Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Disrupsi? Pengertian, Contoh, dan Dampaknya

seseorang memegang gadget dengan gambar laptop, mesin pencarian, dan grafik yang menandakan adanya tranformasi digital.

Transformasi digital pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia saat ini berperan cukup penting. Perubahan besar-besaran menuju digitalisasi menjadikan aktivitas manusia bergantung pada teknologi. 

Secara tidak sadar, seseorang setiap harinya selalu berinteraksi dengan teknologi, seperti smartphone untuk melakukan aktivitas yang mudah hingga sulit. Fenomena inilah yang biasa disebut dengan istilah disrupsi. Disrupsi merujuk pada perubahan fundamental secara menyeluruh yang memengaruhi aktivitas manusia.

Namun, sebenarnya apa itu disrupsi dan dampaknya bagi manusia? Apa saja contoh nyata yang bisa dilihat di kehidupan sehari-hari? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Disrupsi

Disrupsi adalah perubahan mendasar yang terjadi secara besar-besaran dengan tujuan untuk mengubah pola hidup yang lama menjadi baru. Disrupsi awalnya ditandai dengan kemunculan teknologi atau inovasi baru yang memungkinkan produk atau layanan lebih efisien atau lebih murah. 

Adanya inovasi ini mengubah struktur dan fungsi sebuah bidang. Bahkan, bagi penggunanya sendiri, fenomena ini dapat mengubah dan mengatur cara seseorang atau pebisnis berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena mereka harus terus menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

Fenomena disrupsi ini bagikan koin dengan dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, perubahan besar-besaran membawa dampak baik bagi perkembangan segala bidang kehidupan manusia, mulai dari kemudahan teknologi, komunikasi, dan masih banyak lagi. 

Kendati demikian, di sisi lain, fenomena ini membawa efek buruk bagi eksistensi struktur yang lama karena akan tergerus oleh sistem yang lebih sempurna. Untuk itu, setiap individu perlu kemampuan adaptasi yang baik dan cepat agar tidak tertinggal dari perubahan yang ada. 

Seseorang atau perusahaan yang mampu beradaptasi dengan disrupsi dapat mengambil keuntungan dari situasi tersebut. Mereka juga dapat tumbuh menjadi pemimpin baru atau agen perubahan di lingkungan mereka. Namun sebaliknya, mereka yang tidak mampu dan gagal beradaptasi akan kehilangan tempat dan pengaruhnya di masyarakat. 

Jenis-Jenis Disrupsi

Dalam pelaksanaannya, disrupsi dikategorikan menjadi beberapa jenis sesuai bidangnya masing-masing, yaitu: 

1. Disrupsi digital

Sistem informasi yang serba canggih memungkinkan seseorang untuk melakukan seluruh aktivitasnya secara digital. Mulai dari berkomunikasi dengan orang lain, menyelesaikan pekerjaan, hingga pekerjaan berat sekalipun dilakukan secara daring. 

Hampir seluruh aspek kehidupan manusia dilakukan digitalisasi seperti bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga industri. 

2. Disrupsi ekonomi

Jenis berikutnya ini terjadi pada bidang ekonomi. Mungkin sekarang Anda sudah terbiasa melakukan transaksi digital, membuka rekening dengan mudah, mengirim dan menerima barang dengan cepat melalui aplikasi online, serta masih banyak lagi. 

Segala kemudahan aktivitas tersebut disebabkan adanya disrupsi ekonomi yang menyesuaikan dengan pola perkembangan teknologi yang ada. Segala jenis usaha mulai dari bisnis kecil hingga bisnis pemerintah pun menyesuaikan perubahan ini. 

3. Disrupsi pendidikan

Tidak kalah dengan bidang lainnya, disrupsi dalam dunia pendidikan pun terjadi secara besar-besaran. Contoh paling nyata adanya perubahan ini adalah penggunaan buku online yang lebih masif dibandingkan buku teks fisik. 

Selain itu, adanya platform pembelajaran online, seperti Ruang Guru, Quipper, dan sebagainya juga termasuk bentuk disrupsi pendidikan yang menggantikan metode belajar konvensional. 

4. Disrupsi industri 

Sejak revolusi industri pertama kali terjadi, perubahan besar dalam dunia industri terus berkembang hingga saat ini. 

Hampir seluruh kegiatan industri berbasis mesin dan teknologi canggih untuk mengefisiensikan waktu dan mempermudah proses produksi. 

Contoh Disrupsi

Untuk memiliki gambaran lebih luas terhadap disrupsi, simak beberapa contoh disrupsi di bawah ini: 

1. Artificial Intelligence (AI)

Penggunaan AI saat ini banyak diterapkan di setiap bidang industri, seperti industri perbankan, industri kesehatan, hingga pemerintahan. Adanya AI ini mengubah tatanan kehidupan manusia dari segi keamanan dan kelancaran aktivitas digital.

Contoh penggunaan AI yang bisa ditemukan di sekitar Anda adalah layanan kesehatan yang bisa mengidentifikasi wajah menggunakan identifikasi biometrik, pengembangan transportasi tanpa pengemudi (autopilot) untuk mengurangi risiko kecelakaan, dan masih banyak lagi. 

2. Transaksi digital

Perubahan besar yang paling dirasakan dalam kehidupan sehari-hari adalah adanya transaksi digital. Kini, hampir sebagian besar merchant baik berskala kecil maupun besar, semuanya menggunakan metode pembayaran digital seperti QR Code, transfer bank, dan lain sebagainya.

Walaupun tidak menutup kemungkinan transaksi konvensional menggunakan uang tetap digunakan, kebanyakan individu sudah mulai beralih ke transaksi digital. Selain mudah dilakukan, transaksi ini pun terbilang lebih aman dan bisa dipercaya. 

Proses jual-beli barang atau layanan pun semakin mudah karena bisa dilakukan melalui platform online seperti aplikasi marketplace

Dampak Disrupsi

Perubahan besar yang terjadi tentunya memberikan dampak baik ataupun buruk bagi kehidupan manusia. Berikut adalah dampak yang bisa dirasakan oleh individu, kelompok, atau perusahaan: 

1. Efektivitas dan efisiensi aktivitas

Tujuan utama dari adanya disrupsi tentunya untuk mempermudah aktivitas manusia. Dengan begitu, pekerjaan seseorang atau perusahaan akan lebih efisien dan cepat selesai. 

Dalam upaya menyeimbangkan fenomena disrupsi, dalam dunia bisnis, perusahaan seringkali melakukan transformasi digital dan otomatisasi proses bisnis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengembangkan produktivitas perusahaan, serta menurunkan biaya operasional.

2. Terbukanya kesempatan kerja

Walaupun disrupsi selalu identik dengan penggunaan teknologi, ternyata fenomena ini bisa membuka kesempatan kerja baru bagi seseorang. Dari teknologi yang ada, dibutuhkan keahlian baru dari manusia untuk mengoperasikan dan memaksimalkan penggunaannya. 

Jadi, bagi seseorang yang kompeten di suatu bidang, penggunaan teknologi canggih dan sumber daya manusia tetap dibutuhkan beriringan. 

3. Persaingan antarindividu atau lembaga semakin ketat

Dalam pelaksanaannya, disrupsi juga dapat meningkatkan persaingan di pasar antarindividu atau perusahaan tertentu. Dengan kata lain, tiap orang berlomba untuk mengikuti perkembangan yang ada dan menyesuaikannya dengan tujuan mereka. 

Untuk itu, fenomena ini kerapkali mendorong perusahaan untuk berkompetisi dengan lebih baik dan memberikan daya tarik bagi customer

4. Harus tanggap beradaptasi dengan perubahan

Perubahan yang terjadi secara cepat dan terus menerus ini mengharuskan setiap individu memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Adaptasi di sini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memahami perubahan di sekitarnya dan menyesuaikannya dengan tujuan masing-masing. 

Hal ini lantaran tidak setiap disrupsi mengarah ke hal baik, misalnya membuat seseorang menjadi konsumtif, kurang bersosialisasi, dan lain sebagainya. Untuk itu, perlu diseimbangkan antara perubahan lingkungan dengan kepribadian masing-masing. 

Demikianlah pembahasan mengenai disrupsi yang sedang terjadi di era sekarang ini. Penting untuk Anda mengetahui jenis-jenis, contoh, hingga dampaknya bagi kehidupan untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan besar tersebut.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *