Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Hal yang Sebaiknya Dilakukan saat Kehilangan Pekerjaan secara Mendadak

Hal yang sebaiknya Dilakukan setelah kena PHK

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) seringkali merupakan suatu yang susah dihindari oleh perusahaan. Apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi nasional dan global seperti saat ini. Masalahnya adalah, ketika pengumuman PHK diumumkan secara tiba-tiba, tidak hanya keuangan karyawan yang akan terdampak, tetapi juga mentalnya. 

Lalu, apa saja hal yang sebaiknya dilakukan ketika kehilangan pekerjaan secara mendadak? Berikut ini daftar hal yang bisa Anda lakukan jika Anda mengalami hal ini:

Hal yang Sebaiknya Dilakukan saat Kehilangan Pekerjaan

1. Selesaikan dulu pekerjaan Anda

Tidak jarang sebuah perusahaan yang baik akan memberikan jeda waktu satu atau dua minggu sampai hari terakhir Anda bekerja. Misalnya, pengumuman PHK dilayangkan pada tanggal 13 Agustus, dan hari kerja Anda berakhir pada tanggal 27 Agustus. 

Selain memberikan waktu untuk karyawan untuk mencari pekerjaan pengganti, hal ini juga bermanfaat supaya karyawan bisa menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu. Dengan demikian, alur kerja di perusahaan tersebut tidak terhambat dan transmisi pekerjaan (handover) antara satu karyawan dengan karyawan lain jadi lebih mudah. 

2. Tenangkan diri Anda

Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, alangkah lebih baik jika Anda menenangkan diri terlebih dahulu. Ingat, bahwasannya PHK tidak selalu berarti Anda underperformed atau Anda lebih buruk dibandingkan dengan karyawan lain. PHK bisa jadi juga perusahaan tidak mampu bertahan dalam persaingan dan atau kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan. Bisa jadi juga PHK merupakan cara tuhan untuk meminta Anda beristirahat sejenak.

Biarkan diri Anda merasa sedih terlebih dahulu, lalu kemudian lakukan hal-hal yang biasanya Anda sukai, seperti camping, jalan-jalan ke pantai atau sekedar berbelanja. Jika memang dirasa perlu, jangan sungkan untuk menghubungi psikolog untuk konsultasi atau curhat. Melepaskan emosi dan rasa frustasi dengan cara yang positif tentu akan lebih baik dibandingkan dengan memendamnya sendiri. 

3. Klaim hak-hak finansial Anda

Sebagai karyawan yang kena PHK, ada beberapa hak finansial yang harus Anda dapatkan. Diantaranya adalah:

  1. Uang pesangon.
  2. Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK).
  3. Uang Penggantian Hak (UPH). 
  4. Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari BPJS Ketenagakerjaan. 

Jaminan Kehilangan Pekerjaan adalah program dari BPJS Ketenagakerjaan yang memungkinkan karyawan yang kena PHK untuk mendapatkan jaminan sosial, berupa uang tunai, akses ke pasar tenaga kerja, dan pelatihan. JKP dapat Anda klaim apabila Anda mendaftar BPJS Ketenagakerjaan sebelum berusia 54 tahun, tergabung dalam perusahaan yang mengikuti 4 program BPJS (JKK, JKM, JHT, dan JP) atau pengusaha mikro yang mengikuti 3 program BPJS dan tentunya Warga Negara Indonesia (WNI). 

Hak-hak finansial di atas penting untuk mendukung kebutuhan Anda selama  beberapa bulan sampai akhirnya mendapatkan pekerjaan baru. Oleh sebab itu, pastikan Anda mendapatkannya.

4. Menata kembali keuangan pribadi

Mendapatkan pekerjaan baru setelah mengalami PHK tidak jarang membutuhkan waktu hingga beberapa bulan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menata ulang rencana keuangan pribadi. Apalagi, tidak jarang jumlah uang pesangon, JKP dan UPH yang diterima cukup banyak, hingga rawan digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak penting (impulsive buying).

Susun kembali apa prioritas keuangan Anda. Kalau ada cicilan cukup besar, jangan sungkan juga meminta restrukturisasi kredit ke bank, supaya tenor dan bunga kredit Anda dibuat lebih ringan. Membuat perencanaan keuangan ulang ini penting untuk jaga-jaga jika Anda belum bisa mendapatkan pekerjaan baru dalam waktu dekat. 

5. Mulai memperbaharui status LinkedIn dan CV

Langkah pertama yang sebaiknya Anda lakukan untuk mendapatkan pekerjaan baru adalah memperbaharui status LinkedIn dan Curriculum vitae (CV). Seperti yang kita ketahui bahwasannya LinkedIn memiliki fitur khusus bernama “Open to Work” untuk memberikan badge khusus bagi orang-orang yang kena PHK atau resign dari perusahaan lamanya.

Mintalah rekan kerja atau HR perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya untuk memberikan rekomendasi di aplikasi ini. Bahkan kalau bisa, minta juga surat rekomendasi pekerjaan kepada HR untuk kemudian diteruskan kepada perusahaan incaran selanjutnya. Meskipun tampak sederhana, namun hal ini akan memberikan gambaran tambahan kepada perusahaan incaran Anda mengenai budaya dan nilai kerja Anda sebelumnya.

6. Membuka usaha sampingan

Kehilangan pekerjaan karena kena PHK bukan berarti Anda harus berhenti bekerja sepenuhnya. Supaya tetap ada pemasukan setiap bulannya, bukalah usaha sampingan atau freelance. Meskipun jumlah pendapatannya tidak terlalu besar dibandingkan dengan gaji Anda sebelumnya, namun paling tidak, adanya usaha sampingan ini dapat menambah pundi-pundi keuangan Anda saat masa buruk dan tentunya menjadi jalur aktualisasi diri. 

Contoh usaha sampingan yang bisa Anda coba adalah menjual produk fotografi ke website microstock, menjadi penulis konten, menjadi ilustrator lepas dan masih banyak lainnya. 

7. Mengembangkan jaringan pertemanan

Salah satu cara untuk mendapatkan pekerjaan baru adalah dengan mengembangkan jaringan pertemanan, dengan harapan bahwasanya salah satu diantara sekian banyak teman Anda memiliki peluang menarik untuk dipilih. 

Tapi, mencari pekerjaan dengan cara ini memiliki risiko tersendiri, yaitu dengan masuk ke perusahaan teman Anda tersebut, Anda juga harus bertanggungjawab kepada teman yang memberikan rekomendasi. Hindari melakukan hal-hal yang merugikan teman Anda, dan jangan lupa berikan tanda terima kasih secukupnya. 

Tips Mengatur Keuangan ketika Kehilangan Pekerjaan

1. Tentukan perkiraan durasi Anda mendapatkan pekerjaan baru

Banyak orang yang beruntung mendapatkan pekerjaan baru seminggu dua minggu setelah dipecat. Namun, banyak juga orang yang baru mendapatkan pekerjaan baru 3 bulan hingga 6 bulan setelah di-PHK. Oleh karena itu, pastikan Anda menentukan durasi Anda mendapatkan pekerjaan baru untuk mengatur pengeluaran. 

Misalnya, pengeluaran bulanan Anda adalah sebesar Rp1.500.000, dan Anda memperkirakan baru akan mendapatkan pekerjaan baru setelah 6 bulan. Maka, pastikan Anda menyisihkan uang sebesar Rp9.000.000 (Rp1.500.000 dikali 6) dari kumpulan pesangon, UPMK dan JKP Anda untuk persiapan tidak memiliki pekerjaan pada masa tersebut. 

2. Lakukan restrukturisasi kredit

Jika Anda memiliki kredit yang harus dibayar ke bank, seperti kredit motor atau KPR, maka Anda bisa melakukan restrukturisasi kredit untuk meringankan cicilan dan bunga. Kunjungi kantor cabang bank terkait dan ungkapkan kalau Anda baru saja kena PHK, sehingga membutuhkan keringanan kredit. 

Lampirkan dokumen pendukung, seperti surat atau email pemecatan, riwayat transaksi pembayaran BPJS TK dan lain sebagainya untuk mendukung argumen Anda bahwa Anda sedang kesusahan. Langkah ini tidak hanya dapat meringankan beban cicilan Anda setiap bulan, tetapi juga menghindarkan Anda dari mendapatkan skor kredit yang buruk.

3. Sisihkan sebagian uang untuk menghilangkan stres

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwasannya seringkali, dampak PHK tidak melulu soal uang, tetapi juga soal kesehatan mental. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika Anda menyisihkan sebagian uang untuk menghilangkan stres akibat pemutusan hubungan kerja ini. 

Tidak hanya untuk pergi ke psikolog, bisa jadi Anda juga membutuhkan dana ini untuk pergi liburan bersama keluarga, atau bahkan pulang ke kampung untuk beristirahat sejenak. Menyisihkan sebagian uang untuk menghilangkan stres dapat membantu Anda untuk terhindar dari impulsive buying, karena semua pengeluaran terkontrol dengan baik. 

4. Lakukan penghematan

Setelah diperkirakan kondisi kesehatan mental Anda sudah cukup stabil untuk move on, maka hentikanlah pengeluaran penghilang stres di atas dan mulailah menghemat. Misalnya, dari yang awalnya sering membeli makanan pesan antar karena perlu ke kantor, kini bisa masak sendiri, atau yang dulu kemana-mana menggunakan mobil, kini menggunakan motor. 

Uang hasil penghematan tersebut kemudian bisa Anda simpan untuk berjaga-jaga apabila ternyata Anda mendapatkan pekerjaan lebih lama dibanding yang diperkirakan, atau saat menunggu pekerjaan baru, Anda tiba-tiba sakit dan lain sebagainya.

5. Sisihkan uang khusus untuk mencari pekerjaan baru

Saat ini, sudah banyak perusahaan yang mengumumkan lowongan kerja secara online, tapi di beberapa tahapan seleksi masih perlu ke lokasi kantor secara langsung. Maka dari itu, pastikan Anda menyisihkan sebagian uang untuk persiapan mencari pekerjaan baru ini. 

Selain untuk tahapan seleksi, akan lebih baik jika Anda mempersiapkan keperluan untuk kebutuhan lain. Misalnya, mencari kost di dekat kantor yang baru, biaya perjalanan dari rumah ke kantor, beli kemeja baru dan lain sebagainya. Semakin matang persiapan Anda, semakin tidak kaget pula ketika ternyata ada pekerjaan potensial yang perlu datang ke lokasi tertentu. 

Diberhentikan dari pekerjaan yang selama ini menjadi sumber penghidupan memang menjengkelkan. Apalagi jika Anda sudah bekerja di perusahaan atau profesi tersebut selama bertahun-tahun. Namun, kehilangan pekerjaan tidak seharusnya sama dengan kehilangan jati diri dan semangat hidup. Meskipun perlu proses yang tidak jarang cukup lama, move on dan mencari pekerjaan baru tetap dibutuhkan untuk melanjutkan hidup yang lebih baik.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *