Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Ketimpangan Ekonomi? Pengertian, Contoh, dan Cara Mengatasinya

lima orang sedang menaiki tangga dengan tingkatan berbeda menunjukkan ketimpangan ekonomi.

Pernahkah Anda membandingkan pendapatan satu daerah dengan daerah lain? Jika pernah, secara tidak langsung Anda sudah menyaksikan fenomena ketimpangan ekonomi.

Ketimpangan ekonomi bisa terjadi di negara mana pun jika kebutuhan masyarakatnya tidak terpenuhi secara merata dan optimal. Akan tetapi, ketimpangan ini tidak hanya dilihat dari seberapa besar pendapatan suatu daerah. Ketimpangan ekonomi memiliki pemahaman yang lebih luas daripada itu.

Untuk itu, mari cari tahu pengertian, contoh, dan cara mengatasi ketimpangan ekonomi dari penjelasan di bawah ini!

Pengertian Ketimpangan Ekonomi

Ketimpangan ekonomi adalah sebuah fenomena kesenjangan atau perbedaan yang signifikan dalam distribusi pendapatan, kekayaan, atau kemampuan mengakses fasilitas tertentu. Dengan kata lain, tidak semua orang memiliki akses atau privilege yang sama terhadap suatu hal.  

Ketimpangan ekonomi dapat diukur dengan menggunakan berbagai indikator, seperti koefisien Gini. Koefisien Gini merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur distribusi pendapatan atau kekayaan dalam suatu negara atau masyarakat. 

Semakin tinggi koefisien Gini, semakin tinggi pula tingkat ketimpangan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. 

Faktor Penyebab Ketimpangan Ekonomi

Bank Dunia menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang membuat ketimpangan ekonomi di Indonesia semakin dalam.

1. Ketimpangan peluang sejak lahir

Anak yang lahir dari keluarga miskin biasanya cenderung akan memiliki masa depan yang kurang beruntung dibandingkan dengan anak yang lahir dari keluarga kaya. Hal inilah yang menjadi poin pertama dalam tolak ukur ’tumbuh dalam ketidakadilan’.

2. Ketimpangan pasar kerja

Seseorang yang terperangkap dalam pekerjaan informal biasanya memiliki income yang rendah. Hal ini disebabkan karena produktivitasnya rendah. Pada situasi ini, mereka sulit berkembang karena telah kalah dengan pekerja yang memiliki keterampilan tinggi di bidang formal.

3. Tingkat pendidikan

Sudah diketahui secara umum bahwa pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua orang. Pendidikan juga merupakan social elevator bagi seseorang yang ingin meningkatkan statusnya. Sukses atau tidaknya pembangunan di suatu negara juga terletak pada kualitas SDM yang dimiliki.

Di Indonesia sendiri, terdapat perbedaan yang cukup kentara mengenai akses pendidikan antar-daerah. Hal ini semakin jelas terlihat antara pendidikan di desa dan kota dari segi fasilitas, mutu pendidikan, dan fasilitas gedung sekolah. 

4. Sulit beradaptasi dengan perubahan ekonomi

Kelompok ini merupakan kelompok yang paling terdampak jika sewaktu-waktu ada krisis ekonomi. Bagaimana tidak? Ambil saja contoh tahun lalu, ketika pandemi Covid-19, tak sedikit masyarakat yang kehilangan pekerjaannya. 

Akibatnya, kelompok ini mengalami kesulitan dan sulit berinvestasi untuk memulihkan kesehatan dan pendidikan.

Dampak Terjadinya Ketimpangan Ekonomi

Adanya ketimpangan tentu memberikan dampak bagi individu ataupun pemerintahan sebuah negara. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut: 

1. Kemiskinan

Dampak nyata yang paling jelas terlihat akibat ketimpangan ekonomi adalah fenomena kemiskinan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri, seperti sandang, pangan, dan papan.

Ketidakmerataan pendapatan dan kurangnya akses terhadap fasilitas tertentu merupakan penyebab dari munculnya kemiskinan ini.

2. Ketidakstabilan ekonomi

Negara dengan tingkat ketimpangan ekonomi tinggi tentu akan memiliki perputaran ekonomi yang tidak stabil. Keberjalanan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh keberhasilan masyarakatnya.

