Tahukah Anda bahwa sektor pertambangan memiliki peran penting dalam perekonomian di Indonesia? Sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya alamnya, Indonesia menawarkan peluang investasi dalam pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saham tambang sendiri merupakan kepemilikan atas sebagian perusahaan yang bergerak di bidang ekstraksi sumber daya alam, seperti batu bara, gas alam, minyak bumi, atau logam mulia.
Investasi saham tambang di Indonesia memanglah sangat menjanjikan. Hal ini bisa kita lihat melalui cadangan sumber daya alam pertambangan yang berlimpah dan permintaan global yang meningkat pesat. Namun, perlu Anda ketahui bahwa seperti halnya investasi lain, investasi saham pertambangan memiliki potensi keuntungan maupun risiko yang besar, sehingga Anda perlu memahaminya sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas daftar saham pertambangan terbaik di Indonesia serta menganalisis prospek dan kinerjanya di tahun 2024. Simak terus untuk mendapatkan wawasan yang dapat membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih cerdas!
1. PT ABM Investama Tbk (ABMM)
PT ABM Investama Tbk (ABMM) merupakan perusahaan investasi terkemuka di Indonesia dalam sektor energi dan sumber daya alam di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 dan mengembangkan portofolio bisnisnya yang mencakup pertambangan batu bara, jasa kontraktor pertambangan, pembangkit listrik, dan logistik terintegrasi.
Pada tahun sebelumnya, 2023, PT ABM Investama Tbk (ABMM) menunjukkan kinerja yang solid dengan laba bersih sebesar USD 289 juta, di mana angka ini meningkat 7,07% dari tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan juga tumbuh sebesar 3,2% menjadi USD 1,49 miliar yang didorong oleh aktivitas kontraktor tambang, jasa logistik, dan berbagai usaha yang terkait dengan energi.
Harga saham yang dijual oleh PT ABM Investama Tbk (ABMM) sebesar Rp4.220 per lembar saham. Walaupun begitu, ABMM mampu menjaga performanya, di mana total ekuitas perusahaan meningkat sebesar 22,9% dari tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan strategi efisiensi operasional dan keberhasilan perusahaan dalam merespons dinamika pasar saham global.
2. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan beroperasi di Indonesia. Perlu Anda ketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, BSSR ini berhasil mencatatkan performa yang stabil meskipun pada tahun 2023 sempat melaporkan penurunan laba, di mana penurunan ini tercatat sebesar USD 136,26 juta atau turun sekitar 32,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Meskipun pada tahun 2023 sempat melaporkan penurunan laba, BSSR memiliki prospek yang baik karena proyeksi produksi batubara pada tahun 2024 adalah sebesar 18 juta ton. Dengan strategi ini, diharapkan investor dapat mendapatkan potensi return yang menarik, hal ini karena stabilitas produksi dan prospek batu bara di Indonesia masih dinilai cukup baik.
Harga saham BSSR saat ini berada di sekitar Rp4.750 per lembar dengan perubahan tahunan yang positif sebesar 9,45% dalam satu terakhir. Kinerja saham ini terbilang cukup stabil dibandingkan pasar saham secara umum.
3. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merupakan salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1973. Perusahaan ini beroperasi di area Tambang dan Pakar, Kalimantan Timur, dengan kapasitas produksi yang signifikan. PT Bayan Resources Tbk juga dikenal dengan pemiliknya, Low Tuk Kwong yang juga merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia.
Pada tahun 2023, PT Bayan Resources Tbk mengalami penurunan laba bersih sebesar 43,14% dari tahun sebelumnya dengan laba bersih sebesar Rp19,12 triliun. Walaupun terjadi penurunan laba, harga saham PT ini masih tetap eksis di level Rp16.500 per lembar saham. Hal inilah yang menjadikan PT Bayan Resources menjanjikan return yang baik.
Secara keseluruhan, meski menghadapi tantangan, PT Bayan Resources Tbk tetap menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang mencari stabilitas dan return dari sektor pertambangan batu bara.
4. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) adalah salah satu perusahaan tambang batubara besar di Indonesia. Pada paruh waktu pertama tahun 2023, GEMS sempat mencatat penurunan laba sebesar USD 333,4 juta. Namun, di sepanjang kuartal pertama tahun 2023, GEMS mencatatkan kinerja yang sangat positif dengan laba bersih sebesar Rp3,43 triliun nilai ini meningkat sebesar 71,65% dibandingkan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di sisi yang lain, pendapatan perusahaan juga mengalami peningkatan dan menghasilkan laba kotor sebesar USD 399,6 juta.
Pada tahun 2023, GEMS menunjukkan pertumbuhan aset yang signifikan, di mana total aset per akhir Maret 2023 adalah sebesar USD 1,38 miliar. Hal inilah yang menjadikan harga saham GEMS saat diperdagangkan tetap eksis di angka Rp13.800 per lembar.
Proyeksi yang dilakukan oleh GEMS juga cukup optimis, di mana perusahaan menargetkan peningkatan batubara hingga 42 juta ton. Melalui prospek yang positif ini, GEMS dipandang sebagai perusahaan yang menjanjikan return positif bagi para investor serta patut untuk diperhitungkan.
5. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
Sebagai salah satu perusahaan pertambangan nikel terintegrasi, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) berfokus pada penambangan dan pengolahan nikel di Pulau Obi, Maluku Utara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2004 dan memulai operasinya pada tahun 2010 hingga kini bisa menjadi salah satu pemain utama dalam industri nikel di Indonesia.
Perusahaan ini berhasil meraup keuntungan sebesar Rp9,997 triliun pada tahun 2023. PT Trimegah Bangun Persada diproyeksikan akan terus menunjukkan kinerja yang solid terhadap permintaan nikel dunia hingga saat ini harga saham berada di sekitar Rp865 per lembar dengan potensi kenaikan seiring pertumbuhan permintaan nikel.
6. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Salah satu perusahaan tambang batubara milik negara yang berfokus pada eksplorasi dan produksi batubara adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Perusahaan ini juga terlibat dalam berbagai proyek energi hijau, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan program dekarbonisasi untuk mendukung target emisi nol pada tahun 2060.
Selama kuartal pertama tahun 2024, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil meraih pendapatan sebesar Rp9,4 triliun dengan laba bersih mencapai Rp709,9 miliar. Aset perusahaan ini juga tercatat meningkat, menembus angka lebih dari Rp38 triliun per 31 Maret 2024. Angka-angka ini mencerminkan kekuatan keuangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meskipun pasar batubara menghadapi tantangan global.
Saat ini, harga saham PTBA berada di kisaran Rp2.300 hingga Rp2.850 per lembar. Potensi return saham PTBA ini juga didukung oleh stabilitas perusahaan dalam jangka panjang meski menghadapi tantangan dari fluktuasi harga batubara global.
7. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
PT Bumi Resources Minerals Tbk (TBMS) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor eksplorasi dan pengembangan tambang, khususnya emas, tembaga, seng, dan mineral lainnya. Perusahaan ini memiliki beberapa lokasi tambang di Indonesia, termasuk di Dairi, Sumatera Utara, dan Poboya, Sulawesi Tengah.
Pada sepanjang tahun 2024, kinerja BRMS menunjukkan peningkatan yang signifikan. Contohnya saja pada kuartal pertama, perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 77%. Laba pada kuartal 1 2024 juga melonjak menjadi USD 20,3 juta dari kuartal 1 tahun sebelumnya yang hanya mencapai USD 5,8 juta. Kenaikan ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam meningkatkan produksi dan efisiensi operasionalnya di tengah permintaan komoditas yang terus meningkat.
8. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
PT Harum Energy Tbk (HRUM) merupakan salah satu perusahaan tambang batubara besar di Indonesia yang bisnis utamanya di sektor batubara serta telah memperluas portofolio ke sektor nikel.
Sepanjang tahun 2023, kinerja keuangan HRUM mengalami penurunan laba bersih sebesar 49% menjadi Rp2,33 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, HRUM masih mencatatkan total aset yang solid sebesar USD 1,63 miliar sehingga harga saham yang diperdagangkan saat ini berada di kisaran Rp1.630 per lembar.
Walaupun kinerja tahun lalu menurun, perusahaan ini menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang, seperti investasi besar-besaran di sektor nikel. Potensi investasi jangka panjang PT Harum Energy Tbk ini tetaplah menjanjikan, terutama dengan strategi ekspansi batubara dan nikel yang besar.
Demikianlah pembahasan kita mengenai daftar saham pertambangan terbaik di Indonesia, beserta prospek dan kinerja mereka di tahun 2024. Jangan ragu untuk memulai perjalanan investasi Anda! Ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang Anda ambil hari ini dapat membawa Anda lebih dekat pada tujuan finansial Anda di masa depan.