Beberapa tahun belakangan ini, perkembangan ekonomi semakin maju yang ditandai dengan adanya pemanfaatan teknologi digital. Ekonomi digital adalah kegiatan perekonomian yang dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mempermudah prosesnya.
Digitalisasi memberikan banyak dampak baik pada berbagai sektor karena mampu mengubah sesuatu yang biasanya dilakukan secara manual menjadi serba digital. Sehingga lebih efisien dari segi waktu, tenaga, maupun biaya.
Apa itu ekonomi digital? Yuk, baca penjelasan lengkap seputar ekonomi digital berikut ini!
Pengertian Ekonomi Digital
Ekonomi digital adalah seluruh kegiatan perekonomian yang memanfaatkan kecanggihan teknologi, yaitu internet dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Dengan memanfaatkan teknologi, seluruh proses di dalamnya bisa berjalan lebih cepat dan efisien.
Sebagai informasi, konsep mengenai hal tersebut pertama kali dikenalkan oleh Don Tapscott dalam bukunya yang berjudul The Digital Economy. Dalam buku tersebut, Don Tapscott menjelaskan bahwa digital economy adalah kegiatan ekonomi yang mengandalkan teknologi internet.
Ekonomi digital di Indonesia termasuk pesat perkembangannya. Ini terbukti dari PDB (Produk Domestik Bruto) tahun 2017 mencapai 7,3% padahal perkembangan ekonominya hanya sekitar 5,1% saja (dilansir dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia). Apabila dikelola dengan baik dan tepat, tentu prospeknya sangat menjanjikan untuk kemajuan perekonomian negara Indonesia.
Karakteristik Ekonomi Digital
Ekonomi digital sangat berbeda konsepnya dengan sistem klasik atau konvensional karena menggunakan bantuan teknologi canggih. Oleh karena itu, pahami karakteristiknya apabila ingin memenangkan persaingan.
Khususnya bagi sebuah bisnis, ini sangat penting. Di bawah ini merupakan 12 karakteristik ekonomi digital menurut Don Tapscott yang perlu diketahui.
- Mendunia (globalization)
- Serba digital (digitization)
- Serba virtual (virtualization)
- Serba seketika (immediacy)
- Pengetahuan (knowledge)
- Terintegrasi (integration atau internet working)
- Tanpa perantara (disintermediation)
- Menjadi molekul kecil (molecularization)
- Menyatu (convergence)
- Produsen sekaligus konsumen (prosumption)
- Penuh inovasi (innovation)
- Perpecahan (discordance)
Bagi perusahaan yang telah berkecimpung lama dalam dunia bisnis, perlu melakukan transformasi bisnis supaya tak kalah saing di era digital. Perubahan mendasar terutama dilakukan pada proses bisnis secara radikal.
Berbeda dengan perusahaan baru (start up), start up justru lebih mudah bersaing dalam digitalisasi ekonomi. Hal ini karena perusahaan baru dapat mengimplementasikan teknologi tanpa perlu melakukan transformasi besar-besaran pada proses bisnisnya.
Tujuan Ekonomi Digital
Ekonomi digital adalah kegiatan perekonomian dengan memanfaatkan internet dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) sehingga mampu mempermudah perekonomian secara umum.
Penerapan digitalisasi ini tentunya punya tujuan tersendiri, terutama di Indonesia. Ketahuilah apa saja tujuan ekonomi digital di bawah ini.
- Memajukan perekonomian.
- Mempermudah segala aktivitas bisnis maupun perusahaan secara lebih maksimal.
- Mendukung terwujudnya ekonomi kreatif di Indonesia.
- Meningkatkan pendapatan atau devisa negara.
- Memperkuat ketahanan nasional.
Kelebihan dan Kekurangan Ekonomi Digital
Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa tujuan ekonomi digital adalah mendorong kemajuan ekonomi nasional. Dalam penerapannya, terdapat kelebihan dan kekurangan ekonomi digital itu sendiri. Simak penjelasannya berikut ini.
Kelebihan ekonomi digital
Digitalisasi ekonomi memiliki sejumlah kelebihan yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Ini beberapa kelebihannya.
1. Lebih efisien waktu
Salah satu kelebihannya, yakni lebih efisien dari segi waktu. Saat ini hampir semua aktivitas menggunakan teknologi, sehingga membuatnya semakin praktis dan serba cepat.
Masyarakat pun tak perlu membuang banyak waktu untuk mencapai tujuannya. Contohnya ketika hendak berbelanja pakaian, tidak perlu repot datang ke toko karena kini, siapapun bisa berbelanja secara online. Setelah melakukan pembayaran, cukup tinggal menunggu barang sampai ke rumah saja.
Ini terutama juga berlaku bagi operasional bisnis. Jika dulu hampir semua aktivitas memakai tenaga manusia, saat ini sebagian kegiatan operasional sudah bisa di-handle oleh sistem yang lebih canggih sekaligus otomatis. Tentunya hal ini lebih menghemat waktu.
2. Lebih efisien biaya
Adapun kelebihan ekonomi digital lainnya selain efisien waktu, juga efisien biaya. Ketika memanfaatkan tenaga manusia, perusahaan perlu mengeluarkan lebih banyak biaya untuk menggaji tenaga kerja.
Berbeda jika sudah menerapkan sistem digitalisasi, hampir seluruh kegiatan operasional perusahaan memanfaatkan sistem untuk mempermudah pekerjaan. Dengan begitu, biaya produksi bisa lebih ditekan.
Kecanggihan teknologi ini sifatnya jangka panjang. Sehingga, tetap menguntungkan perusahaan.
3. Informasi yang tersedia lebih banyak
Adanya internet mempermudah siapapun memperoleh informasi sesuai kebutuhan. Tak hanya mencari soal kebutuhan berbelanja, melakukan analisis kompetitor pun semakin mudah karena di internet tersedia beragam informasi.
Memanfaatkan internet bermanfaat terutama untuk memajukan bisnis. Informasi yang tersaji di dalamnya dapat digunakan untuk merancang strategi bisnis agar mampu bersaing di era digital.
4. Mengurangi hambatan
Mengikuti perkembangan ekonomi digital adalah proses penting. Adanya digitalisasi mengakibatkan perubahan secara besar-besaran, salah satunya mulai banyak bermunculan inovasi terbaru yang siap menantang perusahaan konvensional.
Digitalisasi ekonomi mempermudah masuknya perusahaan baru. Tak heran jika mulai banyak bermunculan hal-hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, misalnya layanan transportasi online, kegiatan belanja online, dan banyak lainnya. Apabila perusahaan konvensional ingin bersaing, maka harus mengubah proses bisnisnya.
5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Tak bisa dipungkiri, bahwa terdapat satu kelebihan lain akibat adanya digitalisasi ekonomi, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Digitalisasi menciptakan banyak lapangan pekerjaan karena mulai banyak berdiri perusahaan baru.
Banyak tersedianya lapangan pekerjaan secara efektif mampu mengurangi pengangguran. Dengan begitu, perekonomian negara pun semakin berkembang.
Selain itu, pertumbuhan serta pembangunan ekonomi nasional juga dipicu dengan adanya investasi digital. Hal ini karena investasi merupakan komponen dalam pendapatan negara, yaitu Gross Domestic Product (GDP) dan Produk Domestik Bruto (PDB).
Kekurangan ekonomi digital
Meskipun memiliki sejumlah kelebihan, tentu digital economy mempunyai kekurangan. Simak apa saja yang menjadi kekurangan ekonomi digital di bawah ini.
1. Kurangnya keamanan berinternet
Salah satu dampak ekonomi digital adalah mampu membawa banyak perubahan dalam perekonomian negara. Sayangnya, hal tersebut kurang didukung dengan keamanan berinternet.
Kurangnya keamanan berinternet akibat masih maraknya cyber crime di Indonesia yang menyebabkan berbagai kasus pencurian data penting. Jika ingin mencapai ekonomi digital secara maksimal, peningkatan cyber security perlu dilakukan.
2. Sumber daya manusia (SDM) kurang memadai
Digital economy efektif dalam mengurangi pengangguran karena menyediakan lebih banyak lapangan kerja. Namun sayangnya, hal ini tidak didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
Masih banyak masyarakat Indonesia gaptek (gagap teknologi) dan kemampuan literasi digitalnya rendah. Ini merupakan salah satu faktor yang membuat banyaknya SDM kurang mumpuni jika masuk ke perusahaan digital.
3. Regulasi belum optimal
Regulasi yang masih belum optimal merupakan kendala lainnya. Ini merupakan tantangan bagi setiap pihak yang terlibat kegiatan perekonomian. Apabila menginginkan kegiatan digital economy berjalan lancar dan maksimal, diperlukan regulasi untuk melindungi pihak-pihak yang terlibat.
Contoh Ekonomi Digital
Topik digital economy sebenarnya sangat luas. Supaya memahami bagaimana penerapannya, kami berikan contoh ekonomi digital di sekitar kita.
1. Belanja online
Contoh ekonomi digital yang paling sering kita temui, yaitu aktivitas belanja online. Sebelumnya, saat berbelanja harus langsung datang ke toko. Tetapi saat ini, kegiatan tersebut dipermudah dengan adanya e-commerce atau marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lainnya.
2. Aplikasi transportasi online
Contoh lainnya, yaitu adanya aplikasi transportasi online seperti GoJek, Grab, In Drive, dan Maxim. Adanya aplikasi tersebut mempermudah aktivitas masyarakat untuk bepergian maupun melakukan pesan antar makanan dan paket.
Memesan ojek pun tidak perlu repot datang ke pangkalannya. Pengguna cukup memesan melalui smartphone kemudian menunggu jemputan sampai.
3. Sistem pembayaran
Menariknya, digitalisasi membawa dampak baik perihal alat tukar yang semakin berkembang, yaitu uang. Dahulu, alat tukar masih berupa uang tunai. Tetapi saat ini siapapun sudah bisa menggunakan sistem cashless (non-tunai) untuk melakukan pembayaran.
Sistem pembayarannya pun bervariasi dan bisa dipilih sesuai kebutuhan. Macam-macam sistem pembayaran, misalnya e-wallet, e-money, virtual account, transfer bank.
Digitalisasi ekonomi memberikan banyak perubahan besar dalam perekonomian karena terdampak kecanggihan teknologi. Beradaptasi dengan teknologi sangat penting supaya dapat terus mengikuti perkembangan zaman serta mampu bersaing di era gempuran teknologi canggih.
Meskipun terdapat tantangan atau kekurangan dalam penerapannya, semoga hal tersebut di masa depan dapat teratasi. Dengan begitu, perekonomian di Indonesia bisa semakin menunjukkan kemajuan.