Lompat ke konten
Daftar Isi

Safe Haven dalam Investasi dan Jenis-Jenisnya

Safe haven dalam investasi

Banyak orang mengira bahwa investasi harus ditempatkan di aset yang berisiko tinggi. Padahal ada beberapa aset investasi yang boleh dibilang awet dan tahan kerugian dalam periode waktu yang lama. Aset investasi inilah yang disebut dengan safe haven. 

Kenali apa itu save haven, jenis, keuntungan, dan kerugiannya di artikel ini.

Pengertian Safe Haven

Safe haven adalah aset investasi yang dianggap aman karena harganya tidak akan berubah atau akan naik dalam periode waktu tertentu terlepas dari kondisi pasar. 

Maka dari itu, tidak heran aset berjenis safe haven banyak dibeli oleh berbagai tipe investor untuk menghindari kerugian akibat naik dan turunnya harga aset lainnya di pasaran.

Namun demikian, bagaimana sebuah aset bisa disebut safe haven tetap tergantung dengan kondisi supply dan demand terhadap aset tersebut sehingga investor tetap diminta untuk menganalisisnya dengan hati-hati.

Jenis Aset Safe Haven

Umumnya, safe haven adalah aset yang jumlah supply-nya terbatas tapi, punya demand yang terus tinggi. Oleh sebab itu, aset-aset berikut ini bisa disebut sebagai safe haven:

1. Properti dan tanah

Thomas Robert Malthus pada abad ke-16 pernah mencetuskan sebuah pepatah yang berbunyi kurang lebih sebagai berikut:

Pertumbuhan manusia seperti deret geometri sementara pertumbuhan sumber daya alam bergerak seperti deret aritmatika”.

Ini artinya, manusia terus berkembang secara eksponensial atau cepat sedangkan sumber daya alam berkembang perlahan-lahan satu demi satu. Hal ini mengakibatkan sumber daya alam termasuk tanah akan menjadi semakin langka. 

Padahal tanah dan hunian adalah kebutuhan pokok umat manusia. Oleh sebab itu, tidak heran jika harga tanah dan rumah semakin meroket terlepas dari kondisi ekonomi sebuah negara. Membeli tanah dan bangunan umumnya dianggap sebagai investasi yang cukup aman.

Investor yang berinvestasi ke tanah dan hunian (entah itu rumah, apartemen atau kost) memanfaatkan kondisi alamiah ini dengan berharap akan mendapatkan keuntungan di masa depan. 

2. Emas dan perak

Emas dan perak adalah dua sumber daya alam tidak dapat diperbaharui yang sejak zaman prasejarah dinilai sebagai logam yang indah sehingga banyak dipakai untuk perhiasan, mahkota, uang dan bahkan ada saatnya dimana standar moneter dunia bergantung pada supply emas dan perak ini. 

Karena karakteristiknya yang tidak dapat diperbaharui dan tingkat permintaannya tidak surut, jumlah cadangan emas di dunia terus menurun. Akibatnya, harga emas cenderung naik terus terlepas dari inflasi dan lain-lain. Karenanya emas merupakan salah satu investasi paling aman.

Meskipun demikian dibandingkan dengan tanah dan rumah, harga emas cenderung lebih volatile sebab sangat bergantung pada jumlah supply dan demand di pasaran. Seperti saat panemi ini misalnya, harga emas cenderung tidak berubah dibandingkan tahun lalu karena alasan yang sama. 

3. Treasury bond

Treasury bond secara khusus diartikan sebagai surat berharga yang dirilis oleh pemerintah federal Amerika Serikat atau surat berharga yang dirilis oleh institusi moneter negeri paman sam tersebut, The Fed. Namun, secara umum treasury bonds bisa dimaknai sebagai obligasi yang dirilis oleh pemerintah suatu negara tertentu termasuk Indonesia. 

Alasan mengapa instrumen ini masuk ke dalam safe haven adalah karena pemerintah suatu negara pasti membayar obligasi ini kecuali jika pemerintah dan negara tersebut dinyatakan bangkrut yang mana hal ini cukup jarang terjadi. 

4. Dolar Amerika Serikat

Jenis safe haven lainnya adalah dolar Amerika Serikat. Jumlah supply uang ini terbatas karena tentu saja pasti dikendalikan oleh The Fed sementara permintaan mata uang ini tinggi karena:

  1. Amerika Serikat adalah salah satu negara dengan kekuatan ekonomi dan pengaruh politik yang besar di dunia sehingga kemungkinan negeri ini untuk bangkrut seperti Yunani beberapa tahun silam jauh lebih kecil. Maka tidak heran jika banyak orang membeli dolar untuk tujuan investasi. 
  2. Karena pengaruh politiknya, dolar kini menjadi mata uang yang banyak digunakan dalam transaksi internasional seperti, ekspor impor, dana hibah internasional entah itu dari IMF atau institusi lainnya dan lain sebagainya. Sehingga mau tidak mau seluruh negara di dunia harus menerima mata uang ini sebagai alat tukar. Hal ini membuat permintaan terhadap dolar Amerika Serikat semakin tinggi. 

Saat ini pesaing utama dolar AS adalah Euro yang juga di backup oleh negara-negara Eropa dengan kekuatan ekonomi besar. Mata uang lain yang bisa disebut sebagai safe haven adalah mata uang Franc dari Swiss. Hal ini berkaitan dengan kualitas pemerintahan negara di bawah pegunungan Alpen tersebut dari zaman perang dunia kedua hingga saat ini.

Anda tinggal memilih apakah menggunakan Dolar, Euro atau Franc sebagai aset safe haven Anda. 

Keuntungan Investasi di Safe Haven

1. Harga cenderung naik

Keuntungan yang pertama adalah harga yang cenderung naik. Seperti yang telah disebutkan di atas, aset safe haven biasanya adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui sehingga supply nya terbatas tapi permintaannya tinggi. Tingkat permintaan inilah yang lantas membuat harga aset tersebut naik (demand pull inflation). 

2. Risiko kerugian rendah

Harga tanah dan properti akan turun kalau pertumbuhan manusia menurun, harga emas dan perak akan turun kalau stoknya habis atau kalau manusia sudah tidak menganggap emas dan perak sebagai logam mulia lagi. 

Disisi lain, treasury bonds dan Dolar Amerika Serikat akan sepi peminat kalau negara yang merilis surat utang dan mata uang tersebut bangkrut. Dalam ingatan penulis, sepanjang 100 tahun terakhir hal ini “hanya” terjadi 2 kali yaitu ketika The Great Depression 1929 dan The Great Recession 2008. 

Kerugian Investasi di Safe Haven

1. Peluang keuntungan rendah

Kerugian pertama investasi di safe haven adalah peluang keuntungan investasi yang rendah. Hal ini karena, meskipun harganya cenderung naik biasanya kenaikan harga aset safe haven tidak tajam dan pelan-pelan. Jadi, untuk mendapatkan keuntungan besar juga perlu modal yang besar juga. 

2. Beberapa aset kurang likuid

Dolar atau mata uang lainnya dan emas dan perak memang bisa diperdagangkan di pasar sekunder sehingga cukup likuid untuk dicairkan sewaktu-waktu bila investor sedang membutuhkan uang. 

Lain halnya dengan obligasi pemerintah dan tanah. Tidak semua obligasi bisa dipindah tangankan sementara tanah, rumah atau apartemen pasti perlu beberapa waktu untuk bisa terjual. Bahkan saat ini di beberapa tempat banyak rumah dan tanah yang tidak terjual akibat harga yang ditawarkan penjual tidak sesuai dengan harga yang diminta calon pembeli. 

Meskipun namanya safe haven, tapi harga aset-aset di atas masih dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran pasar serta kondisi ekonomi nasional dan global. Oleh karena itu, investor tetap diminta untuk bijaksana sebelum membeli aset-aset tersebut.

Additional source: Investopedia.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *