Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah pinjaman modal yang disediakan khusus untuk para pelaku UMKM berskala kecil, menengah, hingga besar. KUR merupakan program pemerintah yang juga bekerja sama dengan lembaga perbankan nasional.
KUR memang ditujukan untuk meningkatkan pebisnis lokal agar bisa lebih berkembang. Namun, dalam membangun bisnis, tidak heran jika Anda memiliki beberapa pinjaman yang masih aktif untuk memodali operasional bisnis.
Lantas, apakah bisa mengajukan KUR tapi masih punya pinjaman? Apabila bisa, bagaimana cara dan syaratnya? Untuk menjawab seluruh pertanyaan tersebut, mari simak pembahasannya pada artikel di bawah ini!
Perbedaan Pinjaman dan KUR
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pembiayaan usaha dari pemerintah dengan tujuan untuk membantu para pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya. Sesuai kepanjangannya, KUR memang diperuntukkan bagi para pemilik usaha, baik skala mikro, kecil, menengah, maupun UMKM.
Apabila dibandingkan kredit lainnya, sistem kredit usaha dengan KUR beban bunganya cenderung lebih ringan. Ketika dananya dipinjam demi kepentingan pengembangan usaha, tidak terlalu memberatkan para pemilik bisnis.
Pinjaman berbeda dengan KUR karena keduanya memiliki fungsi berbeda. Pengertian pinjaman adalah sejumlah uang yang dipinjam dari pihak atau lembaga tertentu untuk kepentingan tertentu, misalnya membayar tagihan, memenuhi kebutuhan, dan sebagainya.
Bunga pinjaman bisa jadi berbeda dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR), biasanya lebih besar. Selain itu, pinjaman lain belum tentu termasuk pembiayaan dari pemerintah, bisa jadi dari pribadi, swasta, ataupun kelembagaan tertentu.
Apakah Bisa Mengajukan KUR Tapi Masih Punya Pinjaman?
Ya, Anda bisa mengajukan KUR tapi masih punya pinjaman aktif di tempat lain. Bahkan, pemerintah pun sudah mengatur kebijakan ini dalam Permenko Nomor 11 Tahun 2017. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa debitur KUR tetap boleh mengajukan KUR walaupun masih memiliki pinjaman di tempat lain.
Akan tetapi, tentu ada ketentuan yang harus dipenuhi jika Anda ingin mengajukan pinjaman. Salah satu bank konvensional yang memfasilitasi Anda untuk mengajukan KUR dengan pinjaman lain yang masih berjalan adalah KUR BRI.
Namun, jika Anda berencana mengajukan KUR di BRI, Anda harus mematuhi peraturan dan syarat yang ditetapkan oleh bank tersebut, ya. Begitu pula dengan bank lainnya.
Syarat dan Cara Mengajukan KUR Tapi Masih Punya Pinjaman
Berikut adalah syarat dan cara mengajukan KUR tapi masih punya pinjaman yang harus diperhatikan:
Syarat Mengajukan KUR Tapi Masih Punya Pinjaman
Pada dasarnya, syarat mengajukan KUR tapi masih punya pinjaman di setiap lembaga perbankan tentunya berbeda. Namun, secara umum, Permenko Nomor 11 Tahun 2017 mengatur mengenai syarat jenis pinjaman yang diperbolehkan saat proses pengajuan, yaitu:
Peraturan pemerintah tersebut juga mengatur tentang jenis pinjaman di luar KUR yang diperbolehkan ketika proses pengajuan KUR, antara lain:
jaman di luar KUR yang boleh dimiliki calon debitur yang ingin mengajukan KUR, yakni:
- KUR dari penyalur yang sama
- KPR (Kredit Pemilikan Rumah)
- Kredit kendaraan bermotor
- Kartu kredit
- Resi gudang dengan kolektibilitas lancar
Jika Anda sedang memiliki pinjaman aktif untuk produk-produk di atas, pengajuan KUR Anda tetap akan disetujui. Terlepas dari kelengkapan berkas dan proses verifikasi ke depannya.
Cara Mengajukan KUR Tapi Masih Punya Pinjaman
Setelah memenuhi syarat-syarat di atas, ikuti cara mengajukan KUR di bawah ini:
1. Isi formulir pengajuan
Sebelum mengajukan pinjaman dari KUR, calon debitur wajib mengisi formulir pengajuan sebagai syarat berkas yang wajib dilengkapi. Formulir pengajuannya bisa diambil di kantor cabang bank terdekat, antara lain BRI, BNI, dan Mandiri.
