Lompat ke konten
Daftar Isi

Bisnis Keluarga sebagai Lahan Investasi: Menimbang Untung Rugi

Dua orang pria dan 1 wanita sedang duduk bersama membahas bisnis.

Di tengah lonjakan minat investasi di tanah air, bisnis keluarga kerap luput dari perhatian para investor domestik meski sejatinya bisnis ini menawarkan prospek yang menggiurkan dengan risiko yang terukur. Sebagai entitas yang dikelola secara turun-temurun dalam lingkup kekerabatan, bisnis keluarga sesungguhnya telah terbukti tangguh dalam menghadapi gejolak ekonomi dan mampu secara konsisten dalam mencetak keuntungan. 

Oleh karena itu, sudah saatnya bisnis keluarga mendapat porsi yang lebih besar dalam portofolio investasi di Indonesia seiring dengan makin terbukanya akses dan makin tersedianya informasi mengenai prospek serta kinerja bisnis-bisnis yang selama ini enggan membagi sahamnya ke pihak luar.

Dengan berbekal pengelolaan yang baik dan visi jangka panjang, bisnis keluarga dikatakan mampu bertahan di tengah badai krisis ekonomi global, bahkan berpotensi berkembang pesat menjadi perusahaan besar. Nah, apakah Anda tertarik dengan bisnis keluarga ini? Simak artikel berikut mengenai keunikan hingga bagaimana strategi membangun investasi dalam bisnis keluarga.

Keunikan Bisnis Keluarga

Bisnis keluarga memiliki karakteristik dan dinamika tersendiri yang membedakannya dari bisnis non-keluarga. Secara umum, terdapat beberapa keunikan bisnis keluarga yang menjadi pembeda utamanya. Di antaranya adalah:

1. Didasari oleh Ikatan Darah

Bisnis keluarga biasanya cenderung lebih didasari oleh ikatan keluarga dan loyalitas antar anggota keluarga pendirinya. Nah, loyalitas inilah yang membuat bisnis keluarga cenderung lebih tahan banting menghadapi goncangan dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Namun, Anda harus tahu bahwa isu-isu seperti nepotisme kerap kali muncul akibat keutamaan yang diberikan kepada kerabat keluarga.

2. Pengambilan Keputusan Cukup Rumit

Keunikan kedua yang dimiliki oleh bisnis keluarga adalah proses pengambilan keputusan dan suksesi kepemimpinan di bisnis keluarga cenderung lebih rumit dan emosional. Seringkali perselisihan antar anggota keluarga memicu perpecahan an mengganggu operasional bisnis.

3. Leluasa Mengelola Sumber Daya

Bisnis keluarga biasanya lebih luwes dalam mengelola sumber daya yang ada dan hanya mengendalikan operasional bisnis saja sehingga tidak terbebani oleh aturan birokrasi yang kaku. Namun, di sisi lain, tata kelola bisnis keluarga juga rawan terjadi manipulasi untuk kepentingan pribadi, lho!

4. Lebih Peka  Terhadap Isu-Isu Sosial

Bisnis keluarga umumnya lebih concern atau peka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan mengingat dampak dari isu-isu ini akan langsung dirasakan oleh keluarga pendiri dan keturunannya. Namun, di sisi, bisnis keluarga juga rentan digunakan sebagai skandal pencucian uang dan penghindaran pajak.

Nah, itulah sejumlah keunikan bisnis keluarga yang menarik untuk digali lebih lanjut dalam konteks peluang sekaligus tantangannya bagi perekonomian nasional. Dengan pengelolaan profesional dan inovasi yang berkelanjutan, bisnis keluarga berpotensi menjadi kekuatan ekonomi baru Indonesia ke depannya.

Keuntungan Investasi Dalam Bisnis Keluarga

Berinvestasi dalam bisnis keluarga memiliki sejumlah keuntungan yang potensial, terutama jika berkaitan dengan struktur kepemilikan dan pengelolaannya, lho.

Secara umum, keuntungan investasi dalam bisnis keluarga ini, antara lain stabilitas usaha dalam jangka panjang, akses pendanaan yang lebih lancar karena dana yang diperoleh bersumber dari keluarga, fleksibilitas dan efisiensi operasional karena pengambilan keputusan yang lebih cepat dibandingkan dengan bisnis lainnya, serta memiliki rasa dan tanggung jawab yang kuat dari para anggota keluarga.

Selain itu, struktur kepemilikan bisnis keluarga juga biasanya terkonsentrasi pada pendiri atau keturunannya dalam bentuk saham keluarga, sehingga visi dan kontrol bisnisnya tetap berada di tangan keluarga inti. Nah, hal inilah yang mendorong loyalitas dan kehati-hatian dalam pengelolaan bisnis sehingga kinerja operasionalnya bisa dikatakan bagus. Namun, yang Anda harus ketahui bahwa peralihan kendali bisnis dari generasi ke generasi antar keluarga juga rawan terjadi konflik.

Namun, jika dilihat dari struktur pengelolaanya, biasa bisnis keluarga memiliki pengelolaan yang lebih fleksibel dan tidak birokratis, tetapi rawan terjadinya intervensi kepentingan keluarga dalam operasional bisnis. Hal ini terjadi karena terkadang, anggota keluarga juga kurang kompeten dalam mengelola bisnis, sehingga hal tersebut memungkinkan Anda membutuhkan manajer profesional dalam mengelola bisnis keluarga Anda.

Meskipun demikian, investasi dalam bisnis keluarga masih sangat menjanjikan jika ke depannya Anda meningkatkan tata kelola dan profesionalisme dan pengelolaan bisnis. Bisnis keluarga Anda mungkin memiliki potensi yang lebih luas lagi, jika Anda berhasil mengelolanya dengan baik serta didorong oleh brand image dan loyalitas kepada pelanggan Anda.

Risiko Investasi dalam Bisnis Keluarga

Meskipun memiliki potensi yang tinggi, investasi dalam bisnis keluarga juga tidak sepenuhnya terbebas dari risiko. Nah, Anda perlu tahu bahwa ada dua aspek penting penopang bisnis keluarga yang justru rawan menciptakan masalah, yakni struktur kepemilikan dan pengelolaannya.

Dari segi kepemilikan, bisnis keluarga umumnya dikendalikan sepenuhnya oleh keluarga inti pendiri. Pola ini sangatlah berisiko dalam menciptakan tata kelola bisnis yang tertutup dan kurang transparan. Selain itu, perselisihan terkait pembagian kekayaan dan warisan kerap memicu konflik yang bisa mengganggu operasional, bahkan dapat membuat bisnis keluarga Anda kolaps, lho!

Sementara dari segi pengelolaan dilihat dari keterlibatan anggota keluarga dalam jajaran manajemen. Hal inilah yang rawan menimbulkan persoalan dalam bisnis keluarga. Rentannya nepotisme dan kurangnya promosi jabatan dalam manajemen keluarga juga berisiko menempatkan orang yang kurang kompeten berada di posisinya. Hal inilah yang menjadikan lemahnya profesionalisme dalam pengelolaan bisnis yang pada akhirnya juga membahayakan keberlangsungan bisnis keluarga Anda.

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mencermati kondisi internal perusahaan bisnis keluarga Anda terlebih dahulu sebelum menanamkan modal. Risiko-risiko tersebut dapat dimitigasi dengan cara mendorong implementasi tata kelola yang baik di bisnis keluarga Anda.

Strategi Investasi dalam Bisnis Keluarga

Berinvestasi di bisnis keluarga memang menjanjikan, namun tidak sepenuhnya tanpa risiko. Anda telah mengetahui segala bentuk risiko yang kerap terjadi dalam bisnis keluarga. Oleh sebab itu pula, Anda perlu mengerti dan mencermati apa yang dibutuhkan agar investasi bisnis keluarga Anda berjalan secara optimal dan menguntungkan.

1. Pahami Visi dan Nilai-Nilai Keluarga Anda

Setiap bisnis keluarga biasanya memiliki tujuan jangka panjang dan prinsip-prinsip yang kuat yang dijadikan pedoman untuk pengelolaan bisnis. Sehingga Anda perlu memahami tujuan dan prinsip-prinsip tersebut dan selaraskanlah visinya.

2. Kenali Portofolio Bisnis Keluarga

Anda perlu mengenali portofolio bisnis keluarga Anda secara menyeluruh sebelum memutuskan unit bisnis mana yang akan menjadi target Anda. Pilihlah unit bisnis dengan prospek yang paling menjanjikan dan posisi keuangan paling sehat.

3. Terapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Anda haruslah mendorong penerapan tata kelola perusahaan yang baik, seperti keterbukaan informasi. Hal ini sangatlah penting untuk meminimalkan potensi benturan kepentingan dan risiko investasi.

4. Tetap Waspada

Anda perlu tetap waspada terhadap risiko jangka panjang, seperti perseteruan internal keluarga atau kurangnya talenta penerus bisnis Anda. Jika hal-hal tersebut terjadi, segeralah susun rencana masa depan yang tepat bagi bisnis keluarga Anda.

Walaupun tidak selalu terbebas dari risiko, bisnis keluarga yang dikelola dengan visi, passion, dan profesionalisme yang tinggi masih menjadi lahan empuk bagi tumbuhnya nilai investasi yang sangatlah berisiko dalam jangka panjang.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *