Sebagai seseorang yang baru tinggal di negara maju, seperti Australia, penulis mengamati berbagai penerapan teknologi terkini dalam kehidupan. Salah satunya adalah penerapan artificial intelligence (AI) dalam sistem pembayaran di supermarket.
Berbagai supermarket besar di Australia sudah menerapkan sistem self service untuk pembayaran barang dan jasa. Hanya dengan scan barcode sendiri di mesin dan membayar menggunakan kartu debit atau kartu kredit, pembeli bisa membayar dengan tanpa perlu banyak mengantri.
Selain membuat antrian di meja kasir lebih efisien, hal ini juga membuat pihak supermarket tidak perlu mempekerjakan banyak karyawan sebagai petugas kasir. Bahkan, petugas kasir supermarket disini bisa merangkap pekerjaan lainnya.
Penerapan AI dalam sistem kasir di Australia di atas adalah salah satu contoh bagaimana teknologi ini dapat mempengaruhi perekonomian, khususnya pembukaan lapangan pekerjaan. Diperkirakan dapat mempengaruhi ekonomi global hingga $15.7 trilliun pada tahun 2030 (PWC, 2017), berikut ini dampak kecerdasan buatan pada perkembangan ekonomi:
Pengertian Kecerdasan Buatan
Artificial intelligence (AI) adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk mengerjakan pekerjaan yang umumnya membutuhkan kemampuan manusia (Adelaide University, 2024). Tidak hanya robot, AI juga berbentuk teknologi yang skalanya lebih kecil, seperti Siri, Gemini atau Chat GPT.
Kinerja AI tidak bisa dilepaskan dari data, machine learning dan algoritma. Dalam hal ini, AI bisa bekerja sedemikian rupa karena sebelumnya sudah ada banyak sekali data yang diproses, diolah oleh algoritma dalam machine learning. Contoh sederhananya adalah ketika Anda berulang kali memainkan lagu Hip Hop di YouTube, maka algoritma machine learning YouTube akan mengolah data Anda dan menampilkan laman rekomendasi yang berisi Hip Hop semua untuk Anda.
Dampak Kecerdasan Buatan pada Perkembangan Ekonomi
Tidak dapat dipungkiri kalau kini kecerdasan buatan sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, berikut ini beberapa dampak AI dalam perekonomian Indonesia maupun dunia:
1. Peningkatan produktivitas
Perkembangan kecerdasan buatan akan sangat berpengaruh dalam bisnis. Dampak ai dalam bisnis yang pertama adalah peningkatan produktivitas. Seperti dalam contoh mesin kasir di atas, dengan AI, petugas kasir tidak perlu menunggu pelanggan datang membayar dan bisa bergerak bebas melakukan pekerjaan penting lainnya. Akibatnya, kinerja bisnis menjadi lebih efisien.
2. Peningkatan kepuasan konsumen
Laporan dari PWC (2017) menyebutkan bahwasanya AI juga berpotensi meningkatkan permintaan konsumen. Hal ini karena teknologi ini dapat menghadirkan produk yang lebih berkualitas, sesuai dengan kebutuhan mereka (personalized product) dan layanan yang lebih efisien.
Contohnya, tentunya Anda akan memilih supermarket yang memiliki sistem pembayaran mandiri seperti di atas karena tidak perlu mengantri, dibandingkan dengan supermarket yang menggunakan sistem kasir konvensional bukan?
3. Perubahan lapangan pekerjaan
Tidak dapat dipungkiri juga kalau seiring dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan, akan ada permintaan lapangan pekerjaan yang akan terganti cepat atau lambat. Misalnya, pekerjaan sebagai kasir supermarket dalam sistem kasir mandiri di atas.
Tapi, perubahan teknologi biasanya juga mendorong tumbuhnya lowongan kerja baru, tinggal bagaimana manusia bisa menyesuaikan. Misalnya, penggunaan AI dalam mesin kasir membutuhkan teknisi mesin yang mengetahui cara kerja mesin tersebut dan cara memperbaikinya.
Namun menurut IMF (2024), perkembangan AI dapat memperparah ketimpangan ekonomi. Hal ini karena teknologi ini cenderung menggantikan dan atau melengkapi pekerjaan yang membutuhkan skill yang tinggi, cenderung mempengaruhi perekonomian di negara maju, dan generasi muda akan mengadopsi teknologi ini lebih cepat.
Dampak Kecerdasan Buatan per Sektor Industri
Tingkat dampak AI pada perekonomian bervariasi tiap sektor. Menurut laporan PWC di atas, perkembangan teknologi ini berdampak paling besar pada sektor kesehatan, otomotif, jasa keuangan, transportasi dan logistik, industri hiburan serta retail. Berikut ini pembahasannya:
1. Sektor kesehatan
Dampak AI dalam bisnis kesehatan yang paling potensial adalah dukungan diagnosa penyakit untuk pasien. Dalam hal ini, data kesehatan pasien akan dibandingkan secara otomatis dengan pasien lainnya yang memiliki gejala serupa untuk membantu dokter menentukan diagnosis pasien tersebut.
Namun, penerapan teknologi ini dalam sektor kesehatan bukan tidak memiliki tantangan. Tantangan utamanya adalah potensi penggunaan dan kebocoran data pribadi, khususnya data rekam medis pasien. Hal ini mengingat bahwasanya data rekam medis seseorang adalah data yang harusnya benar-benar bersifat confidential. Selain itu, juga adanya potensi kesalahan diagnosis, mengingat AI membutuhkan banyak data untuk membuat analisis gambar, kata maupun suara menjadi lebih akurat.
2. Sektor otomotif
Salah satu sektor yang kini sudah menerapkan AI adalah sektor otomotif dengan kendaraan tanpa awak. Dengan AI, mobil akan secara otomatis mendeteksi jalan yang ada disekitarnya, sehingga bisa menentukan arah dan tindakan yang diperlukan. Selain itu, AI juga dapat membantu mengidentifikasi bagian dari kendaraan yang membutuhkan perbaikan atau pembaharuan.
Tapi, penerapan AI dalam sektor ini juga memiliki berbagai tantangan, seperti kondisi cuaca yang tidak menentu, kondisi jalan yang kurang konsisten, hingga kebijakan pemerintah.
3. Sektor jasa keuangan
Artificial intelligence berdampak banyak pada sektor keuangan (financial sector). Misalnya, penggunaan robo advisor untuk menentukan instrumen investasi yang pas sesuai profil risiko, penggunaan fraud detection system untuk mengidentifikasi kejahatan keuangan, seperti money laundering atau penyalahgunaan data, penggunaan data biometrik untuk login dan lain sebagainya.
4. Industri hiburan
Dampak AI dalam bisnis hiburan sudah sangat jelas. Dengan teknologi ini, Anda akan mendapatkan rekomendasi tayangan dan iklan berdasarkan preferensi Anda. Seperti contoh YouTube di atas, jika Anda terus menyaksikan Drama Korea di Netflix misalnya, maka laman rekomendasi Netflix Anda pasti akan memunculkan Drama Korea terbaru.
Hal ini tentu akan menguntungkan bagi content creator atau rumah produksi film terkenal, tapi akan menjadi tantangan tersendiri bagi content creator atau sutradara pemula dan indie. Pasalnya, mereka harus mengetahui cara kerja algoritma aplikasi terkait, supaya karya mereka disaksikan oleh lebih banyak orang.
5. Transportasi dan logistik
Penggunaan AI juga berdampak besar pada sektor transportasi dan logistik atau supply chain secara umum. Misalnya, dengan AI, pengguna dapat melihat rekam jejak pengiriman barang yang ia inginkan. Selain itu, petugas gudang atau tempat sortir kiriman juga dapat menggunakan kendaraan otomatis untuk memasukkan barang kiriman sesuai dengan kategorinya.
6. Retail
Tidak hanya sistem kasir bayar sendiri seperti contoh di atas, ada banyak teknologi berbasis AI yang bisa diterapkan dalam industri retail. Contohnya adalah alat deteksi belanja konsumen yang dipasang di trolley pelanggan. Dengan alat ini dan AI, pihak supermarket bisa mengetahui barang apa saja yang biasanya dibeli oleh konsumen tersebut, sehingga mereka bisa memberikan rekomendasi produk (via aplikasi atau email) yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen terkait.
Kecerdasan buatan atau AI berpengaruh besar dalam kehidupan manusia saat ini. Tapi, walau bagaimanapun, AI hanyalah alat. Ia akan tetap digunakan dan diterapkan sesuai dengan nilai, keinginan dan moral manusia yang menggunakannya.