Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Revenue Expenditure?

revenue expenditure

Pada dasarnya, pengeluaran (expenditure) sebuah perusahaan itu dibagi menjadi dua, yaitu pengeluaran yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, dan pengeluaran yang ditujukan untuk berinvestasi pada aset atau proyek yang berpotensi untuk menghasilkan pendapatan di masa depan. 

Pengeluaran jenis pertama disebut dengan revenue expenditure atau operational expenditure (OPEX), sedangkan pengeluaran yang kedua disebut dengan capital expenditure (CAPEX). 

Pembahasan mengenai CAPEX sudah ada pada artikel yang telah lalu. Nah, untuk memahami perbedaan diantara keduanya, sebaiknya Anda memahami apa itu operational expenditure (OPEX) secara lengkap terlebih dahulu. 

Pengertian Revenue Expenditure

Seperti yang telah disebutkan di atas, revenue expenditure adalah pengeluaran perusahaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari. Berbeda dengan CAPEX, pengeluaran jenis ini umumnya terjadi dalam jangka pendek (kurang dari 1 tahun) dan bisa jadi nominalnya tidak terlalu besar.

Pengeluaran jenis ini termasuk digunakan untuk membayar beban operasional perusahaan, seperti beban gaji, beban lain-lain (overhead) atau biaya sewa. Termasuk di antara jenis revenue expenditure adalah pengeluaran untuk biaya perbaikan dan perawatan mesin atau pabrik, meskipun pembelian pabrik atau mesin itu sendiri termasuk CAPEX. 

Sama seperti jenis pengeluaran lainnya, revenue expenditure juga tercatat dalam laporan laba rugi (income statement) dan ditulis di laporan arus kas bagian operasi. Bahkan variabel inilah yang secara langsung mempengaruhi laba yang harus diperoleh perusahaan dalam satu periode. OPEX juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nilai biaya pajak yang harus dibayarkan oleh perseroan.

Jenis-Jenis Revenue Expenditure

Revenue expenditure terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Pengeluaran untuk gaji, tunjangan dan berbagai fasilitas karyawan lain.
  • Biaya lain-lain (overhead), seperti biaya listrik, PDAM, untuk membeli Barang Habis Pakai (BHP), WiFi perusahaan dan lain sebagainya.
  • Biaya untuk melakukan riset dan pengembangan (R&D).
  • Biaya sewa dan biaya bunga.
  • Biaya fasilitas perjalanan untuk direksi, komisaris dan karyawan.
  • Biaya pajak. 

Contoh Revenue Expenditure

Sebagai contoh, mari kita ambil data dari laporan keuangan salah satu perusahaan publik berikut ini:

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *