Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Bisnis yang Akan Hilang di Masa Depan

Gerbang toko dengan kertas tertempel bertuliskan "Going Out of Business".

Perkembangan teknologi telah mengalami pertumbuhan yang signifikan seiring berjalannya waktu. Di era Revolusi Industri 4.0 ini, efektivitas dan efisiensi dalam pekerjaan menjadi sangat penting. Dalam hal ini, perkembangan teknologi telah memainkan peran kunci. 

Tidak dapat disangkal lagi bahwa kemajuan teknologi telah memberikan kontribusi besar dalam kehidupan manusia. Fasilitas yang diberikan oleh teknologi membuat setiap tugas terasa lebih mudah dibandingkan dengan masa sebelumnya.

Meskipun teknologi telah memberikan banyak kemudahan, seperti kecerdasan buatan, penting untuk diakui bahwa kemajuan teknologi juga memiliki dampak negatif pada manusia. Hal ini disebabkan oleh kemampuan teknologi untuk menggantikan beberapa bidang bisnis manusia. Diprediksi akan ada beberapa bisnis yang hilang di masa depan, berikut daftarnya!

1. Pos

Di Indonesia, pos telah beroperasi sejak tahun 1960-an dan telah mendirikan banyak cabang di seluruh penjuru Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil. Akan tetapi, peran Pos Indonesia mulai tergeserkan akibat kemunculan sejumlah penyedia jasa ekspedisi dan logistik.

Akibatnya, jumlah pekerja di sektor pos semakin menurun dari waktu ke waktu. Perusahaan swasta seperti JNE, TIKI, Go-send, Grab-deliver, dan Wahana telah mengambil sebagian tugas yang biasanya dilakukan oleh petugas pos. 

Namun, yang paling signifikan adalah kemajuan teknologi yang telah menggeser kebutuhan akan layanan surat menyurat konvensional. Penggunaan email telah menggantikan surat kertas dalam berbagai aspek administratif, termasuk dalam dunia pekerjaan, pendidikan, dan transaksi jual beli.

2. Agen Travel

Dulu, pastinya Anda pernah memesan tiket transportasi umum, seperti bus kereta, atau pesawat terbang secara manual dengan pergi ke agen perjalanan. Bahkan hingga saat ini, beberapa orang masih memilih untuk memesan tiket perjalanan melalui agen tersebut. 

Namun, kemajuan teknologi telah mengubah cara pelanggan melakukan transaksi. Kehadiran berbagai platform seperti Traveloka, Tiket.com, Agoda, dan lainnya telah menggantikan peran agen perjalanan dalam proses pembelian tiket.

Sekarang, seseorang dapat memesan tiket perjalanan dengan mudah, kapan saja, dan dari mana saja tanpa perlu mengantri atau menghadapi kerumitan. Selain itu, konsumen juga berpotensi mendapatkan berbagai promo menarik.

3. Koran Konvensional

Bisnis koran konvensional menghadapi banyak tantangan yang mengancam eksistensinya di masa depan. Beberapa alasan hilangnya bisnis koran konvensional disebabkan karena semakin banyak orang yang beralih ke sumber berita digital, seperti situs web berita, media sosial, dan aplikasi berita, untuk mengakses informasi terbaru. 

Namun, dampak positifnya dari hilangnya bisnis koran konvensional adalah berkurangnya permintaan terhadap cetakan fisik koran. Meskipun demikian, bisnis koran konvensional mungkin terus bertahan dalam bentuk yang lebih kecil.

Banyak perusahaan media telah bergeser ke model bisnis digital untuk mengatasi perubahan dalam perilaku konsumen dan teknologi berita yang terus berkembang. Ini adalah langkah yang diperlukan agar bisnis berita tetap relevan di masa sekarang dan masa depan.

4. Toko Buku

Kehadiran buku digital telah menghadirkan ancaman serius bagi kelangsungan toko buku fisik. Salah satu peristiwa tercepat dalam penurunan industri ini adalah penutupan toko Borders pada tahun 2011.

Salah satu penyebab utama kebangkrutannya adalah munculnya Amazon Kindle yang menawarkan harga yang lebih rendah dan fokus pada e-commerce, pembacaan, dan penerbitan sendiri. Hasilnya adalah peningkatan penjualan buku dalam model bisnis yang berbeda. 

5. Tenaga Perakitan

Pekerjaan dalam bidang perakitan telah menjadi salah satu profesi yang terancam dan tengah menghadapi tantangan di masa sekarang dan di masa mendatang. Di lingkungan pabrik, peran pekerja manusia telah digantikan oleh mesin produksi yang semakin canggih. 

Sebagian besar tahap produksi, termasuk perakitan, pemasangan, kontrol kualitas, dan bahkan pengemasan, saat ini dapat diotomatisasi dengan bantuan mesin.

6. Jasa Manajemen Karyawan

Organisasi profesional yang menyediakan layanan manajemen karyawan yang membantu bisnis lain dalam menangani berbagai tugas terkait karyawan, seperti proses gaji karyawan, penghitungan tunjangan, perencanaan pensiun karyawan, pelatihan, dan manajemen risiko perusahaan.

Semua proses ini menjadi lebih efisien berkat kemajuan teknologi. Sudah banyak software atau aplikasi yang memudahkan pebisnis untuk mengatur seluruh manajemen karyawan tersebut. 

Sebagai akibatnya, sejumlah besar organisasi pengusaha profesional telah mengalami penutupan atau pengurangan skala operasi dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan ini mencapai hingga 48% dalam pekerjaan di seluruh industri.

7. Gerai Cetak Foto

Kemunculan teknologi digital juga telah memiliki dampak signifikan pada gerai cetak foto yang mengalami penurunan setidaknya 60% dalam lapangan pekerjaannya sejak tahun 2007. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas masyarakat yang sekarang dapat mengambil dan mengedit foto berkualitas tinggi secara langsung melalui smartphone mereka. 

Akibatnya, mereka tidak perlu lagi mengirimkan film untuk dikerjakan oleh toko penyuntingan dan cetak foto. 

Demikianlah 7 bisnis yang berisiko menghilang di masa depan. Ketujuh bisnis tersebut mengarahkan Anda mempersiapkan diri menghadapi perubahan dalam dunia pekerjaan. Jadi, Anda pun bisa beradaptasi dengan lebih cepat dan mencari solusi lain agar dapat bertahan.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita Amelia adalah seorang content writer dengan pengalaman menulis berbagai macam jenis artikel. Dia menekuni kepenulisan di bidang investasi, bisnis, ekonomi, dan isu-isu terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *