Jika mendengar kata minimalis, mungkin yang terlintas di pikiran Anda adalah model bangunan dengan sedikit perabotan atau seni dengan gaya minimalis. Pemikiran tersebut tidak salah, tetapi minimalis juga bisa diterapkan pada gaya hidup seseorang.
Belakangan ini, anak muda hingga dewasa banyak yang menerapkan gaya hidup minimalis. Hal ini disebabkan karena tren yang berlangsung mengusung konsep kesederhanaan dengan tetap mengutamakan fungsi dari setiap barang yang digunakan.
Namun, sudah tahukah Anda tentang apa itu sebenarnya gaya hidup minimalis? Bagaimana tips yang tepat apabila ingin memulai gaya hidup tersebut? Daripada penasaran, mari simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini!
Apa itu Gaya Hidup Minimalis?
Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, gaya hidup minimalis adalah sebuah lifestyle atau cara hidup sehari-hari di mana seseorang lebih mementingkan kebutuhan yang esensial atau penting saja. Dengan kata lain, mereka lebih mengutamakan kualitas hidup dibandingkan keinginan untuk memiliki barang-barang material secara berlebihan.
Singkatnya, gaya hidup ini menitikberatkan pada keinginan seseorang untuk hidup sederhana. Yang dimaksud hidup sederhana di sini adalah individu hanya berfokus pada hal-hal penting dan mendesak. Mereka tidak berambisi untuk mengikuti tren atau FOMO (fear of missing out).
Dalam kehidupan sehari-hari, mereka mengelola waktu dan kebiasaan sebaik mungkin. Mereka yang memiliki gaya hidup ini hanya membeli barang atau melakukan kegiatan yang memang sudah menjadi keperluan mereka. Apabila ada hal di luar tersebut yang tidak terlalu mendesak, biasanya mereka tidak akan terlalu menggubrisnya.
Penerapan lifestyle ini tentu berikan sejumlah manfaat bagi individu bersangkutan. Manfaat tersebut dapat berupa sehat dan stabil secara finansial, produktif dalam kegiatan sehari-hari, dan bisa mengurangi stress!
Contoh Gaya Hidup Minimalis
Di kehidupan sehari-hari, ada banyak penerapan gaya hidup minimalis di berbagai bidang. Mulai dari penerapan di rumah tangga hingga pekerjaan. Nah, agar Anda memiliki gambaran lebih jelas, mari simak salah satu contoh lifestyle minimalis di bidang rumah tangga yang satu ini.
Sebuah keluarga menerapkan gaya hidup minimalis dengan berfokus pada pemaksimalan penggunaan perabotan rumah tangga. Di dalam rumahnya, mereka hanya memiliki perabotan yang memiliki fungsi esensial dan fungsi praktis dibandingkan estetika.
Tujuannya adalah untuk menghindari ruangan menjadi terlihat terlalu padat dan menghindari penggunaan dekorasi berlebihan. Selain menghemat pengeluaran, penerapan lifestyle ini ternyata bisa menjaga ruangan jadi selalu tertata dan rapi.
Tips Memulai Gaya Hidup Minimalis
Anda tertarik untuk menerapkan gaya hidup minimalis? Apabila iya, berikut ada beberapa tips khusus untuk Anda yang bisa diterapkan:
1. Tentukan tujuan penerapan gaya hidup minimalis
Perlu diingat bahwa gaya hidup memang akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, agar Anda lebih konsisten, tentukan terlebih dahulu tujuan mengapa menerapkan gaya hidup ini.
Penentuan tujuan ini bisa dilakukan dengan membuat sejumlah pertanyaan untuk dijawab. Misalnya, apakah tujuan penerapan lifestyle minimalis untuk menghemat uang? Apakah tujuan Anda adalah untuk mencegah hedonisme? Dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan Anda.
Dengan menjawab pertanyaan tersebut, Anda bisa mengevaluasi dan mengetahui kelebihan serta kekurangan dari penerapan gaya hidup ini.
2. Terapkan gaya hidup minimalis dari skala kecil
Sebelum menerapkan lifestyle ini, Anda tidak perlu terburu-buru untuk melakukannya di seluruh aspek kehidupan Anda. Anda bisa memulainya dari hal kecil, seperti dari pola konsumsi sehari-hari.
Misalnya, sebelumnya Anda adalah tipe yang sering membeli barang tidak penting karena merasa suatu saat akan diperlukan. Nah, Anda bisa mulai mengurangi pola konsumsi seperti itu dan berfokus dalam membeli barang yang memiliki nilai esensial saja.
3. Decluttering barang kurang penting
Tips berikutnya dimulai dengan memilah barang-barang kurang penting yang ada di rumah. Tanpa disadari, terkadang rumah terasa sempit dan kurang nyaman karena banyaknya barang kurang penting bertebaran di mana-mana.
Oleh karena itu, Anda bisa mulai melakukan decluttering atau upaya menyingkirkan barang-barang tidak terpakai yang ada di rumah. Proses penyingkiran ini bukan berarti Anda membuang seluruh barang yang ada, tetapi hanya memilih barang yang memang benar-benar dipakai agar lebih rapi dan teratur.
Barang yang sudah tidak terpakai bisa Anda daur ulang, buang, atau sumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.
4. Buat skala prioritas
Poin penting dari gaya hidup minimalis adalah Anda bisa membedakan mana kebutuhan yang penting dan mendesak. Jika dirasa kebutuhan tersebut tidak terlalu penting, Anda bisa mengabaikannya atau dipertimbangkan kembali apakah perlu dilakukan atau tidak.
Maka dari itu, Anda perlu membuat skala prioritas. Skala prioritas mengarahkan Anda untuk mengurutkan kebutuhan dari yang paling penting dan mendesak hingga bersifat hiburan. Jadi, sebelum membeli atau melakukan sesuatu, tanyakan lagi kepada diri Anda apakah barang tersebut memang sangat diperlukan atau tidak.
Nah, bagaimana menurut Anda? Apakah Anda tertarik untuk menerapkan gaya hidup minimalis? Jika iya, perlu diingat bahwa penerapan gaya hidup minimalis ini akan berhasil apabila Anda konsisten untuk bisa menahan keinginan yang lebih tinggi dari kebutuhan.