Pelaku penipuan selalu memiliki akal untuk meraup keuntungan dari orang lain secara ilegal. Salah satu modus penipuan yang sedang marak belakangan ini adalah mengaku salah transfer ke target sasaran.
Modus ini terbilang cukup efektif karena masih cukup banyak orang yang belum tahu cara menghindarinya dan mengetahui ciri-cirinya. Maka dari itu, mulai sekarang, Anda perlu lebih waspada lagi ketika menerima pesan dari kontak tak dikenal guna menghindari modus tersebut.
Lantas, bagaimana cara menghindarinya? Bagaimana cara kerja modus penipuan salah transfer ini? Mari simak artikel di bawah ini untuk mencari tahu jawabannya!
Cara Kerja Modus Penipuan Salah Transfer
Sederhananya, penipu akan mengaku bahwa dirinya salah mengirim uang ke rekening Anda dan meminta Anda untuk mengembalikannya. Namun, tidak jarang bahwa ternyata sebenarnya tidak pernah ada dana masuk ke rekening Anda atau bahkan lebih parahnya data Anda dijadikan sebagai pengajuan pinjol (pinjaman online).
Sebenarnya, ada banyak skema yang bisa diberikan oleh penipu terkait modus penipuan ini. Yang beredar di masyarakat kebanyakan berupa:
- Seseorang mengaku salah mengisi nomor rekening tujuan sehingga dana masuk ke rekening Anda;
- Seseorang mengaku salah menuliskan virtual account (VA) atau nomor telepon ketika akan top up (mengisi saldo) e-wallet seperti OVO, DANA, Gopay, dan sebagainya;
- Mengaku dari pihak bank bahwa ada kesalahan pada sistem perbankan yang mengakibatkan adanya dana masuk ke rekening Anda;
- Berpura-pura sebagai anggota aparat negara atau kepolisian dan mengatakan bahwa uang yang diterima merupakan hasil dari pencucian uang atau tindakan kriminal;
- Dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu saja, ternyata modus penipuan salah transfer juga bisa dilakukan melalui scan QR, loh! Target utama modus ini adalah para penjual yang menyediakan fitur pembayaran cashless.
Penipu akan melancarkan aksinya dengan memberikan QR Code palsu yang langsung masuk ke akses rekening pribadi miliknya. Ketika penjual menge-scan barcode tersebut, penipu bisa langsung mengambil dana yang rekening penjual. Cukup mengerikan, bukan?
Tips Menghindari Modus Penipuan Salah Transfer
Walaupun penipu bisa melakukan beragam cara untuk melancarkan aksinya, Anda tetap bisa menghindarinya dengan menerapkan beberapa tips di bawah ini:
1. Cek Mutasi Rekening Terlebih Dahulu
Langkah pertama yang harus segera Anda lakukan adalah jangan panik dan segera cek mutasi rekening bank Anda. Anda bisa mengaksesnya melalui mobile banking untuk melihat riwayat transaksi terakhir atau terbaru.
Jika memang benar oknum penipu tersebut salah mengirim dana ke rekening Anda, pastinya ada riwayat transaksi masuk di mutasi rekening. Setelah memastikan bahwa memang ada dana masuk, Anda bisa langsung meminta rekening oknum tersebut dan mengirimnya kembali.
Kesalahan fatal kebanyakan korban modus penipuan ini adalah tidak langsung mengecek mutasi rekening karena merasa terburu-buru dan tidak enak hati. Namun, pada era modern sekarang ini, Anda pun tetap perlu lebih waspada lagi walaupun oknum yang meminta kembali dana adalah kerabat terdekat Anda.
2. Jangan Klik Link atau File yang Dikirim Sembarangan
Tips berikutnya adalah jangan pernah sembarangan mengeklik link atau file dari kontak tidak dikenal. Modus ini bisa dilakukan penipu dengan memberikan link kepada Anda untuk mengirimkan dana yang diakui salah transfer.
Padahal, link atau file tersebut sudah dibuat sedemikian rupa untuk mengelabui Anda dan justru menarik dana dari rekening lebih banyak. Anda perlu lebih berhati-hati lagi terhadap orang yang mengirim link tidak resmi atau file berbentuk APK guna menghindari modus penipuan ini.
3. Abaikan Pesan atau Panggilan Telepon dari Kontak Tak Dikenal
Mungkin Anda sudah tidak heran lagi jika banyak menerima pesan atau telepon dari nomor tidak dikenal belakangan ini. Jika dilihat sekilas, umumnya pesan yang diterima tidaklah penting atau bertujuan untuk menipu.
Maka dari itu, memang lebih baik bagi Anda untuk tidak mengangkat panggilan telepon atau membalas pesan yang masuk dari nomor tidak dikenal. Tidak hanya nomor telepon, tips ini juga berlaku untuk pesan yang masuk lewat email, sosial media, dan media lainnya.
4. Jangan Gunakan Uang yang Masuk ke Rekening
Tips selanjutnya yang harus diperhatikan adalah jangan pernah menggunakan uang dari sumber tidak dikenal. Secara tidak sadar, mungkin Anda kurang memperhatikan mutasi rekening atau lupa total saldo terakhir rekening.
Namun, begitu Anda menyadarinya, sebaiknya segera periksa ke bank dan memastikan dana siapa yang masuk ke rekening Anda. Pasalnya, selain dana tersebut bukan milik Anda, Anda pun ternyata bisa terkena hukuman, loh!
Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 Pasal 85 tentang Transfer Dana. Peraturan tersebut mengatur bahwa seseorang yang menggunakan atau mengakui dana transfer dari orang lain dengan sengaja akan didenda sebanyak Rp5 miliar atau penjara paling lama 5 tahun.
Padahl, Anda sendiri pun tidak tahu dari mana sumber dana tersebut berasal. Jadi, daripada rugi lebih banyak, sebaiknya konfirmasi terlebih dahulu.
5. Hubungi atau Datangi Cabang Bank Terdekat
Terakhir, Anda bisa langsung menghubungi call center bank atau mengunjungi kantor cabang terdekat. Anda bisa meminta rekening koran terkait transaksi keuangan yang masuk ke rekening Anda. Dengan begitu, Anda bisa memastikan apakah benar ada dana masuk dari sumber terpercaya atau tidak.
Selain itu, Anda juga dapat meminta penangguhan dana sebagai bukti siapa yang salah sebenarnya di kemudian hari. Hal ini bisa dilakukan jika Anda merasa ditekan atau diancam.
Demikianlah informasi mengenai tips menghindari modus penipuan salah transfer yang bisa dilakukan. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah Anda memahami bagaimana cara kerja modus penipuan tersebut dan bisa lebih sigap dalam mengambil langkah preventif.