Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Memilih Warna Logo Yang Menarik Untuk Bisnis

memilih warna

Logo, tagar dan kemasan adalah bagian dari identitas brand perusahaan. Dengan logo, tagar serta kemasan yang menarik, konsumen bisa jadi tidak hanya sekedar menoleh ke perusahaan atau toko Anda, tetapi juga menyempatkan diri untuk mampir, lagi dan lagi.

Oleh sebab itu, bunyi tagar, desain logo dan kemasan harus dibuat dengan sedetail mungkin. Bahkan, tidak jarang perusahaan-perusahaan besar membayar mahal perusahaan agensi marketing untuk membuat logo dengan kualitas terbaik.

Logo sendiri terdiri dari beberapa penyusun, yaitu bentuk, tulisan dan warna. Ketiga komponen tersebut harus dipilih secara hati-hati supaya brand perusahaan memiliki ciri khas dan dapat dikenal dengan mudah oleh pelanggan. Dalam artikel kali ini, penulis hanya akan membahas mengenai cara memilih warna logo yang menarik untuk bisnis Anda.

Makna Warna

Secara tidak sadar, manusia selama ratusan tahun telah mengasosiasikan warna dengan konteks kultural tertentu. Dalam budaya Indonesia, misalnya putih merupakan perlambang kesucian, kebersihan, sementara merah menunjukkan keberanian, dan hitam merupakan warna untuk duka.

Makna warna dalam konteks negara atau budaya lain bisa jadi berbeda. Warna putih di India misalnya, sering kali diasosiasikan dengan duka. Namun secara umum dengan tanpa memperhatikan konteks budaya, berikut ini makna dari warna-warna dasar:

Merah

  • Agresif
  • Berenergi
  • Provokatif
  • Mencuri perhatian

Ungu

  • Mewah
  • Mutakhir
  • Nostalgia
  • Misteri
  • Spiritual

Biru

  • Terpercaya
  • Dapat diandalkan
  • Aman
  • Bertanggungjawab

Hijau

  • Kekayaan
  • Kesehatan
  • Prestige
  • Ketenangan

Kuning

  • Optimis
  • Cahaya
  • Hangat
  • Motivasi
  • Kreativitas

Oranye

  • Vitalitas
  • Lucu
  • Ceria
  • Riang

Coklat

  • Alami
  • Bumi
  • Sederhana
  • Awet

Hitam

  • Prestige
  • Bernilai
  • Keabadian
  • Mutakhir

Putih

  • Murni
  • Bangsawan
  • Bersih
  • Lembut

Cara Memilih Warna Logo Untuk Bisnis

1. Pertimbangkan citra perusahaan

Langkah pertama untuk membuat logo perusahaan adalah dengan mempertimbangkan citra atau nilai yang ingin perusahaan Anda perkenalkan kepada konsumen. Sebuah perusahaan yang ingin membangun citra segar dan alami tentu akan menggunakan logo dengan warna yang berbeda dengan perusahaan yang ingin membangun citra berani dan tak mudah menyerah.

Contohnya, logo atau packaging produk-produk kesehatan cenderung didominasi warna hijau, putih, atau biru untuk menggambarkan citra bersih, aman, sehat dan alami. Sebaliknya, logo produk kendaraan bermotor acap kali menggunakan warna hitam, atau abu-abu untuk menggambarkan produk mereka yang mutakhir dan elegan.

Secara sadar atau tidak sadar, konsumen akan membeli produk yang menawarkan nilai yang sama dengan nilai-nilai yang mereka usung, sehingga akan membeli produk yang menawarkan nilai-nilai tersebut.

2. Pertimbangkan aspek kultural

Seperti yang telah disebutkan di atas, penggunaan sebuah warna bisa jadi akan berbeda makna di budaya yang berbeda dan konsumen cenderung akan memilih produk yang menggambarkan nilai-nilai yang mereka usung. Misalnya, dalam mitos dan kebudayaan Jawa, warna hijau selain menggambarkan ketenangan dan kesehatan, juga merupakan warna yang tidak boleh digunakan di daerah-daerah tertentu.

Maka dari itu sebelum membuat logo, sebaiknya Anda dan tim marketing perusahaan melakukan penelitian terhadap aspek kultural masyarakat yang menjadi target pasar perusahaan. Meskipun terlihat sederhana, namun aspek yang satu ini penting supaya produk perusahaan Anda dapat dikenal di daerah terkait.

3. Pilih kombinasi warna terbaik

Logo perusahaan umumnya tidak hanya menggunakan satu warna saja dan minimal menggunakan dua warna, satu warna untuk latar belakang dan satunya lagi untuk font. Bahkan, banyak perusahaan yang memadukan dua warna atau lebih untuk logo mereka, seperti logo Indomaret dan Alfamart yang memainkan kombinasi biru, merah, kuning dan putih.

Kombinasi warna pada logo ini harus dipertimbangkan dengan baik, supaya tetap mencerminkan nilai-nilai perusahaan, mampu mencuri perhatian pelanggan, tapi tidak tampak tabrakan dan norak. Untuk memilih kombinasi warna terbaik ini, Anda memiliki empat alat yang bisa “dimainkan”, yaitu color wheel, shade, tone dan tint.

Pertama, Anda bisa memilih kombinasi warna yang cocok di color wheel terlebih dahulu. Untuk memilih kombinasi ini, Anda dapat menggunakan 3 teknik, yaitu memilih 3 warna yang disambungkan dengan segitiga (triadic), warna yang saling bersisian (analogous), atau memilih warna yang letaknya berseberangan di color wheel (complementary). Kedua, setelah ketemu beberapa warna yang Anda inginkan, Anda bisa memainkannya dengan memilih shade, tone dan tint yang tepat untuk setiap warna.

4. Meminimalisir pilihan

Logo adalah karya visual dengan ruang terbatas. Oleh sebab itu, warna yang digunakan sebaiknya tidak terlalu banyak. Hal ini berbeda dengan karya desain grafis lainnya yang bisa menggunakan ruang lebih luas, seperti poster atau banner.

Selain itu, tujuan pembuatan logo adalah supaya pelanggan mudah ingat dengan merk Anda. Penggunaan terlalu banyak warna pada bidang yang sempit, justru akan mengalihkan fokus pelanggan dari nama merk Anda ke warna yang digunakan atau bahkan membuat pelanggan mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

5. Mencari Inspirasi perpaduan warna

Menentukan perpaduan warna untuk logo bisa menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Untungnya saat ini banyak website dan aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk mencari referensi perpaduan warna yang pas, seperti website coolors, Adobe Color CC, Colour Lover dan lain sebagainya.

Bahkan aplikasi desain seperti Canva memiliki fitur tersendiri untuk membuat logo. Disini, Anda bisa membuat logo dengan font yang menarik dan bisa memilih berbagai warna yang diinginkan. Dengan menggunakan aplikasi-aplikasi seperti ini, Anda bisa memilih warna yang sesuai dengan citra yang ingin dibangun brand Anda, sekaligus melatih kemampuan Anda untuk memilih desain terbaik.

6. Tidak takut bereksperimen

Latihan atau eksperimen penting bagi Anda untuk mengasah skill dan intuisi untuk memilih warna terbaik. Sebab, logo tidak hanya soal perpaduan warna, tetapi juga teks alias font dan bentuk, sehingga diperlukan latihan intensif untuk menentukan perpaduan warna, font dan bentuk terbaik untuk membuat logo perusahaan Anda.

Meskipun demikian, pastikan Anda menggunakan logo tersebut secara konsisten dalam setiap kanal pemasaran perusahaan, mulai dari banner, standee, sampai iklan di TV juga ganti. Penggunaan logo yang konsisten secara tidak langsung akan membangun brand identity perusahaan Anda di mata konsumen. Maka dari itu, tidak heran jika pergantian logo perusahaan biasanya terjadi seiring dengan pergantian “brand identity” atau fase pertumbuhan perusahaan tersebut.

Kesimpulan

Warna logo adalah salah satu di antara sekian banyak komponen yang menyusun identitas brand sebuah perusahaan. Warna logo harus dipilih sesuai dengan citra yang ingin dibangun perusahaan, aspek kultural masyarakat target, kombinasi warna yang sesuai dan komponen logo lainnya. Penggunaan warna logo yang dipilih dengan baik, tidak hanya akan membuat perusahaan tersebut dikenal sekarang, tetapi juga membuatnya teringat di benak konsumen selamanya.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *