Ada beberapa istilah trading forex yang tidak akan Anda temukan pada trading aset lain. Salah satunya adalah XAU/USD. Simak pembahasannya berikut ini.
Pengertian XAU/USD
XAU/USD adalah lambang harga 1 troy ons emas apabila dibeli menggunakan dolar Amerika Serikat. Lambang XAU/USD penting dalam dunia forex sebab hingga saat ini emas tidak hanya dianggap sebagai komoditas belaka melainkan juga dianggap sebagai mata uang yang sah sebagaimana dolar dan rupiah.
Mari kita pahami dulu alasan mengapa logam mulia ini bisa menjadi mata uang yang sah dan tidak hanya menjadi komoditas (barang) saja.
- Emas dianggap sebagai barang berharga oleh orang di seluruh dunia baik untuk perhiasan maupun bahan baku.
- Emas bisa menjadi alat tukar yang cepat katakanlah untuk menjual logam mulia ini Anda hanya perlu ke toko emas dan menunggu satu sampai dua jam. Hal ini tentu berbeda jika Anda jual motor atau rumah yang bahkan bisa terjual baru beberapa bulan kemudian.
- Emas bisa menjadi aset untuk menyimpan kekayaan (store of value). Karena cadangan emas terbatas dan permintaannya terus meningkat, maka harganya dari tahun ke tahun cenderung naik sehingga tidak tergerus oleh inflasi.
Lalu, mengapa emas dilambangkan dengan XAU? Hal ini karena dua hal yaitu, pertama lambang kimia emas adalah Au. Au menjadi XAU untuk melambangkan The Philadelphia Gold and Silver Index, sebuah indeks yang berisi perusahaan-perusahaan tambang emas terbesar di Amerika Serikat (negara dengan jumlah cadangan emas terbesar di seluruh dunia). Lambang ini lantas digunakan sebagai lambang harga emas dalam dunia forex.
Faktor Yang Mempengaruhi Harga XAU/USD
1. Nilai tukar dolar
Karena harga emas didenominasikan dengan USD, maka faktor yang mempengaruhi harga emas yang pertama adalah nilai tukar dolar terhadap mata uang lain di seluruh dunia. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kurs dolar memiliki korelasi negatif dengan harga logam mulia ini. Ini artinya, apabila kurs dolar meningkat, maka harga emas turun, begitu pula sebaliknya.
2. Kebijakan moneter bank sentral
Kebijakan moneter bank sentral bisa mempengaruhi emas dari dua jalur yaitu jalur permintaan emas untuk monetary reserve dan jalur inflasi dan suku bunga. Logikanya adalah, apabila inflasi meningkat sementara suku bunga konstan, maka investasi pada produk pasar uang seperti deposito dan tabungan tidak lagi menguntungkan sehingga investor beralih ke emas atau surat berharga lainnya.
Jalur kedua dari permintaan untuk monetary reserve. Emas dan logam mulia lainnya sering dijadikan sebagai cadangan moneter oleh berbagai bank sentral di seluruh dunia. Cadangan moneter (monetary reserve) adalah berbagai aset yang digunakan oleh bank sentral untuk menstabilkan nilai tukar mata uang sebuah negara.
Bank sentral adalah otoritas yang berhak untuk mengontrol sirkulasi mata uang di sebuah negara. Di Indonesia, yang disebut dengan bank sentral adalah Bank Indonesia sementara kalau di Amerika Serikat, bank sentral adalah The Federal Reserve atau the Fed.
Sama seperti pelaku bandar lain di pasar forex, bank sentral sebuah negara juga tidak segan-segan untuk membeli atau menjual emas dalam jumlah banyak jika dibutuhkan. Maka dari itu, tidak heran kalau kebijakan moneter bank sentral (khususnya The Fed) akan berpengaruh terhadap harga emas.
3. Supply dan demand
Harga emas dunia juga dipengaruhi oleh supply dan demand. Supply disini bisa berupa penjualan emas yang sudah ada dari trader atau produksi emas dunia. Perlu Anda ingat bahwasannya logam mulia satu ini termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga produksinya harus dibatasi.
Meskipun jumlah produksinya dibatasi, demand emas relatif konstan dan bahkan terus meningkat. Sebab, pembeli emas tidak hanya dari bank sentral untuk monetary reserve saja tetapi juga dari industri perhiasan dan industri lain di dunia yang menggunakan emas sebagai bahan baku.
4. Kondisi ekonomi dan sosial politik
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Emilda yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Pada Masa Kini, beberapa kondisi ekonomi Amerika Serikat seperti tingkat pengangguran dan data non-farm payroll yang lain berkorelasi negatif dengan harga emas. Artinya, apabila tingkat pengangguran naik maka harga emas akan turun begitupun sebaliknya.
Kondisi ekonomi ini juga tidak terbatas pada kondisi ekonomi Amerika Serikat saja, melainkan juga dunia. Sebab, emas disebut-sebut sebagai safe haven. Jadi, ketika ekonomi dunia sedang mengalami resesi, harga emas akan cenderung naik begitu pula sebaliknya.
Organisasi Yang Memengaruhi Harga XAU/USD
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak institusi atau organisasi yang bisa mempengaruhi harga XAU/USD. Di antaranya adalah:
- Perusahaan-perusahaan konstituen The Philadelphia Gold and Silver Index.
- Perusahaan-perusahaan tambang emas lainnya di dunia.
- Bank sentral.
- Pemerintah negara produsen emas.
- Perusahaan-perusahaan trading dan sekuritas.
- Perusahaan-perusahaan produsen emas batangan.
- Perusahaan-perusahaan yang menggunakan emas sebagai bahan baku seperti berbagai produsen merk jam tangan dari Swiss yang menggunakan emas sebagai bahan baku beberapa produk mereka.
Tips Trading XAU/USD
1. Kenali karakteristik emas sebagai instrumen trading
Menurut HSB, XAU/USD memiliki karakteristik unik dibandingkan instrumen lainnya. Karakteristik unik tersebut di antaranya:
- Punya range harian yang luas. Harga emas atau XAU/USD bisa naik turun mencapai 300-500 pips per hari.
- Punya tingkat volatilitas yang tinggi. Harga emas bisa berubah 80-100 pips hanya dalam hitungan menit.
- Trend harga emas bisa berbalik (reversal) sewaktu-waktu.
- Harga emas bisa rally jauh dengan tanpa terkoreksi sehingga bisa membingungkan trader yang ingin masuk atau keluar pasar.
- Harga emas cenderung bergerak di antara garis support dan garis resistance nya.
2. Jangan lupa trading plan
Dengan kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa trading plan berperan penting dalam trading emas. Sebab dengan dokumen perencanaan ini Anda akan tahu kapan harus beli dan jual meskipun harga tidak terkoreksi. Selain itu, adanya trading plan dan money management yang baik akan meminimalisir risiko trading yang ditimbulkan oleh volatilitas harga instrumen satu ini.
3. Jangan mengambil keputusan sebelum candle tertutup
Seperti yang tertulis di atas, harga instrumen XAU/USD bisa berbalik (reversal) dengan cepat dan tak terduga sehingga sebaiknya Anda membuka posisi (khususnya posisi buy) setelah candle yang menunjukkan pergerakan harga aset ini tertutup.
4. Terus up to date dengan berita ekonomi nasional dan global
Dalam sesi berbagai faktor yang bisa mempengaruhi harga emas di atas, Anda tahu kalau harga emas juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Amerika Serikat dan dunia secara keseluruhan. Oleh sebab itu, pastikan Anda tetap up to date berita-berita ekonomi dan informasi mengenai perilaku bandar trading melalui aplikasi bandarmology.