Lompat ke konten
Daftar Isi

Jenis Kredit Bank Berdasarkan Pengelompokannya

jenis kredit berdasarkan pengelompokannya

Sebagian orang hanya mengetahui kredit berdasarkan aspek tertentu saja. Misal hanya tahu bahwa kredit berdasarkan jangka waktu pengembalian terdapat jangka pendek, menengah dan panjang. Padahal jenis kredit sendiri sangat luas.

Eits, tak perlu khawatir, artikel kali ini akan membahas lengkap mengenai jenis kredit bank berdasarkan berbagai pengelompokannya. Simak berikut ini!

Jenis Kredit Bank Berdasarkan Tujuannya 

Pengelompokan kredit bank yang pertama yaitu berdasarkan tujuannya. Terdapat dua jenis kredit berdasarkan tujuan. Simak penjelasan lengkapnya dibawah ini!

1. Kredit konsumtif 

Kredit konsumtif adalah jenis pinjaman dari bank yang digunakan untuk kebutuhan pribadi sehari-hari. Ini termasuk belanja, renovasi rumah, liburan, atau pembelian barang-barang konsumsi seperti gadget, pakaian, atau kendaraan. Intinya, kredit ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, bukan untuk investasi atau usaha. 

Misalnya, jika seseorang ingin membeli smartphone baru tetapi belum punya cukup uang, mereka bisa mengajukan kredit konsumtif ke bank. Bank akan memberikan pinjaman yang nantinya harus dibayar kembali dengan bunga sesuai perjanjian. Kredit ini sering kali mudah diakses karena tidak memerlukan jaminan yang besar, tetapi penting untuk diingat bahwa bunga yang dikenakan bisa cukup tinggi, sehingga perlu dikelola dengan bijak.

2. Kredit produktif

Berbeda dengan kredit konsumtif, kredit produktif adalah jenis pinjaman dari bank yang digunakan untuk kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan atau keuntungan. Contohnya termasuk pinjaman untuk modal usaha, pembelian mesin atau alat produksi, pengembangan pertanian, atau investasi di sektor bisnis lainnya. Tujuan utama dari kredit ini adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi individu atau perusahaan melalui peningkatan produktivitas.

Misalnya, seorang petani yang ingin membeli traktor untuk meningkatkan hasil pertaniannya bisa mengajukan kredit produktif ke bank. Dengan pinjaman ini, petani tersebut bisa membeli traktor, meningkatkan produktivitas lahan, dan menghasilkan lebih banyak produk untuk dijual. 

Keuntungan dari penjualan tersebut kemudian digunakan untuk membayar kembali pinjaman beserta bunganya. Kredit produktif biasanya memiliki syarat yang lebih ketat dibandingkan kredit konsumtif karena bank ingin memastikan bahwa dana yang dipinjam benar-benar digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan keuntungan.

Jenis Kredit Bank Berdasarkan Kegunaannya

Kredit juga dibagi berdasarkan kegunaanya. Simak pembagian jenisnya berikut ini!

1. Kredit modal kerja 

Kredit modal kerja adalah jenis pinjaman yang diberikan oleh bank kepada pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari. Kebutuhan ini meliputi pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, biaya produksi, dan kebutuhan lainnya yang mendukung kelancaran operasional bisnis. 

Kredit ini biasanya bersifat jangka pendek dengan masa tenor yang dapat disesuaikan, mulai dari beberapa bulan hingga maksimal satu tahun. Tujuan utama dari kredit modal kerja adalah memastikan bahwa bisnis memiliki likuiditas yang cukup untuk menjalankan operasionalnya tanpa mengalami hambatan finansial.

2. Kredit investasi 

Kredit investasi adalah jenis pinjaman yang diberikan oleh bank kepada pelaku usaha untuk mendanai kebutuhan investasi jangka panjang. Kebutuhan ini bisa berupa pembelian mesin, peralatan produksi, pembangunan atau renovasi pabrik, serta perluasan usaha. Kredit investasi memiliki masa tenor yang lebih panjang dibandingkan kredit modal kerja, biasanya berkisar antara beberapa tahun hingga puluhan tahun, tergantung pada besaran pinjaman dan tujuan investasi. Tujuan utama dari kredit investasi adalah untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan usaha sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing di pasar.

3. Kredit multiguna 

Kredit multiguna adalah jenis pinjaman dari bank yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan, baik itu kebutuhan pribadi maupun bisnis. Yang membuat kredit ini menarik adalah fleksibilitasnya, karena peminjam tidak perlu menyebutkan secara spesifik untuk apa dana tersebut akan digunakan.

Biasanya, untuk mendapatkan kredit multiguna, peminjam perlu menyediakan jaminan atau agunan, seperti sertifikat rumah atau BPKB kendaraan. Dengan adanya jaminan ini, bank merasa lebih aman memberikan pinjaman, sehingga sering kali bunga yang ditawarkan juga lebih rendah dibandingkan dengan kredit tanpa agunan.

4. Kredit UMKM

Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah jenis pinjaman yang diberikan oleh bank untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Tujuan utama dari kredit ini adalah membantu UMKM mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk memperluas usaha, membeli peralatan, menambah stok barang, atau memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari.

Kredit UMKM biasanya memiliki persyaratan yang lebih mudah dibandingkan dengan kredit bisnis besar, sehingga lebih mudah diakses oleh pelaku usaha kecil. Beberapa bank bahkan menawarkan program kredit UMKM dengan bunga yang lebih rendah atau syarat agunan yang ringan untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM.

5. Kredit tanpa agunan  

Kredit Tanpa Agunan (KTA) adalah jenis pinjaman dari bank yang tidak memerlukan jaminan atau agunan dari peminjam. Ini berarti peminjam tidak perlu menyerahkan aset seperti rumah, tanah, atau kendaraan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman. Karena tidak ada agunan yang diperlukan, proses persetujuan KTA biasanya lebih cepat dan lebih sederhana dibandingkan dengan pinjaman yang memerlukan jaminan.

Jenis Kredit Bank Berdasarkan Jangka Waktu Pengembaliannya

Jangka waktu pengembalian kredit bermacam-macam. Untuk penjelasan lengkapnya simak berikut ini!

1. Kredit jangka pendek 

Kredit jangka pendek biasanya memiliki masa pengembalian kurang dari satu tahun. Umumnya kredit jangka pendek digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja atau kebutuhan mendesak lainnya yang bersifat sementara. Proses persetujuan cepat, bunga lebih tinggi dibandingkan dengan kredit jangka panjang, dan sering kali tidak memerlukan agunan besar.

2. Kredit jangka menengah 

Berbeda dengan kredit jangka pendek, kredit jangka menengah memiliki masa pengembalian antara satu hingga lima tahun. Tujuan kredit jangka menengah biasanya digunakan untuk pembiayaan yang memerlukan waktu lebih lama untuk menghasilkan keuntungan, seperti pembelian kendaraan, peralatan usaha, atau renovasi rumah. Bunga menengah, syarat dan ketentuan lebih fleksibel dibandingkan kredit jangka pendek, dan mungkin memerlukan agunan atau jaminan.

3. Kredit jangka panjang 

Kredit jangka panjang mempunyai masa pengembalian lebih dari lima tahun, bisa mencapai 10, 15, bahkan 30 tahun. Kredit jangka panjang umumnya digunakan untuk pembiayaan besar dan jangka panjang, seperti pembelian rumah, pembangunan pabrik, atau investasi jangka panjang lainnya.Bunga lebih rendah dibandingkan dengan kredit jangka pendek dan menengah, persyaratan lebih ketat, dan biasanya memerlukan agunan besar seperti sertifikat rumah atau tanah.

Nah, berikut diatas merupakan jenis kredit berdasarkan beberapa pengelompokan. Mengetahui jenis-jenis kredit membantu Anda membuat keputusan finansial yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Dengan pemahaman ini, Anda bisa memilih kredit yang paling sesuai, baik dari segi tujuan, jangka waktu pengembalian, maupun suku bunga, sehingga dapat mengelola keuangan dengan lebih efektif dan menghindari risiko keuangan yang tidak perlu. 

Selain itu, pemahaman ini juga memungkinkan Anda untuk merencanakan keuangan jangka panjang dengan lebih baik, memastikan bahwa setiap pinjaman yang diambil memberikan manfaat maksimal tanpa membebani secara finansial.

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota A'yun adalah mahasiswa Ekonomi di UPN Veteran Yogyakarta yang senang menulis topik-topik seputar literasi finansial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *