Lompat ke konten
Daftar Isi

Perbedaan Konsumen dan Pelanggan

Seorang wanita sedang memegang keranjang belanja sambil mengambil produk di rak.

Dalam dunia bisnis, Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah konsumen dan pelanggan. Kedua istilah ini memang terdengar serupa, tetapi tahukah Anda bahwa konsumen dan pelanggan merupakan dua hal yang berbeda? Mari simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian Konsumen

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumen diartikan sebagai pemakai hasil produksi (makanan, pakaian, dan semacamnya), pemakai jasa, dan penerima pesan iklan. Biasanya, konsumen diistilahkan sebagai pengguna akhir dalam rantai bisnis atau distribusi barang dan jasa. 

Jika menilik kondisi pasarnya, konsumen merupakan individu yang baik membeli maupun menyewa suatu produk yang ditawarkan. Di sini, Anda sudah dapat menarik kesimpulan bahwa konsumen membelinya untuk dikonsumsi dan tidak dijual kembali.

Pengertian Pelanggan

Serupa dengan konsumen, pelanggan atau yang biasa disebut sebagai customer ialah individu, baik ia organisasi maupun instansi yang membeli maupun mencoba produk atau layanan yang ditawarkan. Namun, mereka bukanlah pengguna akhir dalam rantai bisnis atau distribusi barang dan jasa. 

Hal ini disebabkan karena jika dilihat melalui kondisi pasar, pelanggan menggunakan atau mengonsumsi barang atau jasa secara tidak langsung dan akan dijual kembali atas produk yang ditawarkan. Di sini, Anda sudah dapat menarik kesimpulan bahwa mereka bukanlah konsumen yang mengonsumsi barang dan habis di tangannya, tetapi akan dijual kembali.

Perbedaan Konsumen dan Pelanggan

Ada beberapa hal utama perbedaan konsumen dengan pelanggan, di antaranya:

1. Hubungan

Jika Anda merupakan pemilik perusahaan, misalnya manufaktur, perusahaan Anda akan fokus menjalin hubungan dengan pelanggan. Hal ini disebabkan karena ketika mereka melakukan transaksi dengan perusahaan Anda, biasanya pelanggan akan ikut serta dalam memengaruhi perkembangan dan reputasi perusahaan yang Anda pimpin. Hal ini disebabkan karena mereka akan menjual kembali barang yang Anda jual kepada pelanggan dan mereka tidak akan mengonsumsinya sendiri. 

Namun, di sisi lain, konsumen juga tidak kalah penting dalam bisnis Anda sebab ketika mereka membeli barang langsung dari perusahaan Anda. Anda akan mendapatkan feedback secara langsung dari konsumen, dan hal inilah yang menyebabkan perusahaan Anda akan lebih memahami kebutuhan konsumen ke depannya.

2. Perannya dalam Keputusan Bisnis

Keputusan dalam pembelian dilakukan oleh konsumen dan pelanggan dapat memengaruhi keputusan bisnis perusahaan. Biasanya, ketika Anda telah paham dengan preferensi dan kepada siapa Anda lebih condong, maka perusahaan Anda akan lebih mementingkan kebutuhan di antara salah satu pelaku konsumen ini. 

Mereka memang dapat memberikan keuntungan lebih jika dilihat dari segi bisnisnya. Namun, konsumen-lah yang justru akan membuat perusahaan Anda akan lebih maju ke depannya. Mengapa? Hal ini disebabkan karena umpan balik yang diterima oleh perusahaan diterima secara langsung dari konsumen. Jika konsumen senang dengan produk perusahaan Anda, mereka akan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.

Pemahaman tentang perbedaan konsumen dengan pelanggan memang terdengar sepele, tetapi ini penting bagi Anda untuk dapat mengembangkan strategi bisnis ke depannya dengan keputusan yang tepat.

Melalui penjelasan di atas, terdapat perbedaan mencolok dari segi ’pemakai’ barang atau jasa. Konsumen dan pelanggan tidak selalu memiliki istilah sama. 

Konsumen biasa disebut sebagai consumer  di mana artinya adalah pemakai barang. Konsumen berasal dari kata ”consume” berarti ”menggunakan”. Dengan demikian, konsumen merupakan pengguna akhir dalam rantai bisnis atau distribusi barang maupun jasa. Konsumen biasanya mengonsumsi produk atau jasa tersebut untuk kebutuhan individual, dengan kata lain konsumen tidaklah membeli barang atau jasa tersebut untuk dijual kembali.

Pelanggan biasa disebut sebagai customer di mana artinya adalah orang yang sudah sering membeli produk kepada perusahaan tertentu. Pelanggan berasal dari kata ”custom”. Hal ini berarti mereka ”membuat sesuatu menjadi kebiasaan”. Hal inilah yang menyebabkan seorang pelanggan diartikan sebagai seseorang yang sering melakukan transaksi di satu tempat. Namun, di sisi lain, mereka bukanlah seseorang yang akan mengonsumsi barang atau jasa itu untuk kebutuhan individual, melainkan untuk keperluan bisnis, dan kemungkinan dijual kembali.

Jenis-Jenis Konsumen

Terdapat beberapa jenis konsumen jika ditilik lebih jauh lagi, beberapa di antaranya:

1. Commercial Consumer (Konsumen Komersial)

Konsumen ini biasanya akan membeli produk atau jasa dengan jumlah besar. Tujuan pembelian dalam jumlah besar ini bisa dengan berbagai alasan, mulai dari kebutuhan harian atau bulanan. 

2. Inferior Goods Consumer (Konsumen Barang Inferior)

Inferior merupakan barang dengan peminatnya turun seiring dengan tingginya pendapatan konsumen. Contoh, jika pendapatan seseorang semakin rendah, permintaan atas barang tersebut rendah, semisal sandal jepit. 

Begitu pula dengan konsumer yang dimaksud adalah konsumen dengan pendapatan rendah yang ingin membeli barang atau jasa dengan harga murah.

3. Extroverted Consumer (Konsumen Ekstrovert)

Konsumen ini biasanya lebih fokus pada merek tertentu dan sesuatu yang terlihat unik dan menarik.

4. Discretionary Spending Consumer (Konsumen dengan Pengeluaran Diskresi)

Konsumen diskresi biasanya dikenal sebagai konsumen yang tertarik dengan barang unik.  Kemudian, ia akan membeli barang tersebut dengan jumlah banyak.

Jenis-Jenis Pelanggan

Selain konsumen, pelanggan pun memiliki jenis-jenis yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

1. New Customer (Pelanggan Baru)

Pelanggan baru merupakan seseorang yang pertama kali berbelanja, bertransaksi, maupun menggunakan produk atau jasa Anda. Biasanya, pelanggan baru didapatkan berdasarkan rekomendasi pengguna lainnya. 

Oleh karena itu, pelanggan baru belum mengetahui tentang barang ataupun jasa perusahaan. Mau tidak mau Anda harus menjelaskan secara terperinci tentang produk maupun jasa tersebut. Baik itu manfaatnya hingga bagaimana cara penggunaannya jika memang dibutuhkan. Jadi, tidak heran jika pelanggan baru biasanya akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara mendetail.

2. Loyal Customer (Pelanggan yang Loyal)

Loyal yang dimaksud adalah pelanggan yang sudah berlangganan dengan Anda sejak saat lama. Artinya, mereka tidak akan mudah digoyahkan oleh produk apapun sebagai saingan perusahaan Anda. Pelanggan ini merupakan jenis pengguna produk dan layanan yang perlu Anda pertahankan sebab keloyalannya tersebutlah dapat menjaga potensi perkembangan bisnis Anda.

3. Discount Customer (Pelanggan yang Hemat)

Pelanggan hemat merupakan seseorang yang sangat menantikan adanya promosi di perusahaan Anda. Misalnya, jika ada diskon “buy 2 get 1” ataupun promosi lainnya. Pelanggan ini akan membeli menggunakan promosi yang sedang berlangsung di perusahaan Anda dan akan membelinya dalam jumlah banyak.

4. Impulsive Customer (Pelanggan yang Impulsif)

Umumnya, jenis pelanggan ini merupakan seseorang yang cukup sulit untuk diyakinkan. Karakteristiknya biasanya akan membeli atau memesan secara spontan atau mendadak tanpa adanya pre-order maupun survei terlebih dahulu. Walaupun sulit untuk diyakinkan, mereka akan membeli barang-barang bermanfaat bagi mereka. Jadi, Anda tidak perlu repot-repot untuk membujuk pelanggan ini secara berlebihan. Hal ini disebabkan karena mereka akan membeli dalam jumlah besar.

Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan konsumen dan pelanggan serta jenis-jenis yang perlu Anda ketahui. Walaupun terlihat sama, ternyata keduanya memiliki beberapa perbedaan dan jenis yang berbeda. Jadi, jangan sampai tertukar lagi, ya!

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *