Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Drawdown dalam Trading?

Apa itu Drawdown dalam Trading

Dalam dunia trading, semua kemungkinan transaksi akan diperhitungkan. Termasuk diantaranya potensi kerugian. Tujuannya adalah untuk mencegah kerugian sama yang terjadi. Salah satu cara untuk memperkirakan tinggi rendahnya potensi kerugian adalah dengan memperhitungkan drawdown? Apa itu drawdown, simak ulasannya berikut ini:

Pengertian Drawdown

Drawdown adalah selisih antara nilai ekuitas tertinggi dengan nilai ekuitas terendah pada periode tertentu. Umumnya, besaran drawdown didenominasikan dalam bentuk persen.

Misalnya, ketika mendapatkan keuntungan tinggi, nilai ekuitas dalam margin trading Anda mencapai $12.000. Lalu mendadak saldo margin trading tersebut drop hingga $10.000 USD sebelum akhirnya naik ke $12.000 lagi.  Ini artinya, besaran drawdown pada akun trading tersebut adalah sebesar 16%.

Drawdown adalah salah satu konsep penting dalam investasi dan trading sebab konsep ini mengukur besar kecilnya risiko trading tersebut. Dalam contoh di atas misalnya bisa dipahami kalau dalam sekali trading Anda bisa mendapatkan rugi sekitar 16%. 

Besaran nilai drawdown juga bisa bervariasi dari waktu ke waktu tergantung dengan nilai keuntungan tertinggi dan kerugian terendah yang Anda dapatkan. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk mengukur nilai ini dari beberapa periode waktu yang berbeda. 

Contohnya, ketika melakukan perdagangan lagi, Anda berhasil mendapatkan untung $13.000 dan pernah rugi sampai $9.000. Ini artinya, nilai drawdown akun trading tersebut tidak 16% lagi tetapi sampai 30%. Amannya Anda bisa menulis tingkat drawdown trading berkisar antara 16%-30%.

Jenis-Jenis Drawdown

1. Absolute drawdown

Absolute drawdown adalah selisih nilai ekuitas Anda pada awal pembukaan akun trading dengan nilai terendahnya sejauh ini. dengan asumsi Anda belum pernah menyetorkan modal tambahan. 

Misalnya pada awal pembukaan akun, Anda menyetorkan ekuitas senilai $10.000 dan saat ini nilainya turun jadi $9.000 yang mana penurunan ini adalah nilai penurunan paling tajam, maka sejauh ini nilai drawdown akun trading tersebut adalah sebesar 10%. 

Rumus absolute drawdown adalah:

Absolute Drawdown = ((Nilai ekuitas awal trading – nilai kerugian terparah sejauh ini)/(Nilai ekuitas awal trading)) ×100.

2. Relative drawdown

Relative drawdown adalah selisih antara nilai ekuitas maksimum dengan minimum akun trading Anda dalam periode waktu tertentu. Misalnya, saldo ekuitas Anda sebesar $10.000 lalu dalam 60 menit perdagangan Anda rugi dan nilai saldo ekuitas tersebut jadi $9.000. Ternyata dalam 60 menit perdagangan selanjutnya Anda mendapatkan untung sehingga nilai ekuitas tersebut mencapai $11.000.

Katakanlah  $11.000 adalah nilai ekuitas tertinggi Anda sejauh ini dan $9.000 merupakan nilai terendahnya. Maka, nilai relative drawdown akun trading tersebut adalah sebesar  (($11.000-$9.000)/$9.000) x 100 atau sebesar 18%. 

Rumus relative drawdown adalah:

Relative Drawdown = ((Nilai ekuitas maksimum saat ini – nilai ekuitas minimum saat ini)/Nilai ekuitas maksimum saat ini) x 100.

3. Maximum drawdown

Maximum drawdown adalah selisih antara nilai ekuitas tertinggi dan terendah selama Anda trading. Misalnya, dalam setahun ini nilai ekuitas trading Anda selalu naik turun berkali-kali. Pernah suatu saat nilai ekuitas tersebut naik tinggi mencapai $20.000 tapi pernah juga turun sampai $8.500. 

Maka, nilai maximum drawdown akun tersebut dalam setahun ini adalah sebesar 57,5%. 

Rumus Maximum Drawdown = ((Nilai ekuitas tertinggi sepanjang tahun – Nilai ekuitas terendah sepanjang tahun)/Nilai ekuitas tertinggi sepanjang tahun) x 100. 

Cara Menghitung Drawdown

Selain dengan menggunakan rumus-rumus di atas secara manual, Anda juga bisa menghitung rata-rata drawdown akun trading Anda menggunakan metode standar deviasi atau simpangan baku. Simpangan baku ini menghitung rata-rata kedekatan nilai keuntungan trading dan nilai kerugian trading dengan nilai rata-rata ekuitas Anda. 

Tujuannya adalah supaya Anda tahu kira-kira nilai drawdown trading Anda secara keseluruhan berapa dan tidak hanya nilai relatifnya atau nilainya di akhir periode saja. Hal ini mengingat bahwa harga instrumen investasi yang Anda beli bisa berubah hanya dalam waktu satu jam saja. 

Pentingnya Drawdown Dalam Trading

Nilai drawdown secara langsung menampilkan potensi risiko atau kerugian dalam trading instrumen tersebut. Semakin tinggi drawdown, maka semakin tinggi pula tingkat risiko sebaliknya semakin rendah nilai ini, maka semakin rendah pula risiko berinvestasi pada instrumen tersebut

Lalu, berapakah nilai drawdown yang bagus? Besar kecilnya nilai ini tergantung dengan jumlah modal dan toleransi risiko yang Anda miliki. Beberapa sumber menyebutkan bahwa:

  • Apabila modal trading Anda besar, maka drawdown 5%-6% cukup normal meskipun Anda harus menjaganya agar tidak lebih dari 6%. Drawdown yang lebih dari 6% dianggap cukup berisiko. 
  • Apabila jumlah modal trading Anda rendah, maka drawdown 15%-20% cukup normal dan di atas 20% terbilang berisiko. 

Namun sekali lagi, besar kecilnya drawdown juga tergantung dengan tingkat toleransi risiko. Bisa jadi modal Anda besar tapi Anda berani mengambil risiko sehingga baru cut loss ketika harga instrumen turun hingga 20%. Tapi bisa jadi juga modal Anda minim tapi Anda tipe investor konvensional sehingga ketika harga aset turun 5% Anda sudah cut loss.

Tips Menghadapi Drawdown

1. Kenali profil risiko Anda

Untuk menghadapi drawdown, Anda harus tahu terlebih dahulu profil risiko Anda. Apabila Anda adalah trader dengan profil risiko konvensional, maka disarankan untuk memasang toleransi drawdown yang rendah juga. Tujuannya supaya nilai ekuitas dan saldo akun Anda tidak banyak berkurang sehingga harus ada margin call. 

2. Gunakan rerata drawdown untuk memasang cut loss dan take profit

Penghitungan drawdown juga bisa bermanfaat untuk bahan pertimbangan pada nilai berapa Anda akan memasang cut loss dan take profit. Misalnya, diperoleh dari hasil penghitungan maximum drawdown selama 1 bulan, nilai ekuitas Anda bisa bertambah dan berkurang hingga 15%.

Ini artinya, pada bulan depan trading yang Anda lakukan juga bisa dapat untung 15% dan rugi 15% sehingga Anda bisa membuka order sell ketika kenaikan harga instrumen tersebut telah naik 15% atau turun 15% dibandingkan dengan saldo ekuitas bulan ini. 

3. Buat batas risiko variatif per transaksi untuk menjaga drawdown agar tetap rendah

Membuat keputusan keuangan dalam setiap posisi trading adalah salah satu seni dalam trading di pasar modal maupun di pasar komoditas. Hal ini karena setiap sesi trading akan terjadi banyak hal yang berbeda dan tidak bisa diperkirakan dengan tepat.

Oleh sebab itu, jika Anda ingin rasio drawdown akun Anda tetap rendah, pastikan Anda tahu kondisi pasar terkini dan memasang cut loss sesuai dengan kondisi tersebut.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *