Lompat ke konten
Daftar Isi

Skala Ekonomi: Pengertian, Contoh, Jenis, Faktor

economies of scale

Sebuah perusahaan dikatakan efisien apabila peningkatan laba perusahaan tersebut tidak diikuti dengan peningkatan biaya. Pada tahap ini, bisa dikatakan kalau perusahaan tersebut telah mencapai skala ekonominya. 

Pengertian Skala Ekonomi

Economies of scale atau skala ekonomi adalah keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan ketika kenaikan jumlah produksi tidak diikuti dengan kenaikan jumlah biaya per unit. Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal, mulai dari penggunaan teknologi terbaru hingga spesialisasi tenaga kerja. 

Misalnya, sebuah perusahaan mempekerjakan 12 orang tenaga kerja dan bisa memproduksi 10.000 buket bunga dalam 1 tahun. Total gaji 100 orang tersebut dalam satu tahun adalah sebesar Rp144,000,000 atau Rp720,000,000 dalam 5 tahun. Perusahaan tersebut lantas mengganti 6 orang tenaga kerja dengan mesin seharga Rp200,000,000 untuk 5 tahun. 

Dengan menggunakan 6 orang tenaga kerja dan 1 mesin, dalam 1 tahun perusahaan tersebut bisa memproduksi 20.000 buket bunga dengan biaya tahunan hanya 112,000,000 (72,000,000 untuk tenaga kerja dan 40,000,000 untuk mesin). Ini artinya, perusahaan tersebut mengalami skala ekonomi. 

Economies of scale umumnya terjadi pada perusahaan besar, karena mereka mampu menerapkan kebijakan yang lebih fleksibel terhadap penggunaan sumber daya. Hal ini juga yang membuat perusahaan besar umumnya lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan kecil. 

Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Skala Ekonomi

Tidak hanya teknologi, ada banyak hal yang bisa menyebabkan sebuah perusahaan mencapai efisiensi atau titik skala ekonomi mereka, yaitu:

  1. Teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya teknologi meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan. Misalnya, dulu produksi kain batik cukup terbatas karena proses pembuatannya dari hulu sampai hilir bisa memakan waktu berhari-hari sampai berbulan-bulan. Namun dengan adanya teknologi cap, proses pembuatan batik jadi lebih cepat dan murah. 
  2. Spesialisasi tenaga kerja. Sederhananya, ketika seorang tenaga kerja fokus untuk mengerjakan hal-hal tertentu saja dalam sebuah perusahaan, produktivitas kerjanya akan meningkat karena dia dapat mengerjakan sesuatu tersebut dengan lebih cepat dan tepat. Selain itu, perusahaan juga tidak perlu mengajarkan hal-hal baru lagi kepadanya. Misalnya, seorang penjahit dulu menghabiskan waktu 5 hari untuk membuat sebuah pakaian jadi, namun seiring dengan bertambahnya pengalaman, kini dia bisa membuat pakaian baru hanya dalam waktu 2 hari. 
  3. Penekanan pada faktor biaya. Sebuah perusahaan bisa mencapai titik efisiensi atau skala ekonomi juga ketika dia berhasil membuat total biaya jadi lebih murah. Caranya bisa bermacam-macam, mulai dari memesan dari supplier yang menawarkan diskon untuk pemesanan dalam jumlah banyak dan dalam jangka panjang, sampai memindahkan lokasi pabrik ke daerah dengan upah minimum yang lebih rendah. 
  4. Kebijakan strategis perusahaan lainnya. Misalnya, memotong biaya distribusi dari produsen ke konsumen akhir dengan menjadikan gudang sebagai toko juga. 

Jenis-Jenis Skala Ekonomi

Jenis skala ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu skala ekonomi internal dan skala ekonomi eksternal. Berikut ini pembahasannya:

1. Skala ekonomi internal

Skala ekonomi internal terjadi karena adanya perubahan dalam sebuah perusahaan yang mampu membuat perusahaan tersebut jadi lebih efisien. Ini artinya, kebijakan untuk meningkatkan efisiensi internal dalam sebuah perusahaan, belum tentu pas untuk digunakan di perusahaan lain. Skala ekonomi internal bisa mencakup keputusan manajemen terkait beberapa hal berikut:

  • Teknis: Misalnya menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya produksi. 
  • Managerial: Mempekerjakan tenaga kerja yang sudah ahli dan berpengalaman di bidangnya untuk mengerjakan atau mengawasi proses pengerjaan suatu barang. 
  • Manajemen risiko: Perusahaan bisa mengatur risiko bisnisnya dengan berbagai macam cara, misalnya dengan mencari pendanaan dari berbagai sumber sekaligus, mulai dari modal para pendiri, saham di bursa, hingga pinjaman dalam bentuk kredit maupun obligasi.
  • Financial: Operasional perusahaan akan lebih efektif dan efisien apabila dia mampu membayar dan melunasi utangnya tepat waktu. Hal ini karena dengan membayar utang tepat waktu, perusahaan bisa mendapatkan akses yang lebih luas terhadap pinjaman dengan bunga yang lebih rendah. 
  • Marketing: Efisiensi perusahaan juga bisa diperoleh dengan cara merumuskan strategi pemasaran yang efektif dan tepat guna. 

2. Skala ekonomi eksternal

Skala ekonomi eksternal terjadi karena adanya faktor eksternal yang meningkatkan efisiensi dari kinerja sebuah perusahaan. Biasanya, hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor yang bisa dikontrol oleh perusahaan dan hal ini tidak hanya menguntungkan sebuah perusahaan saja, tetapi juga sebuah industri sekaligus. 

Contohnya adalah misalnya negara-negara ASEAN menghapus kebijakan bea cukai. Bagi perusahaan, hal ini membuat biaya impor bahan baku dari luar negeri jadi lebih murah, sementara ekspor produk juga jadi lebih murah dan mudah. Akibatnya, kinerja perusahaan tersebut jadi lebih efisien. 

Contoh lainnya adalah ketika pemerintah berhasil mengefisienkan alur birokrasi untuk pendirian suatu bisnis. Hal ini bisa mendorong perusahaan untuk bekerja lebih efisien karena perusahaan tidak perlu menunggu lama supaya dokumen yang dia inginkan jadi dan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk gratifikasi. 

Perbedaan Economies of Scale dan Economies of Scope

Economies of scale dan economies of scope adalah dua konsep yang menjelaskan alasan mengapa perusahaan besar lebih memiliki keunggulan dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perbedaan diantara keduanya terletak pada fokus pembahasannya. 

Economies of scale atau skala ekonomi fokus pada keuntungan yang akan diperoleh perusahaan jika perusahaan tersebut dapat menekan biaya untuk memproduksi sebuah produk. Di sisi lain, economies of scope berfokus pada keuntungan yang akan diperoleh perusahaan jika perusahaan tersebut dapat menekan biaya dengan memproduksi berbagai macam produk sekaligus

Misalnya, perusahaan produsen sabun cuci. Perusahaan tersebut dapat memperoleh economies of scale apabila ia mampu memproduksi dan menjual sabun cuci lebih banyak dengan biaya produksi dan penjualan yang lebih sedikit. 

Dalam economies of scope, perusahaan dapat memperoleh titik efisiensi ini dengan cara tidak hanya memproduksi sabun cuci saja, melainkan juga memproduksi barang-barang lain yang melengkapi (complementary) sabun cuci tersebut, misalnya sabun mandi dan spons untuk mencuci piring. 

Contoh lainnya adalah perusahaan produsen smartphone. Perusahaan tersebut dikatakan mencapai titik skala ekonominya apabila dia mampu memproduksi smartphone lebih banyak dengan biaya produksi yang lebih sedikit. Di sisi lain, dia juga bisa mendapatkan titik efisiensi dalam economies of scope, jika ia juga memproduksi barang lain yang melengkapi handphone tersebut, seperti headset, earphone atau memproduksi handphone juga tapi dengan spesifikasi dan harga yang berbeda.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *