Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentu diperlukan modal yang cukup besar untuk bisa beroperasi dengan lancar. Modal ini bisa didapatkan dari dana pribadi atau bahkan meminjam ke bank atau lembaga keuangan lainnya.
Pemberian modal untuk perusahaan ini ternyata dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja. Kedua jenis kredit tersebut sama-sama memberikan sejumlah dana untuk perusahaan dalam jumlah tertentu selama memenuhi syarat dan ketentuan yang ada.
Namun, ada perbedaan dari kedua jenis tersebut dalam pengaplikasiannya. Daripada penasaran, mari simak pengertian, contoh, dan perbedaan kredit investasi dan kredit modal kerja pada penjelasan di bawah ini!
Pengertian Kredit Investasi
Kredit investasi adalah penyediaan uang yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan lain kepada perusahaan untuk membiayai proyek atau rencana bisnis mereka. Pemberian kredit investasi ini didasarkan pada harapan akan menghasilkan pendapatan di masa mendatang.
Dengan kata lain, perusahaan menjamin pengembalian dana modal ke bank dengan memperlihatkan rencana bisnis dan proyeksi pendapatan tiap bulannya.
Tidak hanya sebagai modal awal pembangunan bisnis, jenis kredit ini juga bisa diberikan oleh bank untuk membiayai pembelian alat produksi, lahan, bangunan, dan lain sebagainya. Pembiayaan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan sehingga mereka bisa mengembalikan dana yang dipinjam sebelumnya.
Biaya yang didapatkan oleh tiap perusahaan atau individu tentu berbeda tergantung seberapa besar jenis usahanya. Selain itu, bank atau lembaga keuangan juga melihat dari kemampuan atau total pendapatan perusahaan tersebut apakah mampu membayar tagihan tiap bulannya.
Bank akan melakukan analisis kredit, memantau BI Checking, dan lainnya untuk memastikan dana yang dipinjamkan kepada perusahaan bisa dimanfaatkan dengan baik dan tepat sasaran.
Contoh Kredit Investasi
Ada beberapa contoh penggunaan kredit investasi yang biasanya digunakan oleh perusahaan atau individu, yaitu:
1. Pengembangan produk atau layanan baru
Untuk meningkatkan pendapatan, terkadang perusahaan terus melakukan inovasi baru dengan mengembangkan produk atau layanan untuk customer. Pengembangan produk ini tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga butuh kredit investasi untuk menyokongnya.
Bank atau lembaga keuangan lainnya bisa menilai berapa keuntungan yang akan didapatkan dari pengembangan produk bisnis sebagai dasar pertimbangan. Hal ini menyangkut peningkatan pendapatan perusahaan yang nantinya dapat digunakan untuk membayar cicilan pinjaman.
2. Ekspansi perusahaan
Ketika perusahaan ingin melakukan perluasan pangsa pasar ke daerah lain atau ke bidang lain, pengajuan kredit investasi bisa menjadi solusi tepat untuk dilakukan. Pasalnya, biasanya perusahaan sudah memiliki alokasi biaya tersendiri untuk setiap bagian operasional bisnis.
Jika dirasa dana tersebut tidak mencukupi, mengajukan pinjaman ke bank bisa bantu tingkatkan efektivitas ekspansi perusahaan.
Pengertian Kredit Modal Kerja
Pada dasarnya, kredit modal kerja (KMK) memiliki fungsi yang sama dengan kredit investasi. Keduanya bertujuan untuk memberikan dana pinjaman ke individu atau perusahaan untuk menjalankan operasional bisnisnya.
Hanya saja, KMK ini lebih berfokus meminjamkan dana untuk kebutuhan operasional bisnis, seperti pembelian bahan baku, pembayaran tagihan, hingga pemenuhan gaji karyawan. Biasanya hal ini dilakukan oleh pebisnis yang sedang mengalami krisis tetapi masih bisa bertahan untuk menjalankan operasional bisnis.
Sama seperti kredit investasi, bank atau lembaga keuangan lainnya tetap melakukan analisis kredit atau BI Checking terhadap perusahaan atau individu untuk melihat riwayat transaksi kredit mereka. Jika dilihat bahwa perusahaan pernah beberapa kali telat atau bahkan tidak membayar cicilan tertentu, kemungkinan KMK akan diberikan semakin kecil.
Contoh Kredit Modal Kerja
Umumnya perusahaan menggunakan KMK untuk beberapa keperluan seperti di bawah ini:
1. Pembayaran gaji karyawan
Gaji karyawan efektifnya dibayarkan berdasarkan pemasukan dari perusahaan itu sendiri. Akan tetapi, tidak jarang ketika bisnis sedang kekurangan pemasukan, pemilik usaha mengajukan KMK ke bank tertentu.
Pembayaran cicilan kredit ini bisa dilunasi oleh perusahaan ketika sudah menerima pemasukan dari hasil penjualan.
2. Membayar utang perusahaan
Dalam menjalankan operasional bisnis, tidak jarang perusahaan juga berhutang ke pihak lain untuk pemenuhan kebutuhannya. Misalnya, perusahaan A adalah sebuah bisnis roti yang berhutang ke perusahaan B untuk membeli tepung terigu.
Karena ketidakmampuannya untuk melunasi pembayaran tersebut, perusahaan A bisa mengajukan KMK ke bank dan membayar utang ke perusahaan B. Dengan begitu, arus kas lainnya bisa dialokasikan untuk kegiatan operasional lain dengan tujuan meningkatkan pendapatan bisnis.
3. Pembelian kebutuhan perusahaan
Setiap bisnis pastilah memiliki kebutuhan operasional yang perlu dibeli tiap bulan atau beberapa bulan sekali, seperti ATK (alat tulis kantor), suku cadang, bahan baku, dan masih banyak lagi.
Tidak sedikit perusahaan yang mengajukan KMK untuk membiayai kebutuhan tersebut karena dana lainnya dialokasikan untuk keperluan mendesak yang lain.
Perbedaan Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja
Setelah memahami masing-masing pengertian terkait kredit investasi dan kredit modal kerja, mari lihat perbedaan dari kedua jenis kredit tersebut:
1. Tujuan penggunaan
Seperti sudah dibahas sebelumnya, perusahaan mengajukan kredit untuk kebutuhan yang berbeda. Kredit investasi berfokus untuk peminjaman dana aset tetap dan modal usaha bisnis baru.
Sementara itu, kredit modal kerja digunakan untuk mendanai kebutuhan operasional sehari-hari yang berkaitan dengan performa dan pendapatan bisnis.
2. Jangka waktu peminjaman
Jenis investasi biasanya akan diberikan jangka waktu peminjaman lebih lama, seperti 5–10 tahun. Hal ini disebabkan karena biasanya perusahaan akan mengajukan pinjaman dengan nominal besar sebagai modal awal bisnis.
Di sisi lain, KMK memiliki jangka waktu lebih singkat yang biasanya kurang dari 1 tahun. Pasalnya, KMK diberikan dalam jumlah tidak terlalu besar dan berharap perusahaan bisa segera melunasinya.
3. Suku bunga pinjaman
Suku bunga pinjaman yang diberikan oleh setiap bank atau lembaga keuangan lainnya umumnya berbeda tergantung kebijakan masing-masing. Kredit investasi akan memiliki suku bunga pinjaman lebih tinggi dibandingkan KMK.
Hal ini berkaitan dengan jangka waktu pinjaman yang lama dengan jumlah pinjaman besar. Berbeda dengan investasi, KMK diberikan suku bunga pinjaman lebih kecil agar lebih terjangkau oleh perusahaan yang ingin mempertahankan operasional bisnisnya.
Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan kredit investasi dan kredit modal kerja. Kedua jenis kredit tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan pinjaman dana agar perusahaan bisa beroperasi dengan lancar.