Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa Saja Keuntungan Finansial dari Menikah?

finansial keluarga

Sebagian orang selalu bimbang saat memutuskan untuk menikah. Meskipun demikian, menikah ternyata dapat memberikan berbagai keuntungan dari sisi finansial. Setidaknya ada 8 keuntungan finansial dari menikah yang pasti akan membuat banyak pasangan yang tak ragu untuk segera melaksanakannya.

1. Menghemat Pengeluaran

Yang pertama adalah pengeluaran akan turun. Kaidah dalam penyatuan suci antara laki-laki dan perempuan adalah cinta dan berbagi. Jadinya, Anda dapat berbagi tanggungan pengeluaran yang sebelumnya ditanggung sendirian ketika masih lajang. Umpamanya saja, bila saat masih single Anda melunasi listrik sendiri maka setelah menikah dapat berbagi dengan istri atau suami.

Begitupun untuk kebutuhan makan. Jika selama ini saat masih single untuk makan selalu beli di luar yang tentunya membutuhkan biaya yang tak sedikit, lain bila sudah menikah. Makan sehari-hari bisa dimasakkan istri. Akan banyak pengeluaran yang bisa dihemat dengan memasak sendiri makanan yang dimakan sehari-hari.

2. Ada yang Menolong di Kala Terkendala Keuangan

Anda tentu bisa membayangkan rasanya ketika masih single lalu kantor tempat Anda bekerja bangkrut. Mungkin saja saat situasi tersebut terjadi, posisi finansial Anda langsung mengalami kesulitan. Akan tetapi, bila Anda sudah menikah maka istri atau suami akan ikut membantu melewati situasi sulit itu. Itulah keuntungan finansial dari menikah yang terkadang banyak dilupakan.

Dengan adanya pasangan, rumah tangga menjadi satu tim yang mendukung satu sama lain. Di awal-awal, memang mengatur keuangan untuk pasangan baru menikah bukanlah hal yang mudah. Tetapi, dengan usaha dan kerja sama, semuanya dapat diselesaikan.

3. Saling Berbagi Ilmu dan Pengetahuan

Dengan menikah maka Anda dan pasangan akan bisa saling belajar tentang segala hal. Umpamanya saja, kalau Anda memiliki sifat boros yang tak mampu mengelola pengeluaran, pasangan boleh jadi memiliki pengetahuan untuk mengatasinya. Anda tentu mesti mentaati nasihatnya agar dapat mewujudkan kondisi finansial keluarga yang lancar.

4. Promo Khusus Suami Istri

Saat ini banyak dijumpai promo yang menghadirkan penawaran khusus hanya untuk mereka yang sudah menikah. Ketika check in di hotel umpamanya, Anda akan ditawarkan paket khusus yang tak diperoleh apabila menginap sendiri atau dengan teman.

5. Gampang Mengajukan Kredit

Mengajukan kredit pembelian rumah atau KPR dapat diperoleh lebih gampang bila Anda telah menikah. Faktor tersebut karena umumnya ada syarat gaji dengan besaran tertentu supaya KPR dapat di-ACC. Jika Anda punya gaji kurang dari Rp5 juta, membuat pengajuan KPR pasti akan sulit di-ACC. Beda bila Anda sudah menikah, total gaji adalah gaji Anda dan gaji pasangan. Dengan demikian menikah membuat lebih mudah memiliki rumah.

6. Penghasilan Naik

Studi yang diadakan Virginia Commonwealth University membuktikan jika penghasilan laki-laki yang sudah menikah itu naik sebesar 22% secara rata-rata bila dibanding sebelum menikah. Kenaikan itu diperoleh dari fasilitas yang bertambah yang berasal dari perusahaan. Umpamanya tunjangan kesehatan yang semula untuk diri sendiri kini menjadi berpasangan, kemudian tunjangan untuk angsuran KPR dan masih banyak lagi.

Di samping itu, sesuai hasil survei yang dilakukan di Amerika, laki-laki yang sudah menikah akan menerima kenaikan jabatan lebih drastis bila dibanding rekan kerja yang masih single. Pertimbangannya, bos biasanya lebih prihatin akan status bawahannya yang sudah menikah. Selain penambahan pemasukan pribadi, penghasilan bersama atau yang istilahnya “joint income” pun otomatis meningkat.

7. Ongkos Kesehatan Berkurang

Tidak sedikit studi yang membuktikan jika menikah ternyata bisa mengakibatkan orang menjadi lebih bahagia. Bila memiliki kehidupan yang bahagia maka dengan sendirinya tingkat kesehatan pun menjadi meningkat. Menikah pun menjadikan seseorang semakin sehat sebab pasangan bisa saling memantau gaya hidup yang dilakukan.

Kalau dulu masih single orang memiliki perilaku tidur larut malam atau malah begadang hingga pagi, juga sering menyantap menu siap saji, maka sesudah menikah orang umumnya memiliki kebiasaan yang lebih sehat misalnya tidur tak larut, konsumsi makanan sehat sampai olahraga dengan teratur.

8. Mudah Merencanakan Membeli Produk Keuangan

Terbukti jika ada berbagai manfaat finansial dari menikah bila dibanding dengan single. Hanya saja secara emosional dan keuangan, akan lebih baik bila Anda tetap single daripada menikah namun dengan pasangan yang keliru atau tak mau berbagi bersama. Pilih pasangan yang mau memahami dan sepakat dengan tujuan finansial yang Anda harapkan.

Di artikel sebelumnya, Investbro sudah membahas tentang produk finansial yang sebaiknya dimiliki keluarga. Ada beberapa jenis produk keuangan yang sebaiknya dimiliki bila seseorang sudah menikah yaitu:

1. Asuransi jiwa

Tidak sedikit pasangan yang berusaha memproteksi diri menggunakan produk asuransi jiwa begitu mereka berkeluarga. Keputusan tersebut tidak keliru sebab diantara fungsi asuransi jiwa yaitu memproteksi seseorang dari kematian.

Tetapi, tentu saja kematian dapat menghampiri sewaktu-waktu termasuk mendekati pernikahan. Mungkin saja seseorang terkena musibah sehingga mengakibatkan kecacatan tetap yang membuatnya tak mungkin bisa bekerja sebagaimana saat masih normal.

Lewat proteksi dari asuransi jiwa maka pemegang polis akan diberikan uang pertanggungan saat mengalami cacat tetap. Sehingga masalah finansial yang ditemui usai menikah bisa jauh lebih ringan. Meneliti dan membandingkan berbagai produk adalah salah satu langkah memilih asuransi jiwa terbaik.

2. Asuransi kesehatan

Sebagian orang mungkin menganggap remeh manfaat dari asuransi kesehatan, padahal produk keuangan ini menawarkan seabrek benefit. Pada pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, asuransi kesehatan benar-benar penting untuk dipegang.

Dengan asuransi kesehatan, orang dapat terbebas dari malapetaka finansial yang muncul karena menderita sakit. Perusahaan asuransi akan menyediakan dana pertanggungan ke pihak tertanggung dari tiap biaya medis karena sakit.

Menikah butuh bujet yang tinggi. Karena itu, Anda mesti menetapkan jika dana yang disediakan tak dikurangi untuk keperluan lain diantaranya dana pengobatan.

Begitupun setelah berkeluarga. Setelah menyediakan biaya besar, Anda pastinya tak mau membayar biaya dalam nominal banyak untuk kebutuhan yang tak dianggarkan. Bisa jadi Anda dan pasangan akan bangkrut. Tidak usah bingung dalam memilih asuransi kesehatan, karena produk di pasar cenderung kompetitif dan mirip.

3. Instrumen investasi

Menabung anggaran pernikahan dengan membeli produk investasi misalnya reksa dana atau saham bisa benar-benar menguntungkan. Dana yang ditempatkan ke instrumen investasi memiliki potensi berkembang. Lain halnya bila Anda cuma menempatkan dana itu berbentuk tabungan reguler. Kecuali hasil bunga yang rendah, uang Anda malah berisiko menyusut gara-gara membayar bermacam iuran yang diambil pihak bank.

Melalui produk investasi Anda bersama pasangan sesungguhnya sudah mulai menyiapkan sumber finansial jangka panjang. Anda harus bertekad bisa menyisihkan sebagian pendapatan guna menabung Kebutuhan untuk masa depan dari membeli rumah, biaya sekolah anak dan banyak lagi kebutuhan rumah tangga.

4. Kartu kredit

Sekilas aneh mengaitkan keuntungan finansial dari kartu kredit ke pernikahan. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang sukses menuntaskan problem finansial ketika menikah menggunakan kartu kredit. Dana darurat itu penting jika mengalami kejadian yang membutuhkan dana cepat.

Ketika seluruh uang yang Anda miliki telah dialokasikan untuk membayar pesta pernikahan maka kartu kredit bisa digunakan sebagai dana darurat yang bisa diambil sewaktu-waktu. Begitupun untuk menghemat belanja lewat diskon atau cashback. Namun yang penting untuk dipegang, manfaatkan kartu kredit dengan bijaksana supaya Anda tak jatuh dalam jurang hutang yang sulit terbayar.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *