Lompat ke konten
Daftar Isi

Kredit Perdagangan: Pengertian, Cara Kerja, Contoh, dan Manfaatnya

Dua orang sedang berjabat tangan di atas kertas kontrak.

Kredit Perdagangan: Pengertian, Cara Kerja, Contoh, dan Manfaatnya

Dalam dunia bisnis, transaksi pinjam-meminjam tidak hanya diwadahi oleh pihak bank saja, tetapi juga antarperusahaan. Umumnya, transaksi ini dikenal dengan kredit perdagangan di mana sebuah perusahaan memberikan sumber dayanya ke perusahaan lain untuk meningkatkan operasional bisnis.

Lalu, apakah sistem kredit perdagangan ini sama dengan sistem barter? Kurang lebih hampir sama, hanya saja perusahaan peminjam tetap harus membayar produk atau jasa yang dibeli sesuai tenggat waktu yang diberikan. Sama dengan kredit pada umumnya, kredit perdagangan juga berfungsi sebagai alternatif dalam pengelolaan operasional bisnis.

Maka dari itu, Anda bisa memanfaatkan kredit perdagangan ini dengan mengetahui pengertian, cara kerja, beserta contohnya. Mari simak penjelasan berikut ini!

Pengertian Kredit Perdagangan

Kredit perdagangan adalah bentuk pembiayaan atau pinjaman yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lainnya untuk memfasilitasi transaksi bisnis. 

Berbeda dari kredit produktif di mana perusahaan akan mengajukan pinjaman ke pihak bank atau lembaga keuangan lainnya untuk mendapat pendanaan berupa uang. Jadi, transaksi ini berdasarkan kerja sama dan kesepakatan antara dua perusahaan yang sama-sama saling membutuhkan. 

Jenis transaksi ini biasanya diberikan kepada bisnis yang bergerak di bidang domestik yang menyangkut kebutuhan masyarakat luas. Pemberian pinjaman ini bertujuan untuk membiayai pembelian barang atau jasa yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan. 

Ketika sebuah perusahaan mengajukan pinjaman perdagangan, pihak lain akan memberikan tenggat waktu pembayaran yang umumnya berkisar 7–120 hari. Hal ini lantaran biasanya jenis transaksi ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan produk atau jasa suatu bisnis. 

Pihak kedua akan memberikan jaminan berupa invoice atau letter of credit (L/C). Jaminan ini diberikan dengan tujuan untuk memastikan bahwa pihak yang diajak bekerja sama akan memenuhi kewajibannya di kemudian hari sesuai kesepakatan. 

Transaksi ini berperan penting dalam menjaga kestabilan ekonomi bisnis karena perusahaan tetap akan memperoleh dana yang dibutuhkan tanpa harus menunggu pembayaran dari customer/klien. Selain itu, perusahaan juga bisa mengalokasikan dana bisnis untuk keperluan lain karena tidak harus membayar pembelian barang atau jasa secara langsung. 

Tentunya pemberian dan pengajuan kredit ini akan sangat berguna bagi kedua pihak. Pihak peminjam akan mendapatkan barang atau jasa dan mengalihkannya sebagai sumber pendapatan. Sementara pihak pemberi pinjaman juga akan mendapat keuntungan dari cicilan atau tagihan yang akan dibayarkan kemudian hari. 

Cara Kerja Kredit Perdagangan

Cara kerja kredit perdagangan sebenarnya hampir sama dengan pengajuan pinjaman ke bank. Hanya saja, transaksi ini menggunakan barang atau jasa alih-alih uang tunai. Dua perusahaan yang sepakat untuk melakukan transaksi perdagangan akan menentukan produk atau jasa apa yang dibutuhkan oleh pihak peminjam. 

Kemudian, pihak peminjam akan memberikan informasi berupa informasi tentang jumlah barang atau jasa yang diminta, tujuan penggunaan, jangka waktu kredit, dan informasi lainnya tentang transaksi perdagangan yang akan dilakukan.

Pihak kedua (pemberi pinjaman) akan memproses pengajuan kredit tersebut dan mempertimbangkan jangka waktu kredit yang diajukan. 

Setelah kredit disetujui, pihak kedua akan memberikan invoice atau letter of credit (L/C) kepada pihak peminjam sebagai jaminan pembayaran. Invoice biasanya diberikan untuk perusahaan lokal, sementara L/C diberikan untuk transaksi internasional seperti ekspor dan impor. i.

Setelah kesepakatan sudah tercapai, pihak kedua akan mengirimkan dan memberikan produk atau jasa yang dipesan sesuai perjanjian. 

Manfaat Kredit Perdagangan

Ada beberapa manfaat kredit perdagangan yang bisa dirasakan antara dua pihak yang bekerja sama, antara lain: 

1. Peluang memperluas bisnis

Dengan mengajukan kredit perdagangan ke perusahaan lain, Anda dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperluas pangsa bisnis. Transaksi barang atau jasa yang didapat dari bisnis lain bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan keuntungan lebih lagi. 

Selain itu, Anda juga dapat fokus untuk mengembangkan produk atau layanan lain tanpa mengurangi layanan yang sudah berjalan. Dengan begitu, kesempatan untuk diversifikasi bisnis pun bisa terbuka lebar. 

2. Manajemen keuangan perusahaan

Karena Anda mengajukan kredit perdagangan ke pihak lain, keuangan perusahaan yang seharusnya digunakan untuk membeli barang atau jasa secara tunai bisa dialihkan. 

Pasalnya, tidak jarang keuangan perusahaan tidak cukup untuk operasional bisnis ke depannya apabila harus membeli tanpa dicicil. Jadi, transaksi ini tentu akan sangat menguntungkan karena bisa mempertahankan keuangan bisnis. 

3. Efisiensi operasional perusahaan

Adanya kredit perdagangan ini akan mengefisiensikan operasional perusahaan karena ketersediaan barang atau jasa tetap stabil. Dengan kata lain, setiap bagian dalam struktur bisnis akan bisa menjalankan fungsinya masing-masing tanpa terhambat. 

Contoh Kredit Perdagangan

Contoh kredit perdagangan yang umum terjadi di dunia bisnis bisa dilihat pada transaksi perdagangan internasional seperti ekspor dan impor. Ketika perusahaan A akan melakukan impor barang, perusahaan tersebut akan menerima barang terlebih dahulu dari perusahaan B yang berada di luar negeri.

Perusahaan B akan memberikan invoice atau L/C yang berisikan informasi tentang jumlah produk, tenggat pembayaran, dan sistem pembayaran. Barang yang diterima oleh perusahaan A kemudian akan diolah dan diatur agar mendapatkan keuntungan penjualan.

Setelah itu, perusahaan A akan membayar tagihan kredit perdagangan ke perusahaan B sesuai tenggat waktu yang diberikan. 

Perbedaan Kredit Produktif dan Kredit Perdagangan

Seperti yang sudah sempat dibahas sebelumnya, kredit produktif ini berbeda dari kredit perdagangan. Perbedaan antara kedua transaksi tersebut bisa dilihat di bawah ini: 

1. Tujuan

Kredit produktif bertujuan untuk pendanaan membuka usaha dan kegiatan operasional bisnis, seperti pembelian mesin, inventaris perusahaan, dan sebagainya. 

Sementara itu, kredit perdagangan bertujuan untuk memberikan pinjaman berupa barang atau jasa yang dibutuhkan pihak lain. Jadi, transaksi ini tidak menggunakan uang tunai sebagai bentuk pinjamannya.  

2. Periode waktu kredit

Dari segi periode waktu peminjaman, kredit produktif memiliki jangka waktu pinjaman yang lebih panjang. Hal ini disebabkan karena transaksi ini biasanya membutuhkan dana yang besar sehingga butuh waktu lama untuk melunasinya. Periode waktu pinjaman transaksi produktif adalah 1 hingga 10 tahun tergantung besar atau kecilnya jumlah pinjaman. 

Sementara periode waktu pinjaman kredit perdagangan hanya berkisar antara beberapa 7 hingga 120 hari. 

3. Jumlah dan bentuk kredit yang diberikan

Perbedaan terakhir adalah dari jumlah dan bentuk pinjaman yang diberikan. Kredit produktif digunakan untuk membiayai operasional bisnis sehingga bentuk pinjamannya berupa uang tunai dengan jumlah besar.

Di sisi lain, kredit perdagangan diberikan ke pihak lain berupa barang atau jasa dengan jumlah yang relatif kecil. 

Demikianlah pembahasan mengenai kredit perdagangan. Kini Anda sudah mengetahui tujuan, cara kerja, contoh, dan manfaat dari adanya transaksi ini yang tentunya bisa bantu tingkatkan operasional bisnis Anda. 

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *