Lompat ke konten
Daftar Isi

Ekspansi Bisnis: Manfaat, Risiko, dan Strateginya agar Sukses

Ekspansi bisnis

Setiap pengusaha tentu ingin bisnisnya diterima oleh masyarakat dan berkembang pesat. Jumlah pembeli tambah banyak, jumlah cabang distribusi semakin luas dan lain sebagainya. Dalam istilah bisnis, perkembangan usaha yang sedemikian rupa ini disebut dengan ekspansi bisnis.

Meskipun merupakan suatu hal yang bagus, namun ekspansi bisnis harus tetap dikontrol dengan baik. Sebab berkaca dari beberapa kasus yang sudah ada, ekspansi bisnis yang tidak terkontrol justru akan membebani keuangan perusahaan.

Ekspansi Bisnis: Manfaat, Risiko, dan Strateginya agar Sukses

Ekspansi bisnis adalah sebuah tahap dimana dalam tahap ini, perusahaan terus mengembangkan bisnisnya untuk menambah keuntungan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya membuka cabang baru, mengembangkan produk baru hingga mengakuisisi perusahaan lain. 

Misalnya, setelah selama 5 tahunan fokus pada Goride atau ojek motor, pada tahun 2015, Gojek mulai berekspansi ke pasar pesan antar makanan dengan meluncurkan Gofood. Tidak hanya berekspansi dengan mengembangkan produk baru, pada tahun 2018, Gojek juga berekspansi dengan membuka pasar baru di Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Tujuan Melakukan Ekspansi Bisnis

Setidaknya, terdapat 4 tujuan sebuah perusahaan melakukan ekspansi, yaitu:

1. Memperluas pangsa pasar

Ketika sebuah perusahaan membuka cabang di daerah baru, maka itu artinya jangkauan pasar mereka juga lebih kuat, sehingga branding perusahaan di mata masyarakat juga lebih mengakar. 

Contohnya, di Kabupaten-Kabupaten DATI 2, seperti Tulungagung, Grab adalah ojek online yang pertama kali berekspansi di daerah tersebut. Akibatnya, nyaris seluruh ojek online di daerah ini disebut dengan Grab. Ini artinya, branding Grab di dalam masyarakat daerah-daerah tersebut lebih kuat.

2. Meningkatkan efisiensi bisnis

Ekspansi bisnis juga bisa dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi kinerja bisnis. Contohnya, seorang pedagang ayam goreng mengembangkan produknya menjadi ayam geprek dan ayam bakar. Dengan cara ini, satu kg daging ayam mentah dapat digunakan untuk memproduksi 3 jenis makanan yang berbeda yang ketiganya dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. 

3. Untuk diversifikasi produk

Sama seperti investasi, diversifikasi produk dalam bisnis juga penting untuk mengelola risiko. Sederhananya, apabila penjualan satu produk mengalami penurunan, akan masih ada produk lain yang penjualannya tidak berubah dan atau mengalami kenaikan. Sama halnya dengan apabila pendapatan cabang A menurun, risiko penurunan pendapatan perusahaan masih bisa diminimalisir dengan pendapatan cabang B yang tetap atau pendapatan cabang C mengalami peningkatan. 

4. Untuk memaksimalkan keuntungan

Tujuan ekspansi bisnis yang ke-4 adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan peningkatan basis konsumen dan peningkatan efisiensi produk di atas. Contohnya, kini Gojek tidak hanya mendapatkan penghasilan dari Goride maupun Gocar, tetapi juga dari Gofood dan cabang bisnis milik perusahaan ini lainnya.

Manfaat Ekspansi Bisnis

1. Meningkatkan efisiensi bisnis

Ada banyak jenis bisnis yang akan lebih efisien apabila melakukan ekspansi. Misalnya, sebuah perusahaan konveksi di Bandung membuka kemitraan dalam bentuk reseller dan dropshipper online. Dengan cara ini, penjualan produk akan terus masuk ke dalam perusahaan konveksi tersebut, sehingga bisnis perusahaan tersebut menjadi lebih efisien. 

Contoh lainnya adalah ketika Shopee mengembangan SPX Ekspress dan SPaylater Dengan cara ini, Shopee bisa mengintegrasikan tawaran gratis ongkos kirim dengan penggunaan SPaylater kepada pembeli. Dengan demikian, pengguna SPaylater akan meningkat dan pendapatan Shopee dari bunga paylater juga bertambah. 

2. Meningkatkan pendapatan

Manfaat ekspansi bisnis yang kedua adalah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Contoh mudahnya adalah ketika sebuah perusahaan yang awalnya menjual produk secara offline mulai masuk pasar online. Dengan cara ini, ia bisa mendapatkan konsumen baru yang tidak terbatas dari daerah tertentu saja. 

3. Meminimalisir risiko penurunan penjualan

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwasanya dengan mengembangkan produk baru dan atau membuka cabang di daerah baru, sebuah perusahaan dapat meminimalisir adanya risiko penurunan penjualan pada produk lama atau penjualan di cabang lainnya. 

4. Meningkatkan brand identity

Salah satu manfaat dari ekspansi bisnis adalah meningkatkan brand identity. Pada contoh grab di atas misalnya, masuknya brand ojek online ini terlebih dahulu ke daerah-daerah membuat brand ini lebih dikenal oleh masyarakat dibandingkan dengan brand ojek online lainnya. 

Risiko Ekspansi Bisnis

Tidak semua ekspansi bisnis berakhir dengan kesuksesan. Minimarket Seven Eleven contohnya, sempat membuka ratusan gerai ketika pertama kali masuk Indonesia, brand minimarket internasional ini terpaksa gulung tikar pada tahun 2017 karena efisiensi biaya. 

Hal yang mirip juga terjadi pada brand Dunkin Donut di India. Sempat digadang-gadang akan sukses dengan ratusan gerai, gerai donat dan kopi asal Amerika Serikat ini justru megap-megap di negara Asia Selatan ini. Oleh sebab itu, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan ekspansi bisnis ini.

Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Ekspansi Bisnis

1. Riset pasar

Sebelum melakukan ekspansi, sebuah perusahaan harus melakukan riset pasar terlebih dahulu. Mulai dari kompetitor yang berpotensi “mengganggu” bisnis perusahaan, iklim bisnis di daerah tersebut, karakteristik konsumen dan lain sebagainya. 

Baik Sevel maupun Dunkin diperkirakan kurang berhasil di pasarnya masing-masing karena kegagalan dalam mengidentifikasi budaya konsumen di Indonesia maupun di India. Dunkin misalnya, lupa bahwasanya untuk di negara-negara Asia, donut bukan makanan untuk sarapan, melainkan jajanan saja, sehingga konsumsi donat tidak akan sering, khususnya untuk masyarakat kelas menengah.

Riset sebelum ekspansi itu penting, karena biaya kegagalan yang bisa diakibatkan karena gagalnya ekspansi sangat besar. Khususnya apabila ekspansi tersebut dibiayai dengan utang atau investasi dari investor. 

2. Sumber pendanaan dan analisis finansial

Untuk melakukan ekspansi, sebuah perusahaan bisa mendapatkan sumber dana dari tiga sumber, yaitu laba yang disisihkan oleh perusahaan itu sendiri, investasi dari investor dan utang dari bank maupun lembaga keuangan lainnya. 

Masing-masing sumber pendanaan memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Oleh sebab itu, dibutuhkan analisis finansial yang mendalam untuk memastikan proporsi yang pas dari masing-masing sumber keuangan. Untuk melakukan analisis keuangan ini, salah satu indikator yang bisa Anda gunakan adalah weighted average cost of capital (WACC)

3. Kapasitas manajemen

Saat melakukan ekspansi bisnis, Anda juga harus mempertimbangkan siapa saja orang-orang yang nantinya akan bertanggungjawab atas keberlangsungan bisnis tersebut. Tidak jarang, seorang pengusaha harus melepaskan anak buah kesayangannya untuk mengurusi cabang baru atau produk baru. 

4. Strategi pengenalan produk atau cabang baru

Saat ekspansi bisnis dilakukan, perusahaan juga penting untuk mempertimbangkan cara mengenalkan inovasi pada produk atau cabang baru tersebut kepada masyarakat. Sebab, akan percuma rasanya apabila pembukaan cabang atau penerbitan produk baru tidak dikenalkan kepada masyarakat luas.

Strategi Ekspansi Bisnis

1. Membuka cabang baru

Salah satu strategi ekspansi bisnis yang sering digunakan adalah membuka cabang di daerah baru. Misalnya, membuka cabang di luar provinsi atau membuka toko baru di desa tetangga. 

2. Membuka toko online

Membuka toko online, baik itu dalam bentuk website maupun di marketplace juga merupakan salah satu contoh strategi ekspansi bisnis, khususnya jika sebelumnya perusahaan Anda hanya membuka toko offline saja. 

3. Merger dan akuisisi

Cara ekspansi bisnis lainnya adalah dengan melakukan merger atau mengakuisisi perusahaan lain. Contohnya adalah Gojek dan Tokopedia yang merger untuk meningkatkan efisiensi bisnis. 

4. Menerbitkan produk baru

Misalnya, pada awalnya perusahaan Anda hanya membuat hijab, lalu berekspansi dengan membuka produksi gamis. Dengan demikian, cakupan bisnis perusahaan Anda semakin luas dan kinerjanya bisa jadi lebih efektif.

Pada akhirnya, keputusan untuk mengembangkan bisnis ke tahap yang baru memang membutuhkan pertimbangan matang. Ekspansi besar-besaran apabila tidak ditunjang dengan analisis dan strategi yang matang juga akan membebani keuangan perusahaan dalam jangka panjang.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *