Mobile banking kini menjadi salah satu cara transaksi keuangan paling mudah di Indonesia. Dengan aplikasi ini, Anda tidak hanya bisa melihat saldo, tetapi juga melakukan transaksi keuangan lainnya, seperti transfer ke dalam maupun luar negeri, membayar tagihan dan belanjaan dan yang terbaru termasuk membeli berbagai instrumen investasi dan asuransi.
Oleh karena itu, keamanan transaksi menggunakan mobile banking harus tetap dijaga oleh bank maupun nasabah itu sendiri. Berikut ini beberapa cara transaksi menggunakan aplikasi mobile banking agar tetap aman:
1. Ganti username dan password secara berkala
Untuk meminimalisir risiko pembobolan mobile banking secara diam-diam oleh oknum tertentu, pastikan Anda mengganti username dan password secara berkala. Gunakan gabungan dari angka, huruf dan tanda-tanda istimewa untuk meminimalisir dua kredensial penting ini mudah dibaca dan diperkirakan oleh hacker.
Kalau bisa, hindari juga menggunakan username dan atau password yang sama untuk membuka aplikasi lainnya supaya peretas tidak mudah memperkirakannya. Agar Anda tidak lupa, Anda bisa mencatat username dan password ini dalam catatan offline, sehingga akan lebih mudah diingat.
2. Gunakan PIN yang Aman
Personal Identification Number (PIN) adalah angka-angka yang digunakan oleh sistem untuk mengidentifikasi diri konsumen. PIN biasanya terdiri dari 4 digit hingga 6 digit angka yang harus dibuat khusus. Hindari menggunakan gabungan angka yang mudah ditebak, seperti tanggal ulang tahun atau angka yang berurutan untuk membuat PIN. Selain itu, jangan sampai juga Anda membagikan nomor PIN ini kepada orang lain begitu saja.
3. Jangan Bagikan Kode OTP
Selain nomor PIN, biasanya sebelum transaksi dijalankan, sistem akan mengirimkan serangkaian angka dalam bentuk one time password atau OTP.. Kode ini tidak boleh dibagikan kepada siapapun, termasuk kepada pihak yang mengaku dari bank.
4. Rajin Lakukan Pembaharuan Aplikasi
Aplikasi mobile banking juga membutuhkan pembaharuan sebagaimana aplikasi lainnya. Biasanya, pembaharuan ini diperlukan supaya pengguna bisa mengakses berbagai fitur baru, termasuk diantaranya adalah fitur keamanan baru. Oleh karena itu, supaya aplikasi mobile banking Anda selalu aman dari peretasan, lakukan pembaharuan aplikasi secara berkala.
5. Aktifkan Verifikasi Biometrik
Salah satu teknologi keuangan terkini yang sering digunakan untuk mengamankan aktivitas transaksi keuangan adalah verifikasi biometrik, seperti fingerprint atau face recognition. Teknologi ini digunakan karena data-data kehidupan, seperti sidik jari atau fitur wajah tidak dapat diduplikasi. Dengan cara ini, Anda bisa mencegah orang masuk ke aplikasi mobile banking Anda karena dia tidak memiliki sidik jari atau wajah yang sama dengan Anda.
6. Aktifkan Push Notification
Salah satu cara untuk mengantisipasi mobile banking Anda diretas oleh orang lain adalah dengan mengaktifkan push notification. Dengan cara ini, pihak aplikasi akan mengirimkan pemberitahuan data transaksi ke handphone Anda secara otomatis, sehingga Anda bisa langsung tahu jika ada orang yang menggunakan akun mobile banking atau virtual credit card Anda secara tidak sah.
Biasanya, pihak bank juga akan mengirimkan data transaksi ke email atau SMS. Tapi, untuk berjaga-jaga, Anda juga bisa menyimpan pengumuman push notification tersebut.
7. Tidak Memindai QR Code Sembarangan
Mobile banking adalah salah satu aplikasi yang sering digunakan untuk membayar menggunakan QRIS. Selain karena langsung akses ke sumber dana, aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur keamanan yang dibutuhkan untuk pembayaran yang lebih aman.
Namun untuk berjaga-jaga, ada baiknya Anda tidak sembarangan memindai QR Code menggunakan aplikasi ini. Sebab, tidak jarang QR Code yang tampak seperti QRIS justru menjurus kepada penipuan. Pastikan Anda menggunakan mobile banking untuk membayar QRIS dari pihak-pihak yang Anda percayai saja.
8. Segera Perbarui Nomor Handphone
Jika Anda mengganti nomor handphone dan atau nomor yang dipakai di mobile banking sudah mati, maka pastikan Anda segera memperbarui data penting ini ke bank. Hal ini untuk menghindari nomor Anda yang sudah mati didaur ulang oleh pihak provider, sehingga bisa digunakan oleh orang lain.
Di beberapa bank, mengganti nomor handphone aplikasi mobile banking ini bisa dilakukan di aplikasi tersebut. Namun di bank lain, Anda perlu ke kantor cabang dengan membawa buku tabungan, kartu ATM yang terkait dengan aplikasi tersebut dan KTP.
9. Hindari Transaksi Menggunakan Wifi Umum
Tips ke-9 untuk transaksi mobile banking yang aman adalah dengan tidak menggunakan wifi umum untuk segala transaksi keuangan. Adapun yang dimaksud dengan wifi umum disini adalah jaringan wifi yang bisa diakses secara bebas dengan tanpa password.
Dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan password, jaringan ini lebih mudah diretas oleh hacker karena tanpa adanya fasilitas keamanan tersebut. Jadi, pastikan Anda tidak menggunakan aplikasi mobile banking saat terkoneksi dengan wifi ini.
10. Logout Setelah Transaksi
Untuk meminimalisir risiko uang Anda dicuri oleh peretas, jangan lupa untuk keluar (logout) begitu Anda selesai menggunakan mobile banking. Dengan demikian, setidaknya jika ada orang lain yang ingin menggunakan aplikasi tersebut, ia harus memasukkan username dan password.Jangan lupa, jika ada masalah dengan aplikasi mobile banking Anda, segera hubungi kontak resmi bank penerbit aplikasi tersebut secara private. Hindari menghubungi pihak bank menggunakan komen di media sosial mereka, karena banyak penipu yang mencari korban dengan mengevaluasi bagian komentar ini.