Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa Itu Minting NFT? Ini Pengertian, Cara Melakukan, dan Risikonya

Minting NFT

Anda seniman, musisi atau fotografer yang ingin menghasilkan sumber pendapatan tambahan? Minting NFT adalah salah satu cara yang bisa Anda coba. Simak apa itu minting  NFT dan bagaimana caranya berikut ini:

Pengertian Minting NFT

Minting NFT adalah proses mengubah karya digital biasa menjadi non-fungible token (NFT) dan menyimpannya di sistem blockchain. Karya digital ini bisa berupa lukisan, musik, foto maupun barang-barang lain yang bisa dikoleksi lainnya. 

Dengan cara minting NFT ini, Anda bisa menjual karya Anda di berbagai marketplace NFT, seperti OpenSea, Rarible, Foundation dan lain sebagainya serta mendapatkan penghasilan dalam bentuk cryptocurrency

Meskipun bervariasi, umumnya proses minting NFT membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dan biaya sebesar $1 sampai $500. 

Manfaat Minting NFT

Menjual karya digital Anda ke dalam bentuk NFT memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Diversifikasi pendapatan

Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari karya tersebut. Misalnya Anda musisi dan menjual lagu-lagu Anda dalam bentuk album, serta mendapatkan royalti dari YouTube dan Spotify. Dengan mengubah karya tersebut ke dalam NFT dan menjualnya ke marketplace, Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan dalam bentuk mata uang kripto. Selain itu, Anda juga bisa membuat karya khusus yang ditujukan untuk pendengar yang mengoleksi karya Anda melalui cara ini. 

2. Meminimalisir pembajakan

Salah satu manfaat NFT adalah untuk meminimalisir pembajakan. Sebab, transaksi apapun yang terjadi atas NFT tersebut akan terekam dalam sistem blockchain, sehingga orang akan tahu siapa pemilik karya tersebut sebelumnya. Hal ini tentu berbeda dengan YouTube atau situs internet lainnya yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh karya seorang seniman dengan mudah. 

Risiko Minting NFT

Sama seperti instrumen investasi lain, minting juga memiliki risiko. Beberapa risiko dari minting adalah:

1. Perubahan harga NFT yang Anda jual

Harga sebuah NFT tidak hanya ditentukan oleh keinginan si pembuat karya tersebut, tetapi juga supply dan demand di pasar. Semakin langka karya yang Anda jual, maka semakin mahal pula harganya. Tapi sebaliknya, harga karya yang Anda jual juga bisa menurun drastis karena lemahnya permintaan dari pasar. 

2. Lonjakan biaya gas

Saat memutuskan untuk mengubah karya digital Anda menjadi NFT, ada beberapa jenis biaya yang harus diperhatikan. Selain biaya admin marketplace, juga ada gas fees (biaya eksekusi transaksi pada Ethereum). Besar kecilnya dua biaya ini tentu akan mempengaruhi hasil penjualan karya Anda. 

3. Karya tidak laku terjual

Minting NFT juga seperti bisnis pada umumnya. Ada kalanya sebuah karya akan laku keras, tetapi ada saatnya juga karya tidak laku terjual sama sekali. Untuk meminimalisir hal ini, pastikan Anda melakukan berbagai aksi pemasaran yang dibutuhkan, misalnya memasang promo untuk karya baru, mengiklankan NFT Anda di media sosial dan lain sebagainya.

Selain itu, mengubah karya digital menjadi NFT juga harus menghadapi risiko pasar NFT pada umumnya, yaitu minimnya regulasi pemerintah yang mengatur mengenai hal ini. Ini artinya, jika ada masalah pada karya digital yang Anda jual di platform tersebut, maka pemerintah tidak akan bisa membantu. 

Cara Melakukan Minting NFT

1. Siapkan karya

Langkah pertama untuk minting NFT adalah mempersiapkan karya digital yang akan diubah menjadi NFT tersebut. Karya ini bisa berupa lukisan, hasil fotografi, konten audio visual, dan lain sebagainya. Pastikan karya tersebut adalah milik Anda secara sah ya. 

2. Pilih jaringan blockchain dan crypto wallet yang akan digunakan

Umumnya, NFT dibuat di atas sistem blockchain Ethereum, sehingga jaringan blockchain yang umum digunakan untuk minting adalah jaringan ETH. Setelah menentukan jaringan blockchain yang akan Anda gunakan, tentukan juga crypto wallet Anda. Pastikan dompet kripto tersebut dapat menerima ethereum ya. 

3. Pilih marketplace yang akan digunakan

Sama seperti ketika akan menjual barang di Shopee atau Tokopedia, Anda juga harus memilih marketplace NFT dengan hati-hati. Cek terlebih dahulu berapa penggunanya dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk minting NFT di platform tersebut. 

Setelah menentukan platform marketplace yang akan digunakan dan membuat akun di platform tersebut, hubungkan aplikasi marketplace tersebut dengan crypto wallet  Anda. Jangan lupa, siapkan cadangan ETH senilai tertentu untuk jaga-jaga jika ada gas fees yang harus Anda bayarkan dimuka.

4. Unggah karya Anda

Langkah selanjutnya adalah mengunggah karya Anda di platform marketplace terkait. Jangan lupa, tambahkan juga detail-detail penting mengenai karya Anda, seperti informasi harga, tautan website, metode pembayaran, hingga nominal royalti yang akan diberikan kepada pihak platform setiap kali karya tersebut laku terjual. Biasanya, royalti yang akan diberikan kepada platform marketplace adalah sebesar 5% sampai 10% dari harga penjualan NFT tersebut.

5. Kelola bisnis NFT Anda dengan baik

Setelah mengunggah karya Anda ke marketplace NFT, kini saatnya Anda mengelola bisnis NFT tersebut dengan baik. Misalnya, dengan memasarkan NFT tersebut ke media sosial lain, mengunggah karya baru dan berinteraksi dengan pembeli karya tersebut supaya mereka bisa membeli karya Anda lagi. 

Dilansir dari laman resmi The Motley Fool, karya yang dibuat dan dipasarkan di sebuah marketplace NFT bisa juga dijual dan dipasarkan di marketplace NFT lain. Hanya saja, kemungkinan besar akan ada gas fees tambahan yang harus Anda bayarkan. 

Investasi di instrumen baru, seperti NFT dan cryptocurrency memang menarik untuk dilakukan. Tapi mengingat aset yang satu ini masih minim regulasi, pastikan Anda mempertimbangkan risikonya juga ya.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *