Lompat ke konten
Daftar Isi

Kredit Profesi: Pengertian, Contoh, Manfaat & Ketentuannya

Kertas bertuliskan "Loan Application Form" dengan stempel "Approved" di atasnya.

Mendirikan sebuah bisnis bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk karyawan kantoran atau pegawai institusi tertentu. Para pegawai ini bisa terdiri dari dokter, akuntan, insinyur, dan profesi profesional lainnya. Tidak jarang terkadang mereka ingin membuka bisnis untuk menambah pendapatan di luar pekerjaan utama mereka. 

Untuk mendukung rencana tersebut, tentu diperlukan modal usaha sebagai langkah awal perencanaan bisnis. Modal usaha ini bisa didapatkan dari dana pribadi atau pinjaman bank berupa kredit profesi. 

Pernahkah Anda mendengar tentang jenis kredit profesi? Jika belum, mari pelajari lebih lanjut terkait jenis kredit tersebut beserta manfaat, contoh, serta syarat dan ketentuan yang berlaku dari penjelasan di bawah ini!

Pengertian Kredit Profesi

Sesuai dengan namanya, kredit profesi diberikan kepada seseorang yang memiliki kemampuan profesional pada bidangnya. Kredit berupa pinjaman dana ini diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya seperti koperasi, dan lain-lain. 

Kemampuan profesional di sini terkait dengan bidang pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang, seperti guru, pengacara, akuntan, dan sejenisnya. Para profesional ini terkadang ingin membuka usaha sendiri untuk mendapat penghasilan tambahan.

Untuk itu, bank menyediakan kredit profesi yang secara khusus diberikan kepada para tenaga kerja ini dengan memberikan pinjaman modal usaha. Modal tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, modal awal, hingga ekspansi bisnis perusahaan. 

Selain itu, jenis kredit ini tidak hanya diberikan kepada organisasi atau institusi tertentu, tetapi juga bisa diberikan kepada individu. Jadi, jika Anda adalah seorang guru yang ingin membuka usaha, Anda bisa mengajukan pinjaman ini ke bank tujuan. 

Kredit profesi juga biasanya memiliki suku bunga dan jangka waktu peminjaman yang bervariasi. Setiap bank atau lembaga keuangan memiliki aturan tersendiri terkait prosedur pemberian kredit.

Manfaat Kredit Profesi

Dengan adanya kredit profesi, layanan ini memberikan banyak manfaat bagi para tenaga kerja yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari berbisnis. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan

1. Modal usaha bisnis

Sebagai seorang tenaga kerja yang mendapat gaji tiap bulan, terkadang alokasi gaji tersebut sudah dipenuhi untuk keperluan lainnya seperti kebutuhan sehari-hari, tabungan, dana darurat, dan sebagainya. 

Anda tidak perlu khawatir apabila tetap ingin mendirikan usaha karena bisa mengajukan kredit profesi ke bank atau lembaga keuangan. Pinjaman dana ini bisa digunakan sebagai modal awal bisnis, pemenuhan kebutuhan operasional, atau perluasan pangsa pasar bisnis. 

Dari modal ini juga Anda dapat mengalokasikan dana untuk persediaan stok barang atau inventaris perusahaan, pembayaran tagihan, dan lain sebagainya. 

2. Produktivitas bisnis meningkat

Dengan adanya bantuan kredit profesi, arus kas bisnis bisa lebih lancar dan dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain yang mungkin mendesak. Dengan kata lain, produktivitas usaha akan menjadi lebih efisien karena adanya dana tambahan dari luar.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa Anda tetap harus memperhitungkan kemampuan perusahaan untuk membayar cicilan pinjaman tersebut. Gunakan pinjaman dana untuk meningkatkan produktivitas perusahaan seperti membeli mesin produksi baru, menambah SDM, memperbesar jumlah produksi, dan lain sebagainya. 

Dengan begitu, pendapatan bisnis pun bisa mengalami peningkatan melebihi pinjaman dana yang didapatkan. Jadi, Anda pun dapat menjamin dan memastikan kepada pihak bank bahwa perusahaan menyanggupi untuk membayar tagihan. 

3. Proses pengajuan kredit terbilang mudah

Pengajuan kredit profesi untuk seorang tenaga kerja biasanya sudah diatur dan diakomodasi oleh lembaga atau institusi terkait. Misalnya, jika Anda adalah seorang pengacara, pengajuan pinjaman Anda akan diakumulasikan menjadi satu bersama tenaga kerja lain yang ingin mengajukan. 

Anda hanya tinggal melengkapi berkas yang diperlukan sebagai syarat pengajuan pinjaman. Jadi, Anda tidak perlu lagi harus mengurusnya secara mandiri karena umumnya akan dinaungi oleh instansi tempat Anda bekerja. 

Contoh Kredit Profesi

Berikut adalah beberapa contoh kredit profesi yang dapat diberikan oleh bank atau institusi keuangan lainnya:

1. Kredit profesi untuk dokter

Seorang dokter tidak hanya bekerja di klinik atau rumah sakit besar, tetapi juga dapat membuka praktik kesehatan selama memiliki izin dari instansi terkait. Untuk mendanai praktik tersebut, dokter bisa mengajukan kredit profesi ke lembaga keuangan. 

Pendanaan ini bisa digunakan untuk membeli alat-alat kesehatan, bahan obat-obatan, sewa bangunan, gaji tenaga kerja, dan lain sebagainya.

2. Kredit profesi untuk pengacara

Sama seperti dokter, pengacara juga bisa membuka praktik mandiri tanpa harus berada di satu naungan perusahaan lain. Umumnya, pengacara yang membuka praktik sendiri memerlukan biaya tidak sedikit karena harus membayar tenaga kerja dan kebutuhan operasional lainnya.

Masih banyak profesi lainnya yang bisa didanai oleh institusi keuangan, seperti insinyur, akuntan, guru, dan lain sebagainya.  

Syarat dan Ketentuan Kredit Profesi

Pada dasarnya, setiap bank atau institusi keuangan lainnya memiliki syarat dan ketentuan pengajuan kredit berbeda-beda. Akan tetapi, secara umum, ada aturan yang harus dipenuhi oleh para tenaga kerja profesional sebelum mengajukan pinjaman, yaitu: 

1. Pengajuan kredit minimal dua tenaga kerja

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kredit profesi biasanya dinaungi oleh instansi tempat tenaga kerja bekerja. Maka dari itu, syarat untuk mengajukan pinjaman adalah adanya minimal 2 tenaga kerja yang sama-sama ingin meminjam dana untuk modal usaha.

2. Tenor pinjaman maksimal 10 tahun 

Ketentuan yang harus Anda patuhi ketika ingin mengajukan kredit adalah tenor pinjaman yang diberikan oleh pihak bank. Baik pribadi maupun pihak bank, keduanya perlu sama-sama menyepakati batas waktu pembayaran pinjaman.

Misalnya, Anda sepakat untuk membayar tagihan selama 5 tahun ke depan. Dengan demikian, pastikan bahwa dalam 5 tahun tersebut Anda lancar membayar cicilan tanpa telat atau meninggalkan tanggung jawab. 

Batas waktu maksimal yang diberikan untuk peminjaman adalah 10 tahun. 

3. Cicilan pinjaman dibayar melalui pemotongan gaji

Jika kredit pada umumnya dibayarkan secara mandiri, kredit profesi dibayar melalui pemotongan gaji. Jadi, Anda tidak ada alasan untuk telat atau lupa membayar cicilan karena pihak instansi akan secara otomatis memotong gaji Anda sesuai besaran cicilan tiap bulannya. 

4. Batas maksimal pengajuan pinjaman adalah 1 bulan sebelum pensiun

Apabila Anda sudah memasuki masa pensiun dan tetap ingin mendapatkan penghasilan dari berbisnis, Anda masih bisa mengajukan kredit profesi maksimal 1 bulan sebelum masa pensiun Anda. 

Setelah memahami tentang pengertian hingga syarat dan ketentuan pengajuan kredit profesi, apakah Anda tertarik untuk mencobanya? Manfaatkan fasilitas kredit yang disediakan oleh instansi dan bank sebagai langkah awal memulai bisnis Anda. 

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *