Lompat ke konten
Daftar Isi

Margin Kontribusi: Pengertian, Rumus, Cara Menghitung

contribution margin

Sebelum membahas mengenai margin kontribusi, sebaiknya Anda memahami terlebih dahulu perbedaan antara biaya variabel dan biaya tetap (fixed cost). Hal ini karena penghitungan indikator keuangan ini akan berhubungan dengan dua komponen biaya tersebut. 

Biaya variabel atau variable cost adalah komponen biaya yang nilainya bisa mudah berubah-ubah dalam satu tahun. Misalnya, harga bahan baku, gaji karyawan, biaya listrik dan PDAM dan lain sebagainya. Biasanya, biaya variabel terdiri dari banyak sub-komponen bernilai kecil, tapi sering terjadi. 

Biaya tetap atau fixed cost adalah komponen biaya yang nilainya tidak mudah berubah dalam satu periode waktu (1 tahun). Umumnya, fixed cost hanya dikeluarkan satu kali atau beberapa kali saja, tapi nilainya besar. Contoh, biaya untuk pembelian gedung, sewa gedung, sewa tanah dan lain sebagainya. Tidak jarang, fixed cost ini dibayar dengan cara mengangsur. 

Nah, setelah Anda memahami perbedaan antara fixed cost dan variable cost, mari kita bahas margin kontribusi. 

Pengertian Margin Kontribusi

Margin kontribusi adalah selisih antara pendapatan perusahaan dengan biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Indikator ini juga bisa menunjukkan berapa potensi keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan atas penjualan satu unit produk perusahaan tersebut. 

Indikator keuangan ini secara tidak langsung juga dapat menunjukkan kemampuan penjualan produk perusahaan untuk menutupi biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Semakin besar nilai contribution margin, maka semakin besar pula kontribusi yang bisa diberikan oleh penjualan sebuah produk terhadap penutupan biaya tetap perusahaan. 

Rumus Margin Kontribusi

Rumus untuk menghitung contribution margin cukup sederhana, yaitu:

Margin Kontribusi =  Total Pendapatan – Biaya Variabel

Anda juga bisa menghitung indikator keuangan ini dalam bentuk persentase dari pendapatan. Rumusnya adalah:

Margin Kontribusi (persen) =  (Total pendapatan – Biaya Variabel)/ total pendapatan

Dalam teori ekonomi, sebuah perusahaan yang ingin tetap beroperasi harus memiliki nilai contribution margin lebih besar daripada 0. Sebab, apabila hasil pengurangan total pendapatan perusahaan tersebut dengan biaya variabelnya sama dengan 0 (alias total pendapatan sama dengan biaya variabel), maka perusahaan tersebut tidak dapat beroperasi karena tidak bisa menggaji karyawannya, membayar listrik dll. 

Dalam teori ekonomi, jika nilai indikator keuangan ini sama dengan 0, maka disebut dengan shutdown point. Dalam poin ini, perusahaan masih ada di dalam sebuah industri, namun berhenti berproduksi. 

Manfaat Menghitung Margin Kontribusi

Meskipun rumusnya sederhana, namun menghitung indikator keuangan ini memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  1. Mengetahui potensi keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dengan menghitung contribution margin, Anda dapat mengetahui berapa potensi keuntungan yang bisa diperoleh sebuah perusahaan terlepas dari biaya tetap yang harus dikeluarkan. 
  2. Mengetahui potensi kontribusi keuntungan terhadap pelunasan total biaya tetap (fixed cost). Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwasanya biasanya biaya tetap sebuah perusahaan akan dibayar dengan cara mengangsur atau perlahan-lahan. Uang untuk angsuran tersebut diperoleh dari sebagian keuntungan penjualan produk. Dengan demikian, semakin besar nilai indikator keuangan ini, maka semakin besar pula kemungkinan sebuah perusahaan untuk bisa melunasi tanggungan biaya tetapnya. 
  3. Memperkirakan terjadinya break even point. Break even point (BEP) adalah kondisi saat total pendapatan perusahaan setara dengan total biaya yang harus dikeluarkan. Total biaya ini sudah termasuk dengan biaya variabel dan biaya tetap. Semakin cepat perusahaan bisa melunasi biaya tetapnya, maka semakin cepat pula perusahaan tersebut mencapai titik BEP atau balik modal. 
  4. Mengetahui keberlanjutan bisnis perusahaan. Seperti yang telah disebutkan di atas, perusahaan perlu menjaga nilai indikator keuangan ini lebih dari 0 supaya bisa tetap lanjut beroperasi. Dengan demikian, semakin rendah nilai contribution margin sebuah perusahaan, maka semakin susah berlanjut pula bisnis perusahaan tersebut. 
  5. Mengetahui efisiensi bisnis perusahaan. Salah satu alasan mengapa nilai biaya variabel mudah berubah adalah karena perusahaan bisa dengan mudah mengubah komposisi komponennya. Misalnya, biaya variabel perusahaan bisa jadi tinggi karena sedang banyak membutuhkan tenaga kerja, sebaliknya, penurunan nilai biaya variabel bisa disebabkan oleh perusahaan tersebut mengurangi jumlah tenaga kerja. Oleh sebab itu, indikator ini bisa menjadi indikator yang baik untuk memperkirakan efisiensi kinerja perusahaan.

Cara Menghitung Margin Kontribusi

1. Ketahui komponen dan nilai biaya variabel

Langkah pertama, adalah Anda harus bisa mengidentifikasi komponen biaya apa saja yang nilainya bisa berubah dengan cepat di perusahaan Anda. Umumnya, biaya variabel termasuk gaji pegawai, harga bahan baku, dan biaya lain-lain, namun tidak menutup kemungkinan setiap perusahaan memiliki komponen biaya variabel yang berbeda. 

Setelah menentukan komponennya, Anda bisa menghitung nilai total biaya variabel tersebut. Total biaya variabel inilah yang akan dimasukkan ke dalam rumus contribution margin. 

2. Ketahui nilai total pendapatan

Nilai total pendapatan sama halnya dengan nilai total penjualan, yaitu jumlah produk yang terjual dikali dengan harga produk tersebut. Misalnya, harga jual produk Anda sebesar Rp10,000 per biji dan produk tersebut terjual sebanyak 100 biji, maka total pendapatan yang Anda peroleh adalah sebesar Rp1,000,000. 

Contoh Perhitungan Margin Kontribusi

Diketahui:

Jumlah penjualan produk : 15.000 buah. 

Harga produk : 22.500 per buah. 

Total biaya gaji : Rp125.000.000. 

Total biaya listrik : Rp3,250,000. 

Total biaya PDAM : Rp3.000,000. 

Total biaya bahan baku : Rp100,000,000. 

Maka, nominal margin kontribusi perusahaan tersebut adalah:

Margin Kontribusi =  Total Pendapatan – Biaya Variabel

Margin Kontribusi =  (15.000 x 22.500)  – (125.000.000+3.250.000+3.000.000+100.000.000)

      = 337.500.000-231.250.000

      = 106.250.000 atau 31,5% dari total pendapatan. 

Anda juga bisa mencari nilai contribution margin per unit dengan cara membagikan nilai total margin kontribusi di atas dengan total penjualan. Dalam contoh di atas, maka nilai margin kontribusi per unitnya adalah sebesar kurang lebih Rp4.700 per unit. 

Sama seperti indikator keuangan lainnya, Anda sebaiknya juga tidak menggunakan margin kontribusi sebuah perusahaan hanya dalam satu tahun saja. Hitung indikator keuangan ini selama beberapa tahun untuk menghasilkan hasil analisis yang lebih komprehensif.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *