Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Hashrate dan Mengapa Penting?

Mengenal Hashrate

Belakangan ini Anda mendengar beberapa orang di komunitas crypto membahas istilah hashrate? Dari pembahasan yang mungkin sedang Anda ikuti, seakan menyebutkan bahwa hashrate adalah suatu istilah populer dan menjadi sebuah hal penting. Lantas, apa itu hashrate pada cryptocurrnecy ini?

Pengertian Hashrate

Hashrate adalah unit pengukuran untuk kecepatan mesin penambang dalam melakukan hashing yang kemudian diwakilkan dengan satuan Hash per detik (H/s). Sederhananya, hashrate mengukur daya komputasi untuk memroses transaksi di blockchain proof-of-work.

Setiap aset crypto yang ada saat ini dibuat menggunakan beragam algoritma hashing unik sehingga dapat menghasilkan berbagai kode hash. Kode hash ini berupa kode alfanumerik acak yang jika dilihat hanyalah output berupa deretan angka yang tertulis dalam notasi hexadecimal. Algoritme ini pula yang kemudian membuat setiap hash bersifat acak dan tidak mungkin diprediksi dengan mudah.

Aktifitas penambangan aset crypto dilakukan dengan cara memprediksi, atau menebak output hash tadi. Dalam melakukan kegiatannya tersebut, penambang mengubah satu nilai yang disebut nonce untuk menebak hash yang dimaksud. Pada saat ada perubahan nonce, maka hash baru pun dibuat.

Dan dikarenakan tiap hash dibuat secara acak dan sangat sulit ditebak, maka penambang harus melakukan tebakan hash tersebut hingga jutaan kali. Untuk melakukan jutaan kali tebakan tersebut, penambang menggunakan alat atau mesin penambang.

Nilai hash rate tidak bersifat statis di mana naik turunnya hashrate ini dipengaruhi pada sumberdaya komputer (Hash Function) dan kesulitan dari tebakan (Hash Difficulty) itu sendiri. Hash Function dapat mencerminkan seberapa besar kekuatan mesin atau kopmuter dalam mengompresi informasi yang didapat dalam mmproses transaksi maupun penambangan blok baru. 

Mengapa Hashrate Penting pada Cryptocurrency

Tingkat kecepatan penambangan ini memiliki beberapa peran penting dalam dunia cryptocurrency. Tak hanya bagi aset crypto itu sendiri, hashrate juga berguna bagi penambang maupun investor.

1. Menjaga keamanan koin crypto

Hashrate mewakili berapa banyak daya komputasi algoritma hash yang bisa diproses dalam tiap detik. Makin tinggi tingkatan hashrate, maka menjadi makin efisien pula mesin mining dalam bekerja, yang artinya keamanan jaringan cryptocurrency pun bisa semakin aman terhadap berbagai potensi serangan. Inilah alasannya mengapa hashrate menjadi salah satu komponen krusial dalam aspek keamanan crypto.

2. Sebagai acuan bagi investor

Mengetahui tingkat hashrate juga memiliki manfaat bagi pecinta aset crypto, utamanya para investor. Investor dapat menilai kesehatan suatu aset crypto berdasarkan tingkatan hashrate. Hal ini karena makin tinggi hashrate, artinya makin banyak penambang yang menggunakan mesin penambang yang kuat untuk menekan potensi ancaman.

3. Indikator profitabilitas penambang

Makin tinggi tingkatan hashrate, maka juga makin banyak pula hash yang dapat diproses yang juga berarti meningkatkan jumlah reward crypto baru yang bisa diterima oleh penambang. Artinya, penambang pun harus berlomba memecahkan tebak-tebakan dan menambah blok transaksi ke blockchain untuk mendapatkan lebih banyak rewards. Hashrate pun menjadi representasi tingkat profitabilitas penambang.

4. Membantu penambang menentukan mesin penambangan yang tepat

Mengetahui hash rate juga dapat memudahkan penambang dalam menentukan spesifikasi PC yang tepat untuk menambang crypto incaran. Ya, setiap aset crypto ditambang menggunakan mesin yang berbeda, dengan tingkat daya komputasi dan konsumsi listrik yang juga beragam. Menentukan mesin menambang terbaik tentunya berkaitan dengan perhitungan untung rugi aktifitas penambangan.

5. Membantu penambang mengetahui pesaingnya

Adanya perubahan pada hashrate juga bisa menjadi pertanda akan adanya penambang baru yang masuk ke dalam sistem blockchain. Hal ini dikarenakan jumlah hash yang ada di dalam blockchain akan menjadi makin sulit apabila ada banyak penambang di dalamnya.

Dengan terus bertambahnya jumlah penambang, maka hashrate pun jadi semakin rendah dan penambang pun bisa memutuskan apa yang harus dilakukan dengan tepat.

Jenis Ukuran Hashrate dalam Pertambangan Crypto

Seperti yang dijelaskan di atas, setiap penambang harus menebak teka-teki yang panjang dan rumit demi menambang sebuah blok aset crypto. Jumlah tebak-tebakan tersebut pun tak bisa dibilang sedikit sehingga ukuran hashrate pun bisa jadi sangat besar.

Untuk memudahkan perhitungan, maka ukuran hashrate kemudian diwakili dengan jenis-jenis berikut ini:

  • kH/s (1 kilo hash) adalah 1.000 hash per detik
  • MH/s (1 mega hash) adalah 1 juta hash per detik
  • GH/s (1 giga hash) adalah 1 miliar hash per detik
  • TH/s (1 tera hash) adalah 1 triliun hash per detik
  • PH/s (1 peta hash) adalah 1 kuadriliun hash per detik
  • EH/s (1 exa hash) adalah 1 kuantiliun hash per detik
  • ZH/s (1 zeta hash) adsalah 1 sekstiliun hash per detik
  • YH/s (1 yotta hash) adalah 1 septiliun hash per detik

Daftar jenis ukuran di atas, sepertinya akan terus bertambah tinggi apabila Anda melihat bagaimana pesatnya perkembangan mesin penambangan yang ada saat ini. Meskipun hashrate alat penambangan menjadi semakin tinggi, namun hal ini berbanding lurus dengan tingkat kesulitan yang ada di dalam blockchain itu sendiri. Contoh kasus yang bisa Anda lihat ada pada jaringan Bitcoin,  crypto yang paling terkenal, hash yang harus ditaklukkan penambang sudah semakin sulit.

Namun perlu diketahui pula bahwa terjadinya peningkatan kesulitan hash Bitcoin ini juga memberikan dampak positif demi menjaga kelangsungan produksi Bitcoin. Apabila tebak-tebakan tersebut tidak dipersulit, maka akan memancing lebih banyak penambang yang masuk ke dalam jaringan. Makin banyak jumlah penambang, maka makin banyak pula Bitcoin yang bersirkulasi sementara jumlah Bitcoin sendiri dibatasi hanya 21 juta keping saja.

Untuk memudahkan Anda memahami bagaimana hahrate dihitung, lagi-lagi kita akan menggunakan Bitcoin sebagai contoh. Saat ini, total hashrate Bitcoin mencapai lebih dari 100 Exahash. Apa yang bisa kita ketahui dari nilai ini adalah, penambang memproses 100 juta triliun hash di jaringan Bitcoin dalam setiap detiknya.

Terus meningkatnya peminatan orang untuk ikut menambang aset crypto, membuat produsen mesin penambangan berlomba menawarkan perangkat terkuatnya menangani hash. Sayangnya, peningkatan minat dan perlombaan berujung pada krisis suplai chip dunia saat ini yang juga menjadi masalah baru di dunia penambangan. Keterbatasan pasokan hardware pun berimbas langsung pada persaingan penambangan yang juga semakin sengit.

Untuk mendapatkan hashrate terbaik, maka penambang tidak bisa menggunakan sembarang komputer, atau komputer massal seperti yang dihadirkan ke pasaran umum. Mesin penambangan menggunakan komputer dengan komponen Graphics Processing Unit (GPU) yang mahal. Komponen ini dapat menentukan hashrate karena pengerjaan hash utamanya ditangani oleh pemroses grafis ini. 

Kesimpulan

Itulah tadi sedikit penjelasan tentang hashrate pada cryptocurrency berikut dampaknya. Hashrate bisa dimanfaatkan sebagai indikator khusus bagi pecinta crypto, baik itu bagi penambang maupun investor.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *