Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Trust Fund Baby?

Buku bertuliskan "TRUST FUND" dengan pensil di sampingnya.

Sebagai seseorang yang memiliki sejumlah investasi dalam berbagai bentuk, tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa pihak ketiga dalam pengelolaannya. Adanya pihak ketiga ini berarti secara tidak langsung Anda ‘menitipkan’ aset kepada pihak profesional agar bisa dikelola dengan baik dan bijak. Dalam hal ini, penitipan berarti menggunakan nama orang lain/organisasi/entitas lainnya. 

Dalam pelaksanaannya, tidak sedikit orang yang menerapkan konsep ini dengan menggunakan nama anak mereka sendiri. Fenomena ini dikenal dengan “Trust Fund Baby”. Sederhananya, konsep ini dilakukan oleh sebagian orang guna menyimpan dana atau aset bagi anak mereka di masa mendatang.

Namun, istilah ini memiliki pemahaman yang jauh lebih dalam. Anda perlu memahami pengertian, ciri-ciri, hingga dampak dari penerima aset itu sendiri. Penasaran? Mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini!

Pengertian Trust Fund Baby

Sebelum memahami tentang trust fund baby, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu tentang trust fund itu sendiri. Sederhananya, trust fund adalah dana atau aset yang dititipkan kepada pihak ketiga yang bersifat netral dan profesional. Dana atau aset ini bisa berupa saham, properti, bisnis, dan masih banyak lagi. 

Perlu dipahami bahwa pihak ketiga di sini tidak memiliki wewenang untuk menggunakan dana atau aset yang dititipkan. Mereka hanya berperan sebagai pengelola dan mengatur proses teknisnya. 

Lalu, bagaimana dengan trust fund baby? Nah, konsep ini sendiri hampir sama seperti penjelasan sebelumnya. Hanya saja, sebagian orang menggunakan nama anak mereka sendiri pada aset yang dimiliki. Mengapa nama anak yang digunakan?

Pasalnya, sebagai orang tua, mungkin ada beberapa kasus atau situasi yang mengarahkan mereka untuk memastikan kesejahteraan anak. Dengan kata lain, trust fund baby ini bisa dibilang juga sebagai warisan keluarga. 

Beberapa kasus penerapan trust fund baby umumnya digunakan untuk keamanan biaya pendidikan, biaya perawatan atau pengobatan bagi anak yang memiliki penyakit khusus, atau sebagai jaminan kesejahteraan hidup anak di masa mendatang. 

Apabila dilihat dari pembahasan di atas, pada dasarnya tujuan trust fund baby ini adalah demi kesejahteraan keluarga. Namun, adanya konsep ini menimbulkan stereotip negatif tersendiri di masyarakat. 

Mengapa demikian? Hal ini dapat terjadi karena adanya anggapan di masyarakat bahwa seseorang yang mendapatkan dana tersebut hanya yang berasal dari keluarga kaya raya. Penerima dana ini juga dianggap kurang merasakan perjuangan untuk mendapatkan uang oleh masyarakat. 

Ciri-Ciri Trust Fund Baby

Trust fund baby ini sendiri memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan anak-anak lain seperti yang akan dijelaskan pada pembahasan di bawah ini: 

1. Kestabilan Finansial

Anak yang menerima dana dari orang tua tentu tidak perlu khawatir atau cemas terkait kondisi keuangan. Mereka sudah difasilitasi oleh keluarga agar mencapai tingkat kesejahteraan ekonomi pada titik tertentu. 

Dalam hal ini, mereka dianggap memiliki kestabilan finansial karena sudah memiliki tabungan atau investasi atas nama diri sendiri. Jadi, mereka pun mempunyai akses dana tertentu guna dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, mulai dari tujuan pribadi, investasi, bisnis, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan. 

2. Kemudahan Akses Fasilitas

Orang tua yang menerapkan konsep trust fund baby tentu bertujuan agar anak mereka memiliki kemudahan dalam mengakses berbagai fasilitas. Fasilitas ini mencakup pendidikan, kesehatan, sosial, dan sebagainya. 

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa beberapa fasilitas tersebut memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, adanya pembagian dana ini memudahkan anak agar tetap bisa mendapatkan fasilitas yang cukup dan memadai. 

Contoh-Contoh Trust Fund Baby Terkenal

Ada beberapa contoh trust fund baby terkenal yang sudah menerima aset dari keluarga mereka bahkan sejak kecil. Berikut adalah contoh anak-anak tersebut:

1. Ryan John dan Phoebe Adele Gates

Pebisnis kelas dunia, Bill Gates, mewariskan sejumlah dana atas nama anaknya. Walaupun beliau adalah salah satu orang terkaya di dunia, dirinya hanya memberikan dana sebesar US$ 10 juta.

Kendati demikian, Ryan dan Phoebe Gates mendapatkan akses pendidikan dan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang berkualitas. Dengan begitu, mereka diharapkan bisa memanfaatkan dana tersebut dengan semaksimal mungkin. 

2. Trihatma Kusuma Haliman

Beliau adalah pemilik mal terbesar di Jakarta, yaitu Senayan City, Central Park, dan Thamrin City. Ia menerima warisan dari sang ayah, Anton Haliman, yang merupakan pebisnis sukses.

Hingga kini, Trihatma Kusuma Haliman adalah generasi kedua dari penerus bisnis dengan jumlah kekayaan yang cukup fantastis. 

3. Bambang Hartono

Bambang Hartono adalah anak dari pendiri PT Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. Oei Wie Gwan telah mewariskan hartanya kepada anak-anaknya termasuk Bambang Hartono. 

Salah satu aset yang diwariskan adalah perusahaan Djarum agar bisa terus beroperasi dengan maksimal. Selain itu, memanfaatkan akses yang ada, Bambang Hartono juga menjadi pemegang saham BCA guna melipatgandakan hartanya.  

Dampak Menjadi Trust Fund Baby

Sempat disinggung sebelumnya bahwa penggunaan istilah trust fund baby justru berkonotasi negatif di tengah-tengah masyarakat. Berikut adalah beberapa dampaknya: 

1. Stereotip Masyarakat

Seseorang yang sudah mendapatkan dana atau warisan dari orang tuanya seringkali menimbulkan stereotip kurang baik di masyarakat. Hal ini disebabkan karena seseorang tersebut dianggap tidak memahami betapa sulitnya bagi sebagian orang untuk mendapatkan akses fasilitas atau mencari kesuksesan finansial. 

Selain itu, ada juga persepsi yang menyatakan bahwa seseorang yang menerima dana ini selalu bergantung pada kekayaan keluarga tanpa mengelolanya dengan baik. Walau tidak dapat dipungkiri bahwa memang ada beberapa kasus demikian, perlu dipahami bahwa tidak semua individu memiliki sikap atau perilaku sama dengan stereotip tersebut. 

Tidak sedikit juga dari penerima trust fund baby yang mengelola aset dengan bijak sehingga bisa berkembang lebih maksimal. Dengan kata lain, mereka memanfaatkan privilese atau hak istimewa yang didapatkan dengan baik. 

2. Ketergantungan pada Aset yang Dimiliki

Memiliki sejumlah dana atau aset yang sudah diberikan oleh keluarga terkadang menjadikan seseorang menjadi ketergantungan pada hal tersebut. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat. 

Mereka menjadi kurang mandiri dan kurang maksimal dalam mengelola aset. Itulah mengapa tidak heran bahwa banyak kasus di mana seseorang mengalami penurunan kesejahteraan ekonomi karena hanya bergantung pada aset keluarga tanpa mengelolanya secara maksimal. 

Cara Mengatasi Stereotip dan Menyikapi Kehidupan sebagai Trust Fund Baby

Lalu, bagaimana cara mengatasi stereotip yang timbul di masyarakat? Berikut ada beberapa cara mengatasi dan menyikapi kehidupan bagi Anda yang mendapatkan kesempatan trust fund baby

1. Manfaatkan Privilese yang Ada

Sebagai penerima dana keluarga, Anda harus memanfaatkan hak istimewa atau peluang yang ada semaksimal mungkin. Bagaimana cara memanfaatkanya? Caranya adalah dengan menggunakan aset tersebut untuk berbagai hal positif.

Salah satu hal positif yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan akses fasilitas pendidikan dengan optimal. Dengan begitu, masyarakat pun dapat beranggapan bahwa Anda tetaplah berpendidikan dan memanfaatkan aset keluarga dengan baik. 

2. Kelola Aset dengan Baik dan Bijak

Stereotip masyarakat muncul karena mereka sering melihat kasus penerima trust fund baby yang hidupnya hanya foya-foya tanpa mempedulikan kesejahteraan hidup. Nah, untuk menghindari pandangan tersebut, Anda harus bisa mengelola aset dengan baik dan bijak. 

Selain menghindari stigma buruk masyarakat, langkah ini juga sangat bermanfaat untuk diri Anda sendiri. Anda bisa melipatgandakan aset yang dimiliki atau bahkan mengembangkannya menjadi lebih banyak. 

Untuk mengelolanya, Anda dapat bekerja sama dengan penasihat keuangan atau pihak ketiga guna bantu kelola dan rencanakan penggunaan aset Anda. 

Demikianlah pembahasan mengenai trust fund baby untuk Anda ketahui. Penting untuk diingat bahwa penggunaan istilah ini tidak selamanya merujuk pada seseorang yang lahir dari keluarga kaya raya, tetapi juga pada keluarga yang mengutamakan kesejahteraan dan kebutuhan anaknya. Pada dasarnya, konsep ini digunakan oleh seseorang untuk mengelola aset dengan bijak dan maksimal.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *