Setiap orang butuh uang dan perlu menyalurkan uangnya ke orang lain baik dengan memberikannya secara langsung atau melalui pihak ketiga, seperti bank. Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, maka tidak heran kalau Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi industri perbankan tersubur di dunia. Bahkan negeri ini pernah memiliki 200 bank sebelum krisis moneter tahun 1997-1998.
Di Indonesia institusi ini menurut kepemilikan modalnya dibagi menjadi dua yaitu bank pemerintah atau pelat merah, yaitu perusahaan yang mayoritas modalnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan bank swasta, atau perusahaan yang modalnya sepenuhnya milik swasta.
Berikut daftar 10 bank swasta terbaik di Indonesia supaya Anda tidak bingung mau menabung di mana:
1. Bank Central Asia (BCA)
Siapa sih yang tidak mengenal BCA? Perusahaan keuangan yang didirikan oleh Soedono Salim ini tidak hanya menjadi bank swasta terbaik di Indonesia, melainkan juga menjadi emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai kurang lebih 997 triliun rupiah.
BCA juga merupakan bank dengan aset terbesar se-Indonesia.
BCA tidak hadir menjadi perusahaan terbesar dengan serta merta. Perusahaan yang kini menjadi bagian dari group Djarum ini sempat gonjang ganjing pada masa krisis 1997-1998. Ketika itu, penarikan dana besar-besaran membuat cash flow perusahaan ini sempat terganggu sebelum akhirnya dikendalikan penuh oleh pemerintah melalui Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA).
Akibat dari krisis ini, BCA yang sebelumnya dimiliki oleh Salim Group harus diakuisisi oleh Pemerintah terlebih dahulu sebelum kemudian diambil alih oleh beberapa perusahaan swasta sebelum akhirnya jatuh ke tangan Hartono bersaudara pemilik Djarum.
Lepas dari pemerintah, BCA mulai mengembangkan struktur bisnisnya mulai dari IPO pada tahun 2000, merambah ke bisnis multifinance, bisnis asuransi hingga kemudian menyediakan aplikasi digital banking MyBCA dan Blu.
24 tahun setelah krisis, BCA menjadi perusahaan swasta terbesar tidak hanya karena segi bisnis dan modalnya, tetapi juga dari segi layanannya. Perusahaan ini disebut Forbes sebagai bank dengan layanan terbaik di Indonesia pada tahun 2022.
2. Development Bank of Singapore Ltd (DBS)
Bank swasta lain yang disebut Forbes memiliki layanan terbaik di Indonesia adalah Development Bank of Singapore Ltd atau DBS. Perusahaan yang berasal dari Singapura ini didirikan pada tahun 1968 dan masuk ke pasar Indonesia pada tahun 1997 setelah mengakuisisi saham The Mitsubishi Bank Ltd di PT Bank Mitsubishi Buana.
Setelah 25 tahun di negeri ini, DBS kini memiliki 3090 karyawan aktif di 15 kota besar di seluruh Indonesia dan memiliki berbagai layanan yang lengkap mulai dari tabungan hingga investasi. Terbaru, DBS juga merilis sebuah aplikasi bank digital bernama Digibank dan mengembangkan produk pinjaman kredit digital yang hanya memerlukan waktu 60 detik untuk ACC.
Masuknya DBS sebagai salah satu bank swasta terbaik di Indonesia menurut Forbes bukan tanpa alasan. Majalah kelas dunia ini pada tahun 2022 bekerjasama dengan Statista melakukan survey terhadap 45.000 nasabah di seluruh dunia mengenai kepuasan pelanggan terhadap pelayanan, program dan aplikasi digital perbankan. Ini artinya, dalam ketiga kategori ini, DBS Indonesia boleh dibilang merupakan salah satu perusahaan terbaik di bidangnya.
Di Indonesia sendiri hal ini dibuktikan dengan peningkatan total pendapatan dan laba perusahaan pada September tahun 2022. Menurut laporan keuangan perusahaan tersebut, pendapatannya naik dari 3,7 triliun menjadi 3,8 triliun rupiah, sementara labanya naik dari 315 miliar menjadi lebih dari 500 miliar rupiah.
3. Bank Panin
Bank swasta terbaik ketiga di Indonesia adalah Bank Panin. Selain masuk ke dalam Forbes World West Banks, Panin juga merupakan salah satu perusahaan perbankan dengan nilai aset terbesar di Indonesia. Pada September 2022 lalu saja perusahaan ini mencatat total aset senilai 181 triliun rupiah.
Saat ini perusahaan ini hanya memiliki 1 kantor wilayah, 57 kantor cabang, dan 455 kantor cabang pembantu serta 1 kantor perwakilan di Singapura serta mempekerjakan 7.620 orang karyawan. Meskipun demikian, layanan yang disediakan Panin sangat lengkap mulai dari layanan perbankan individual seperti, tabungan dan investasi sampai layanan perbankan bisnis seperti Forex Swap (pertukaran mata uang asing dengan transaksi swap).
Dengan layanan yang lengkap dan solid, maka tidak heran apabila perusahaan ini merupakan bank pertama yang listing di BEI pada tahun 1982 dan menjadi salah satu perusahaan keuangan terbesar yang mendapatkan rating “A” pada tahun 1997-1998 sehingga tidak perlu direstrukturisasi.
4. OCBC NISP
Selanjutnya, kita punya OCBC NISP sebagai bank swasta terbaik di Indonesia berikutnya. Sesuai dengan namanya, OCBC NISP merupakan gabungan dari dua bank yaitu OCBC, sebuah lembaga keuangan internasional yang berpusat di Singapura, dan NISP atau Nilai Inti Sari Penyimpan.
NISP sendiri boleh dibilang merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Perusahaan ini awalnya didirikan oleh pemerintah Kolonial HIndia Belanda dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar en Deposito Bank pada tahun 1941 sebelum kemudian ganti nama menjadi NISP pada tahun 1981 dan merger dengan OCBC pada 1997.
Layanan yang disediakan oleh OCBC NISP pun terbilang lengkap dan tidak kalah dengan bank BUMN saingannya. Tidak hanya layanan perbankan pada umumnya seperti, tabungan, deposito, kredit hingga investasi, perusahaan ini juga melayani berbagai kebutuhan keuangan bisnis seperti, pengiriman remittance, pembayaran pajak, pembayaran ke berbagai channel (bulk payment) dan lainnya.
Salah satu inovasi layanan terbaru dari OCBC NISP adalah hadirnya Kartu Debit Global Wallet. Sesuai dengan namanya, kartu ini adalah kartu ATM yang dapat digunakan untuk menarik uang tunai di luar negeri. Dengan menggunakan kartu ATM ini, nasabah dapat menarik uang tunai dalam bentuk USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP dan CNH dari rekening valas mereka, sehingga tidak ada transformasi kurs dan nasabah bisa bebas berbelanja dan jalan-jalan di luar negeri.
5. CIMB Niaga
CIMB Niaga adalah bank dengan peringkat ke-17 dari Forbes Best World Bank untuk pasar Indonesia setelah beberapa bank milik negara dan swasta lainnya di atas. Perusahaan ini awalnya didirikan dengan nama Bank Niaga pada tahun 1955. Sempat berubah nama menjadi Lippo Bank pada tahun 1998, pada tahun 2008 CIMB atau Commerce International Merchant Bankers Berhad, sebuah perusahaan keuangan asal Malaysia, mengambil alih sebagian besar saham perusahaan ini sehingga namanya berganti menjadi CIMB Niaga.
Dengan memiliki 330 kantor cabang, 33 kantor kas dan lebih dari 4.300 ATM, CIMB Niaga menghadirkan berbagai produk perbankan yang inovatif termasuk diantaranya aplikasi mobile banking Octo Mobile yang kini bisa diunduh melalui Google Play Store, App Store dan Huawei App Gallery. Maka dari itu, tidak heran jika perusahaan ini berhasil menghimpun aset senilai lebih dari 307 triliun rupiah dan menjadi salah satu bank dengan nilai aset terbesar di Indonesia.
6. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Bank Tabungan Pensiunan Indonesia (BTPN) awalnya didirikan pada tahun Bank Pegawai Pensiunan Militer pada tahun 1958 di Bandung dan baru menjadi BTPN pada tahun 1986. Pada tahun 2008, Bank BTPN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. 11 tahun setelahnya, bank ini resmi melakukan merger dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dan secara resmi menjadi anak perusahaan dari Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG), sebuah perusahaan keuangan yang berasal dari Jepang.
Terdapat setidaknya 4 program unggulan BTPN yaitu, BTPN Sinaya, BTPN Purna Bakti, BTPN Mitra Usaha Rakyat, dan BTPN Mitra Bisnis. BTPN Sinaya, Mitra Usaha Rakyat dan Mitra Bisnis sama-sama berfokus pada pendanaan bisnis hanya saja untuk Mitra Usaha Rakyat, BTPN menargetkan sektor usaha mikro sementara Mitra Bisnis menargetkan sektor usaha kecil menengah. Adapun BTPN Purna Bakti adalah lini bisnis perusahaan ini yang menargetkan pengelolaan dana pensiun.
BTPN juga memiliki bank online Jenius yang merupakan salah satu pemain terbesar di dunia bank digital.
Selain itu, BTPN juga melakukan pengembangan inovasi produk lainnya mulai dari mendirikan lini bisnis syariah dengan BTPN syariah hingga menerbitkan aplikasi digital banking pertama di Indonesia dengan aplikasi Jenius yang kini bahkan sudah menjadi perusahaan tersendiri.
7. United Overseas Bank (UOB)
Selain DBS dan OCBC, perusahaan keuangan asal Singapura lain yang masuk ke industri perbankan Indonesia adalah United Overseas Bank (UOB). Sama seperti perusahaan asal Singapura lainnya, UOB juga tidak serta masuk ke pasar Indonesia dengan mendirikan cabang baru melainkan dengan mengambil alih kepemilikan saham bank yang sebelumnya sudah berada di negeri ini.
UOB Indonesia sendiri awalnya bernama Bank Buana Indonesia dan didirikan pada tahun 1956. Perusahaan ini secara resmi berganti nama menjadi UOB pada tahun 2007 atau setelah institusi keuangan asal Singapura tersebut menjadi pemilik saham utama sejak tahun 2005.
Perusahaan ini menyediakan berbagai program simpan pinjam, kartu kredit hingga asuransi. Terbaru, UOB tidak ingin ketinggalan perusahaan lainnya dengan merilis aplikasi perbankan digital bernama TMRW pada tahun 2020. Hingga tulisan ini dibuat, aplikasi tersebut telah diunduh oleh lebih dari 1 juta pengguna di Play Store dan tersedia juga di App Store.
8. Citibank Indonesia
Citibank adalah salah satu perusahaan perbankan asing yang pertama kali masuk Indonesia. Berbeda dengan perusahaan asal Singapura di atas, Citibank langsung membuka cabang di Indonesia dengan tanpa mengakuisisi perusahaan lokal terlebih dahulu. Perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1968 atau kurang lebih 1 tahun setelah Undang-Undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing disahkan.
Saat ini perusahaan yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat ini memiliki kantor di 10 kota di Indonesia dengan 6 kota diantaranya merupakan ibukota provinsi. Selain itu, Citibank juga memiliki 33.000 titik pembayaran, 6.000 lokasi distribusi korporasi dan 70.000 ATM di seluruh Indonesia.
Selain program layanan yang menjanjikan, Citibank global juga memiliki lembaga penyalur Community Social Responsibility (CSR) sendiri. Dua program utama dari lembaga filantropi ini adalah Citi Microentrepreneurship Awards yang mewadahi UMKM dan Pathways to Progress yang mewadahi program pembangunan pemuda.
9. Bank Jago
Salah satu bank digital yang sedang naik daun adalah Bank Jago. Sejak dirilis pada April 2021, aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari 5 juta pengguna di Google Play Store. Perkembangan yang cepat ini selain disebabkan oleh ekspansi besar-besaran dari pihak perusahaan, juga karena bank digital Jago menghadirkan layanan terintegrasi.
Dengan aplikasi ini, Anda bisa mengakses berbagai layanan perbankan mulai dari tabungan, deposito, transfer dan kredit sampai mengatur keuangan dan spending ala dompet digital dengan kantong jago. Selain itu, aplikasi Jago juga hadir dalam layanan perbankan syariah.
Sampai triwulan tiga tahun 2022 Bank Jago terus menunjukan performa apik. Jumlah aset bank ini naik dari 12 triliun menjadi 15 triliun dalam satu tahun, sementara pendapatannya naik dari 317 miliar menjadi 983 miliar lebih. Adapun dari sisi laba, pada September tahun 2021 bank ini masih membukukan kerugian hingga 32 miliar, namun pada September 2022 Bank Jago berhasil memperoleh laba hingga 40 miliar rupiah.
Apabila ditilik dari sejarahnya, Bank Jago berdiri pada tahun 1992 dengan nama Bank Artos Indonesia dan mulai listing di bursa pada tahun 2016. Oleh sebab itu, kode saham perusahaan ini di BEI masih ARTO. Baru pada tahun 2020 nama ini diganti menjadi Bank Jago hingga sekarang.
10. Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
Sesuai dengan namanya, HSBC merupakan perusahaan yang didirikan di Hongkong untuk membantu mengelola keuangan perdagangan yang sedang tumbuh di India, Eropa dan Tiongkok pada pertengahan abad ke-19. Namun, pada awal tahun 90-an, kantor pusat HSBC pindah dari Hongkong ke London, Inggris.
Di samping produk perbankan pada umumnya, HSBC juga menyediakan berbagai layanan khusus seperti, HSBC Advance untuk tenaga profesional yang membutuhkan pengiriman uang dan penjagaan kekayaan dalam jumlah besar, dan HSBC Premier untuk perencanaan keuangan.
Menurut informasi terbaru, Bank HSBC memiliki rencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Berita ini sebenarnya sudah cukup lama beredar, namun mengingat proses IPO yang panjang, masih belum ada kepastian mengenai rincian informasi mengenai berita ini.