa dengan bank non devisa. Berikut adalah perbedaannya.
1. Kewenangan yang dimiliki
Bank devisa merupakan lembaga keuangan yang yang diberikan kewenangan oleh Bank Indonesia untuk melakukan transaksi mata uang asing. Contohnya, Bank BTPN, OCBC NISP, BRI, Mandiri, BTN, dan lain sebagainya.
Sementara itu, bank non-devisa adalah lembaga keuangan yang tidak diberikan kewenangan oleh Bank Indonesia untuk melakukan transaksi mata uang asing, baik itu produk maupun jasa itu sendiri. Contohnya, Bank Yudha Bhakti, Bank Harda Internasional, dan lain sebagainya.
2. Regulasi layanan
Dari segi peraturan, bank devisa tunduk pada regulasi khusus yang mengatur kegiatan valuta asing dan transaksi lintas negara. Mereka harus memperoleh izin khusus dari otoritas moneter atau bank sentral negara tersebut.
Sementara itu, lembaga keuangan non-devisa mungkin diatur oleh regulasi yang berbeda atau lebih umum terkait dengan layanan keuangan domestik. Artinya, non-devisa menitikberatkan pada peraturan dari masing-masing negara terkait.
Contoh Bank Devisa
Di Indonesia, sudah banyak jenis lembaga keuangan devisa yang mungkin sudah Anda ketahui. Seperti contoh yang telah dibeberkan di atas, ada beberapa bank devisa, seperti, BRI (Bank Rakyat Indonesia), Mandiri, BNI, BCA (Bank Central Asia), Bank Mega, OCBC NISP, Bank Bukopin, Danamon, dan Permata.
Nah, sekarang Anda sudah lebih paham mengenai bank devisa mulai dari pengertian, fungsi, ciri-ciri, contoh, hingga perbedaannya dengan bank non-devisa. Penting untuk mengetahui keseluruhan aspek tersebut agar tidak salah lagi dalam menggunakan jasa lembaga keuangan pada transaksi internasional.