Jika masyarakatnya tidak mampu menghasilkan uang untuk bertransaksi, bisa dipastikan bahwa ekonomi negara tersebut tidak stabil. 

3. Produktivitas masyarakat menurun 

Salah satu penyebab ketimpangan ekonomi adalah kurangnya pendapatan seseorang sehingga menyebabkan orang tersebut kurang produktif. Produktif dalam hal ini berkaitan dengan performa kerja seseorang, akses terhadap pelatihan dan pendidikan, dan sebagainya.

Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, potensi mereka pun tidak akan terpenuhi dan berujung menjadi masyarakat yang tidak produktif. 

Contoh Ketimpangan Ekonomi di Indonesia

Melalui penjelasan di atas, ketimpangan ekonomi merujuk pada kesenjangan atau perbedaan yang signifikan, salah satunya adalah kesempatan individu atau kelompok dalam menempatkan posisi mereka di dalam masyarakat. Beberapa contoh ketimpangan ekonomi di Indonesia yang sering ditemui adalah sebagai berikut:

  1. Orang yang memiliki pendidikan tinggi atau formal biasanya akan lebih mudah mendapatkan akses pekerjaan dibandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan formal;
  2. Peradilan yang lebih memihak kepada orang-orang kelas atas dibandingkan dengan kelas bawah dalam menjatuhkan hukuman;
  3. Kurangnya fasilitas umum bagi kaum difabel atau cacat

Ketimpangan ini kemudian melonjak parah dalam rentang waktu 2020, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia dan Indonesia. Pandemi ini telah memberikan dampak pada banyak aspek, tidak hanya pada aspek kesehatan saja, tetapi juga telah mengakibatkan perubahan pada  aspek ekonomi. 

Perlambatan ekonomi, penurunan aktivitas ekonomi, hingga meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan menjadi fakta yang harus dihadapi oleh masyarakat maupun Pemerintah Indonesia.

Cara Mengatasi Ketimpangan Ekonomi

Ketimpangan ekonomi tidak selamanya akan menjadi masalah jika bisa diatasi dengan cepat dan tepat. Berikut adalah beberapa cara mengatasi permasalahan tersebut: 

1. Kebijakan pendapatan masyarakat

Salah satu penyebab munculnya ketimpangan adalah adanya kebijakan pendapatan atau retribusi yang kurang maksimal. Untuk itu, pemerintah dapat menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk membagi kembali pendapatan dan kekayaan yang lebih adil.

Pembagian pendapatan ini berlaku antara individu dan kelompok yang berbeda di masyarakat. Bentuk pembagian ini bisa berupa pajak progresif, program kesejahteraan sosial, dan masih banyak lagi. 

2. Akses pendidikan untuk seluruh kalangan

Seseorang dengan keterampilan khusus pastilah akan lebih dibutuhkan dalam dunia kerja dibandingkan yang kurang memiliki keterampilan. Untuk itu, pemerintah bisa menyediakan akses pendidikan yang merata untuk seluruh kalangan. 

Dengan begitu, seseorang akan memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dengan penghasilan lebih tinggi.

3. Buka akses terhadap sumber daya 

Sumber daya dalam hal ini berupa modal, penyediaan teknologi tinggi, wadah untuk membangun komunitas dan koneksi, serta masih banyak lagi. 

Dengan adanya akses ini, seseorang akan berpeluang untuk mengembangkan inovasi dan tentunya meningkatkan kesejahteraannya. 

4. Sistem pajak diperbaiki kembali 

Salah satu sumber pendapatan negara adalah dari hasil pajak masyarakat. Untuk itu, diperlukan pengaturan yang tepat dan efektif agar dana rakyat tersebut bisa dipakai sesuai porsi dan kebutuhannya.

Dengan kata lain, uang pajak bisa digunakan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dengan memperhatikan daerah-daerah yang membutuhkan pembangunan atau perhatian khusus. Jadi, tidak ada lagi daerah yang lebih unggul dibandingkan yang lain karena semuanya memiliki akses dan fasilitas setara. 

Demikianlah pembahasan mengenai ketimpangan ekonomi di Indonesia beserta faktor penyebab, hingga dampak dari adanya ketimpangan tersebut. Ketimpangan ekonomi tetap bisa diatasi dengan beberapa cara efektif selama ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakatnya. 

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *