Banyaknya kebutuhan hidup sehari-hari disertai harga barang yang semakin mahal membuat sebagian orang memutuskan untuk mengambil pinjaman. Seiring berkembangnya zaman, pengajuan pinjaman sudah semakin bervariatif bahkan terpaut cukup mudah.
Tiga akses pinjaman yang biasa diajukan kebanyakan orang adalah pinjaman online (pinjol), paylater, dan kartu kredit. Pada dasarnya, ketiga jenis pinjaman ini memiliki konsep yang sama, yaitu dibayarkan di kemudian hari atau berhutang. Namun, ada perbedaan yang cukup jelas di antara ketiganya.
Jika Anda mempetimbangkan untuk mengajukan salah satu dari ketiga metode tersebut, perhatikan perbedaannya seperti yang akan dijelaskan pada artikel di bawah ini. Simak dengan seksama agar jangan sampai salah pilih, ya!
1. Penyedia Layanan
Perbedaan pertama sangat jelas terlihat dari penyedia layanan atau pihak penerbit pinjaman. Mungkin Anda sudah tidak asing lagi kartu kredit di mana lembaga perbankan lah yang menerbitkannya.
Segala akses dan fasilitas kartu kredit disediakan oleh bank. Nasabah bisa langsung mengajukannya sesuai persyaratan yang diminta.
Sementara itu, paylater dan pinjol pada dasarnya merupakan aplikasi digital yang bisa diunduh gratis di gadget atau smartphone Anda. Paylater sendiri merupakan produk hasil kerja sama antara aplikasi e-commerce dengan fintech atau perusahaan teknologi.
Pinjaman online sendiri dikeluarkan oleh lembaga jasa keuangan mandiri. Dana yang dimiliki dalam aplikasi pinjol berasal dari lender (peminjam) yang berinvestasi di perusahaan tersebut.
2. Proses Pengajuan Pinjaman
Perbedaan berikutnya yang paling menonjol di antara ketiganya adalah dari segi proses pengajuan pinjaman. Dari sisi ini, pengajuan paylater terlampau lebih mudah dibandingkan kartu kredit atau pinjol.
Persyaratan utama paylater hanya berupa kartu identitas, foto diri, dan mengisi dokumen yang disediakan oleh platform secara online. Proses penerimaan pengajuan pun tidak berlangsung lama karena pihak paylater tidak melakukan survei atau checking. Dengan kata lain, prosesnya lebih longgar dan mudah.
Sebenarnya, proses pengajuan pinjol hampir sama dengan paylater. Pencairan dana tidak membutuhkan waktu lama selama Anda memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Namun, jika Anda tidak memenuhinya, pengajuan pinjaman Anda berpotensi besar untuk ditolak. Tidak seperti paylater yang sangat besar peluangnya untuk diterima.
Nah, terakhir, kartu kredit menduduki peringkat pertama paling sulit dari segi pengajuan pinjaman. Pasalnya, ada banyak dokumen dan syarat yang harus dipenuhi, seperti slip gaji, kartu identitas, dan masih banyak lagi.
Pihak bank biasanya melakukan survei terlebih dahulu dengan memeriksa BI Checking Anda. Tujuannya adalah untuk melihat apakah skor kredit Anda baik atau tidak. Jika tidak baik dan cenderung buruk, Anda tidak akan mendapatkan akses kartu kredit tersebut.
3. Metode dan Tenor Pembayaran Tagihan
Selanjutnya, dari tenor pinjaman dan metode pembayaran tagihan, ketiganya menawarkan fasilitas yang berbeda. Tenor pinjaman kartu kredit biasanya lebih lama mulai dari 1 bulan hingga 36 bulan.
Sementara itu, tenor pinjaman paylater lebih cepat karena bersifat pinjaman jangka pendek, yaitu sekitar 1 s.d. 12 bulan. Pinjol memiliki tenor pinjaman selama 3 s.d. 9 bulan. Namun, ada beberapa aplikasi yang menyediakan tenor hingga 20 bulan tergantung dari banyaknya jumlah pinjaman yang diajukan.
4. Suku Bunga yang Dikenakan
Pada dasarnya, ketiga jenis pinjaman ini tentu akan mengenakan beban bunga kepada debitur. Namun, suku bunga yang dikenakan jelas berbeda.
Layanan paylater yang disediakan oleh platform online umumnya membebankan biaya bunga lebih besar dibandingkan kartu kredit. Suku bunga yang dikenakan sebesar 2.95% per bulan. Terlebih lagi jika Anda telat membayar, jumlah bunga akan terus meningkat setiap harinya.
Sementara itu, suku bunga kartu kredit biasanya lebih rendah tergantung dari kebijakan lembaga perbankan. Akan tetapi, ada biaya tahunan yang harus Anda bayarkan sesuai kesepakatan di awal.
Untuk pinjol sendiri, pemerintah mengenakan tarif sebesar 0,3% per hari bagi para debitur. Bunga tersebut akan terus meningkat ditambah dengan denda keterlambatan apabila Anda telat membayar.
5. Limit atau Batas Pinjaman
Secara sederhana, fungsi paylater hampir sama dengan kartu kredit. Keduanya merupakan alat ganti pembayaran sementara yang akan dibayarkan pada tagihan berikutnya. Dengan kata lain, Anda tidak akan menerima pinjaman dalam bentuk uang tunai.
Namun, limit yang dikenakan jelas berbeda. Ketika baru mengajukan layanan paylater, biasanya limit yang diberikan lebih sedikit dibandingkan kartu kredit. Akan tetapi, limit tersebut akan terus meningkat seiring penggunaan. Terlebih lagi jika Anda rajin membayar tepat waktu dan memiliki riwayat transaksi yang baik.
Berbeda dengan kartu kredit yang limitnya disesuaikan dengan gaji, riwayat kredit, dan kepemilikan utang. Umumnya limit yang diterima pada awal pengajuan akan berbeda untuk setiap lembaga perbankan yang mengeluarkannya.
Berbeda dari 2 jenis pinjaman di atas, pinjol menyediakan layanan pinjaman berupa uang tunai bagi para debitur. Namun, tentu ada batasan juga dalam pengajuannya.
Limit awal pinjol disesuaikan dengan pendapatan Anda. Ada yang hanya diberikan limit ratusan ribu hingga jutaan. Bahkan, ada juga debitur yang diberi akses pinjaman hingga puluhan juta rupiah.
6. Fasilitas atau Keuntungan yang Ditawarkan
Fasilitas yang ditawarkan oleh paylater umumnya menyesuaikan layanan yang ada di platform tersebut. Anda bisa mendapatkan keuntungan berupa potongan harga, cashback, dan akses lainnya jika menggunakan paylater. Hal yang sama pun berlaku untuk kartu kredit yang bekerja sama dengan merchant atau toko tertentu.
Sementara itu, pinjol biasanya tidak memberikan fasilitas terlalu banyak karena berupa pinjaman tunai. Anda hanya bisa memaksimalkan penawaran khusus yang disediakan di toko-toko untuk jenis pembayaran tunai atau kartu debit.
7. Akses atau Ruang Lingkup Penggunaan Pinjaman
Dari segi akses penggunaan pinjaman, paylater dan kartu kredit memiliki keunggulan tersendiri. Walaupun pinjaman tersebut tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai, Anda tetap bisa menggunakan fasilitas yang tersedia.
Misalnya, Anda menggunakan layanan paylater dari platform Shopee, yaitu Shopee Paylater. Nah, akses penggunaan pinjaman tersebut hanya terpusat pada platform Shopee itu saja. Anda tidak bisa menggunakannya di platform lain. Dengan kata lain, Anda hanya bisa mengaksesnya secara online.
Sementara kartu kredit, akses penggunaan pinjamannya lebih luas selama tempat atau toko yang dituju menyediakan metode pembayaran kredit. Anda tetap bisa melakukan transaksi offline, seperti berbelanja, makan di restoran, dan masih banyak lagi.
Selain itu, akses pinjol pun hampir sama dengan kartu kredit. Karena Anda akan mendapatkan uang tunai, Anda bisa langsung menggunakannya untuk membayar barang atau tagihan yang ada.
8. Sistem Keamanan Data
Perbedaan yang terakhir bisa dilihat dari sistem keamanan data yang dimiliki. Pada dasarnya, paylater dan pinjol merupakan aplikasi digital. Namu, menurut penilaian OJK (Otoritas Jasa Keuangan), paylater memiliki sistem keamanan yang lebih baik dibandingkan pinjol.
Hal ini lantaran fitur paylater disediakan oleh e-commerce atau platform besar yang sudah diakui keberadaan dan keamanannya oleh OJK. Dengan kata lain, penggunaannya pun sudah diawasi oleh lembaga tersebut.
Begitu pula dengan kartu kredit, dikeluarkan oleh lembaga perbankan, sistem keamanan data debitur pun akan lebih terjamin. Selain sudah diakui pemerintah, kartu kredit juga memiliki sistem tersendiri agar tidak bisa digunakan dengan mudah oleh orang lain.
Sebaliknya, penggunaan pinjol terbilang lebih rentan karena banyak aplikasi ppinjol yang tidak memiliki izin usaha (ilegal) dan tidak diawasi OJK. Maka dari itu, Anda perlu lebih waspada dalam penggunaan pinjol.
Itulah beberapa perbedaan utama dari pinjol, paylater, dan kartu kredit. Setelah memahami perbedaannya, Anda harus lebih bijaksana lagi dalam menggunakan layanan sesuai kebutuhan agar tidak salah pilih, ya!