Supaya lebih praktis, Anda juga dapat mengajukannya secara online di website masing-masing bank tersebut. Misalnya jika di BRI, ajukan di kur.bri.co.id saja. Setelah itu, masuklah menggunakan kata sandi jika sudah punya akun, kemudian pilih Daftar jika belum memiliki akun.
Sebelum itu, penuhi syarat mengajukan KUR di bawah ini sebelum mengajukan kredit untuk usaha Anda:
- Usaha milik perorangan atau individu
- Usaha telah berjalan minimal enam bulan
- Sedang menjalankan usaha di e-commerce atau platform ojek online
- KTP dan KK
- Surat izin usaha
- Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, kecuali kredit konsumtif seperti KPR rumah, KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), serta kartu kredit
Dalam formulir, calon debitur perlu mengisi data diri, jumlah pinjaman yang hendak diajukan, serta jangka waktu pelunasannya. Maka dari itu, isilah formulir tersebut dengan sebenar-benarnya.
2. Berikan informasi usaha Anda
Sudah memenuhi persyaratan dan sudah mengisi formulir pengajuan? Ketika mengisi formulir, Anda wajib menuliskan data yang diminta secara jujur dan benar, termasuk informasi tentang usaha yang sedang dijalankan karena nantinya tim KUR akan melakukan survei langsung ke lokasi usaha serta alamat rumah.
Jika data tidak benar dan asal-asalan, maka pengajuan secara otomatis akan dibatalkan (atau malah di-blacklist) oleh mantri KUR saat survei. Mantri KUR akan langsung survei ke lokasi usaha kemudian memberikan beberapa pertanyaan tentang usaha yang sedang dijalankan. Apabila lolos dan dianggap kayak menerima bantuan kredit usaha, maka pengajuan tersebut diterima.
3. Persiapkan diri untuk wawancara dengan pihak KUR
Selain seputar usaha yang sedang dijalankan, mantri KUR juga akan memberikan pertanyaan lain. Maka dari itu, persiapkanlah diri Anda untuk menghadapi wawancara dengan pihak KUR. Jawablah pertanyaan secara jujur dan mantap supaya kredit dapat di-approve.
Pertanyaannya biasanya tentang pendapatan lain di luar bisnis hingga pinjaman yang belum dilunasi. Apabila memiliki pinjaman belum lunas tapi mengajukan KUR, Anda tetap harus menyampaikannya karena hal tersebut berkaitan dengan kesanggupan calon debitur melunasi pinjaman dari KUR.
Adanya informasi bahwa sedang ada hutang belum lunas tersebut, membantu mantri KUR memberikan penilaian terhadap kesanggupan Anda. Sebab jika tak mampu melunasi, tentu dapat memperburuk riwayat kredit di kemudian hari.
Tips agar Pengajuan KUR Disetujui Meskipun Masih Punya Pinjaman
Walaupun masih memiliki pinjaman aktif, Anda tetap bisa mengajukan KUR dan disetujui dengan menerapkan beberapa tips di bawah ini:
1. Riwayat kredit lancar
Tips pertama dan harus paling diperhatikan adalah status riwayat kredit Anda. Riwayat kredit ini akan dicek melalui BI Checking oleh pihak bank atau lembaga tertentu.
Tujuannya untuk mengetahui apakah Anda bisa bertanggung jawab dalam melunasi tagihan yang ada. Jika riwayat kredit macet atau bahkan masuk ke dalam daftar black-list, kemungkinan besar pengajuan KUR Anda tidak akan disetujui.
2. Memiliki laporan keuangan bisnis lengkap
Sebuah perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang memiliki laporan keuangan lengkap. Laporan keuangan ini bisa berupa laporan uang masuk, laporan hutang, dan masih banyak lagi.
Semakin lengkap laporan keuangan yang bisnis Anda miliki, semakin besar nilai akuntabilitas atau kredibilitas bisnis.
3. Penuhi syarat administrasi
Terakhir, pahami dan lengkapi syarat administrasi yang diperlukan. Tips ini sangat penting karena kurang berkas atau ada berkas yang salah akan memengaruhi penilaian dan verifikasi pengajuan pinjaman KUR Anda.
Nah, sekarang Anda sudah paham mengenai bisa atau tidaknya mengajukan KUR tapi masih punya pinjaman. Bangun dan pertahankan bisnis Anda dengan maksimal melalui pengajuan KUR yang bisa dilakukan dengan syarat dan cara yang sudah dibahas di atas.