Lompat ke konten
Daftar Isi

Pilih Usaha Sendiri atau Jadi Karyawan, Mana yang Terbaik?

Ilustrasi sebuah tangan sedang membuat tanda X pada kolom "YES" untuk "START MY OWN BUSINESS?".

Setelah lulus sekolah/kursus/kuliah, seseorang dihadapkan pada dua opsi untuk menjadi karyawan atau pemimpin di usaha sendiri. Pada dasarnya, kedua keputusan tersebut tentu memiliki keuntungan dan kekurangannya tersendiri.

Hal ini bergantung kembali pada prinsip dan tujuan yang ingin Anda capai. Namun, sebelum memutuskan untuk membangun usaha sendiri atau menjadi karyawan, Anda harus tahu terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Artikel berikut ini akan menyajikan gambaran umum mengenai usaha sendiri dan karyawan agar Anda bisa menentukan mana yang terbaik untuk digeluti. Penasaran? Mari simak informasi lebih lengkapnya pada pembahasan di bawah ini!

Kelebihan dan Kekurangan Usaha Sendiri

Usaha sendiri atau usaha perseorangan adalah jenis bisnis yang hanya dimiliki dan dijalankan oleh satu individu saja. Tidak ada campur tangan pihak lain dalam manajemen dan keuangan bisnis sehingga sepenuhnya milik Anda. Usaha perseorangan ini bisa berupa badan usaha milik swasta (BUMS), UMK, reseller, dropship, dan masih banyak lagi. 

Apabila Anda tertarik untuk membangun usaha sendiri, berikut ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa dijadikan pertimabangan. Mari simak penjelasan di bawah ini:

Kelebihan menjalankan usaha sendiri

Adapun kelebihan menjalankan usaha sendiri, antara lain: 

  1. Pajak yang dikenakan tidak terlalu tinggi: Umumnya, pajak untuk perusahaan individu tidaklah dikenakan beban pajak yang tinggi. Tidak seperti membuat perusahaan besar, seperti PT (perseroan terbatas), firma, CV, dan sebagainya. Terlebih lagi apabila perusahaan Anda berskala kecil yang menghasilkan omset atau keuntungan tidak terlalu banyak; 
  2. Pengambilan keputusan bisa lebih cepat: Karena dikelola mandiri oleh individu, pengambilan keputusan perusahaan akan lebih cepat. Anda tidak akan terpengaruh atau terintervensi oleh pendapat atau masukan pihak lain. Dengan begitu, Anda bisa mempertimbangkan lebih matang demi keberlanjutan operasional perusahaan;
  3. Keuntungan atau laba perusahaan sepenuhnya milik pemilik perusahaan: Tidak seperti perusahaan besar yang menerima modal atau biaya dari pihak lain, Anda tidak perlu membagi pendapatan dengan pihak luar. Anda hanya perlu memiliki manajemen keuangan yang baik untuk bisa mengatur pengeluaran untuk operasional bisnis, gaji karyawan, inventaris, dan sebagainya. 

Kekurangan menjalankan usaha sendiri

Di balik kelebihannya, ada kekurangan dari menjalankan usaha sendiri seperti yang akan dijelaskan berikut ini: 

  1. Modal atau biaya pendirian perusahaan terbatas: Sulitnya mengajukan kredit usaha ke lembaga perbankan menjadi kendala tersendiri jika Anda ingin menjalankan usaha perseorangan. Terlebih apabila Anda tidak memiliki modal yang cukup besar untuk membangun perusahaan. Jika sudah demikian, akan sulit untuk mulai merintis bisnis karena landasan utamanya belum terpenuhi;
  2. Keputusan yang diambil bisa kurang maksimal: Dari segi pengambilan keputusan, bisa saja langkah yang diambil justru akan berdampak kurang baik terhadap operasional perusahaan. Pasalnya, karena kurangnya pertimbangan atau masukan dari pihak lain juga sangat berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil. Apalagi jika bisnis ini adalah bisnis pertama yang baru akan dijalankan. 

Pastinya Anda membutuhkan banyak pembelajaran dari berbagai sumber dan pihak lain. Tujuannya agar Anda memiliki pandangan lebih luas terhadap dunia bisnis;

  1. Manajemen perusahaan mudah terganggu: Banyaknya hal yang harus Anda atur, awasi, dan ambil kendali membuat diri sendiri kewalahan sehingga cukup berisiko pada keberlangsungan operasional perusahaan. Alhasil, manajemen perusahaan menjadi mudah terganggu dan tidak stabil;
  2. Gaji yang didapat bergantung dari pemasukan perusahaan: Ada kalanya bisnis akan lesu di mana kurang peminat atau konsumen. Dampaknya adalah pemasukan perusahaan berkurang dan begitu juga gaji atau pendapatan yang akan didapat. Anda harus bekerja lebih ekstra untuk melakukan pemasaran produk atau jasa. 

Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Karyawan

Mempertimbangkan untuk menjadi karyawan juga tidak ada salahnya selama Anda memahami kelebihan dan kekurangannya. Karyawan itu sendiri adalah seseorang yang bekerja sesuai bidang dan tanggung jawab yang diberikan oleh sebuah perusahaan. Sederhananya, Anda bekerja untuk membantu perusahaan dalam mewujudkan visi dan misinya.

Jika Anda ingin menjadi karyawan, simak kelebihan dan kekurangannya pada penjelasan di bawah ini: 

Kelebihan menjadi karyawan

Berikut ada beberapa kelebihan yang diperoleh apabila menjadi karyawan sebuah perusahaan: 

  1. Penghasilan tetap setiap bulan: Jika Anda tidak ingin mengambil risiko yang bergantung pada pemasukan perusahaan, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjadi karyawan. Anda akan mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya. Dengan begitu, Anda bisa memiliki rencana keuangan yang lebih pasti untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari; 
  2. Mendapatkan sejumlah fasilitas atau jaminan sebagai karyawan: Perusahaan umumnya memberikan fasilitas pendukung untuk memberikan kenyamanan karyawan. Fasilitas tersebut berupa asuransi kesehatan, cuti tahunan, dan masih banyak lagi; 
  3. Kesempatan kerja terbuka lebar: Menjadi karyawan berarti Anda bisa bekerja di mana pun selama perusahaan tersebut membuka lowongan. Jadi, Anda dapat mencoba banyak pengalaman dan hal baru untuk menunjang karier pekerjaan. 

Kekurangan menjadi karyawan

Menjadi karyawan juga tidak terlepas dari mengalami kekurangan seperti yang akan dijelaskan di bawah ini: 

  1. Prospek atau jenjang karier berpotensi stagnan atau tidak mengalami peningkatan: Ketika sudah nyaman di bidang yang digeluti, seseorang cenderung tidak mengalami peningkatan dalam kariernya. Alhasil, mereka hanya menekuni 1 bidang yang sama terus-menerus. Hal ini tidak sepenuhnya buruk, tetapi tentu peluang untuk mendapatkan gaji atau penghasilan lebih tinggi pun akan terhambat; 
  2. Terikat dengan perusahaan: Anda tidak bisa bertindak sesuai nilai atau aturan yang dimau. Anda harus mengikuti peraturan perusahaan agar bisa menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan maksimal; 
  3. Persaingan kerja yang cukup ketat: Persaingan dari mulai pencarian kerja hingga menjadi karyawan akan selalu ketat. Anda mungkin akan kesulitan ketika baru mencari pekerjaan. Namun, kesulitan tersebut pun masih berlanjut ketika menjadi karyawan di mana Anda harus bersaing secara sehat dengan rekan sekantor. 

Usaha Sendiri atau Jadi Karyawan, Mana yang Lebih Baik?

Dari pembahasan di atas, manakah yang lebih baik antara membangun usaha sendiri dan menjadi karyawan? Pada dasarnya, kedua hal tersebut sama baiknya untuk kepentingan Anda. Namun, mungkin Anda bisa mempertimbangkan beberapa aspek di bawah ini sebelum memutuskan:

1. Keterlibatan dalam Perusahaan

Jika Anda ingin memiliki peran besar dan banyak terlibat dalam manajemen perusahaan, Anda bisa mempertimbangkan untuk membangun usaha sendiri. Namun, jika Anda tidak berani ambil risiko tersebut, menjadi karyawan adalah pilihan tepat karena terikat dengan sebuah perusahaan. 

2. Stabilitas Pemasukan

Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, pemasukan dalam usaha perseorangan sangat tergantung dari kondisi pasar. Jadi, gaji yang akan Anda dapat pun akan bervariasi.

Sementara itu, jika Anda menginginkan gaji yang stabil setiap bulannya, tidak ada salahnya untuk menjadi karyawan bagi sebuah perusahaan. 

3. Fleksibilitas 

Memiliki usaha sendiri berarti Anda bisa lebih fleksibel dalam mengatur jadwal kerja dan kehadiran Anda di perusahaan. Berbeda dengan karyawan yang terpaku pada jadwal kerja yang sudah diatur oleh perusahaan tempat Anda bekerja. 

Dengan demikian, sudahkah Anda memutuskan untuk memilih usaha sendiri atau menjadi karyawan? Jika masih bimbang, Anda perlu memahami lebih dalam kelebihan dan kekurangan dari setiap keputusan tersebut agar bisa mengambil langkah yang terbaik.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *