Lompat ke konten
Daftar Isi

Bank Overdraft: Pengertian dan Manfaatnya bagi Bisnis

Bank Overdraft

Ketika Anda mengambil uang sebesar Rp100.000 di ATM tapi saldo Anda adalah sebesar Rp60.000, tentu mesin ATM tersebut akan berbunyi dan mengeluarkan tulisan “insufficient fun” atau “saldo Anda tidak cukup”. 

Tapi tahukah Anda, dalam kasus tertentu, bank tetap akan mengeluarkan uang sebesar Rp100.000 meskipun saldo yang Anda miliki hanya Rp60.000 atau bahkan kurang dari itu. Kondisi ini disebut dengan overdraft

Pengertian Bank Overdraft

Dilansir dari Investopedia, bank overdraft adalah kondisi dimana bank tetap memperbolehkan adanya penarikan atau pembayaran sejumlah tertentu meskipun saldo yang dimiliki oleh nasabah terkait kurang dari jumlah tersebut. Dalam Bahasa Indonesia, istilah overdraft ini acap kali disebut dengan dana cerukan bank. 

Misalnya, Anna membayar Santi dengan cek sebesar Rp1.000.000. Ketika Santi pergi ke bank penerbit cek tersebut, ternyata saldo Anna hanya sebesar Rp900.000. Dalam hal ini, pihak bank bisa menerbitkan overdraft untuk menanggung sisa Rp100.000 pembayaran Anna. 

Penerbitan overdraft ini biasanya sudah disepakati sebelumnya antara bank dan nasabah terkait (authorized bank overdraft). Namun ada kalanya, bank juga menerbitkan kontrak ini dengan tanpa kesepakatan dengan nasabah terlebih dahulu (unauthorized overdraft), seperti kasus Anna dan Santi diatas. Akan tetapi, umumnya biaya dan bunga yang harus dibayarkan oleh nasabah dengan unauthorized overdraft akan lebih besar dibandingkan nasabah yang membuat kesepakatan terlebih dahulu (authorized bank overdraft). 

Yup! Sama seperti program kredit lainnya, bank overdraft juga memiliki biaya dan bunga (cost of funds). Menurut Corporate Financial Institute, bunga fasilitas overdraft ini  terbilang tinggi dengan bisa mencapai 15% hingga 20% per tahun, sementara biayanya diperkirakan hingga $35 per transaksi. Tidak hanya itu, kegagalan dalam membayar overdraft juga bisa mempengaruhi credit scoring. Oleh karena itu, nasabah diminta berhati-hati dalam menggunakan fasilitas cerukan bank ini. 

Akan tetapi sedikit berbeda dengan program kredit biasanya, bank juga bisa menyediakan layanan overdraft protection service. Dalam layanan ini, rekening utama akan dihubungkan dengan rekening lain, baik itu rekening tabungan, rekening kredit atau rekening lainnya yang sekiranya dapat menutupi jumlah pinjaman dari overdraft tersebut. 

Fasilitas bank overdraft umumnya hanya bisa diakses oleh nasabah bisnis melalui rekening giro. Beberapa bank di Indonesia yang menyediakan layanan ini ini antara lain, Bank HSBC, Standard Chartered Bank, Maybank dan masih banyak lainnya. Tentunya dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Penyebab Bank Overdraft

Selain kekurangan saldo untuk memenuhi penarikan atau pembayaran transaksi sejumlah tertentu, bank overdraft juga bisa terjadi karena adanya beberapa faktor sebagai berikut:

1. Human error

Misalnya, perusahaan Anda membeli sebuah armada distribusi tambahan dengan harga Rp20.000.000, namun pihak penjual keliru memasukkan nominal pembelian menjadi Rp200.000.000. Dengan menggunakan fasilitas overdraft ini, human error seperti ini tidak akan mempengaruhi kinerja bisnis Anda meskipun tentunya harus ada rekonsiliasi dengan bank terkait rincian kredit dan pembayaran. 

2. Bank error

Kesalahan sistem bank juga dapat menyebabkan adanya saldo minus dalam rekening Anda. Sebab tidak dapat dipungkiri kalau secanggih apapun teknologi saat ini, sedikit banyak masih akan tetap terpapar dengan risiko kesalahan sistem. 

3. Transaction timing

Perbedaan waktu transaksi juga bisa menyebabkan adanya overdraft dari bank. Misalnya, Anda berencana untuk membeli tambahan armada baru sebesar Rp20.000.000 dengan menggunakan uang tagihan piutang dari pelanggan yang akan dibayarkan pada tanggal yang sama. Namun ternyata, pihak dealer menagih uang pembelian armada tersebut di pagi hari sebelum uang dari pelanggan masuk. Karena saldo di rekening perusahaan Anda tidak cukup, maka bank akan mengulanginya terlebih dahulu.

Apabila ternyata pelanggan tersebut membayar di hari yang sama entah itu siang atau sore hari, maka transaksi ini bisa termasuk intraday overdraft. Adapun mengenai biaya dan bunga transaksi overdraft jenis ini akan berbeda-beda sesuai dengan kebijakan masing-masing bank. 

4. Sengaja mengambil pinjaman

Ada kalanya, overdraft juga digunakan karena perusahaan sengaja mengambil pinjaman tipe ini. Misalnya, sebuah perusahaan mengajukan permohonan overdraft kepada bank dengan tujuan untuk berjaga-jaga jika uang kas perusahaan tersebut tidak cukup untuk membiayai sebuah transaksi. Dengan demikian, overdraft berperan sebagai proteksi untuk melindungi perusahaan dari potensi kegagalan bisnis akibat kekurangan uang tunai. 

Manfaat Bank Overdraft untuk Bisnis

Layanan “cerukan bank” ini memiliki banyak manfaat untuk sebuah bisnis. Manfaat tersebut antara lain:

1. Lebih praktis dibandingkan kredit biasa

Dalam pembahasan di atas disebutkan bahwa ada kalanya bank akan memberikan unauthorized overdraft untuk nasabah yang sebelumnya sudah menggunakan layanan ini. Ini artinya, nasabah tersebut tidak perlu mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengajukan kredit pada umumnya, sehingga pengajuan pinjaman akan lebih praktis dan cepat dibandingkan pinjaman bisnis pada umumnya. 

2. Menyediakan tambahan kas untuk kelancaran bisnis

Dengan adanya pinjaman praktis seperti ini, tentu kelancaran bisnis Anda akan lebih terjamin. Sebab dengan overdraft, Anda bisa membayar supplier dan distributor secara on time, sehingga operasional bisnis Anda tidak akan terganggu akibat kendala tersebut. 

3. Variasi sumber pembiayaan bisnis

Overdraft juga merupakan sumber pembiayaan bisnis yang menarik untuk dijajaki. Dengan bunga sebesar 15% hingga 20% per tahun, ceruk bank ini adalah utang dengan bunga yang tinggi namun bisa menjadi sumber pembiayaan alternatif untuk perusahaan yang ingin cepat berkembang. 

Risiko Overdraft

Meskipun memiliki manfaat untuk bisnis, namun mengambil overdraft juga memiliki risiko. Seperti yang telah disebutkan diatas, biaya dan bunga yang ditawarkan program pinjaman ini juga cukup tinggi dibandingkan dengan jenis pinjaman lainnya. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa pengambilan overdraft tidak secara langsung dapat mempengaruhi skor kredit, namun tentunya apabila Anda terlambat melakukan pembayaran, mau tidak mau skor kredit Anda juga akan terpengaruh. 

Tidak hanya itu, kegagalan membayar overdraft juga dapat membebani keuangan bisnis Anda di masa depan. Dengan bunga yang tinggi, semakin lama pelunasan pinjaman ini akan semakin besar pula nominal utang yang harus Anda bayarkan. 

Oleh karena itu, sebelum Anda mengambil pinjaman ini, pastikan Anda berkonsultasi dengan baik dengan bank yang Anda inginkan. Sebab, besaran bunga, biaya dan tenor pinjaman ini tentu akan berbeda untuk setiap bank.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *