Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Menghitung Average Down Saham

Cara menghitung average down

Strategi averaging adalah salah satu cara untuk memaksimalkan keuntungan investasi dengan membeli saham secara bertahap baik saat harga sedang turun maupun naik, sehingga rata-rata biaya investasi menjadi lebih kecil.

Strategi averaging terbagi menjadi dua jenis, yaitu average down dan average up. Artikel ini hanya membahas strategi average down, yaitu membeli saham saat harganya turun.

Dengan menerapkan strategi ini, investor tidak perlu menghitung keuntungan pada setiap level harga, melainkan cukup membandingkan rata-rata harga beli dengan harga saat ini. Pelajari cara menghitung average down dan terapkan dalam investasi Anda untuk memperoleh keuntungan maksimal.

Pengertian Average Down

Average down adalah strategi membeli saham secara bertahap ketika harga saham tersebut turun.

Sedangkan average up adalah strategi membeli saham ketika harganya perlahan-lahan naik.

Strategi averaging umumnya diterapkan untuk memperoleh keuntungan maksimal dengan biaya minimal serta memudahkan investor dalam menghitung keuntungan.

Selain saham, strategi ini juga dapat diterapkan pada instrumen lain yang memiliki pergerakan harga fluktuatif seperti reksa dana, ETF, dan lain sebagainya.

Rumus dan Contoh Average Down

Rumus average down saham adalah:

Average down = ((harga1 x lot1)+(harga2 x lot2)+ (harga3 x lot3)+…. (hargaN x lot N)) : Total lot

Dimana nilai harga1 lebih tinggi daripada harga2 dan seterusnya. 

Contoh:

Perusahaan X memiliki saham dengan harga per lembar sebagai berikut:

Harga 1 = 500

Harga 2 = 450

Harga 3 = 400

M, adalah seorang investor yang percaya bahwa permintaan saham perusahaan X akan naik lagi sehingga dia membeli saham perusahaan tersebut meskipun saat ini harga saham itu sedang mengalami penurunan. Untuk mengatasinya, M memberlakukan strategi average down sebagai berikut:

Lot1 = 100 lembar

Lot2 = 200 lembar

Lot 3 = 300 lembar

Dengan demikian, nilai average down yang diterapkan x adalah:

Average down =  ((500 x 100)+ (450 x 200) + (400 x 300)): 100+200+300 

= (50.000+90.000+120.000) : 600

= 260.000 : 600

= 433. 

Jadi, rata-rata biaya yang harus dikeluarkan  oleh M untuk membeli 1 lembar saham perusahaan X adalah sebesar 433 rupiah. Tentu harga ini jauh lebih rendah daripada harga aslinya. 

Katakanlah, perkiraan M tentang kenaikan harga saham X benar. Beberapa saat kemudian harga saham perusahaan tersebut naik menjadi 600 rupiah per lembar. Maka, keuntungan yang diperoleh X adalah:

Keuntungan X = (600 x 600) – (433 x 600) =  360.000 – 259.800= 100.200

Bayangkan jika M telah membeli saham perusahaan ini ketika harga 500 rupiah per lembar. Maka, keuntungan yang didapatkan hanyalah:

Keuntungan X = (600 x 600) – (500 x 600) = 360.000 – 300.000 = 60.000

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk melakukan strategi average down, Anda harus mengamati dan mencatat setiap pergerakan harga dari saham yang Anda ingin beli. Untungnya saat ini ada Microsoft Excel dan aplikasi spreadsheet yang lain yang bisa Anda gunakan untuk menghitung nilai ini secara otomatis.

Lain daripada itu, banyak aplikasi investasi saham yang sudah menyediakan fitur average down ini secara otomatis sehingga Anda tidak perlu menghitungnya secara manual. 

Contoh Menghitung Average Down Di Microsoft Excel

Harga SahamJumlah Lembar Saham Yang DibeliHarga x lotAverage yang berlaku
1,0005005000002
9505505225001.857142857
9006005400001.727272727
8506505525001.608695652
8007005600001.5

Diceritakan A membeli saham perusahaan Y dengan mekanisme average down sebagaimana yang ditampilkan dalam tabel 1 di atas. Awalnya, A membeli 500 lembar saham di harga 1000 per lembar begitupun seterusnya sampai A bisa memiliki saham perusahaan Y sebanyak 3000 lembar. 

Karena menerapkan strategi average down, jadi A memiliki saham perusahaan Y sebanyak 3000 lembar dengan rata-rata harga 1500 per lembar. Anda bisa mencari average total dengan membagikan total jumlah harga saham dengan total jumlah saham yang dibeli. 

Cara Menerapkan Strategi Average Down

Strategi ini memang terlihat mudah. Namun demikian, strategi average down tidak bisa diterapkan sembarangan. Untuk menerapkan strategi ini, Anda harus melakukan empat hal yaitu:

1. Mengamati pergerakan harga saham selama beberapa waktu

Untuk menerapkan strategi averaging dengan tepat, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengamati pergerakan harga saham selama beberapa waktu.

Dengan demikian, Anda dapat menentukan kisaran harga beli saat saham turun dan memprediksi potensi kenaikan harga saham di masa depan. Hal ini sangat penting untuk menentukan strategi yang akan diterapkan.

2. Menerapkan strategi average down ketika harga tidak jatuh terlalu banyak

Tujuannya adalah agar potensi keuntungan yang bisa dimaksimalkan semakin tinggi. Sebaliknya, jangan menerapkan strategi ini dengan membeli saham yang selisih penurunan harganya rendah sebab itu artinya potensi keuntungan yang bisa Anda peroleh akan mengecil. 

3. Memastikan bahwa harga saham tersebut bisa kembali naik

Tentu Anda akan merugi jika Anda terus membeli saham yang harganya terus menurun menggunakan sistem average down. Sebab ini justru akan membuat investasi Anda merugi. 

4. Tentukan jumlah lot maksimum dan harga minimum

Ini bertujuan untuk membatasi pembelian saham Anda. Memang, jika harganya terus turun Anda bisa membeli saham dalam jumlah yang lebih banyak. Namun Anda perlu ingat bahwa penurunan harga saham ini bisa terjadi cukup lama, sehingga alih-alih membeli Anda harus tahu kapan harus berhenti membeli

Singkatnya, penerapan strategi average down dan average up harus disiapkan secara matang dan tidak bisa simultan. Agar penghitungan average down atau average up yang Anda lakukan bisa lebih akurat, Anda bisa menggunakan aplikasi kalkulator saham yang saat ini banyak tersedia di internet. 

Setelah melakukan strategi ini dengan tepat, Anda bisa menentukan harga jual saham tersebut dan menunggu sampai akhirnya harga saham tersebut naik ke level yang Anda inginkan.

Kesimpulan

Average down adalah strategi investasi yang memanfaatkan penurunan harga sebuah instrumen demi mendapatkan keuntungan maksimal. Strategi ini hanya bisa diterapkan untuk instrumen yang harganya diperkirakan bisa naik kembali sehingga penerapan strategi ini harus disiapkan sematang mungkin. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

6 tanggapan pada “Cara Menghitung Average Down Saham”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *