Lompat ke konten
Daftar Isi

Future Value: Pengertian, Rumus, Cara Menghitung & Contoh Analisisnya

future value

Pernahkah Anda berpikir jika dulu uang 1.000 bisa dipakai untuk membeli 2 biji gorengan, dan sekarang uang 1.000 hanya bisa digunakan untuk membeli 1 biji, maka berapa uang yang diperlukan untuk membeli 1 biji gorengan beberapa tahun lagi?

Seperti yang Anda ketahui bahwasanya harga gorengan dari tahun ke tahun terus meningkat karena adanya inflasi atau lebih tepatnya inflasi karena peningkatan biaya produksi (cost-pull inflation). Maka, bisa jadi fenomena kenaikan harga akibat hal yang sama bisa terjadi lagi di masa depan. Nah, untuk memperkirakan  berapa uang yang diperlukan untuk membeli 1 biji gorengan di masa depan ini, Anda bisa menggunakan teori yang bernama future value (FV). 

Pengertian Future Value

Future value adalah perkiraan nilai aset sekarang pada beberapa tahun ke depan berdasarkan asumsi pertumbuhan nilai aset tersebut. Konsep ini penting bagi investor dan financial planner (FP) karena digunakan untuk memperkirakan nilai investasi mereka saat ini di masa depan. 

Kebalikan dari future value adalah present value (PV).  Pada present value, Anda memperkirakan jumlah uang yang dibutuhkan untuk diinvestasikan sekarang jika Anda punya target jumlah uang tertentu di masa depan. Mudahnya, jika PV menjawab pertanyaan “berapakah uang yang saya butuhkan saat ini jika saya butuh uang senilai XXX di masa depan?” maka FV menjawab pertanyaan “berapakah nilai RpXXX yang menjadi uang saya saat ini di masa depan?”

Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Menentukan Future Value

Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat menentukan future value (FV). Beberapa faktor tersebut adalah:

  1. Jumlah uang yang Anda miliki saat ini. 
  2. Faktor diskonto yang ingin Anda gunakan. Anda bisa menggunakan inflasi, return investasi maupun suku bunga (tergantung dengan instrumen investasi yang Anda gunakan). 
  3. Periode waktu. 
  4. Compounding interest atau tidak. Compounding interest atau bunga berganda terjadi jika keuntungan investasi yang Anda peroleh tidak Anda cairkan, melainkan Anda investasikan lagi, sehingga pada perhitungan bunga di bulan selanjutnya, jumlah pokok investasi Anda akan bertambah. Perbedaan antara mekanisme pembayaran bunga ini akan membuat rumus yang Anda gunakan berbeda. 

Rumus Future Value

1. Simple interest

Rumus future value dengan simple interest adalah:

FV=I×(1+(R×T))

Keterangan:

I=Jumlah uang yang Anda investasikan.

R=Tingkat suku bunga atau return.

T=Periode investasi (tahun). 

Rumus ini dapat Anda gunakan jika Anda berinvestasi pada instrumen yang tidak menerapkan bunga berganda. Misalnya, Anda berinvestasi deposito dan bunga deposito tersebut dimasukkan ke dalam rekening tabungan Anda setiap bulannya (tidak didepositokan kembali). 

Selain itu, rumus ini juga dapat digunakan untuk memperkirakan nilai barang atau uang di masa depan. Hal ini dapat dipakai dengan mengganti variabel suku bunga dengan inflasi. 

2. Compound interest

Sebaliknya, jika Anda berinvestasi pada instrumen yang menerapkan compounding interest atau bunga berganda, Anda bisa menggunakan rumus future value berikut:

FV=I×(1+R) ^T

Keterangan:

I=Jumlah uang yang Anda investasikan.

R=Tingkat suku bunga atau return.

T=Periode investasi (tahun). 

Cara Menghitung Future Value di Excel

Dengan perkembangan teknologi, saat ini Anda tidak harus menghitung future value secara manual. Anda bisa menggunakan kalkulator khusus future value  atau menggunakan microsoft excel dengan rumus =FV. Adapun ketika menggunakan metode yang kedua, Anda akan menemukan instruksi sebagai berikut:

=FV(rate;nper;pmt;[pv];[type]

Keterangan:

FV = Future value.

rate= tingkat suku bunga atau imbal hasil investasi selama 1 tahun. 

Nper = periode simpanan. 

PMT = setoran rutin setiap bulan. Dalam hal ini, Anda harus memasukkan nilai PMT dengan tanda negatif didepannya supaya hasilnya positif.

Present Value=Total nilai sekarang dari pembayaran mendatang. Opsi ini bisa dikosongkan atau ditulis dengan angka 0. 

Type= Tipe pembayaran. Tulis dengan 0 jika dibayar pada akhir periode dan 1 jika dibayar di awal periode. 

Contoh Analisis Future Value

Berikut ini beberapa contoh future value sesuai dengan rumus di atas:

1. Simple interest

Misalnya, Anda ingin mengetahui harga 1 biji gorengan 5 tahun kedepan jika saat ini harga gorengan per biji adalah 1.000 dan tingkat inflasi tahunan adalah 5,5%. Dengan rumus future value simple interest di atas, berikut ini perkiraan nilainya:

FV=I×(1+(R×T))

FV = 1.000 x (1+(5,5% x 5)) = Rp1.275

Ini artinya, untuk mendapatkan 1 biji gorengan 5 tahun lagi, Anda harus mengeluarkan uang kira-kira sebesar Rp1.275. 

2. Compound interest

Misalnya, Anda berinvestasi deposito selama 3 tahun dengan setoran awal sebesar Rp10.000.000 dan bunga flat sebesar 6% per tahun dan dicairkan setiap bulan. Jika keuntungan deposito tidak Anda masukkan ke dalam rekening tabungan, maka dalam 3 tahun uang Anda akan menjadi:

FV=I×(1+R) ^T

FV=10.000.000×(1+6%) ^3= 11.,972.173.63

Kesimpulannya adalah dengan bunga flat sebesar 6% dalam waktu 3 tahun, maka keuntungan investasi Anda adalah sebesar Rp1.972.173. 

3. Menggunakan microsoft excel

Penghitungan future value menggunakan microsoft excel dapat Anda gunakan jika Anda rutin berinvestasi sekali dalam sebulan (tidak lump sum). Contohnya, Anda berinvestasi sebanyak Rp1,000,000 per bulan dengan suku bunga sebesar 6% per tahun atau 0,5% per bulan. Maka nilai future value dari seluruh total investasi Anda selama 3 tahun adalah:

Suku bunga/bulan0.50%bulan
Periode investasi60bulan
Setoran investasi-1.000.000bulan
Future Value69.770.030.51

Pentingnya Future Value dalam Investasi

Manfaat future value untuk investasi cukup esensial. Hal ini karena matriks ini relatif mudah dipahami dan bisa digunakan untuk membandingkan dua instrumen investasi yang menawarkan keuntungan yang berbeda. Caranya adalah dengan mengubah angka pada variabel suku bunga atau return. 

Meskipun demikian, matriks ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan utama fv adalah matriks ini memprediksikan tingkat pengembalian yang tetap. Padahal, suku bunga sebuah instrumen investasi tidak akan tetap kecuali dinyatakan demikian, misalnya obligasi fixed rate. Bahkan suku bunga instrumen investasi yang relatif aman dari fluktuasi harga seperti deposito saja ada kalanya menggunakan suku bunga floating atau mengambang. 

Oleh sebab itu, penerapan future value dalam investasi tetap harus diiringi dengan evaluasi portofolio rutin setiap bulan. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *