Lompat ke konten
Daftar Isi

10 Cara Melunasi Utang yang Menumpuk dengan Cepat

Cara Melunasi Hutang yang Menumpuk

Berhutang sebenarnya boleh-boleh saja asalkan mampu membayarnya tepat waktu. Akan tetapi, jika hutang tersebut menumpuk sampai susah melunasinya, tentu bukanlah hal baik dan harus tetap dilunasi bagaimanapun caranya.

Kondisi tersulit adalah ketika sedang terlilit hutang dan bingung bagaimana cara melunasinya karena masih banyak kebutuhan yang harus ditanggung. Apabila sedang mengalami hal tersebut, simak cara melunasi hutang yang menumpuk dengan cepat di bawah ini!

1. Atur Ulang Pengeluaran

Supaya hutang bisa dilunasi dengan cepat, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengatur ulang pengeluaran sehari-hari. Kelompokkan mana saja pengeluaran berdasarkan prioritas. Dalam hal ini, prioritas paling utama tentu saja hutang.

Pangkaslah pengeluaran yang memang tidak terlalu diperlukan untuk sementara waktu. Akan tetapi, pastikan kebutuhan pokok sehari-hari tetap terpenuhi agar tidak terlalu mengganggu kehidupan. Macam kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi, yaitu makan minum serta pembayaran tagihan lainnya.

Buatlah skema pengeluaran baru secara lebih rinci dengan cara mengelompokkan berdasarkan prioritas. Misalnya dengan membuat daftar hutang atau cicilan apa saja yang perlu dilunasi, kemudian lanjutkan merinci kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi.

Hindari membeli barang-barang tidak diperlukan, perbanyak porsi untuk membayar hutang atau cicilan menumpuk. Lakukan hal ini sementara waktu agar hutang bisa lunas lebih cepat.

2. Jual Barang Berharga

Cara melunasi hutang yang menumpuk dengan cepat bisa juga dengan menjual barang berharga milik pribadi. Contoh barang yang bisa dijual dan pasti laku, yaitu tas, sepatu, mainan, elektronik, furniture atau perabot, dan sebagainya.

Cobalah memilah-milah barang di rumah yang masih layak pakai namun bisa dijual. Selain untuk memperoleh uang tambahan, menjual barang tak terpakai merupakan cara membersihkan rumah agar tidak terlalu memenuhi ruangan.

Menjual barang berharga supaya lebih cepat bisa ke sosial media dan e-commerce, ataupun meminta tolong orang dikenal untuk membelinya. Meskipun nanti harga jualnya cenderung turun, setidaknya Anda masih bisa memperoleh tambahan uang untuk membantu membayar hutang yang menumpuk.

3. Jual Aset Investasi

Selain menjual barang di rumah, cara melunasi hutang yang menumpuk ketika dalam keadaan kepepet bisa juga dengan menjual aset investasi. Contoh aset investasi yang sangat memungkinkan untuk dijual, antara lain emas, perhiasan, bangunan, tanah, kendaraan, saham, reksa dana, dan sebagainya.

Jika ingin melunasi hutang tapi tidak punya uang dan posisinya sedang kepepet, sebaiknya tidak perlu menunggu waktu aset tersebut naik harganya. Terlalu menunggu waktu, justru membuat pinjaman Anda semakin menumpuk dan malah dibebankan denda.

Tidak punya uang apalagi aset lain, tapi masih punya tiket perjalanan atau tiket konser yang terlanjur dibeli? Segera lakukan re-fund atau mungkin menjualnya kembali kepada orang lain untuk memperoleh dana tambahan meskipun dana yang dikembalikan tidak utuh, tetapi hasilnya lumayan sebagai tambahan.

4. Pakai Tabungan untuk Melunasi

Cara lainnya untuk melunasi hutang dengan cepat dengan jumlah puluhan hingga ratusan juta, tak ada salahnya mengandalkan uang tabungan. Meskipun rasanya berat karena sudah terlanjur mengumpulkan uang untuk membeli sesuatu yang diinginkan, tetapi sebaiknya pakai saja cara ini agar hutang cepat lunas sekaligus mencegah agar dendanya tidak semakin tinggi.

Apalagi jika tabungan Anda sebenarnya cukup untuk melunasi tunggakan pinjaman, lebih baik gunakan saja. Ketika semua cicilan atau pinjamannya sudah lunas, mulailah menabung kembali seperti biasanya.

5. Cari Penghasilan Tambahan

Jumlah uang masih kurang untuk melunasi pinjaman? Cobalah mencari penghasilan tambahan selain pekerjaan utama, misalnya mengambil pekerjaan part time maupun freelance (kerja lepas). Ini termasuk cara paling efektif dibandingkan ‘gali lubang tutup lubang’, atau berhutang kembali kepada pihak lain untuk melunasi hutang.

Mencari penghasilan tambahan memang cukup melelahkan. Meskipun begitu, tetap harus bersabar melakukannya sementara waktu demi memperoleh tambahan uang.

Cobalah mencari pekerjaan yang upahnya bisa dibayar per hari atau per minggu seperti penjaga toko, pelayan restoran, sambilan ojek online, dan sebagainya. Apabila memiliki skill khusus seperti menulis, desain grafis, ataupun lainnya, tak ada salahnya mencari pekerjaan freelance di platform khusus freelance. Contohnya Freelancer.co,id, Fiverr, dan lain-lain.

6. Hindari Melakukan Gali Lubang Tutup Lubang

Apabila sedang terlilit hutang dengan nominal besar dan ingin segera melunasinya, usahakan menghindari melakukan ‘gali lubang tutup lubang’. Arti istilah tersebut, yaitu meminjam uang kepada pihak lain untuk membantu melunasi hutang.

Ini memang termasuk cara memperoleh uang paling efektif menurut kebanyakan orang, akan tetapi dampaknya sangat merugikan diri sendiri karena malah membentuk kebiasaan buruk, yaitu jadi gemar berhutang. Orang yang gemar berhutang, hidupnya cenderung tidak tenang karena selalu memiliki hutang.

Menerapkan ‘gali lubang tutup lubang’ justru tak akan menyelesaikan masalah sama sekali karena membuat hutang tak pernah lunas. Usahakan mencari cara lain, tak perlu menambah hutang untuk melunasi pinjaman yang sedang berjalan agar tidak menambah masalah.

7. Prioritaskan Hutang dengan Bunga Paling Tinggi

Setiap platform pinjaman online maupun offline membebankan suku bunga berbeda-beda kepada para nasabahnya. Menurut sebagian besar nasabah, pinjaman disertai suku bunga terasa memberatkan apalagi jika jumlah pinjamannya mencapai ratusan juta rupiah.

Jika merasa kesusahan akibat terlilit hutang, cobalah mengkategorikan pinjaman-pinjaman tersebut. Buatlah prioritas hutang dengan bunga paling tinggi terlebih dahulu supaya lebih meringankan beban. 

Apabila pinjaman dengan bunga tinggi sudah lunas, beban pun terasa lebih ringan. Setelah itu, lunasilah sisa pinjaman lainnya satu per satu.

8. Ajukan Take Over Kredit

Ingin menjual barang berharga atau aset untuk melunasi hutang tapi tak kunjung laku? Cobalah menjadikan aset tersebut sebagai jaminan untuk mengajukan take over kredit. Melakukan take over kredit, artinya Anda harus sepakat bahwa aset yang dijaminkan akan dijual jika tak mampu melunasi sisa hutang.

Contoh aset yang dapat dijaminkan untuk melakukan take over kredit, misalnya kendaraan bermotor, rumah, tanah, maupun emas. Meskipun cara ini termasuk paling praktis untuk melunasi pinjaman yang menumpuk, coba pertimbangkanlah matang-matang terlebih dahulu sebelum melakukannya.

9. Jalankan Bisnis dengan Modal Rendah

Cara melunasi pinjaman dengan cepat yang sudah terlanjur menggunung, tak ada salahnya jika mencoba menjalankan bisnis kecil-kecilan. Kedengarannya memang berat, namun cara tersebut sangat memungkinkan untuk memperoleh tambahan uang dari keuntungan penjualan.

Contoh bisnis yang bisa dijalankan dengan modal rendah, yaitu dropship, reseller, jualan pulsa, makanan ringan, jasa les privat, dan sebagainya. Selain berjualan, Anda juga dapat menyewakan aset produktif yang sudah ada, misalnya menyewakan mobil, rumah untuk kontrakan, kamar untuk bisnis kos kecil-kecilan, ataupun lainnya.

Selama berada dalam posisi harus membayar tumpukan hutang, fokuslah memprioritaskan keuntungan bisnis untuk membayar hutang terlebih dahulu. Jika berjualan produk tertentu, maksimalkanlah penggunaan platform sosial media agar jualan lebih mudah laku.

10. Minta Bantuan Profesional

Apabila masih merasa kebingungan dalam melunasi pinjaman yang terlanjur menumpuk, cobalah meminta bantuan profesional untuk melakukan manajemen hutang, yakni financial planner/consultant. Pilihlah lembaga atau praktisi yang memang sudah terpercaya, legal, serta diawasi pemerintah.

Seorang financial planner tugasnya tak hanya membantu merencanakan keuangan saja. Tetapi juga membantu nasabah dalam mencapai tujuan finansialnya. 

Cara melunasi hutang menumpuk dengan cepat seperti di atas bisa diterapkan. Niatkan dari hati untuk membayarnya, kemudian sebisa mungkin usahakan tidak menerapkan ‘gali lubang tutup lubang’ agar tidak menambah masalah.

Apabila terpaksa meminjam uang untuk mencukupi kebutuhan tertentu, pastikan jumlah pinjamannya tidak melebihi 30% dari pendapatan. Usahakan tak menambah hutang ketika memiliki hutang yang sedang berjalan agar tidak semakin membebani diri.

Demi menghindari masalah hutang terjadi kembali di kemudian hari, mulailah membiasakan diri agar tidak berhutang. Selain itu, mulailah mengelola keuangan dengan baik dengan cara memperbanyak tabungan dan dana darurat.

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma adalah seorang yang memiliki minat pada informasi edukasi tentang finansial, maupun memberikan informasi penting lainnya seputar produk keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *