Lompat ke konten
Daftar Isi

10 Negara Termiskin di Dunia dan Penyebabnya

Bendera dari berbagai negara dipasang di depan gedung PBB.

Negara-negara di dunia ini pastilah memiliki keunggulan sumber daya alamnya masing-masing. Akan tetapi, tidak semua masyarakat bisa memanfaatkanya dengan baik hingga menjadikan negara tersebut dikategorikan negara termiskin di dunia.

Banyak faktor yang memengaruhi kurangnya pemanfaatan sumber daya negara ini, mulai dari gejolak politik, permasalahan ekonomi, sosial, dan sebagainya. Sebuah negara dikatakan miskin dengan dihitung dari pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) per-kapita. GNI tersebut menggunakan pengukuran total pendapatan negara dibagi dengan jumlah penduduk keseluruhan.

IMF (International Monetary Fund) mengkategorikan 10 negara termiskin di dunia dengan tolak ukur GNI yang bisa dilihat pada penjelasan di bawah ini!

1. Burundi

Negara Burundi memiliki total GNI per-kapita adalah sebesar USD 856 pada tahun 2022. Rendahnya pendapatan perkapita tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, meliputi faktor politik, ekonomi, dan sosial.

Dari segi infrastruktur dan fasilitas umum, Burundi memiliki keterbatasan dalam ketersediaan air, jaringan transportasi, hingga jaringan komunikasi. Keterbatasan infrastruktur ini menyulitkan masyarakat untuk akses pendidikan, layanan kesehatan, dan pasar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sumber daya alam di negara ini juga tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal karena lahan dan topografi yang kurang subuh. Salah satu permasalahan utama masyarakat adalah sulitnya penyediaan air bersih sehingga cukup berpengaruh pula pada pembangunan ekonomi berkelanjutan. 

2. Somalia

Pada tahun 2022, Somalia memiliki GNI sebesar USD 130 per-kapita. Salah satu penyebab utamanya rendahnya pendapat negara ini adalah kondisi cuaca yang kurang mendukung.

Somalia kerapkali menghadapi kemarau berkepanjangan dan perubahan iklim ekstrim. Hal ini tentu berpengaruh pada mata pencaharian masyarakat, yaitu pertanian. Buruknya cuaca akan mengakibatkan gagal panen dan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat. 

Selain itu, kurangnya penggunaan teknologi modern juga jadi salah satu faktor penghambat perkembangan ekonomi Somalia. Padahal, teknologi modern bisa bantu atasi cuaca tidak stabil dengan sistem terbarukan. 

3. Mozambik

Kurangnya akses jalan yang memadai, energi listrik terbatas, sulitnya akses air bersih, hingga kurangnya layanan pendidikan dan kesehatan menjadikan negara Mozambik jadi negara termiskin di dunia.

Dengan GNI sebesar USD 480, negara ini tidak memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik dan cenderung menurun. Pasalnya, kurangnya layanan pendidikan akan berpengaruh terhadap tidak terciptanya sumber daya kompeten yang berujung pada tidak adanya inovasi baru. .

4. Madagaskar

Jika mendengar kata Madagaskar, mungkin yang terlintas di pikiran Anda adalah negara tempat 

keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk rumah bagi flora dan fauna yang unik. Namun, deforestasi yang meluas, perburuan liar, dan perubahan penggunaan lahan telah merusak ekosistem dan mengancam keberlanjutan sumber daya alam. 

Hal inilah yang mengakibatkan satwa kehilangan habitat dan merusak ekosistem. Ekosistem yang rusak ini berdampak pada sektor pertanian, pariwisata, dan sumber daya alam, yang pada akhirnya memengaruhi perekonomian negara.

Selain itu, Madagaskar sering kali menghadapi bencana alam seperti kekeringan dan wabah penyakit seperti malaria. Bencana-bencana ini dapat menyebabkan kerusakan fisik, kerugian ekonomi, dan mengganggu upaya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Maka dari itu, tidak heran Madagaskar hanya memiliki GNI sebesar USD 500 pada tahun 2022. 

5. Sierra Leone

Apabila Anda belum pernah mendengar negara Sierra Leone, wilayah tersebut adalah salah satu negara di benua Afrika Barat. Sierra Leone memiliki sumber daya alam yang kaya, seperti berlian, emas, dan mineral lainnya. 

Namun, eksploitasi yang tidak terkendali dan korupsi dalam industri pertambangan telah menghalangi negara ini untuk mengoptimalkan manfaat dari SDA tersebut. Padahal, ekonomi negara ini bergantung pada sektor pertambangan.

Permasalahan inilah yang menjadikan negara Sierra Leone memiliki pendapatan GNI hanya sebesar USD 510 per-kapita. 

6. Afghanistan 

Negara berikutnya ini memiliki pemerintahan yang kurang kompeten dan juga banyak terjadi kasus korupsi. Adanya permasalahan ini mengakibatkan terhambatnya pembangunan layanan publik yang memadai, tidak adanya pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan pengelolaan sumber daya negara tidak efektif. 

Berdasarkan data pada tahun 2020, pendapatan GNI Afghanistan sebesar USD 500. Rendahnya pendapatan tersebut ditambah lagi dengan kurang sejahteranya masyarakat karena masih banyak yang tinggal di pemukiman kumuh. 

7. Eritrea

Negara yang memiliki garis pantai cukup panjang di sekitar Laut Merah ini justru memiliki akses yang kurang ke pelabuhan internasional. Padahal, Laut Merah disinyalir memiliki efisiensi sumber daya yang tinggi. 

Kurangnya akses ini membatasi Eritrea untuk melakukan perdagangan lebih luas dan efisien. Secara langsung, hal ini menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dapat dilihat juga dari indeks GNI Eritrea yang berjumlah sebesar USD 600. Jumlah tersebut cukup jauh dari batas standar negara agar tidak dikategorikan miskin, yaitu USD 1.046. 

8. Afrika Tengah

Afrika Tengah memiliki keterbatasan sumber daya alam yang membatasi potensi ekonominya. Walau demikian, Afrika Tengah memiliki SDA unggul, seperti mineral dan hutan tropis yang lebat. 

Akan tetapi, eksploitasi berkelanjutan dan korupsi dalam industri tersebut menghambat pemanfaatan sumber daya alam secara efektif. Hal inilah yang mengakibatkan Afrika Tengah hanya memiliki pendapatan sebesar USD 530 per-kapita. 

9. Republik Kongo

Selain ekonomi dan sumber daya alam, faktor politik juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di Republik Kongo, sering terjadi ketidakstabilan politik yang berkepanjangan dan periode konflik bersenjata. 

Konflik bersenjata dan seringnya pergantian pemerintahan menyebabkan kerusakan infrastruktur, banyaknya jumlah pengungsi, dan gangguan ekonomi. Hal ini juga memengaruhi jumlah investasi yang masuk dan tidak adanya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Republik Kongo hanya memiliki pendapatan total sebesar USD 580. 

10. Nigeria 

Negara terakhir ini dikategorikan sebagai negara termiskin di dunia karena sering menghadapi serangan penyakit, kerawanan pangan, hingga tingkat kematian yang tinggi. Hal ini disebabkan karena kondisi iklim ekstrim dan rentan terhadap bencana. 

Pada tahun 2021, GNI Nigeria hanya sebesar USD 590. Rendahnya angka ini ditambah dengan jumlah buta huruf masyarakat yang sangat banyak. Buta huruf berkaitan dengan sistem pendidikan sehingga disinyalir bahwa Nigeria tidak mampu mencetak sumber daya manusia mumpuni guna bantu tingkatkan pertumbuhan ekonomi. 

Sepuluh negara termiskin di dunia di atas disebabkan oleh beberapa faktor dan indikator penghitungan yang berlaku. Jadi, tidak hanya dilihat dari total pendapatan keseluruhan, tetapi juga faktor politik, ekonomi, dan sosial sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *