Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Buy Stop dan Buy Limit dalam Forex?

Buy Stop dan Buy Limit dalam Forex

Apa itu Buy Stop dan Buy Limit dalam Forex?

Sama seperti pasar saham, menu order di aplikasi trading forex juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu market order dan limit order. Market order adalah order penjualan dan pembelian sesuai dengan harga pasar, sementara itu limit order adalah order penjualan dan pembelian yang sesuai dengan harga yang telah Anda tentukan sebelumnya. 

Namun, dalam pasar forex, limit order ini terbagi lagi menjadi buy limit sell limit dan buy stop sell stop. Pahami makna 4 istilah tersebut dengan membaca artikel berikut ini:

Buy Stop dan Sell Stop

Buy stop adalah strategi yang terjadi ketika Anda memasang transaksi buy dengan nilai tukar (kurs) di atas kurs mata uang yang sedang berlaku. Misalnya, saat ini nilai tukar USD/EUR adalah 1 USD = 0,92 Euro. Lalu Anda memasang order beli di level harga 1 USD = 0,91 EURO. 

Harapan strategi ini adalah kurs USD/EUR akan melambung tinggi, sehingga Anda akan mendapatkan keuntungan. Strategi ini cocok untuk diaplikasikan ketika pasar sedang mengalami bullish continuation pattern.

Di sisi lain, sell stop adalah perintah untuk melakukan transaksi sell dengan harga di bawah kurs pasar tersebut. Misalnya, 1 USD = 0,92 Euro, lalu Anda memasang order jual di level harga 1 USD = 0,92 Euro. Sell stop digunakan untuk membatasi kerugian ketika pasar sedang bearish. 

Dengan strategi ini, diharapkan aset akan segera terjual begitu harga sell stop tercapai. Strategi ini cocok untuk diaplikasikan ketika pasar sedang mengalami bearish continuation pattern.

Buy Limit dan Sell Limit

Buy limit adalah strategi yang dilakukan dengan memasang order buy pada tingkat kurs di bawah harga pasar yang berlaku. Misalnya, hari ini harga 1 USD = 0,92 EURO, lalu Anda memasang order di level harga 1 USD = 0,93 EURO. 

Strategi ini diterapkan dengan harapan kalau harga aset tersebut akan bounce back atau rebound. Apabila aset tersebut benar-benar rebound, maka ini artinya, Anda membeli aset bagus dengan harga yang sedang diskon dan mendapatkan keuntungan lebih banyak dibandingkan seharusnya. 

Ini artinya, buy limit adalah strategi yang baru bisa Anda terapkan jika Anda yakin harga suatu aset akan naik dan ada pola bullish reversal pattern yang kuat dalam grafik aset tersebut.

Sebaliknya, sell limit adalah order yang digunakan untuk menjual aset di atas harga pasar. Misalnya, hari ini harga 1 USD = 0,92 EURO, lalu Anda memasang order di level harga 1 USD = 0,90 EURO. 

Sell limit cocok untuk take profit pada aset yang harganya sempat naik tapi Anda perkirakan akan segera turun. Dengan demikian, Anda bisa sempat menjual mata uang yang Anda miliki sebelum nilainya benar-benar turun. Sekali lagi, order tipe ini ditandai dengan adanya bearish reversal pattern di pasar.

Perbedaan Buy Limit dan Buy Stop, Sell Limit dan Sell Stop

Untuk mempermudah pemahaman mengenai buy stop vs buy limit dan sell stop vs sell limit, berikut ini tabel rangkumannya:

KeteranganHarga pasar vs harga orderTujuanIndikator
Buy stopHarga order > harga pasarMenambah kepemilikan dan potensi keuntunganBullish continuation pattern
Buy limitHarga order < harga pasarMenambah kepemilikan dan potensi keuntungan ketika harga berbalik naikBullish reversal pattern
Sell stopHarga order < harga pasarCut lossBearish continuation pattern
Sell limitHarga order > harga pasarTake profit sebelum harga turunBearish reversal pattern
Buy sell stop buy sell limit

Kelebihan dan Kekurangan Buy Stop

Kelebihan

  1. Berpotensi mendapatkan aset lebih banyak dan keuntungan yang lebih banyak apabila trading berhasil dieksekusi. 
  2. Apabila strategi ini dipasang dengan dukungan indikator yang kuat, seperti breakout pada level resistance, maka ada kemungkinan besar terjadi. 

Kekurangan

  1. Harga pembelian aset jadi lebih mahal. Ditambah dengan adanya broker fee, pastikan Anda menghitung nilai minimal rata-rata penjualan aset ini kedepannya untuk menambah keuntungan. 

Kelebihan dan Kekurangan Sell Stop

Kelebihan

  1. Menghindari kerugian lebih lanjut. Sell stop adalah strategi yang paling cocok untuk cut loss ketika terjadi bearish trend yang tidak berkesudahan. 
  2. Apabila strategi ini dipasang dengan dukungan indikator yang kuat, seperti breakdown pada level support, maka ada kemungkinan besar terjadi. 

Kekurangan

  1. Bisa jadi Anda menjual rugi. Misalnya, pada saat pembelian, Anda mendapatkan 10 Euro dengan US$10,84 (1 USD = 0,92 EUR). Namun karena sell stop dan jual rugi, Anda menjual  10 EURO tapi hanya mendapatkan US$ 10 dollar (rugi 0,84 sen). 
  2. Apabila tidak diikuti dengan indikator yang kuat, bisa jadi penurunan harga ini hanya sementara dan harga aset tersebut segera rebound atau bounce back. Akibatnya, Anda justru melewatkan momentum untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak dengan melewatkan aset bagus dengan harga diskon. 

Kelebihan dan Kekurangan Buy Limit

Kelebihan

  1. Mendapatkan keuntungan lebih banyak. Misalnya, harga pasar USD/EUR saat ini adalah 1 USD = 0,92 EUR, tapi nilai tukar EUR terpantau berpotensi turun, sehingga Anda memesan 10 EUR dengan memasang buy limit di level harga 1 USD = 0,94 EUR sehingga biaya yang Anda keluarkan adalah US$ 10,63. Jika harga benar-benar turun dan order Anda tereksekusi lalu harga benar-benar nai, katakanlah sampai 1 USD = 0,90 EUR, maka nilai aset Anda menjadi US$ 11.11. Ini artinya, Anda akan mendapatkan laba sebesar US$ 0,48. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan jika Anda membeli EUR pada level pasar ( 1 USD = 0,92 EUR) yang hanya sebesar US$ 0,24. 

Kekurangan

  1. Berisiko tinggi. Selain karena transaksi ini belum tentu dieksekusi karena harga belum tentu turun pada level yang Anda inginkan, bisa jadi harga aset tersebut justru turun lebih dalam lagi. Akibatnya, kerugian yang harus Anda tanggung juga lebih besar. Oleh karena itu, strategi trading ini lebih cocok untuk trader yang berpengalaman.

Kelebihan dan Kekurangan Stop Limit

Kelebihan

  1. Apabila dipasang sesuai dengan trading plan, maka fitur stop limit adalah alat yang pas untuk menghindarkan Anda dari rakus dan FOMO akibat harga aset yang naik terus menerus. 
  2. Menghindarkan Anda dari risiko harga aset berbalik turun lebih cepat. 

Kekurangan

  1. Stop limit bisa membatasi keuntungan yang Anda peroleh. Hal ini khususnya jika bullish trend belum tampak akan berakhir. 

Perpaduan Stop dan Limit

Pending order stop dan limit juga bisa dikombinasikan menjadi buy stop limit dan sell stop limit. Konsepnya adalah, ketika harga mencapai titik tertentu, order terkait baru akan dieksekusi dengan menggunakan harga di atasnya (buy stop-limit) atau di bawahnya (sell stop-limit).

Contoh 

6 contoh stop dan limit order.
Gambar 1: Contoh stop dan limit order. Sumber: MetaTrader 5

Keterangan:

Current market conditions= Pergerakan harga terkini.
Forecast= Perkiraan harga.
Current price= Harga terkini.
Order price= Harga order.
The price at which the pending order will be placed= perkiraan harga tertinggi atau terendah.
Expected growth= Perkiraan kenaikan harga.
Expected fall= Perkiraan penurunan harga.
Keterangan gambar 1

Buy stop

Pada contoh buy stop, Anda memperkirakan akan terjadinya bullish continuation pattern sehingga Anda menempatkan order pada harga (titik biru) yang di atas harga pasar (titik merah). 

Untuk memasang pending order jenis ini, Anda bisa menggunakan garis resistance dan menunggu adanya true breakout yang menembus garis resistance tersebut. Dengan demikian, Anda tidak hanya bisa menggunakan perintah ini ketika pasar sedang bullish saja tetapi juga ketika pasar sedang sideways. 

Sell stop

Pada gambar di atas jelas bahwasannya harga sell stop (titik merah) bisa bisa dipasang pada harga di bawah harga pasar (titik merah). Dengan demikian, kalau harga terus menurun mengikuti garis panah merah, Anda bisa terselamatkan dari kerugian yang lebih dalam kecuali kalau Anda memasukkan sell stop untuk short selling.

Jika Anda memasang sell stop untuk short selling dan pergerakan harga terus menurun, itu artinya keuntungan bagi Anda. Sebab, Anda bisa mengembalikan atau buyback forex dengan harga yang lebih rendah kepada broker. 

Buy limit

Seperti yang telah tertulis di atas, buy limit dapat Anda lakukan ketika perkiraan harga forex sedang rebound. Pada gambar di atas misalnya, Anda bisa memasang perintah order pada harga di titik biru yang notabene lebih rendah dibandingkan harga di titik merah. Akibatnya, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan yang seharusnya. 

Sell limit

Sebaliknya, sell limit diaplikasikan ketika ada sinyal kalau harga aset tersebut akan mengalami bearish reversal. Caranya adalah dengan memasang order sell (titik biru) pada harga di atas harga pasar (titik merah). Tujuannya adalah untuk take profit sekaligus menghindarkan Anda dari kerugian.

Kombinasi stop-limit

Pada contoh di atas juga ada contoh kombinasi strategi stop-limit order. Mekanismenya adalah ketika harga mencapai titik hijau, order akan dieksekusi menggunakan harga di atasnya (buy stop-limit) maupun di bawahnya (sell stop-limit).

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *