Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Mengatasi Kredit Macet dan Pulihkan Keuangan

Uang dollar yang robek di tengah dengan tulisan "BAD CREDIT"

Semakin mudahnya akses mendapat pinjaman dan pendaftaran kredit menjadikan seseorang bisa terjebak dalam kredit macet. Apa itu kredit macet? Secara singkat, kredit macet ini merujuk pada kondisi di mana seorang peminjam (debitur) tidak mampu membayar angsuran pinjaman selama lebih dari 180 hari. 

Kredit macet ini akan berpengaruh kepada riwayat dan penilaian kredit yang dicatat dalam BI (Bank Indonesia) Checking. Maka dari itu, pemerintah melalui peraturan PBI Nomor 14/2/PBI/2022 mengatur tentang persyaratan peminjam guna menghindari kondisi tersebut dan menggunakan kredit dengan bijaksana. 

Namun, Anda tidak perlu khawatir jika suatu saat harus terjebak dalam kondisi tersebut. Ada beberapa cara mengatasi kredit macet untuk memulihkan keuangan Anda. Mari simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini!

Cara Mengatasi Kredit Macet

Secara umum, ada 3 cara mengatasi kredit macet yang diterapkan oleh lembaga keuangan, yaitu: 

1. Persyaratan kembali atau restructuring

Pertama, jika Anda merasa kesulitan membayar cicilan, Anda dapat mendiskusikan persyaratan baru kepada pihak kreditur guna meringankan beban Anda. Bagaimana caranya?

Caranya adalah dengan menghubungi kreditur dan mengutarakan kesepakatan baru yang menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya, Anda tidak mampu membayar cicilan selama 2 bulan ke depan. Anda dapat bernegosiasi dengan mengutarakan bahwa Anda hanya bisa membayar cicilan pokok saja, tidak dengan bunga dari lembaga keuangan atau kreditur terkait. 

Jika pihak kreditur setuju, persyaratan baru akan terbentuk yang dapat berupa perpanjangan waktu pembayaran kredit, penurunan tingkat bunga, penghilangan tingkat bunga, dan lainnya yang disesuaikan dengan kesepakatan. 

2. Penjadwalan kembali atau rescheduling

Setelah persyaratan baru sudah terbentuk, Anda dapat melakukan penjadwalan ulang untuk pembayaran angsuran pinjaman. Kondisi keuangan memang tidak bisa terduga sehingga perlu komunikasi yang baik dengan pihak kreditur (pemberi pinjaman) untuk mengubah jadwal pembayaran Anda. 

Anda dapat menghubungi kreditur atau pihak lembaga keuangan terkait dan menjelaskan situasi ekonomi Anda. Misalnya, Anda kesulitan membayar angsuran karena harus di-PHK dari pihak perusahaan sehingga tidak ada pemasukan tetap tiap bulannya. 

Dengan menyatakan alasan yang jelas beserta bukti pendukung, seperti surat pemberhentian kerja, surat dirawat di rumah sakit, laporan keuangan pengeluaran tidak terduga, dsb,  pihak kreditur akan mempertimbangkan kembali untuk membuat jadwal baru pembayaran angsuran Anda. Jadi, pastikan Anda memiliki hubungan baik dengan pihak pemberi pinjaman agar negosiasi berjalan lancar pula. 

3. Penataan kembali atau reconditioning

Terakhir, cara terakhir ini dilakukan oleh pihak kreditur dengan mengatur kembali persyaratan serta jadwal yang sudah ditentukan sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Adanya perubahan ini tentu membuat perubahan besar pada sistem keuangan lembaga keuangan sehingga perlu dilakukan penyesuaian.

Salah satu bentuk penyesuaian itu adalah mengubah tunggakan angsuran menjadi akun kredit baru. Dengan begitu, debitur masih dikategorikan sanggup membayar dan akan memenuhi tanggung jawabnya. 

Selain itu, jika debitur dirasa memang tidak mampu lagi untuk membayar angsuran secara keseluruhan setelah negosiasi, pihak pemberi pinjaman akan menata dan mempertimbangkan kembali kebijakan apa yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. 

Tips Mencegah Kredit Tidak Macet Lagi

Walaupun kredit macet dapat diatasi dengan 3 cara di atas, ada baiknya Anda mencegah dan mencari solusi tepat agar tidak terjebak kondisi tersebut lagi dengan beberapa tips berikut ini: 

1. Bayar angsuran tepat waktu

Angsuran yang dibayar tepat waktu tentu akan menghindari Anda dari pengenaan suku bunga yang akan terus meningkat sebagai bentuk denda. Misalnya, batas pembayaran cicilan adalah setiap tanggal 2 tiap bulannya. Jika Anda melewati batas pembayaran, Anda akan dikenakan bunga tambahan per-harinya. 

Selain itu, jika Anda tidak membayar tagihan tepat waktu, jaminan yang Anda ajukan kepada lembaga keuangan pada saat pengajuan pinjaman akan dilelang untuk mengatasi kredit macet tersebut. Tentu akan sangat merugikan, bukan?

Maka dari itu, pastikan Anda selalu ingat untuk membayar tagihan tiap bulannya untuk menghindari denda tersebut. Anda dapat membuat pengingat di kalender atau mencatatnya di tempat lain.

Sekarang Anda sudah semakin dipermudah dengan digitalisasi perbankan karena ada fitur auto debit. Fitur tersebut memungkinkan pihak pemberi pinjaman untuk memotong langsung saldo di rekening bank Anda untuk membayar tagihan. Dengan begitu, Anda tidak akan lupa dan telat lagi membayar cicilan kredit. 

2. Atur limit penggunaan kredit

Membatasi diri dalam penggunaan kredit juga bisa mencegah Anda dari pola perilaku konsumtif dan terhindar dari kredit macet. Pasalnya, hutang sebenarnya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan mendesak sehingga debitur diarahkan agar menggunakannya dengan bijak. 

Selain itu, kartu kredit yang beredar di masyarakat saat ini sudah dilengkapi fitur limitasi penggunaan. Jadi, Anda dapat mengatur batas maksimal pengeluaran menggunakan kartu kredit setiap bulannya.

3. Buat rencana keuangan 

Dengan adanya rencana keuangan, berarti Anda sudah mengelompokkan pos-pos keuangan. Misalnya, pos untuk membayar pendidikan, tagihan listrik, hingga tagihan kredit. 

Adanya pos keuangan ini mengarahkan Anda untuk memisahkan uang sesuai kebutuhannya masing-masing. Dengan begitu, Anda tidak akan menggunakan uang yang sudah diposkan untuk pembayaran tagihan demi keperluan lain. Utamakan pembayaran tagihan terlebih dahulu agar tidak dikenakan denda ke depannya. 

4. Tentukan skala prioritas kebutuhan 

Salah satu penyebab kredit macet yang paling sering terjadi adalah adanya kesulitan untuk mengatur keinginan dan kebutuhan. Besarnya keinginan untuk kesenangan mengakibatkan seseorang berupaya sekeras mungkin untuk memenuhinya dan salah satunya adalah dengan berhutang. 

Akan tetapi, berhutang untuk keperluan tersier atau material justru akan menjerumuskan Anda pada kondisi kredit macet. Hal ini disebabkan karena Anda tidak mempertimbangkan terlebih dahulu besaran pendapatan dan pengeluaran sehingga justru menjadi kesulitan membayar cicilan. Dengan kata lain, pengeluaran Anda menjadi lebih besar dibandingkan pemasukan. 

Maka dari itu, penting untuk menentukan skala prioritas agar Anda tahu kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu sehingga menghindari menghutang yang berujung kredit macet. 

Itulah beberapa cara mengatasi kredit macet serta beberapa tips pencegahannya untuk memulihkan keuangan. Poin utama dari kondisi ini adalah membayar cicilan tepat waktu. Tidak ada salahnya Anda mengajukan pinjaman atau kredit selama memiliki kemampuan untuk membayar cicilan pokok beserta bunganya. Jadi, pertimbangkan dahulu segala konsekuensi dan risiko peminjaman agar tidak terjebak dalam kondisi kredit macet, ya!

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *