Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Barriers to Entry?

Kertas bertuliskan "company", "vision", "promotion", "opportunities", "finance", dsb.

Dalam dunia usaha, terjadinya persaingan dengan perusahaan lain adalah hal yang umum terjadi. Persaingan ini dapat mengakibatkan bisnis baru sulit untuk masuk ke dalam pasar. Namun, tidak hanya karena persaingan, kesulitan memasuki pasar ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. 

Kesulitan perusahaan masuk ke pasar atau masyarakat ini dikenal dengan istilah barriers to entry. Hal-hal yang menghalangi bisnis ini tentu akan memberi dampak terhadap keberjalanan bisnis dan kondisi pasar itu sendiri. 

Artikel kali ini akan membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan barriers to entry, mulai dari pengertian hingga cara perusahaan untuk mengatasi kondisi tersebut. Mari simak informasi di bawah ini untuk penjelasan lebih lengkap!

Pengertian Barriers to Entry

Secara singkat, barriers to entry adalah hambatan atau faktor-faktor yang membuat sulit bagi sebuah perusahaan baru untuk masuk ke dalam suatu industri atau pasar tertentu. Hambatan-hambatan ini dapat berupa berbagai hal yang menghalangi masuknya pesaing baru. Tujuannya tidak lain adalah untuk melindungi posisi pasar perusahaan yang sudah ada. Kondisi ini biasanya berlaku pada struktur pasar monopoli di mana hanya ada satu atau beberapa perusahaan yang sudah menguasai dan mengontrol distribusi produk atau layanan beserta harganya.

Kedatangan perusahaan baru dengan harga bersaing dan output yang bervariasi tentu akan mengancam keberadaan perusahaan yang sudah ada. Maka dari itu, terbentuklah barriers to entry agar posisi perusahaan yang sudah ada tetap bertahan dan pelanggan tetap menggunakan produk atau layanan mereka. 

Jenis-Jenis Barriers to Entry

Secara umum, barrier to entry dibagi menjadi 2 jenis, antara lain: 

1. Hambatan struktural

Hambatan pasar dapat terjadi karena disebabkan oleh struktur atau internal pasar itu sendiri. Dengan kata lain, perusahaan yang sudah ada tidak berusaha untuk menghambat para pebisnis baru memulai usahanya. Namun, para pendatang inilah yang tidak mampu menyesuaikan kondisi dan lingkungan pasar sehingga merasa kesulitan untuk diterima di pasar tersebut.

Kondisi tersebut berkaitan dengan modal yang dibutuhkan sebuah bisnis untuk dapat bertahan di pasar tersebut, loyalitas terhadap merek atau brand, persaingan harga, hingga biaya sunk cost (biaya yang tidak akan didapatkan kembali) yang tinggi.

Jadi, secara tidak langsung perusahaan yang baru masuk harus berusaha menyesuaikan lingkungan pasar tersebut agar para konsumen mau beralih ke produk atau layanan bisnis Anda. 

2. Hambatan strategis 

Barriers to entry berikutnya berasal dari eksternal atau para pebisnis yang sudah ada sebelumnya di pasar tersebut. Umumnya, hambatan yang diberikan kepada pebisnis baru ini berkaitan dengan persaingan harga. 

Perusahaan yang sudah ada berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan harga jual produk atau layanan sehingga pendatang baru kesulitan untuk menyesuaikannya. Dengan begitu, konsumen tidak memiliki opsi lain selain mencari harga termurah dan sudah sering bertransaksi (berlangganan). 

Selain persaingan harga, hambatan strategis juga menggunakan berbagai macam cara untuk menghalangi masuknya bisnis baru, seperti pengubahan regulasi pasar, perizinan, hingga penempatan lokasi usaha. 

Dampak Barriers to Entry pada Pasar

Adanya kondisi barrier to entry tentu memberikan dampak pada kondisi pasar, seperti: 

1. Pilihan konsumen terbatas

Adanya barriers to entry yang tinggi, konsumen secara tidak langsung tidak memiliki pilihan produk atau layanan yang banyak. Hal ini disebabkan karena produk atau layanan yang digunakan sudah didominasi oleh satu atau beberapa perusahaan tertentu. Dengan begitu, konsumen tidak punya alternatif lain terhadap jenis produk dan harga yang lebih bervariatif. 

Perusahaan yang sudah mapan juga bisa memiliki kendali besar atas penentuan harga dan kualitas produk atau layanan. Mereka mungkin dapat mempertahankan harga yang rendah atau menurunkan kualitas karena adanya tekanan persaingan dari pesaing baru.

2. Menghambat inovasi 

Masuknya bisnis baru sebenarnya menjadi “angin segar” bagi sebuah pasar karena berarti ada inovasi baru yang dikembangkan. Akan tetapi, adanya hambatan ini justru menjadi mengurangi perkembangan inovasi dan kemajuan dalam industri itu sendiri. 

Hal ini disebabkan juga karena tidak jarang perusahaan yang sudah ada justru menurunkan kualitas layanannya demi mempertahankan harga produksi yang murah. 

3. Menghambat terbukanya lapangan kerja baru 

Terbentuknya bisnis baru dalam sebuah pasar tentu akan membuka lapangan kerja baru bagi calon tenaga kerja. Semakin banyaknya pesaing, makin tinggi juga peluang seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. 

Hal inilah yang justru memberi kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi. Jika pendatang baru kesulitan masuk, pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja tidak akan meningkat signifikan.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Barriers to Entry

Terjadinya barriers to entry dipengaruhi oleh beberapa faktor di bawah ini: 

1. Keunggulan biaya

Keunggulan biaya berkaitan dengan biaya produksi dan persaingan harga oleh perusahaan yang sudah ada pada suatu pasar. Perusahaan tersebut pastilah sudah memiliki supplier tetap dengan harga murah dan biaya produksi terjangkau hingga dapat mempertahankan harga jual. 

Jadi, ketika pendatang baru memasuki pasar, mereka tidak memiliki cukup informasi terhadap supplier dan cenderung memiliki biaya produksi lebih tinggi. Biaya produksi tinggi mengakibatkan harga jual tinggi pula sehingga peluang konsumen untuk membeli produk bisnis lebih kecil. 

2. Regulasi pasar

Industri yang diatur secara ketat oleh lembaga pemerintah sering memiliki hambatan masuk yang signifikan. Kepatuhan terhadap peraturan, persyaratan lisensi atau sertifikat resmi, dan standar keselamatan industri akan memakan waktu dan biaya bagi pesaing baru.

Regulasi inilah yang memberikan keuntungan kepada perusahaan yang sudah ada karena telah memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut. 

Bagaimana Perusahaan Mengatasi Barriers to Entry

Untuk mengatasi barriers to entry ke dalam suatu pasar, perusahaan bisa menerapkan beberapa cara berikut ini: 

1. Bangun kolaborasi dengan perusahaan yang ada 

Cara pertama adalah perusahaan bisa membangun kolaborasi dengan perusahaan yang sudah ada dalam suatu pasar. Dengan menjalin kerja sama dan kemitraan dengan perusahaan lain, pendatang baru dapat memperoleh akses ke sumber daya, saluran supplier, atau pengetahuan industri yang dapat membantu mereka untuk memiliki peluang memasuki pasar.

2. Perkuat branding dan hubungan dengan pelanggan

Keberhasilan sebuah bisnis ditentukan oleh seberapa puas pelanggan menggunakan produk atau layanan sehingga mengakibatkan mereka akan membeli produk tersebut kembali. Fokus pada kepuasan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dapat membantu perusahaan melewati hambatan masuk. 

Dengan memberikan pengalaman pelanggan yang maksimal, perusahaan dapat memperoleh loyalitas pelanggan kuat yang sulit ditiru oleh pesaing lainnya. Demikianlah pembahasan mengenai barriers to entry dalam dunia bisnis. Penting bagi Anda sebagai pemilik bisnis mengetahui kondisi dan regulasi pasar yang dituju sebelum berupaya masuk untuk menjalankan operasional bisnis. Dengan begitu, Anda dapat menghindari dan mengatasi kemungkinan terburuk, yaitu tidak dapat memasuki struktur pasar.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *