Pernahkah Anda mengirim uang dari atau ke luar negeri menggunakan jasa bank? Jika pernah, mungkin Anda pernah juga mendengar istilah SWIFT Code atau kode SWIFT. Eits, jangan salah, kode ini bukan meniru nama Taylor SWIFT. Kode SWIFT merupakan kode yang diterbitkan oleh The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
Meskipun “hanya” sebuah kode, peran kode SWIFT ini penting dalam dunia keuangan internasional. Bahkan belakangan ini kode ini digunakan sebagai serangan balik negara-negara Eropa kepada Rusia atas penyerangan negara tersebut ke Ukraina. Lha kok bisa? Makanya, simak ulasan apa itu kode SWIFT berikut ini.
Apa itu SWIFT?
SWIFT adalah sistem perpesanan melalui serangkaian kode yang digunakan oleh lembaga keuangan internasional yang diterbitkan oleh The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Kode SWIFT diciptakan untuk supaya pengiriman uang dan data keuangan ke luar negeri bisa cepat, aman dan akurat.
Kode SWIFT dan The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication sendiri didirikan pada tahun 1973 oleh 239 bank di 15 negara di seluruh dunia. Sebelum adanya SWIFT, perbankan dunia menggunakan sistem Telex. Sistem ini banyak dikritik karena tidak efisien dan tidak memiliki kode tertentu sehingga setiap pesan yang dikirimkan oleh suatu bank harus diinterpretasikan oleh bank lain secara manual sehingga rawan human error.
Dengan adanya sistem kode yang terstandarisasi dari SWIFT, pengiriman data pesan transaksi keuangan jadi lebih cepat, bebas human error dan aman. Maka dari itu, tidak heran apabila lembaga yang berkantor pusat di Belgia ini kini melayani lebih dari 11.000 lembaga keuangan termasuk beberapa bank terbaik dari 200 negara di seluruh dunia.
Cara Kerja SWIFT
Rincian kode swift
Kode SWIFT atau yang sering disebut juga dengan the bank identifier code (BIC) terdiri dari 11 huruf. Susunan 11 huruf tersebut adalah sebagai berikut:
- 4 huruf pertama sebagai kode institusi.
- 2 huruf selanjutnya sebagai kode negara.
- 2 huruf urutan ke 7 dan 8 sebagai kode kota.
- 3 huruf terakhir untuk kode cabang institusi tersebut. 3 huruf terakhir ini bersifat optional dan bisa berubah antar cabang.
Agar lebih paham, mari kita bedah kode SWIFT Bank Mandiri. Kode SWIFT Bank Mandiri adalah BMRIIDJA.
- BMRI (4 huruf pertama) merupakan singkatan dari Bank Mandiri.
- ID (2 huruf selanjutnya) adalah kode negara Indonesia.
- JA (2 huruf nomor 7 dan 8) adalah kode kota kantor pusat Bank Mandiri terletak yang mana dalam hal ini adalah Jakarta.
- 3 huruf terakhir adalah kode cabang. Misalnya, BMRIIDJA851 untuk kode SWIFT Bank Mandiri Surabaya atau BMRIIDJAEXM untuk kode SWIFT kantor pusat Bank Mandiri yang khusus menangani ekspor impor.
Cara kerja kode SWIFT
Misalnya Anda mengirim uang dari Dubai kepada keluarga Anda Indonesia melalui bank dan keluarga Anda tersebut menggunakan rekening Bank Mandiri. Anda tinggal membawa uang, nomor rekening keluarga Anda dan kode SWIFT Bank Mandiri ke bank yang ada di Dubai.
Bank yang ada di Dubai tersebut lantas mengirim pesan berisi data pembayaran Anda menggunakan SWIFT code dan melalui jaringan yang disediakan oleh The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication. Pegawai Bank Mandiri yang menerima pesan tersebut akan memvalidasi data pembayaran yang Anda lakukan dan memasukkan data transfer ke rekening keluarga Anda.
Kode SWIFT juga bisa Anda pakai untuk mengirim dana secara online ke luar negeri. Caranya, Anda tinggal memasukkan nomor kode SWIFT bank luar negeri yang Anda tuju sebelum nomor rekening tujuan. Apabila kode ini diletakkan setelah nomor rekening, maka transaksi Anda akan gagal.
Meskipun The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication menyediakan jasa layanan perpesanan antar bank, lembaga ini sendiri bukanlah lembaga keuangan sehingga, mereka tidak memiliki wewenang untuk menerima uang yang Anda kirimkan, melakukan proses clearing atau mengelola data nasabah. Jadi, kalau transfer yang Anda lakukan macet, bisa jadi masalahnya ada di bank dan bukan di sistem perpesanannya.
Untuk menemukan kode SWIFT dari bank atau lembaga keuangan yang Anda inginkan, Anda bisa mengeceknya secara online.
Mengapa SWIFT Mendominasi
Selain SWIFT, ada beberapa perusahaan lain yang menyediakan layanan sistem perpesanan keuangan seperti, Fedwire dan Ripple. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwasannya layanan dari SWIFT mendominasi layanan perpesanan keuangan internasional dunia.
Hal ini karena perusahaan ini terus melakukan inovasi mulai dari pembaharuan kode untuk layanan keuangan tertentu, sampai masalah keamanan. Hingga kini, SWIFT tidak hanya melayani perpesanan untuk pembayaran keuangan saja, tetapi juga melayani layanan perpesanan untuk pembelian surat berharga antar negara, pembelian obligasi dan lain sebagainya.
Meskipun demikian, SWIFT juga tidak lepas dari kritik. Beberapa pihak mengkritik sistem perpesanan internasional ini sebab inefisiensi. Inefisiensi terjadi karena untuk transfer ke luar negeri menggunakan kode ini, uang yang dikirimkan harus mampir ke beberapa bank terlebih dahulu sehingga prosesnya agak lambat dan biaya transfer yang dikeluarkan juga besar.
Untuk menjawab kritik ini, SWIFT mengembangkan Global Payment Innovation (GPI). Sistem pembayaran internasional yang baru ini diklaim menurunkan inefisiensi dengan memangkas waktu transfer menjadi 30 menit saja.
Siapa Yang Menggunakan SWIFT?
Awalnya, kode SWIFT dibuat hanya untuk memperlancar transaksi pembelian obligasi dan pembayaran saja. Akan tetapi karena mudah digunakan dan aman, kode ini lantas digunakan untuk berbagai transaksi oleh lembaga-lembaga keuangan seperti:
- Bank
- Perusahaan sekuritas dan broker
- Perusahaan manajemen aset
- Lembaga kliring
- Bursa saham dan komoditas dunia
- Dan banyak jenis lembaga keuangan lain di seluruh dunia
SWIFT dan Sanksi Politik
Dalam paragraf pembukaan artikel ini disebutkan bahwa SWIFT digunakan oleh negara-negara Eropa sebagai alat embargo ekonomi kepada Rusia. SWIFT bisa dipakai untuk embargo ekonomi sebab, apabila industri perbankan sebuah negara tidak bisa menggunakan sistem ini, artinya mereka akan kesulitan untuk mengirim dan menerima uang dari luar negeri. Akibatnya, kondisi perbankan dan ekonomi negara tersebut secara keseluruhan akan terganggu (BBC).
Sebelum digunakan sebagai sanksi ekonomi Rusia pada tahun 2022 ini, ancaman blokade SWIFT juga pernah dilontarkan kepada negeri Vladimir Putin tersebut pada tahun 2014. Akan tetapi ketika itu The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication menolak ide ini.
Selain pada Rusia, sanksi menggunakan SWIFT juga pernah digunakan atau nyaris digunakan pada Iran pada tahun 2012 dan Israel 2014. Untuk sanksi kepada Iran, SWIFT nyaris menolaknya sebelum akhirnya menerapkan sanksi tersebut juga. Bank-bank dari negeri para Mullah ini lantas kembali menggunakan SWIFT pada tahun 2016. Adapun kepada Israel, SWIFT menolak sanksi tersebut sehingga hingga kini Israel masih bisa menggunakan layanan ini.