Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah fenomena yang sering terjadi dalam perekonomian. Khususnya jika perekonomian sedang lesu. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri kalau menjadi salah satu orang yang di-PHK akan berdampak luas terhadap pekerjaan maupun pribadi seseorang.
Alih-alih terjerembab dalam keterpurukan, berikut ini 8 hal yang harus Anda lakukan setelah mengalami PHK:
1. Istirahat Terlebih Dahulu
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya akan banyak emosi-emosi negatif yang akan masuk ke kepala Anda setelah terkena PHK. Mulai dari meragukan kemampuan diri sendiri, kepercayaan diri hilang perlahan-lahan dan lain sebagainya.
Untuk mengatasi pemikiran-pemikiran negatif ini sebaiknya Anda istirahat dulu dan memahami bahwasanya keputusan untuk mem-PHK karyawan tidak selalu berkaitan dengan kinerja karyawan tersebut. Misalnya, bisa jadi ia di PHK karena ia bekerja di departemen yang memang akan ditutup sepenuhnya atau karena adanya pertimbangan lain.
Dalam masa-masa istirahat ini, Anda bisa melakukan hal-hal yang disukai, misalnya hobi atau sekedar liburan ke luar daerah dan lain sebagainya. Jika dirasa, waktu istirahat sudah selesai tapi pikiran buruk juga masih menghantui, baru Anda bisa pergi ke Psikolog atau Psikiater.
2. Evaluasi Kondisi Keuangan
Setelah kena phk apa yang harus dilakukan? Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kondisi keuangan. Segera hubungi pihak perusahaan jika uang pesangon PHK belum juga dicairkan dan segera cairkan asuransi BPJS Ketenagakerjaan Anda dan gunakan ia sebagai tambahan dana darurat.
Beban saat terkena PHK tentu akan lebih ringan jika Anda sudah memiliki dana darurat. Setidaknya, dengan dana ini, Anda masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari selama 3 bulan.
Tapi, tentu akan lebih baik lagi jika Anda mulai mengevaluasi kondisi keuangan. Misalnya, dengan mengurangi beberapa pos pengeluaran untuk menambah dana darurat atau membayar utang dan cicilan. Atau segera menutup utang tertentu untuk mengurangi beban keuangan selama masa menganggur.
3. Mencari Pekerjaan Sampingan
Sambil terus mencari pekerjaan utama yang baru, tidak ada salahnya juga Anda mengambil pekerjaan sampingan. Misalnya, dengan menjadi ojek online, atau dengan membuka jasa desain grafis.
Memiliki pekerjaan sampingan setelah PHK memiliki beberapa manfaat. Pertama, hasil dari pekerjaan sampingan tersebut bisa menjadi tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kedua, jika Anda memiliki pekerjaan sampingan yang inline dengan pekerjaan utama, hasil pekerjaan sampingan tersebut bisa dijadikan portofolio kerja. Ketiga, dengan sibuk mengerjakan pekerjaan sampingan, Anda bisa terhindar dari stres. Keempat, jaringan pertemanan dari pekerjaan sampingan bisa membuka pintu pengetahuan dan rezeki baru juga.
4. Memperbaharui CV
Jika Anda tidak berencana untuk membuka bisnis setelah PHK, maka sebaiknya Anda menyusun strategi untuk mendapatkan pekerjaan selanjutnya dan memperbaharui CV serta portofolio. Tambahkan skill dan pengetahuan yang Anda pelajari selama melakukan pekerjaan sampingan di CV ini untuk menambah daya jual Anda.
Jangan lupa, unggah CV tersebut di berbagai aplikasi pencarian kerja, seperti LinkedIn atau Jobstreet, supaya ketika Anda menemukan lowongan yang pas, Anda bisa melamarnya segera.
Setelah PHK mengapa sulit mencari pekerjaan lagi? Setidaknya ada dua faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor internal. Bisa jadi, susah mendapatkan pekerjaan setelah PHK disebabkan memang ekonomi secara keseluruhan sedang lesu. Adapun faktor internal, bisa jadi karena perusahaan pembuka lowongan kerja lebih memprioritaskan lulusan baru atau memiliki persepsi negatif mengenai pencari kerja yang disebabkan karena PHK.
Namun terlepas dari alasan-alasan tersebut, Anda bisa segera memperbaharui CV dan mengirimkannya kembali ke perusahaan-perusahaan pembuka lowongan kerja. Karena, rezeki tidak ada yang tahu.
5. Memperluas Jaringan Pertemanan
Ungkapan bahwa “Silaturahmi membuka pintu rezeki” memang ada benarnya. Dengan menyambung silaturahmi dengan teman lama atau mengembangkan network dengan mencari teman baru, memang akan membuka pintu rezeki.
Sederhananya, dengan menghubungi teman lama atau atasan Anda di kantor, Anda bisa meminta surat rekomendasi sebelum melamar ke perusahaan baru. Atau, bisa jadi juga, teman baru Anda memberi informasi kalau skill dan pengetahuan Anda dibutuhkan di perusahaan tempat ia bekerja.
Oleh karena itu, ketika Anda sudah selesai beristirahat pasca PHK, jangan lupa untuk terus mengembangkan networking. Entah itu dengan cara online, seperti posting di LinkedIn atau secara offline dengan mengikuti berbagai acara, seperti program inkubasi atau seminar.
6. Mengembangkan Skill dan Pengetahuan
Sambil menunggu panggilan interview atau bahkan panggilan kerja, tidak ada salahnya Anda mulai mengembangkan skill dan pengetahuan kerja Anda dengan mengikuti berbagai kelas online maupun offline. Sertifikat, skill dan pengetahuan yang Anda dapatkan dari ikut “les” ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki CV.
Saat ini ada banyak platform yang bisa Anda manfaatkan untuk mengembangkan diri. Mulai dari acara-acara seperti program inkubasi, sampai kursus online, seperti LinkedIn Learning. Tidak semua acara tersebut berbayar. Banyak seminar gratis juga yang bisa Anda manfaatkan untuk upgrade diri.
7. Membuka Bisnis
Siapa bilang habis dapat PHK harus menjadi karyawan lagi? Bisa jadi, mendapat surat pemutusan hubungan kerja adalah tanda bahwa Anda harus membuka bisnis. Membuka bisnis setelah PHK itu relatif lebih mudah loh, karena Anda bisa memanfaatkan sebagian uang pensiun untuk modal.
Ada banyak ide bisnis dari uang pesangon yang bisa dimanfaatkan. Coba, pikirkan hobi Anda apa dan bagaimana hobi tersebut bisa menjadi uang. Misalnya, Anda memiliki hobi menonton Drama Korea. Bisa jadi, karena PHK, Anda bisa membuat channel YouTube review Drama Korea dan mendapatkan penghasilan dari bisnis konten ini. Menarik, bukan?
Menjadi salah satu “korban” PHK memang menyedihkan. Tapi, hidup harus tetap berjalan. Menjadi korban PHK bukan berarti Anda tidak berarti. Bisa jadi, hal ini adalah pertanda Anda harus istirahat dulu, fokus pada keluarga dan sedikit mengubah trajektori karir.